Blog Archive

Popular Posts

technology-services>

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

Untitled-1

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

NEW10>

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

Untitled-3

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

3

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

Sunday, May 26, 2019

Gadis Perawan Yang Polos

sore itu waktu aku sampe dikantor aku disuruh leader ku untuk fotokopi,naah beranjaklah aku ke tempat fotokopi disebelah perusahaanku tersebut. Saat sampai di tempat fotokopi tersebut ada pemandangan yang gak biasa aku lihat yaitu sosok gadis seksi dengan paras lumayan cantik dan body yang sangat aduhai. Ternyata gadis itu adalah kariawan fotokopi tersebut. Pertama aku berlagak biasa saja walaupun sebenarnya aku ingin kenalan sama gadis itu. Setelah aku selesai fotokopi aku kembali ke kantor dengan rasa penasaran siapa cewek itu sebenarnya.

SahabatQQ Agen Domino 99 Domino QQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya




Keesokan harinya aku kembali ke tempat fotokopi tersebut berniat untuk mengajak kenalan gadis tersebut tapi dengan modus aku fotokopi. Dan tak kusangka ternyata gadis itu judes, aku mengajaknya berbicara tapi gadis itu diam saja. Kemudian timbulah dalam fikiranku untuk bias menikmati tubuhnya yang seksi tersebut.
Beberapa hari kemudian aku bertanya pada teman kantorku ternyata ada yang kenal dengan pegawai fotokopi tersebut kemudian aku meminta no hp dan pin bbm nya. Ternyata gadis itu namanya Shintya, umurnya sekitar 20tahunan. Lalu aku langsung nginvite bbm nya dan tak lama ternyata bbmku langsung diterimanya, tapi aku mebiarkannya saja dulu. Cerita Sex Perawan,Cerita Dewasa,Cerita Perawan Abg,Remaja Perawan
Suatu malam di bbm nya shintya memasang foto yang cantik banget kemudian aku mencoba menggodanya dengan bbm dan ternyata tak kuduga gadis itu membalas bbm ku dengan baik. Aku lantas berfikir ternyata gadis ini enggak judes, mungkin aja belum kenal maka terliat judes.

Setelah beberpa hari aku bbm’an dengan shintya aku beranikan diri untuk mengajaknya makan siang dan diapun ternyata mau. Lalu akumenjemputnya ditempat ia bekerja lalu aku menuju suatu rumah makan sederhana. Sambil makan aku bertanya “apa gak ada yang marah niiih kalo kita makan berdua gini”, “aaahh gak ada orang aku jomblo kok mas” jawab shintya. Dalam hati aku berkata yes aku ada kesempatan. Selang 20 menitan kita selesai maan lalu aku mengantarnya kembali ketempatnya bekerja dan akupun kembali bekerja.
Seminggu kemudian waktu malam minggu aku mengajaknya keluar untuk makan malam.aq mengajaknya disebuah cafe didaerahku. Aku bertekat untuk menyatakan perasaanku kepadanya malam itu entah diterima atau tidak. Disela-sela makan aku bercanda dengannya seolah kita sudah akrab lama. Obrolanpun aku juruskan menuju pernyataan cintaku padanya. Seleai makan tepatnya sebelum pulang aku menyatakan perasaanku padanya dan diapun diam sejenak mendengarkan pernyataanku tersebut. Akupun berfikir “waaah aku pasti bakal ditolak” dan ternyata tak sesuai dugaanku shintya pun menerima cintaku. Perasaanku sangat bahagia sekali.

Setelah shintya menerima cintaku akupun lantas mengantarnya pulang. Sesampainya dirumahnya terlihat rumahnya sangat sepi. Ternyata dia hanya tinggal dirumah berdua sama neneknya karena kedua orangtuanya berada diluar jawa untuk bekerja. Aku sampai dirumahnya sekitar jam 9 malam belum malam-malam banget siih tapi aku memutuskan untuk berpamitan pulang, tapi ketika aku berpamitan untuk pulang ternyata shintya malah menahanku untuk tidak pulang dulu, dia meminta agar aku menemaninya sebentar karena ternyata neneknya sedang ada drumah om nya tidak jauh dari tempat tinggal shintya.
“Timbulah pikiran kotorku siapa tau aku bias langsung menikmati tubuh shintya”. Akupun mengiyakan permintaan shintya dan menemaninya. Gurauan dan candaan pun menghiasi obrolan kita sampai2 tak sengaja tanganku mengenai payudaranya. Langsung candaan kita berhenti dan kita saling bertatap muka. Tanpa berpikir panjang aku langsung mendekatkan wajahku kewajah shintya dan tak kusangka ternyata dia hanya diam saja seaakan memberi tanda untuk aku segera menciumnya. Tak lama aku langsung mencium bibirnya, diapun membalas ciumanku dengan mesra. Lidahku mulai bergerilya didalam rongga mulutnya diapun membalas lidahku. Kita saling menikmati ciuman tersebut.
Tak lama tanganku mulai memegang payudaranya dan diapun diam saja, aku lalu meremas-remas payudranya yang kutaksir sekitar 36 itu. Kurasakan penisku mulai tegang. Ciumanku mulai sampai keleher shintya, aku sengaja membuatnya terangsang. Sambil berciuman aku memasukan tanganku untuk masuk kedalam kaosnya, dan masuklah tanganku. Besar sekali rasa payudaranya saat kupegang. Diapun mulai mendesis pelan. Aku semakin bernafsu, kupegang tangannya dan kuarahkan kepenisku yang sudah sangat keras sekali. Dengan tanpa kusuruh tanganya pun mulai meremas penisku.

Setelah kurasa kita berdua terangsang aku mulai membuka kaos yang dia kenakan dan bra merah yg dia pakai, aq menjilati putting susunya dia mulai merintih keenakan terus tanganku juga mulai masuk kedalam celananya mengobok-ngobok memknya dengan jariku. Shintya lalu membuka resetlingku dan mengeluarkan penisku dari celana dan dengan ganasnya diapun langsung mengulum penisku. Aku merasakan sangat nikmat sekali. Akupun membiarkanya menikmati penisku yang besar itu.

Setelah sekitar 5 menit shintya mengulum penisku, aku membuka celana dan celana dalam nya lalu aku rebahkan dia disofa. Perlahan aku mulai masukkan penisku kedalam memeknya “Bleeeeesssss” penisku masuk liang senggamanya. Aku memaju mundurkan pelan-pelan.

“Aaaaahhhhhh….Aaaahhhhhh….” desah shintya. Aku terus memompanya “Plooook…Ploook…Ploook…”. Aq pandang wajah shintya dia sangat menikmatinya. Setelah beberapa menit aku menarik tangannya dan meminta dia diatasku, diapun menurutinya. Dia terus bergoyang memainkan perannya diatas. Tak lama dia bergoyang shintya berteriak lirih “Say…Saayyyaaank…Aku keluuuaaarr…” akhirnya dia orgasme untuk yang pertama.
Setelah aku merasa bosan dengan gaya itu lalu memintanya untuk nungging, kumasukkan lagi penisku yang keras itu kedalam memeknya dari belakang. Kusodok secara cepat (aku berfikir agar aku segera keluar sebelum nenknya pulang). Shintya merintih “Aaaahhhh….Sayank..pelaan pelaaaan” tapi aku tidak mempedulikannya aku terus menyodoknya dari belakang secara cepat sehingga terdengar suara “ploooook…plooook…plooook” sangat keras..

Kurang lebih 10 menit aku menyodoknya dari belakang, aku merasakan badanku bergetar, aku merasa melayang sampai terasa di ubun-ubunku. Dan akhirnya “Crrooooottt…..Crooottthhh….Croootttttt…” tak terkira berapa kali aku menyemprot liang rahimnya dan aku membiarkan sejenak penisku tertancap di memeknya. Setelah itu kita saling berpakaian, kita membersihkan badan kita hanya dengan tisu yang ada dimeja tamu.

Setelah kita berpakaian aku melihat wajah shintya terdiam murung, kemudian aku bertanya.

“kamu kenapa sayank”
“kenapa tadi keluarkan didalam,nanti kalo aku hamil gimana” jawab shintya
“gak papa sayank,kn Cuma sekali,besok-besok nggak aku keluarkan didalam lagi deeh” jawabku meyakinkannya
“pokoknya kalau aku hamil kamu harus bertanggung jawab” cetus shintya
“iya sayank, aku pasti tanggung jawab kok” jawabku agar shintya merasa tenang
“janji ya” shintya meminta janji
“iya janji sayank” jawabku sambil mengecup keningnya.
Tak berapalama neneknya pulang diantar om nya, dan aku berjabat tangan sambil aku berpamitan untuk pulang. Dan sesudah kejadian malam itu aku dan shintya sering melakukan hubungan intim, baik dirumahku waktu rumahku sepi, baik dirumah shintya, kadang week end kalau gak ada tempat kita juga kehotel untuk melampiaskan birahi kita berduaDaftar SahabatQQ
SahabatQQ Agen Domino 99 Domino QQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya

Gairah Seks di Toko

pada suatu siang sekitar jam 12-an aku berada di sebuah toko buku Gramedia di Gatot Subroto untuk membeli majalah edisi khusus, yang katanya sih edisi terbatas. Hari itu aku mengenakan kaos t-shirt putih dan celana katun abu-abu. Sebenarnya potongan badanku sih biasa saja, tinggi 170 cm berat 63 kg, badan cukup tegap, rambut cepak. Wajahku biasa saja, bahkan cenderung terkesan sangar. Agak kotak, hidung biasa, tidak mancung dan tidak pesek, mataku agak kecil selalu menatap dengan tajam, alisku tebal dan jidatku cukup pas deh. Jadi tidak ada yang istimewa denganku. Saat itu keadaan di toko buku tersebut tidak terlalu ramai, meskipun saat itu adalah jam makan siang, hanya ada sekitar 7-8 orang. Aku segera mendatangi rak bagian majalah. Nah, ketika aku hendak mengambil majalah tersebut ada tangan yang juga hendak mengambil majalah tersebut. Kami sempat saling merebut sesaat (sepersekian detik) dan kemudian saling melepaskan pegangan pada majalah tersebut hingga majalah tersebut jatuh ke lantai.


SahabatQQ Agen Domino 99 Domino QQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya


“Maaf..” kataku sambil memungut majalah tersebut dan memberikannya kepada orang tersebut yang ternyata adalah seorang wanita yang berumur sekitar 37 tahun (dan ternyata tebakanku salah, yang benar 36 tahun), berwajah bulat, bermata tajam (bahkan agak berani), tingginya sama denganku (memakai sepatu hak tinggi), dan dadanya cukup membusung. “Busyet! molek juga nih ibu-ibu”, pikirku. “Nggak pa-pa kok, nyari majalah X juga yah.. saya sudah mencari ke mana-mana tapi nggak dapet”, katanya sambil tersenyum manis. “Yah, edisi ini katanya sih terbatas Mbak..” “Kamu suka juga fotografi yah?” “Nggak kok, cuma buat koleksi aja kok..” Lalu kami berbicara banyak tentang fotografi sampai akhirnya, “Mah, Mamah.. Ira sudah dapet komiknya, beli dua ya Mah”, potong seorang gadis cilik masih berseragam SD. “Sudah dapet Ra.. oh ya maaf ya Dik, Mbak duluan”, katanya sambil menggandeng anaknya. Ya sudah, nggak dapat majalah ya nggak pa-pa, aku lihat-lihat buku terbitan yang baru saja. Sekitar setengah jam kemudian ada yang menegurku. “Hi, asyik amat baca bukunya”, tegur suara wanita yang halus dan ternyata yang menegurku adalah wanita yang tadi pergi bersama anaknya.
Rupanaya dia balik lagi, nggak bawa anaknya. “Ada yang kelupaan Mbak?” “Oh tidak.” “Putrinya mana, Mbak? “Les piano di daerah Tebet” “Nggak dianter? “Oh, supir yang nganter.” Kemudian kami terlibat pembicaraan tentang fotografi, cukup lama kami berbicara sampai kaki ini pegal dan mulut pun jadi haus. Akhirnya Mbak yang bernama Angel tersebut mengajakku makan fast food di lantai bawah. Aku duduk di dekat jendela dan Mbak Angel duduk di sampingku. Harum parfum dan tubuhnnya membuatku konak. Dan aku merasa, semakin lama dia semakin mendekatkan badannya padaku, aku juga merasakan tubuhnya sangat hangat. Busyet dah, lengan kananku selalu bergesekan dengan lengan kirinya, tidak keras dan kasar tapi sehalus mungkin. Kemudian, kutempelkan paha kananku pada paha kirinya, terus kunaik-turunkan tumitku sehingga pahaku menggesek-gesek dengan perlahan paha kirinya. Terlihat dia beberapa kali menelan ludah dan menggaruk-garukkan tangannya ke rambutnya. Wah dia udah kena nih, pikirku. Akhirnya dia mengajakku pergi meninggalkan restoran tersebut. “Ke mana?” tanyaku. “Terserah kamu saja”, balasnya mesra.

“Kamu tahu nggak tempat yang privat yang enak buat ngobrol”, kataku memberanikan diri, terus terang aja nih, maksudku sih motel. “Aku tahu tempat yang privat dan enak buat ngobrol”, katanya sambil tersenyum. Kami menggunakan taksi, dan di dalam taksi itu kami hanya berdiam diri lalu kuberanikan untuk meremas-remas jemarinya dan dia pun membalasnya dengan cukup hot. Sambil meremas-remas kutaruh tanganku di atas pahanya, dan kugesek-gesekkan. Hawa tubuh kami meningkat dengan tajam, aku tidak tahu apakah karena AC di taksi itu sangat buruk apa nafsu kami sudah sangat tinggi. Kami tiba di sebuah motel di kawasan kota dan langsung memesan kamar standart. Kami masuk lift diantar oleh seorang room boy, dan di dalam lift tersebut aku memilih berdiri di belakang Mbak Angel yang berdiri sejajar dengan sang room boy. Kugesek-gesekan dengan perlahan burungku ke pantat Mbak Angel, Mbak Angel pun memberi respon dengan menggoyang-goyangkan pantatnya berlawanan arah dengan gesekanku. Ketika room boy meninggalkan kami di kamar, langsung kepeluk Mbak Angel dari belakang, kuremas-remas dadanya yang membusung dan kucium tengkuknya. “Mmhh.. kamu nakal sekali deh dari tadi.. hhm
aku sudah tidak tahan nih”, sambil dengan cepat dia membuka bajunya dan dilanjutkan dengan membuka roknya. Ketika tangannya mencari reitsleting roknya, masih sempat-sempatnya tangannya meremas batanganku. Dia segera membalikkan tubuhnya, payudaranya yang berada di balik BH-nya telah membusung. “Buka dong bajumu”, pintanya dengan penuh kemesraan. Dengan cepat kutarik kaosku ke atas, dan celanaku ke bawah. Dia sempat terbelalak ketika melihat batang kemaluanku yang sudah keluar dari CD-ku. Kepala batangku cuma 1/2 cm dari pusar. Aku sih tidak mau ambil pusing, segera kucium bibirnya yang tipis dan kulumat, segera terjadi pertempuran lidah yang cukup dahsyat sampai nafasku ngos-ngosan dibuatnya. Sambil berciuman, kutarik kedua cup BH-nya ke atas (ini adalah cara paling gampang membuka BH, tidak perlu mencari kaitannya). Dan bleggh.., payudaranya sangat besar dan bulat, dengan puting yang kecil warnanya coklat dan terlihat urat-uratnya kebiruan. Tangan kananku segera memilin puting sebelah kiri dan tangan kiriku sibuk menurunkan CD-nya. Ketika CD-nya sudah mendekati lutut segera kuaktifkan jempol kaki kananku untuk menurunkan CD yang menggantung dekat lututnya.


dan bibirku terus turun melalui lehernya yang cukup jenjang. Nafas Mbak Angel semakin mendengus-dengus dan kedua tangannya meremas-remas buah pantatku dan kadang-kadang memencetnya. Akhirnya mulutku sampai juga ke buah semangkanya. Gila, besar sekali.. ampun deh, kurasa BH-nya diimpor secara khusus kali. Kudorong tubuhnya secara perlahan hingga kami akhirnya saling menindih di atas kasur yang cukup empuk. Segera kunikmati payudaranya dengan menggunakan tangan dan lidahku bergantian antara kiri dan kanan. Setelah cukup puas, aku segera menurunkan ciumanku semakin ke bawah, ketika ciumanku mencapai bagian iga, Mbak Angel menggeliat-geliat, saya tidak tahu apakah ini karena efek ciumanku atau kedua tanganku yang memilin-milin putingnya yang sudah keras. Dan semakin ke bawah terlihat bulu kemaluannya yang tercukur rapi, dan wangi khas wanita yang sangat merangsang membuatku bergegas menuju liang senggamanya dan segera kujilat bagian atasnya beberapa kali. Kulihat Mbak Angel segera menghentak-hentakkan pinggulnya ketika aku memainkan klitorisnya.
Dan sekarang terlihat dengan jelas klitorisnya yang kecil. Dengan rakus kujilat dengan keras dan cepat. Mbak Angel bergoyang (maju mundur) dengan cepat, jadi sasaran jilatanku nggak begitu tepat, segera kutekan pinggulnya. Kujilat lagi dengan cepat dan tepat, Mbak Angel ingin menggerak-gerakkan pinggulnya tapi tertahan. Tenaga pinggulnya luar biasa kuatnya. Aku berusaha menahan dengan sekuat tenaga dan erangan Mbak Angel yang tadinya sayup-sayup sekarang menjadi keras dan liar. Dan kuhisap-hisap klitorisnya, dan aku merasa ada yang masuk ke dalam mulutku, segera kujepit diantara gigi atasku dan bibir bawahku dan segera kugerak-gerakkan bibir bawahku ke kiri dan ke kanan sambil menarik ke atas. Mbak Angel menjerit-jerit keras dan tubuhnya melenting tinggi, aku sudah tidak kuasa untuk menahan pinggulnya yang bergerak melenting ke atas. Terasa liang kewanitaannya sangat basah oleh cairan kenikmatannya. Dan dengan segera kupersiapkan batanganku, kuarahkan ke liang senggamanya dan, “Slebb..” tidak masuk, hanya ujung batanganku saja yang menempel dan Mbak Angel merintih kesakitan.

“Pelan-pelan Ndi”, pintanya lemah. “Ya deh Mbak”, dan kuulangi lagi, tidak masuk juga. Busyet nih cewek, sudah punya anak tapi masih kayak perawan begini. Segera kukorek cairan di dalam liang kewanitaannya untuk melumuri kepala kemaluanku, lalu perlahan-lahan tapi pasti kudorong lagi senjataku. “Aarrghh.. pelan Ndi..” Busyet padahal baru kepalanya saja, sudah susah masuknya. Kutarik perlahan, dan kumasukan perlahan juga. Pada hitungan ketiga, kutancap agak kedalam.
Terus terang saja, usahaku ini sangat menguras tenaga, hal ini bisa dilihat dari keringatku yang mengalir sangat deras. Setelah Mbak Angel tenang, segera senjataku kugerakkan maju mundur dengan perlahan dan Mbak Angel mulai menikmatinya. Mulai ikut bergoyang dan suaranya mulai ikut mengalun bersama genjotanku. Akhirnya liang kewanitaan Mbak Angel mulai terasa licin dan rasa sakit yang diakibatkan oleh kasar dan lebatnya bulu kemaluannya sedikit berkurang dan bagiku ini adalah sangat nikmat. Baru sekitar 12 menitan menggenjot, tiba-tiba dia memelukku dengan kencang dan, “Auuwww..”, jeritannya sangat keras, dan beberapa detik kemudian dia melepaskan pelukannya dan terbaring lemas. “Istirahat dulu Mbak”, tanyaku. “Ya Ndi.. aku ingin istirahat, abis capek banget sich.. Tulang-tulang Mbak terasa mau lepas Ndi”, bisiknya dengan nada manja. “Oke deh Mbak, kita lanjutkan nanti aja..”, balasku tak kalah mesranya. “Ndi, kamu sering ya ginian sama wanita lain..”, pancing Mbak Angel. “Ah nggak kok Mbak, baru kali ini”, jawabku berbohong. “Tapi dari caramu tadi terlihat profesional Ndi, Kamu hebat Ndi.. Sungguh perkasa”, puji Mbak Angel. “Mbak juga hebat, lubang surga Mbak sempit banget sich.., padahal kan Mbak udah punya anak”, balasku balik memuji.

“Ah kamu bisa aja, kalau itu sich rahasia dapur”, balasnya manja. Kamipun tertawa berdua sambil berpelukan. Tak terasa karena lelah, kami berdua tertidur pulas sambil berpelukan dan kami kaget saat terbangun, rupanya kami tertidur selama tiga jam. Kami pun melanjutkan permainan yang tertunda tadi. Kali ini permainan lebih buas dan liar, kami bercinta dengan bermacam-macam posisi. Dan yang lebih menggembirakan lagi, pada permainan tahap kedua ini kami tidak menemui kesulitan yang berarti, karena selain kami sudah sama-sama berpengalaman, ternyata liang senggama Mbak Angel tidak sesempit yang pertama tadi, mungkin karena sudah ditembus oleh senjataku yang luar biasa ini sehingga kini lancarlah senjataku memasuki liang sorganya. Tapi permainan ini tidak berlangsung lama karena Mbak Angel harus cepat-cepat pulang menemui anaknya yang sudah pulang dari les piano. Tapi sebelum berpisah kami saling memberikan alamat dan nomer telepon sehingga kami bisa bercinta lagi di lain saat dengan tenang dan damai. Daftar SahabatQQ
SahabatQQ Agen Domino 99 Domino QQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya


Saturday, May 25, 2019

Ku setubuhi Sepupu Istriku

Ceritadewasaterkini88    - ini bermula setahun yang lalu, dimana aku harus jaga rumah, karena
anak dan istriku sedang berkunjung ke saudaranya selama lebih dari
seminggu.
SahabatQQ Agen Domino 99 Domino QQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya

Sore itu sekitar jam lima sore, teleponku berdering, aku angkat . . .
terdengar suara lembut seorang wanita namun dengan background yang
lumayan ramai. “Halo . . . , dik Yanti ada”, suara yang sepertinya aku
kenal, namun sungguh aku lupa siapa dia, yang lebih membuat aku
bertanya-tanya, dia mencari istriku (Yanti).
Aku pun menjawab apa adanya “Yanti sedang ke Solo, ada yang bisa saya
bantu ?”.
“Lho, ini dik Bandi ya . . . aku Arie, dik, aku sedang di terminal Bis ,
boleh aku mampir ke rumah sebentar?”.

Belum sempat aku menjawab
permintaannya, telepon sudah ditutup, dan aku sendiri masih
bertanya-tanya, siapa Arie itu?.

Selang satu jam kemudian, ada sebuah taxi yang berhenti didepan rumah,
aku melihat dari arah dalam jendela rumah, seorang wanita muda keluar
serta menenteng sebuah tas traveler yang lumayan besar.

Dibawah
keremangan sinar lampu jalan, aku mulai bisa melihat wajahnya. Ya ampun
. . . ternyata dia adalah mbak Arie, kakak sepupuku. Meskipun dia
kupanggil “kakak” tapi dia sepuluh tahun muda dari aku, dia anak budeku,
kakak dari ibuku. Tersentak aku dari kekagetanku, manakala dia berusaha
membuka pintu pagar, akupun berlari menyambutnya, menenteng tasnya yang
. . . upss ternyata lumayan berat. Kupersilahkan dia untuk istirahat
sebentar di ruang tamu, dan kuletakkan traveler bag-nya di kamar depan,
yang memang biasanya selalu kosong itu.Agen Poker PKV

Aku bergegas menemui mbak Arie dan mengajaknya ngobrol sebentar.
“Mbak Arie mau kemana?”
“Aku mau ke Bali dik, tempat kerjaku pindah kesana”
Kenanganpun muncul, tatkala aku menatap wajahnya lekat-lekat. Sungguh
ia belum berbeda ketika aku ketemu dia sembilan tahun yang lalu, ketika
ia masih kelas tiga SMP!.
Arie adalah gadis yang manis, sekilas ia seperti artis Maudy Koesnaedy.
Tubuhnya yang putih bersih dengan tinggi sedang dibalut T-shirt MCM
putih dan celana jeans strecth yang membungkus pinggul dan kakinya yang
indah (paling tidak menurutku).

Payudaranya sedang besarnya, padahal
dulu lumayan kecil kalau tidak bisa dibilang rata. Aku bisa mengatakan
demikian, karena dulu . . . sungguh kenangan ini seperti barusan kemarin
terjadi.

Waktu itu (sembilan tahun yang lalu dan masih bujangan) , aku berkunjung
kerumahnya (di sebuah kota besar di Jawa Tengah), selama seminggu aku
tinggal dirumahnya yang besar, yang dihuni Bude, mas Bayu (sulung) dan
mbak Arie (ragil). Aku sendiri seperti menaruh perhatuan khusus
kepadanya. Aku tidak tahu ini perasaan sayang atau hanya sekedar suka
saja.

Ia kelihatan bongsor untuk anak seusianya 14 tahun, namun sungguh,
ia seperti kekanak-kanakan. Sering disaat aku membantunya dalam belajar
bahasa inggris, kucium keningnya disaat ia mulai suntuk, untuk memberi
semangat supaya giat belajar kembali, namun lama-lama perasaan yang
sekedar memberi semangat itupun berubah, aku sering juga mencium kelopak
matanya, pipinya dan akhirnya kucium bibirnya disaat ia benar-benar
ketiduran di atas meja belajarnya, karena kupaksa untuk menyelesaikan
latihan ulangannya.
Kugendong tubuhnya untuk, kupindah ke tempat
tidurnya. Mbak Arie tak bergerak sedikitpun, saat kubaringkan di
ranjangnya, terlalu capek rupanya. Terkesiap sejenak aku dibuatnya,
jantungku mulai berdegup kencang, saat kulihat rok mininya tersingkap
keatas. Kontolku mendadak menggeliat bangun.

Kukunci pintu kamarnya,
entah dorongan dari mana, ada keinginan untuk mencium memeknya.
Perlahan-lahan kuturunkan celana dalamnya . . . dan terlepas !. Kulihat
lekat-lekat memeknya yang tak satupun bulu tumbuh diatasnya . . . sebuah
gundukan daging yang mengundang hasratku untuk segera menciumnya.
Kuangkat kedua pahanya, sehingga posisi kakinya membentuk huruf “O”.
Kelentit-nya yang merah muda menyembul keluar.

Akupun menciumnya lembut
dan aroma memek seorang perawan yang khas-pun tercium. Kontolku semakin
tegang dan sakit, karena posisiku yang kurang menguntungkan. Aku terus
mencium dan menjilati naik turun. Lobang vaginanya basah karena ludahku.
Sejenak aku kaget, karena mbak Arie mulai menggeliat, aku cepat-cepat
menarik selimut untuk sekedar menutupi posisi kakinya.
Namun posisinya
tidak berubah sampai ia tertidur kembali . . . seperti bayi. Akupun
semakin penasaran untuk mengulangi kembali, kali ini aku tidak saja aku
jilati, tapi aku mulai menghisap kelentitnya yang kelihatan semakin
memerah, aku seperti kesetanan menghisap yang lainnya. Aku berusaha
membuka memeknya dengan kedua ibu jariku, kelihatan lubang memeknya
masik kecil dan terlihat nyaris rapat.

Kujilati lubangnya, kuusahakan
ujung lidahku menerobos lobang yang sempit itu, sampai pada saatnya
kemudian . . . ia terbangun dalam keadaan aku masih asyik menjilati
memeknya.
“Kamu apakan tempikku dik . . .?”
Tenggorokanku seakan tersekat sesuatu, sehingga tidak mampu menjawab,
apalagi melihat wajahnya.

Naluriku mengatakan pasti ia benar-benar marah
atas kelakuanku tersebut, dan aku tidak tahu, aku harus bagaimana
setelah ini, aku hanya bisa menunggu . . . . Sampai beberapa menit
kemudian, tangannya meraih wajahku dan mengangkatnya perlahan-lahan,
sampai wajahku dan wajahnya berhadap-hadapan.

Sekali lagi dia bertanya
“Diapakan tempikku dik . . . ?”
“Aku sayang mbak Arie . . . maafkan aku mbak” kataku menghiba. Namun
keadaan yang tidak kuduga-duga, mbak Arie mencium bibirku.
“Aku sudah merasakannya, sejak dik Bandi menciumku di meja tadi”
bisiknya ditelingaku . Akupun langsung melumat bibirnya, tangan kananku
berusaha mencari-cari payudaranya yang hanya seperti putting saja .
Akupun menyingkap t-shirt nya untuk mengalihkan ke payudaranya. Kuhisap
putingnya, mbak Arie hanya mendesis-desis dan mencengkeram pinggangku
erat-erat. Kuhisap bergantian kiri dan kanan putting payudaranya, sampai
akhirnya kuhisap kembali tempiknya (demikian ia menyebut memeknya) yang
sudah sangat basah. Kuhisap kelentitnya dengan gemas,dicengkeramnya
kepalaku, ia menggerakkan bokongnya naik turun, sampai pada saat
berikutnya, ditendangnya pundakku keras-keras sehingga bibirku terlepas
dari memeknya. Belakangan aku ketahui ia mengalami orgasme yang hebat,
sehingga ia tidak bisa lagi menguasai gerakannya.
Kupeluk dia, agar ia
segera dapat menguasai dirinya kembali. Demi menjaga perasaannya, akupun
berusaha untuk mengeluarkan kontolku yang sudah tersiksa sedari tadi dan
kuperlihatkan kepadanya.

Dielus-elusnya kontolku, sambil diamatinya
cermat-cermat (mungkin mbak Arie baru melihat kontol yang membesar itu
pertama kali), dipermainkannya kontolku sampai digesek-gesekannya ke
putting payudaranya, sampai pada saat aku sudah tidak bisa lagi menahan
cairan di kontolku muncrat kemana-mana.

Mbak Arie terlihat bergerak
sekenanya untuk menghindari.
“Apa itu tadi dik . . . ?”
” Itu spermaku mbak, itu yang bisa membuat perempuan hamil kalau sempat
masuk kesini” sambil kuusap memeknya.
Mbak Arie memelukku, akupun menyambutnya dengan mendekapnya erat-erat.
Sejenak kuseka air maniku yang sempat mengenai dagu mbak Arie.
Malam itu aku tidur dikamar mbak Arie, kudekap dengan perasaan sayang,
walaupun nafsuku sangat menggelegak untuk berbuat lebih jauh, namun
cepat-cepat kutepis saat kutatap wajah lugunya yang tertidur pulas di
pangkal lenganku.

Kuciumi wajahnya, kuremas-remas bokongnya yang masih
telanjang, ingin rasanya kuciumi memeknya yang mulus tanpa rambut satu
helaipun, namun sekali lagi, aku tidak ingin mengganggu tidurnya yang
pulas.

Aku berusaha untuk selalu terjaga, karena aku harus segera kembali
kekamarku sesegera mungkin. Aku takut, apabila Bude tiba-tiba saja
datang membangunkan mbak Arie.

Jam tiga dini hari aku kembali kekamarku, setelah berusaha mengembalikan
celana dalam mbak Arie ketempatnya, namun ia tetap saja tertidur ataupun
. . . tidur-tiduran, aku tidak tahu. Kucium lembut bibirnya dan
kutinggalkan kamarnya.
Aku bergegas mengepak pakaianku, karena pagi itu aku mendapat
interlokal dari kota Malang untuk segera mengurus acara wisudaku. Cukup
berat aku meninggalkan kota ini, terlebih pengalaman semalam yang
membuatku ingin berlama-lama tinggal.

Bude melarangku pulang sebelum mbak Arie pulang sekolah. Aku berusaha
juga untuk tidak mengecewakannya, terlebih karena peristiwa semalam.
Sebentar kemudian mbak Arie pulang, akupun menyambutnya dan kemudian
dengan kuusahakan tenang dan teratur, aku berpamitan kepadanya.
“Nggak boleeeh . . . . . .!!!” dia berteriak panjang dan berlari menuju
kamarnya. Cukup keras dia menutup pintu kamarnya dan terdengar langsung
dikunci dari dalam. Aku tertegun tak bisa berbuat apa-apa, hanya bude
kemudian berusaha menenangkan sambil menceritakan kenapa aku harus
bergegas pulang hari itu dari luar pintu.

Namun kelihatannya usaha
beliau tidak mendatangkan hasil, bahkan tidak ada tanda-tanda mau
membuka kembali pintu kamarnya.
Aku berusaha untuk menenangkan kali ini
“Mbak . . . ini aku dik Bandi, nanti aku janji deh . . . kalau urusan
kampus udah selesai, kembali kesini lagi, janji deh mbak . . . ”
kutunggu reaksinya . . . , namun tidak terdengar suara apapun dari dalam
kamar. “Mbak . . . kalau mbak Arie nggak bukain pintu, aku langsung pula
lho, soalnya nanti kehabisan bis yang ke Malang”,

kali ini kata-kataku
berhasil, terdengar suara kunci membuka pintu kamar, dan begitu pintu
terbuka, tanganku disambarnya dan ditarik masuk kedalam kamar, saat itu
bude tersenyum dan meninggalkan kami. Dia langsung memelukku sambil
terdengar isak tangisnya.

Kukecup keningnya, kudekap erat tubuhnya.
“Mbak aku janji, nanti aku telepon kalau nanti sampai di Malang, dan aku
janji lagi, kalau urusan selesai, kesini lagi . . . yaa”, bisikku sambil
meyakinkan. Kulonggarkan dekapanku, ia kelihatannya sudah lebih tenang,
kukecup keningnya sekali lagi, dan terakhir kucium bibirnya dengan
lembut.

Semenjak hari itu, dan selama hampir sembilan tahun !, kami berpisah.
Disini aku tidak bermaksud mengingkari janjiku, namun setelah hari
wisudaku, ada sebuah kontraktor asing yang sedang mengerjakan mega
proyek memanggilku untuk segera bergabung.

Pertimbangan kesempatan, yang
membuatku untuk tidak menyia-nyiakan peluang ini. Sampai kemudian aku
terlarut dengan kesibukan profesiku.
Tiga tahun setelah itu, aku menikah dengan teman seprofesi, setelah
menikmati masa pacaran yang benar-benar bersih selama dua tahun. Akupun
tidak lupa waktu itu untuk mengundang mbak Arie.

Menurut buku tamu ia
hadir, namun sama sekali aku tidak melihatnya. Sebentuk kado berisi
bingkai foto perak yang cantik, dengan tanda tangan dibelakangnya :
Arie.
Bunyi peluit teko air, menyadarkanku dari kenangan yang manis tersebut.
“Mbak . . . aku rebusin air untuk mbak Arie mandi, ayo sekarang mandi
dulu, biar seger”. Ia tersenyum mengangguk. Aku berusaha sebaik mungkin
untuk melayani dia supaya tinggal nyaman untuk sementara di rumahku.
“Ngomong-ngomong, mbak Arie kok tahu nomer teleponku ?” tanyaku sambil
menuang air panas ke bath tub. “Iya, aku nanya dulu ke tante Palupi
(ibuku), soalnya dari sini khan deket ke Airport”.

Rumahku memang deket
sekali dengan airport, tempat transit dia untuk menuju ke Bali, karena
dari kota asalnya tidak ada flight langsung ke Denpasar.
Semakin cantik kulihat dia sehabis mandi, bath robe pink membalut tubuh
yang putih itu semakin kelihatan bersih. Dia kelihatan sedikit berisi,
terlihat dadanya yang sedikit montok namun tidak terlalu besar.

Aku
berencana mengajak makan malam keluar, karena semenjak istriku keluar
kota aku jadi “anwar” (anak warung).
Kutunggu mbak Arie di corolla DX-ku yang butut. T-shirt ungu dengan
leher berbentuk “V” membuat belahan dadanya semakin nyata.
“Dik . . . aku pengen jalan-jalan aja, soalnya tadi aku udah makan di
bis”, katanya sambil menutup pintu mobil. Akupun menyetujui
permintaannya. Kukebut DX-ku ke bioskop terbaik di kotaku, kugandeng
tangannya yang halus, namun ia sempat berbisik “Dik , nanti kalau
ketahuan temennya di Yanti gimana?”
“Lho, mbak Arie khan kakakku, cuek ajalah mbak, ntar aku yang tanggung
jawab” jawabku sekenanya, sambil kurengkuh pundaknya untuk meyakinkan
kesungguhanku. Kami kebagian film Armagedon di jam itu, yang sebetulnya
aku pernah lihat di VCD. Tidak terlalu banyak penonton malam itu, bahkan
bisa dihitung dengan jari, kamipun bebas memilih tempat duduk, kubiarkan
mbak Arie memilih tempat yang disukainya, nomor dua dari belakang dan
paling pinggir. “Ah, kenapa kok tidak paling belakang” protesku dalam
hati, namun tidak apa, dibelakang pun tak seorang pun duduk.
Dua puluh
menit layar armagedon tengah berputar, kulihat mbak Arie tak bergerak
sedikitpun. Kuremas jemari kirinya, tapi tidak ada respon yang hangat.
Kutatap wajahnya lekat-lekat, aah kasihan . . . mbak Arie tertidur, aku
mengerti, perjalanan yang panjang membuatnya berat untuk menikmati film
itu. Kukecup keningnya dan kurengkuh kepalanya dan kubiarkan ia tidur di
pangkal lenganku.

Akupun tak bisa menahan hasrat untuk menciumi
wajahnya.
“Mbak , kita pulang duluan yok” akupun membantunya berdiri dari tempat
duduknya, kutuntun dia, karena kelihatan mbak Arie sudah tidak mampu
membawa badannya. Kubiarkan ia teridur dalam perjalanan menuju kerumah.
Sengaja aku tidak membangunkannya sesampainya dirumah.

Kubuka pintu di
garasi yang menghubungkan dengan ruang tengah. Terbayang di kepalaku
untuk mengulang kenanganku yang lalu, kubopong dia untuk kupindah ke
kamar tidurnya. Namun kali ini rupanya ia sempat terjaga dan
melingkarkan tangannya ke leherku. Kubaringkan dia diranjang, aku
meneruskan dengan pijitan-pijitan ringan di kakinya.

Dari mata kaki
sampai ke betisnya yang indah, aku berusaha untuk membuatnya nyaman ,
dan kelihatannya memang demikian. Tanganku semakin naik untuk membuatnya
nyaman. Kupijit ringan pahanya yang mulus dan nyaris tanpa noda yang
mengganggu. Kuangkat paha kirinya, untuk sekedar mengusap sisi bawahnya,
tersingkap rok mininya keatas, terlihat CD wacoal kremnya yang rupanya
agak transparan, sehingga aku dapat dengan jelas isi didalamnya .
Kontolku tak terasa sudah mulai meradang di balik levi’s-ku yang ketat
Kuusap memeknya yang masih terbungkus CD. Akupun tak bisa menahan hasrat
untuk mengulang kenangan yang indah itu. Kulihat wajah mbak Arie yang
sebentar-sebentar menelan ludah, ini seperti sinyal bagiku untuk
melanjutkan rangsanganku.

Kuturunkan celana dalamnya, sekali lagi . . .
kali ini aku tidak bisa lagi menyembunyikan rasa heranku, memek itu . .
. entah mengapa aku jadi terangsang hebat melihatnya seperti dulu.
Tanpa satupun bulu !!! montok dan . . . aaaah aku sulit untuk melukiskan
disini. Aku sapukan bibirku lembut diatas belahan memeknya Kulanjutkan
dengan menciumnya habis.

Kelentit-nya yang terangsang, seperti nya
tidak kuasa lagi bersembunyi di lipatan memeknya, tersembul keluar dan
aku langsung menghisapnya penuh nafsu.
” Aaah dik . . . oohh . . . eeeehhmmmmfffff” mulutnya mulai meracau.
Kadang aku gigit ringan bibir memeknya karena gemas. Lidahku bergerak
liar menggelitik lobang memeknya, kuhisap kuusap cairannya yang
membanjir keluar. ” Terus dik, teerrrrruuuussssss . . . . . aaaahhhhhhh”
pinggulnya bergetar hebat, mbak Arie sudah pada klimaksnya yang pertama.
“Dik . . . buka punyamu dik”. Akupun mulai melepas risleting levi’sku.
Kuloloskan semua celana dan CD yang menghalangi kontolku tegak, rasa
berdenyut-denyut di helm kontolku semakin menyiksa, namun aku belum
berani melanjutkan lebih jauh. Sementara kulihat mbak Arie melepas
t-shirt dan beha. Aku tak tahan segera menghisap putingnya yang
tenggelam di bundar payudaranya, mbak Arie membusungkan dadanya untuk
memudahkanku berbuat semaksimal mungkin.

Secara tidak sengaja ujung
kontolku bergesekkan dengan pahanya, membuatku semakin gila menghisap
payudaranya. Mbak Arie hanya bisa menggigit ujung guling dengan mata
yang terpejam rapat-rapat merasakan serangan-seranganku.
“Dik maassssukkan dik . . . punyamu dik” sambil memegang kepalaku dengan
kedua tangannya . . . meminta. Entah . . . hatiku terharu mendengarnya,
sambil kudekap aku membisikkan sesuatu ditelinyanya. “Mbak Arie . .
.tahu akibatnya kalau ini terjadi”
“Dik, sebenarnya aku ingin yang dulu tidak terhenti, kali ini biarkan
ini terjadi. Aku ingin rasa kangenku kamu isi”. Sekali lagi, mbak Arie
aku dekap, dengan perasaan yang bercampur baur menjadi satu, antara rasa
bersalah, haru dan . . . sayang. Aku tidak ingin membuat peristiwa ini
sebagai bencana terhadap dirinya,

namun dilain pihak aku juga tak ingin
mengecewakannya. Kucium bibirnya, kali ini tidak saja nafsu yang
menyelimuti perasaanku, tetapi juga sayang serta penebusan rasa
bersalahku. Mbak Arie menyambut dengan hangat bibirku, kali ini
kurasakan lain lumatan bibirnya. Dibuka perlahan-lahan kakinya, akupun
menyambutnya dengan perlahan-lahan mengarahkan kontolku kelubang
rahimnya. Namun aku merasakan,

setiap usahaku untuk menekan masuk ke
lobang itu selalu gagal. Sangat rapat dan kenyal sekali bibir memeknya,
selain itu juga, mbak Arie masih perawan!. Aku melepaskan dekapanku,
kuubah posisi mbak Arie melintang, dengan pinggul dibibir ranjang.
Kuangkat tinggi-tinggi kakinya, kujilati sekali lagi memeknya agar lebih
licin untuk kumasuki. Kubuka lebar-lebar bibir memeknya dengan jari-jari
kiriku. Woow . . . sejenak aku merasa tertegun dan ragu, akankah
kejantananku bisa masuk keliang yang menurutku sangat kecil tersebut
Kupegang kontolku dengan tangan kananku. Dengan hati-hati perlahan-lahan
ujung kontolku ku masukkan menerobos selaput keperawanannya.

” Dik,
aaahhhhhh . . .terus, teerrrrrrusss aahhhhh !!”. Aku sudah tidak bisa
melihat, apakah dia merasa kesakitan ataukah merasakan kenikmatan yang
lain. Kulihat bibir kanan memeknya mengeluarkan darah, padahal baru
separuh panjang kontolku menghujam lubang rahimnya. Kulihat mbak Arie
tidak sabar untuk segera menelan bulat-bulat kontolku, ia mengayun
bokongnya dan . . . blesss, habis sudah panjang kontolku masuk ke
memeknya. Aku sengaja menahannya didalam, dan sedikit berusaha
menggoyang-goyangkannya aku juga ingin dia merasakan kontolku mengisi
ruang-ruang diliang vaginanya.
Helm kontolku terasa berdenyut-denyut
nikmat, merasakan hangat yang sangat rapat menggigit. Kuciumi belakang
telinganya, kulumat bibirnya. Kali ini mulai kuayun kontolku
perlahan-lahan . . . aku sudah tidak lagi merasakan, ganas kukunya
mencengkeram punggungku, kutambah irama ayunanku. Mbak Arie hanya bisa
menggelepar-gelepar laksana ikan mencari air.

Kakinya mencekeram
pinggangku, seakan tidak mau kontolku meninggalkan memeknya. Kuayun
semakin cepat, rapat-nya lubang memeknya membuat aku kesetanan
menghujamnya berkali-kali, mbak Arie sudah tidak bisa lagi menguasai
gerakan tubuhnya. Akupun teringat, betapa keras dia menendang pundakku
dulu. Mulutnya hanya mengeluarkan desisan-desisan tak beraturan.Crot2019
Akhirnya aku sudah tak tahan untuk lebih lama menahan spermaku keluar.
Kucabut kontolku, aku ingin menumpahkan diluar. Tetapi cengkeraman
kakinya membuatku kesulitan membebaskan kontolku. ” Ssssshhhhh mbak . .
. aku mau keluar !” . Direngkuhnya leherku, dengan terbata-bata dia
membisikkan. “Dik, keluarkan di tempikku , keluarkan semuanya “.

Akupun
sudah tak bisa menahan spermaku, kutanamkan dalam-dalam kontolku dan . .
. menyemburat spermaku. “Ooohhhhhhh dik , . . . . ennnnhhhhaaaaak dik”,
kupeluk mbak Arie, kali ini kutumpahkan rasa sayangku semuanya,
senyumnya mengembang manis, sambil membisikkan sesuatu di telingaku
“Sampaikan permintaan maaf untuk dik Yanti”, aku berjanji didalam hati
untuk menyampaikannya, walaupun dengan alasan yang lain tentu saja.Daftar SahabatQQ
SahabatQQ Agen Domino 99 Domino QQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya

Friday, May 24, 2019

Desahan Mbah San San Yang Hebat

Ceritadewasaterkini88   -  Aku pernah kost disebuah rumah mewah di Makassar, pemilik rumah tergolong elite dan termasuk sibuk dgn bisnisnya. sedangkan si isteri kerja disalah satu bank swasta.Suatu hari setelah 1 bulan si nyonya melahirkan panggilannya Mbak Selly, maka datanglah seorang baby sitter yg melamar pekerjaan sesuai iklan dari koran, setelah bercakap-cakap dgn Selly,

SahabatQQ Agen Domino QQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya



Maka baby sitter tsb yg bernama San San diterima sebagai pengasuh bayi mereka. Aqu pandangi terus itu baby sitter, wah setelah pakai baju putih kelihatan sexy banget, guratan celana dalamnya tampak samar-samar. esoknya, ketika aqu mau berangkat kekantor, tiba-tiba ibu kost ku mengenalkan si San San kepadaqu, sekilas kulihat buah dadanya yg terbungkus bajuputih dibalik BH wow seru kira-kira 36 lah..

Si San San berumur sekitar 30 tahun, sedangkan ibu kost ku (ibunya si bayi baru sekitar 26 tahun, suaminya kira-kira 30 tahun). Bang tolong ya..ikut awasin rumah karena ada penghuni baru ( maksudnya baby sitter) sementara aqu sudah harus masuk kerja lagi, maklum kerja di swasta cutiku melahirkan cuma 1 bulan, ucapnya kepada ku.

Baik Mba, saya jagain lah setelah sekitar 1 minggu si San San tinggal di rumah kost bersama aqu dan pemilik rumah, aqu mulai curiga dgn gerak-gerik suami Selly beberapa hari terakhir ini, Aqu sering melihat dari sela pintu kamar kost ku, sang suami panggilannya mas Adi suka mencuri pandang tubuh si San San yg sedang ngurus bayi di Box bayi, tentunya tubuhnya membungkuk posisi hampir nungging sehingga guratan CD nya semakin tampak jelas dan bentuk pinggul serta betis yg bikin mupeng semua lelaki, ternyata di usia 30 tahun, si San San justru bikin gairah lelaki meningkat
Suatu hari, Selly tak pulang, dia tugas ke jakarta untuk 3 hari, mas adi kelihatannya seneng banget ditinggal isterinya, semakin saja dia menggoda si San San, dan sempat mengelus punggung si San San sambil berkata ” emh kasihan Mbak ya kok masih cantik jadi janda” si San San cuma menjawab ” ya nasib mas” sambil tersenyum. aqu terus mengintip dari celah pintu kamar kost ku apa yg dilaqukan mas adi, dia mulai melaqukan jurusnya karena sudah ber bulan2 tak ketemu lobang kemaluan Selly, maklum hamil besar dan baru melahirkan.

” Mbak San San anaknya berapa? tanya mas adi, 1 mas jawab San San. sudah berapa tahun menjada..? tanya adi lagi, yah sudah 3 tahunan lah mas. jawab San San.

Mas Adi duduk di sofa dekat box bayi anaknya, sementara tangan kanannya mulai menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik training spak yg dia gunakan, sementara si San San masih tetap membungkuk membelakangi mas adi memberi susu botol kepada sang bayi.

Tiba-tiba terdengar suara mas adi memanggil aqu,seakan mengajakku untuk nonton TV seperti biasanya, aqu pura-pura tidur dgn pintu tetap ku buka satu senti untuk mengintai apa yg terjadi, lalu mas Adi manggil si-mbok pembantunya yg sudah diatas 50 tahun, ya den..kata simbok, bikinkan saya kopi terus mbok tidur aja ya istirahat, ya..den jawab simbok. setelah kopi dihidangkan, keMbali Adi menggosok-gosok batang kemaluannya dibalik training spaknya, aqu terus mengintai dgn lampu kamar yg aqu matikan, setelah si bayi tertidur, adi ngajak San San untuk duduk disofa sambil lihat TV, si San San menolak, malu mas kata si San San, gak apa-apa.kata Adi,

Kamu kan ngerti dong saya sudah 3 bulan tak bersentuhan dgn wSan Santa, sini…..ajak adi lagi. dgn ragu-ragu si San San mulai duduk dilantai dekat sofa tempat adi duduk, aqu semakin nilik-nilik mereka, San San…sususmu kok masih kencang ya…ucap Adi, ah…masa mas, masih bagus punya Mbak Selly dong…jawab San San, kenapa mas bilang begitu…? tanya San San. ah…enggak cuma pingin tau aja kalau susu yg sudah pernah di isep bayi berubah bentuk atau tak…? kilah Adi. ya..tergantung perawatan…kata San San. boleh aqu raba susumu ni…tanya adi. ah…jangan mas…saya kan sudah tua, juga saya malu….jawab San San.
Aqu mulai yakin pasti jurus si Adi mengena. sini geser duduknya…kata adi, ah…sudah disini saja mas… kata San San.gak apa-pa…sini… saya penasaran dgn susu yg sudah di isep bayi, pingin lihat…kata adi lagi, jangan mas ah… malu, nanti Mbak Selly tau aqu dimarahin… kata San San, tak ada yg tau, semua sudah tidur. kata adi, lalu adi menarik lengan si San San, dan mulai meraba susu San San dgn halus, si San San kelihatan berigidig-an, adi terus gencar berusaha memegang susu San San, sementara San San terus menangkis tangan adi, ketika si San San sibuk menangkis tangan adi, aqu melihat kedua paha si San San yg kadang terkangkang karena sibuk menangkis tangan adi, wow…mulus pahanya, aqu mulai jreng juga, karena ruang tengah cukup terang sehingga sering banget aqu melihat CD San San yg berwarna ungu muda, dan gundukan kemaluan dibalik CD yg begitu menggiurkan membuat aqu jadi keasyikan nonton dar celah pintu kamar.

Akhirnya si San San menyerah di tangan Adi, dan membiarkan tangan adi meng-griliya susunya, dan si San San pun mulai kegelian sehingga pahanya semakin jelas kulihat karena San San sudah tak kontrol cara duduknya.

Aqu mulai terangsang melihat tangan adi dibalik baju putih San San bergerak-gerak, kebayg empuk dan halus susu yg sedang diobok. kemaluan ku mulai tegang, si San San semakin meringis dgn sesekali membungkukkan punggunya, kegelian. adi mulai memetik kancing baju si San San, maka terlihat susu si San San dibungkus BH warna merah jambu karena si San San menghadap kamarku dan Adi dibelakang si San San. tangan adi kemudian mengeluarkan sebelah susu San San dari BHnya, aqu semakin tegang karena aqu melihat susu yg begitu mulus, puntingnya coklat muda, bahkan aqu lebih terfokus ke celah paha si San San yg sudah semakin jelas karena rok putihnya sudah sediki demi sedikit tersingkap. kelihatannya si San San sudah mulai terangsang karena aqu melihat bagian celah kemaluan pada CD si San San sudah mulai berwarna ungu tua, berarti sudah basah. ketika si San San agak bergeser duduknya aqu melihat tangan Adi yg kiri memegang kemaluannya yg sudah tegang banget, sementara tangan kanannya mulai meremas halus susu San San, kelihatannya adi bukan pemain sex brutal, dia mempermainkan susu si San San begitu lembut sehingga si San San mulai mendesah dan tangannya mulai mencengkram tangan Adi yg sedang mengelus susu nya.
Sudah mas…aqu sudah gak tahan…kata si San San. aqu juga sudah gak tahan Ni…kata si Adi, bantu saya dong Ni…saya pingin keluarkan Sperma yg sudah mengental nih….kata adi dgn nada merayu…jangan mas…aqu gak mau, taqut hamil….kata San San. tak ni…kita jangan bersetubuh, saya gesek aja ya di antara celana dalam dan kemaluan mu….rayu adi, si San San pun sudah kelihatan sangat terangsang, tapi dia tak menjawab. sementara aqu sudah semakin tegang aja nih si ujang…dibalik pintu.
Adi akhirnya turun dari sofa, dan duduk disebelah si San San di atas karpet, tangan adi mulai mengarah ke kemaluan si San San, keMbali si San San meronta, jangan mas…nanti aqu gak tahan…kata si San San, tenang aja…nanti kita sama-sama enak…kata Adi sambil mulai mengelus CD pas di kemaluan si San San , San San mulai kelihatan kejang-kejang kedua kakinya merasakan nikmat, adi terus mengelus kemaluan San San dari luar CDnya sementara bibirnya mulai menciumi susu kiri si San San,

Adegan ini terus berlangsung sekitar hampir 10 menit, kemudian adi melepas training spaknya, dan kelihatan ujang nya si adi yg sudah tegak lurus, tapi si San San malah membuang pandangannya ke TV, lalu Adi menyingkap rok putih San San semakin keatas, dan si San San direbahkan dikarpet, jangan mas…kata si San San. nggak kok cuma mau dijepitin diantara CD dan Kemaluan kamu…gak dimasukin kok…kata Adi sambil terus menggosok kemaluannya. janji ya..mas…kata San San. bener kok saya janji kata Adi, kemudian adi berbaring disebelah kiri si San San, dan benar saja, adi julai menaiki separuh tubuh San San dan paha sampai kaki kirinya adi menindih paha dan kaki kiri si San San dan kemaluan adi diselipkan dari samping CD basahnya San San dekat pangkal paha San San sementara si San San tetap terlentang, aqu mulai gak tahan lihatinnya, aqupun mulai meraba-raba kemaluan ku, terus adi mulai mengesek-gesekan kemaluannya diantara CD dan Kemaluan San San secara perlahan,

San San mulai kelihatan menikmati, sambil mengisap punting susu si San San yg sebelah kiri dan meremas susu San San yg sebelah kanan adi terus menggesek kemaluannya dicelah CD dan Kemaluan si San San, San San mulai mengerak-gerakkan pinggulnya keatas kebawah mengikuti gerakan Adi, aqu yakin bahwa kelentitnya si San San sudah tersentuh oleh ujung kemaluan si adi, aqu pun taMbah terangsang melihatnya, aqu mulai mempercepat kocokan tangan di kemaluanku, dadaqu terasa semakin dag-dig-dug….semakin lama si Adi semakin mempercepat gerakannya, terus menggesek kemaluan si San San dgn kemaluannya yg sudah semakin keras, dan si San San pun mulai mengeluarkan suara desahannya, mas…mas…mas…aduh geli sekali…mas…. aduuuuh… enak sekali mas….lirih si San San, tekan sedikit mas…biar ujung nya kena kemaluanku…..

Adi mulai merubah gerakannya, dari menggesek menjadi agak menekan kemaluan si San San, tangan kanan si San San mencengkram tangan adi yg sedang meremas susu kanannya, berarti si San San sudah begitu menikmati gesek-tekan kemaluan si adi. teruuuus… mas…aqu nikmat sekaaaaali…. desah si San San.
iyaaa… saya juga Ni….nikmat sekali, punyamu begitu licin dan hangat….adi terus melaqukan gesek-tekan…hingga kurang lebih 15 menit.
Sudah mau keluar…nih…kata si Adi dgn suara tersendat-sendat, jangan keluarkan dulu mas….tahaaaann…tahan….kata si San San sambil terus menggerakan pinggulnya…..aduuuh…mas…saya mau keluar juga mas…..kata si San San (maksudnya mau orgasme). mas..masukin sedikit ujungnya….kata si San San memohon, terus adi agak menaikin lagi tubuh si San San hampir menindihnya, dan tangan kanannya menuntun kemaluan menuju lubang kemaluan si San San, dan ah…aaaahh…jangan dimasukin semua mas…aqu lebih geli kalau ujungnya saja….kata si San San.
adi terus menggesek-tekan, dan kelihatan si adi mulai menekan-nekan pantanya dan si San San semakin bergoyg kekiri dan kekanan dan kadang-kadang menaikan pinggulnya keatas..lalu San San mulai agak menjerit kecil…Mas…aqu mau keluar mas….
ya..ya…keluarkan saja ni…biar taMbah licin sahut si Adi…

Tak terasa kemaluan ku juga mulai mengeluarkan cairan kental sedikit diujungnya…. aqu terus menyaksikan gesekan kemaluan adi di celah antara CD dan Kemaluan si San San, pinggul San San semakin cepat bergerak keatas kebawah, bahkan sesekali diangkatnya cukup tinggi…dan…ah..aaaahh…aaaaaaaahhh….mas aqu ke..ke..ke…luaaaaarr…mas ….ah….aduuuuuh…mas enak sekaliiiiii……
aqu juga ni….aqu juga mau keluar…ni…sambil semakin memepercepat gerakan gesek-geseknya, …aduhh..ni…saya keluar ni….oh…oh…oh….adi menyentak-nyentakkan gesekannya sampai lebih dari 3 kali, aduuuh…mas….hangat sekaliiiii….mas.., gerakan adi mulai semakin pelan dan akhirnya adi tertelungkup diatas tubuh si San San.

aqupun mulai terasa gatal diujung kemaluan ku…dan akh….croooot…croooot….sperma kupun muncrat ke daun pintu. aqu jadi lemes..dan mulai aqu berbaring di tempat tidurku sambil tetap meMbaygkan sejoli main adu gesek.
Sememtara Selly belum tiba, kebetulan Adi tugas ke Manado, so…di rumah hanya tinggal siMbok, si San San, si orok dan aqu.
Saat si orok tidur, aqu coba godain San San, hem..ehem…Ni…kelihatannya kamu kesepian yah..ditinggal Mas Adi…? Tanyaqu. Ah…enggaaaaakk…biasa aja…..jawab San San sambil agak malu-malu
Memangnya kenapa Mas….? Tanya balik San San.
Kelihatannya kamu sama mas adi kok semakin mesra sih…? Tanya ku lagi.
Kasihaaannn..mas adi kan sudah lama…eh…maksud saya ditinggal Mbak Selly, gak apa-apa kok….jawab si San San.

Aqu mulai merasa si San San agak khawatir kalau aqu mengetahui affairnya dgn Adi.
Sambil baca majalah dan nonton TV, aqu pandangi tubuh si San San. Mulai dari kulit lengan, susu, perut, bentuk pinggul, paha dan betis. Wow….memang segar dan cukup bikin mupeng, apalagi karena gak ada bos, si San San gak pake baju Putih Seragam Baby Sitter, dia Cuma pakai baju tidur kulot dan blus bahan katun biasa, jadi aqu bisa melihat samar-samar lekuk tubuh dan baygan bra and CDnya.
Si San San duduk dekat Box bayi sambil menggoyg box, sesekali dia curi pandang kepadaqu seperti ada rasa cemas taqut ketahuan affairnya. Dia agak gelisah. Dalam pikiranku, baikan di “selok” aja dech…..

Ni, aqu mau pindah kost, kata ku…., lho kenapa mas…..kan Mas adi dan Mbak Selly orangnya baik, dan Mas sudah diaqui seperti keluarganya, juga ini rumah bagus dan harga kost nya katanya kekeluargaan…. Jawab si San San.
Iya…Ni, tapi aqu gak tahan lihatin kamu ama mas Adi, kok akrab banget…..kata ku.
Akrab gimana……? Tanya Si San San agak ketus, ya lah….emang aqu gak tahu kalau kamu sering tiduran di karpet ama mas adi, dan kalau gak salah kamu pernah jalan ama mas adi bawa bayi, ya kan….?

Si San San gelagapan, dan dia langsung berdiri dari duduknya menghampiriku, aqu melihat bentuk perut yg sudah agak kendur tapi malah terkesan sexy, kemudian dia duduk disebelahku. Dia bilang : Mas…tolong jangan bilang Mbak Selly, aqu kasihan mas Adi dan aqu juga terpengaruh karena aqu sudah lama tak disentuh lelaki, tolong ya mas…. Jawab si San San memelas. Aqu sementara pura-pura terus baca majalah tapi mata terkadang ngincer-ngincer juga tuh susu yg masih sintal dan kelihatan mulus walau baru tampak separuhnya karena tertutup BRA.
Ya…kamu harus ingat Ni, karena nila setitik rusak susu dua-dua-nya. Jawabku sambil godain. Yeee si mas, rusak susu sebelanga…ah…jawabnya sambil menyembunyikan malunya.
Ya…dua-dua-nya Ni…..kalau terus di-uwel-uwel mah….jawab ku.
Si San San mencubit perutku, ah..si mas bisa aja. Nih tak cubit…..hayoooo kapok…!!! Si San San kayak yg greget campur kesel.
Tapi mas, walaupun bagaimana, aqu belum pernah kok bersetubuh dgn mas Adi, yah….hanya sekedar begitu-begitu aja, yg penting mas Adi bisa “keluar”……bener mas aqu gak bohong. Kata si San San agak serius.
Lho….sudah apa belum bagi saya gak masalah Ni, jawab ku.
Mas kok gitu sih….? Jawab si San San sambil meraba-raba kedua susunya. Belum mas belum rusak nih…jawab si San San sambil mengusap kedua susunya. Ya….percaya deh….jawabku. setelah terdiam beberapa saat lalu :
Ni…pijitin dong pundak saya, tadi saya main golf 18 hole, cukup capek juga…
Weee…maaf ya…aqu bukan tukang pijat kok….jawab si San San agak sengit.
Yah…sudah gak apa-apa, tapi saya juga bukan tukang yg pintar nyimpen rahasia lho…..jawab ku.
Eeeemmmm….si mas ngancam ya…..ya sudah sini, awas kalau ngomong Mbak Selly…..jawab si San San.

Aqu duduk di karpet, sementara si San San berlutut dibelakangku, tangannya mulai pijitin pundak dan bahu bagian atasku, dan selang beberapa menit, aqu merasa ada yg nempel hangat di punggungku, terasa empuk dan kenyal, aqu tebak aja deh ini pasti perut si San San, aqu pura-pura gak merasa apa-apa walau sudah sekitar 10 menit. Lalu si San San bertanya : mas kepalanya mau dipijit gak….., o…ya…iya Ni. Jawab ku, kemudian si San San memijit kepala ku…wah enak banget lho Ni. Kamu kok pintar mijit sih…..
Ah..biasa aja mas jawab si San San.

Kemudian Aqu merasakan ada yg agak lebih empuk lagi menekan dipunggungku, aqu dah nebak deh…ini pasti pubis si San San, gundukan daging antara perut dan kemaluan. Dia terus menekan…menekan..semakin terasa hangat dan empuk, aqu merasakan kedua pahanya semakin menempel, dia menekan terus dan aqu agak sedikit membungkuk sehingga punggung ku semakin menekan pubis nya.

Aduh…Ni. Yg dipijit kepala kok yg enak punggungku ….. terus Ni tekan lagi, kata ku. Ah si mas bisa aja…..mau ditekan lagi? Kata si San San.
Ya…iya…dong, si San San terus menekan-nekan pubisnya di punggungku.
Napasnyapun mulai terdengar mendesah, dan pijitan dikepalaqu mulai melemah, tapi pijitan pubis di punggungku semakin terasa kuat.
Apanya yg enak mas…tanya si San San. Punggung ku enak banget Ni, punyamu begitu berdaging dan terasa hangat di punggungku, jawab ku. Sementara si ujang dibalik celana pendek ku mulai menegang dan si San San secara sengaja terus menekankan pubis nya dipunggung ku.

Aduh Ni. Punyaqu jadi tegang Ni…….mau pegang nih….? Tanya ku.
Manaaaa….tanya si San San. Nih….sudah mulai keras gara-gara punggung keenakan…. Jawab ku.
Iya…mas, kok tegang ya….tanya si San San.
Aqu juga gara-gara mas adi jadi sering cepet geli di anu ku. Aqu jadi sering mudah terangsang, padahal sudah tahunan gak begini, kata si San San.
Ni, pijit aja punya ku…..tapi yg enak ya….

Tanpa bicara lagi si San San pindah duduk disebelahku, tangannya mulai masuk kesela celana pendekku, dia mulai meraba-raba dgn lembut kemaluan ku, ah….mulai terasa geli, si San San meremas bagian helm kemaluan ku, dipijit-pijit lembut yg membuat kemaluanku terasa semakin geli dan nikmat sekali, oh….Ni, enak banget, teruuuus Ni, desah ku. Tanganku mulai menyusur kebalik Bra si San San, perlahan ku elus lembut susunya, pelan-pelan ujung jariku menyusur terus hingga kerasa puting susu yg sudah mengeras tapi lembut kulitnya, aqu elus terus susunya, sesekali agak ku remas lembut, si San San nafasnya mulai agak tersengal-sengal, aduuuuh…mas, sentuhan tangannya kok lembut banget, aqu semakin nikmat mas….terus tangan kanan si San San membuka kaitan Bra bagian belakang, dan tangan kirinya masih terus memijit-mijit ujung kemaluan ku.

Kemudian ku singkap blusnya dari sekitar perut agar dapat kuraih kedua susunya sementara bra dibukanya pelan-pelan melalui sela-sela lengan bajunya. Wah…benar aja, susunya masih mulus, walaupun sudah agak jatuh, namun kekenyalan dan kelembutan kulitnya masih seperti anak-ABG. Ku singkap terus keatas blusnya, punting susu si San San yg kiri mengarah agak kesamping kiri dan yg kanan agak kesamping kanan, wah ini tanda susu yg masih berkelenjar bagus, walaupun agak turun tapi masih kencang. Isap mas….pinta si San San, perlahan kuisap lembut puntingnya, mulai dgn isapan perlahan lama-lama isapanku semakin kuat sehingga si San San menjerit perlahan Aaaahhh……aduh mas….kok enak sekali….teruuuus…mas….
Kuisap puntingnya pelan-pelan tapi nyelekit, hingga si San San terbaring karena tak kuat menahan nikmatnya isapan ku. Dan aqupun meMbaringkan tubuhku di karpet, sementara aqu terus mengisap punting susunya, si San San mengambil posisi diatas ku dan mulai menempelkan kemaluannya ke kemaluan ku, dia masih mengenakan kulot tipisnya, dia tekan kemaluannya ke kemaluanku, terasa tubuh si San San agak bergetar ketika dia tekan kemaluannya ke kemaluanku, aqu merasakan begitu empuk dan hangatnya daging kemaluan si San San, aqu merasakan semakin geli di kemaluanku,

San San mulai menggerakan pinggulnya sehingga tekanan berubah jadi gesekan-gesekan yg perlahan tapi serasa ujung kemaluanku mulai nyelip dibelahan kemaluannya walaupun masih terbungkus kulot dan CD, tanganku mulai meraba buah pantatnya dgn menyusurkan tangan diantara celana kulotnya, wah…..lembut dan empuk, pantatnya bukan kencang tapi empuk, kulitnya masih halus. Aqu mulai menyelipkan tanganku kesela CD bagian pantanya, aqu mulai meraba halusnya pantat si San San, ketika pantatnya ku elus,
si San San malah semakin menekan gesekan kemaluannya ke kemaluanku, aqu yakin “G-spot” si San San disekitar pantatnya, kemudian elusan dipantat si San San ku coba rubah dgn pijitan-pijitan ujung jari ku, ternyata si San San semakin terangsang semakin mengesek agak cepat….dan oh….oh….oh….mas….aqu mau keluar mas…….mendengar rintihan si San San, aqu bantu proses keluar nya si San San, aqu tekan pantatnya dgn kedua tanganku agar kemaluannya semakin keras menekan kemaluanku, dan aaaaahhh…aaahhh…seeeeepp..seeeppppp…seperti kepedasan makan lombok, maaaasss…..aqu keluar mas…..ah…aaaahhh….si San San seperti setengah menangis, terasa dikemaluanku kemaluannya berdenyut-denyut beberapa kali, sementara dia menekan susu kirinya ke dadaqu, dia terus merintih…mendesah….kemudian denyutan kemaluannya terasa lagi, nyut..nyuut…nyut…
wah si San San mengalami orgasme panjang nih…pikir ku.

Kemudian sejenak si San San merebahkan tubuhnya di atas tubuhku, sekitar kira-kira belum semenit, dia mulai menekan-nekan-kan lagi kemaluannya ke kemaluan ku kebetulan kemaluanku masih keras, dia mulai mendesah lagi. Seeeeppp….. seeeppp….. seperti orang kepedasan.
Ni, nanti dilihat simBok, kekamar aja yuukkk….ajak ku. Ah tak mas, simBok sudah tidur, lagian ini bayi kalau bangun gimana….? Jawab si San San.
Ya…sudah buka saja celanamu Ni….. perintahku.
Jangan mas….gini aja ya….sementara di selipkan kemaluanku kesela CDnya, dan si San San masih berposisi di atas ku.

Ketika kemaluanku mulai menyusup disela CD dan kemaluannya, tersa lendir hangat dan licin diujung kemaluanku, dia mulai menggoygkan pinggulnya dan gesekan belahan kemaluan yg hangat dan licin mulai merangsang kemaluan ku, aqu merasakan betapa enaknya kemaluan si San San, tapi disisi kemaluanku terasa agak sakit kena sisi CD nya si San San, aduh Ni, CDmu sakit nih….

Kemudian dia melepas celana kulotnya dan agak menarik CDnya ke bawah, sedangkan aqu mulai melepas celana pendek dan CDku maka kemaluanku mulai nyaman banget, apalagi dia mengambil posisi seperti kodok yg mau loncat, dia mulai lagi menggoygkan pinggulnya perlahan kekiri kekanan..tangan ku mencengkram buah pantatnya dan sesekali kutekan sehingga kemaluanku terasa berada dimuka gawang, kudorong-dorongkan pinggulku naik turun sementara si San San mengoyg kiri-kanan, variasi goygan semacam ini telah menciptakan rasa geli yg berbeda dgn rasa kalau bersetubuh biasa, kemaluan ku semakin keras, kemaluan si San San terasa semakin basah kuyup, namun basah kuyup yg membuat rasa geli dikemaluanku semakin nikmat,
San San terus bergerak sementara ke dua susunya semakin terasa menggiling dadaqu, kenyalnya hangatnya terasa sekali karena T-shirt ku aqu angkat ke leher dan blusnya si San Sanpun sudah terangkat sehingga kedua susunya terasa nempel langsung dikulit dadaqu, dan tangan si San San yg sedang menahan tubuhnya dilantai kemudian berubah memeluk tubuhku, sehingga susunya semakin menekan di dadaqu, gerakan pinggulnya semakin lembut seolah memposisikan titik-titik tertentu dari kemaluannya di kemaluanku, kelihatannya si San San berusaha agar kelentitnya tergesek oleh ujung kemaluanku. Dia begitu aktif mencari titik-titik kenikmatan dikemaluannya. Kemudian aqu mulai menekan nekan ujung kemaluanku ketika terasa jika sudah berada aMbang lubang nikmat, aqu tak tahan lagi, ingin sekali aqu menancapkan kemaluanku ke kemaluannya. Ni…kamu dibawah Ni…. Pinta ku.
Jangan dulu mas, biar lama nikmatnya, soalnya kalau mas di atas pasti mas cepet keluar. Jawabnya dgn kata terputus-putus karena napas si San San seperti orang yg sedang aerobic.

Ya…tapi masukan dong Ni. Aqu sudah gak sabar nih….
Iya…iya…tapi pelan-pelan ya mas….biar terasa nikmat. jawab si San San.
Kemudian si San San menghentikan gerakan pinggulnya. Dan memposisikan ujung kemaluanku tepat dilubang kemaluan yg licin dan hangat. Dia mulai menekan pinggulnya ke bawah, dan kemaluanku pun perlahan mulai menyusup, perlahan banget si San San menarik lagi pinggulnya keatas, aqu merasakan gesekan lubang kemaluan yg halus, licin dan lembut, dia menekan lagi, dan kira-kira sekitar 5 cm kemaluanku masuk, dia tarik lagi pinggunya keatas, aqu mulai penasaran karena cara seperti ini menimbulkan kenikmatan yg khas banget, gregel-gregel dinding kemaluan si San San begitu terasa menggelitik karena gerakan perlahan seolah-olah kemaluanku meraba-raba tiap mili dinding lubang kemaluan si San San, aqupun semakin menikmatinya.

Kemudian desahan demi desahan terus keluar dari mulut si San San, dan……ah…aaaahhh….. pelan-pelan si San San menekan pinggulnya hingga kemaluanku masuk seluruhnya, kemudian dia tarik lagi pelan-pelan…ditekan lagi…..blessss…lagi kemaluanku masuk, begitu terus berulang-ulang hingga sekitar 15 menit, ah… begitu lembutnya permainan si San San, sesekali terasa olehku denyutan-denyutan halus didalam kemaluan si San San yg terasa seolah menjepit-jepit ujung kemaluan ku. Kemudian si San San memasukan lagi kemaluanku dgn menekan pinggulnya, dia tak lagi menarik pinggulnya keatas, tapi dia tekan terus agak lama sehingga begitu dalamnya kemaluanku tertanam didalam kemaluan hangat si San San, kemudian denyutan-denyutan kemaluannya…aw..terasa begitu nikmat, cenut-cenut….kemudian ada denyutan panjang yg rasanya begitu menjepit ujung kemaluan ku. Ah..mungkin ini yg disebut empot-empot madura dalam pikirku.
Gaya ML seperti ini terus belangsung hingga kurang lebih ¼ jam, aqu benar-benar merasakan nikmat yg baru kali ini kurasakan dibanding dgn kenikmatan saat ML dgn pacarku
Diujung lubang kemaluanku mulai terasa geli sekali seperti hendak keluar sperma, sementara si San San terus mengayuh pinggulnya perlahan dan tangan kirinya menarik susunya kearah mulut ku, lalu kuisap-isap pelan hingga isapan kuat, si San San mulai tak dapat mengkontrol gerakannya, dia menggoyg semakin cepat…cepat lagi dan akhirnya jeritan kenikmatan si San San muncul lagi, dia mencapai orgasme lagi karena terasa oleh kemaluanku jepitan-jepitan kemaluan dan denyutan-denyutannya yg tak beraturan. Dia mendesah dan menggigit dadaqu, dia orgasme panjang. Dan saat kemaluanku dijepit-jepit oleh kemaluan orgasmenya si San San, aqupun gak tahan, geli sekali dikemaluan ku, sekujur tubuhku terasa geli linu, merinding dan ah…rasanya nikmat sekali, aqu berusaha terus menggerakan pinggulku keatas dan kebawah agar kemaluanku tetap menggesek kemaluan si San San yg sedang orgasme dan berdenyut-denyut itu
San San pun sadar kalau aqu mau keluar maka dia langsung mengisap punting susuku dan memainkan ujung lidahnya di punting susuku maka kemaluanku semakin terasa geli sekali dan terasa gatal yg teramat sangat diujungnya seolah ingin digaruk terus oleh bagian terdalam kemaluan si San San, dia semakin aktif mengisap dan memainkan lidahnya di punting susuku dan aqu terus menaik turunkan pinggulku akhirnya aqu pun crot-crot-crot spermaqu muncrat didalam kemaluan si San San, tanpa sadar si San San mengaduh keenakan, aduuuuhh…mas…hangat sekali……rintih si San San, dan aqu merasakn enaknya ketika pertama crot…

kemaluan si San San menjepit, crot kedua kemaluan si San San berdenyut, dan ketika aqu menekan kemaluan hingga maksimal maka disitulah kenikmatan puncaknya dan tak sadar aqu menarik pinggul si San San agar kemaluanku menancap semakin dalam dan crot yg terakhir membuat tubuhku bergetar-getar sepeti kejang-kejang, dan si San San yg sedang orgasme aqu teMbak dgn semprotan spermaqu, maka disinilah impian kenikmatan yg didaMbakan semua wSan Santa, hingga selesai proses semprotan spermaqu, kemaluan si San San masih terus berdenyut-denyut dan terdengar suara si San San seperti orang menagis, dia benar-benar merasakan orgasme yg luar biasa, begitu juga aqu.
Daftar SahabatQQ
SahabatQQ Agen Domino 99 Domino QQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya

Tuesday, May 21, 2019

Ku Rela Diperkosa Demi Keluargaku

Ceritadewasaterkini88  - Namaku emilia. Aku adalah seorang istri dari pedagang spare part sepeda motor yang sukses di sebuah kota besar. Suamiku bernama johan, dan anak ku bernama Kevin. Umurnya baru 5 tahun. Seharusnya dia sudah masuk sekolah tahun ini.

SahabatQQ Agen Domino QQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya




Suatu hari ekonomi semakin terpuruk. Kami tak tahu apa sebab nya. Harga bahan pokok semakin mahal sedangkan penghasilan kami tak menentu karena berdagang tak seperti karyawan yang menerima gaji tetap setiap bulan nya.

Di ibukota sedang terjadi huru hara. Kelompok ekstrimis yang menamakan Pembebasan Rakyat melakukan pemberontakan dan membakar apa saja yang mereka temui.

Tujuan mereka adalah menggulingkan pemerintahan korup yang berpihak pada asing, menurut mereka
Sudah tiga hari berlalu kekacauan yang terjadi di ibukota dan aku khawatir akan keselamatan keluargaku. Aku menyarankan suamiku agar kami segera pindah keluar kota atau bahkan keluar negeri, tapi suamiku menolak dengan alasan suasana akan segera kondusif dan tak sampai ke kota besar yang kami tempati.

Dia selalu beralasan bahwa pemerintah akan dapat memadamkan kerusuhan yang terjadi di ibukota. Malam itu pukul 9, kami sekeluarga sedang duduk menonton televisi dan tersiar kabar di televisi bahwa suasana ibukota semakin memanas.

Kantor polisi dan markas tentara habis diserang militan Pembebasan Rakyat, sedangkan banyak rumah warga dan toko menjadi sasaran keganasan perang.

“pah, sebaiknya kita segera tinggalkan negeri ini…” pintaku ..
“hmmm…. baiklah, besok kita bergegas ke bandara…” jawab suamiku …

Lalu diapun memintaku untuk mengemas barang yang diperlukan untuk mengungsi, aku menuruti perintah nya dan mengemasi baju, dokumen, harta yang bisa kami bawa untuk mengungsi besok pagi.

Kudengar samar-samar dari kamar bahwa suamiku menelepon saudaranya yang tinggal diluar kota.

“kevin, cepat tidur.. besok kita akan pergi..”
“kemana mah?..” tanya kevin
“keluar kota..”
“yeee asyik jalan-jalan..”

Sahut kevin kegirangan. Dia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Malam itu kulalui dengan jantung berdebar. Kucoba memejamkan mata, tak sabar rasanya menunggu hari esok untuk segera naik pesawat dan meninggalkan kota kami yang sedang dalam keadaan siaga…

BRUAK..!!! BRUAKK.. !!! BRUAKKK !!!

Terdengar samar di telingaku… Dan saat kubuka mata, pukul 2 pagi. suamiku sudah keluar melihat apa yang terjadi, rupanya pintu ruko kami di buka paksa oleh sekelompok orang. Aku membuka jendela kamar ku dan kulihat ada banyak keributan dan api berkobar besar membakar beberapa tempat di kawasan rumahku.
“PAPAHHH!!! JANGAN KELUAR PAAAHH!!! …. “ Teriakku …

Aku berlari ke tangga bawah, dan kulihat suamiku sudah di dekap dan dipukuli oleh orang tak dikenal. Sebagian besar menjarah isi toko kami dan mengambil semua barang dagangan kami. Aku yang dalam keadaan kalut berlari kekamar Kevin untuk melindungi nya.

Naas salah seorang berkulit gelap dari mereka menangkapku dan mendekap mulut ku. Membawaku ke kamar ku dan melemparkan aku di pojok kamar.

“DIAM KAMU !!!…” bentaknya …

Aku hanya bisa menangis dan memohon agar tak disakiti.

“ampun.. tolong jangan sakiti keluargaku …..” pintaku sambil menangis

Pria berkulit gelap itu mendekatiku dan menarik rambutku lalu melemparkan aku ke tempat tidur, dia langsung menindihku dan menciumiku …

“PERGI KAMU BANGSAT.. !!!” teriak ku sambil menendang dan memukul wajah nya…

PLAK!!! Tamparan keras bertubii tubi mengenai wajahku … Suaraku yang tadinya keras menjadi hening berganti dengan ratapan tangis tak bersuara…

“DIAM KAMU LONTE!!…” seraya mencekik leher ku..
“SAYA BUNUH KAMU MALAM INI !”

Tak lama gerombolan yang lain masuk kedalam kamar dan menyaksikan pemandangan dimana tubuhku di tindih oleh pria gelap berbadan kekar.

Woi…. jon, dapat enak nya nggak bagi bagi kamu… setan hahahah … “

Beberapa pria masuk dan langsung menggerayangi tubuhku. Aku hanya bisa berontak dan tak berdaya untuk melakukan apa apa. Sementara pria hitam yang dipanggil jon itu langsung meninidih dan menciumi wajahku bibir nya melumat habis bibirku. Kurasakan kaki dan tangan ku tak dapat bergerak di pegangi oleh gerombolan mereka yang lain. Si jon terus menggila menciumi leherku dan langsung ke payudaraku.
Di robek nya baju kaos yang ku pakai dan di singkap nya bra ku dengan paksa dan langsung saja si jon menghujami payudaraku dengan bibir nya.
“jangaaaan…. jangan perkosa sayaaa… “ teriak ku di sisa suaraku …
“omong kosong kau anjing …”
“sikat aja jon …” sahut yg lain …

Sementara jon perlahan wajah nya turun ke pusar dan kemudian ke selangkangan ku …
Kurasakan celana piyama ku ditarik dengan mudah oleh orang itu, dan kurasakan vagina ku ter ekspose bebas tanpa penutup.

“aaahh… desah ku … “ menahan geli sekaligus rasa tak ikhlas karena diperkosa …
“sudaaahh… sudaaahh.. “ pintaku…

JLEB !!!

Aku tak tahu siapa namanya, pria kurus berkulit sawo matang dengan rambut lurus pendek tiba tiba saja membenamkan biji penis nya ke wajah ku …

“mmmmh .. mpphhh…..” aku berontak …

Tapi aku tak bisa bergerak karena di pegangi erat … Aku mencoba memalingkan wajahku dari penis si kurus itu … Tapi dia menjambak ku dan tetap menyodorkan biji kemaluan nya di wajah ku … Aku yang sudah tak tahan dengan perlakuan itu langsung saja menggigit biji penis nya ….

“AAAAAAAAAAAAAARRRRGGHHHH AANJIIINGGG KAU LONTEE…!!! “

Teriaknya sambil memegangi biji penis nya yang ku gigit … Sementara teman teman nya yang lain menertawakan si pria kurus itu yang sedang kesakitan.

BUK !!!

Bogem mentah mendarat di pipi ku … Sesaat aku merasakan sakit di wajahku karena pukulan itu …

“BERANI KAMU SAMA AKU ANJING !!”
Aku hanya bisa menangis sejadinya …
Rasa nikmat di selangkangan ku tak lagi terasa, berganti dengan rasa sakit diwajah ku karena pukulan pria kurus itu ….

“SEKALI LAGI KAMU GIGIT KONTOL KU… RASAIN KAMU AKIBATNYA !!”

Bentaknya kasar ….
Pria kurus itu langsung mengambil posisi mengangkangi wajah ku dan mengarahkan penis nya.

“AWAS KAMU ! BERANI MELAWAN AKU PUKUL LAGI !!”

Di jepit nya hidung ku sampai akhirnya mulut ku terbuka, dan di jejalkan nya penis nya di mulut ku sambil memompa nya keluar masuk mulut ku ….

“mmphh… Mphh..” erang ku menahan penis nya di mulutku yang terus menyodok hingga terasa sampai tenggorokan.

JLEB !!

Ada sebuah penis lagi yang menerobos masuk ke liang vagina ku. Aku tak tahu itu siapa.
Kurasakan dengan kasar nya menerobos vaginaku sehingga terasa perih.
Sudahlah dalam batinku…
Aku benar benar diperkosa malam ini….

Crot! Crot!

Pria kurus itu menumpahkan sperma nya didalam mulutku ….
Aku hanya bisa mengerang dan menepuk paha nya agar dia melepaskan penis nya dari mulutku ….
Sampai akhirnya dia puas barulah dilepaskan nya penis dari mulutku ….
“hoeeekkk”
Aku mencoba memuntahkan sperma yang ada didalam mulutku ….
Dan pada saat aku menoleh ke kiri, aku melihat suamiku dalam keadaan lemas dan lebam tak berdaya. Aku menangis sejadinya….

“PAPAAAAAAHHH…. !!!” teriak ku …

“DIAM KAMU NJING… !” bentak salah satu dari mereka…

Suamiku yang sudah terbaring tak berdaya, tangan nya terikat didepan sedang aku masih diperkosa. Vagina ku di gilir secara bergantian oleh gerombolan orang itu.

Lalu kemudian datang lagi seorang laki laki menyodorkan penis nya ke wajah ku. Aku tahu dia minta di blowjob, tapi aku menolak. Di tampar nya wajah ku, namun aku tetap menolak.

“eee berani menolak kau lonte…!”
“rasakan akibatnya…. “
“BUNUH SAJA AKU … !!!” teriak ku lantang …
“oke kalau memang itu mau kamu!”

Seseorang dari mereka mengayunkan pisau ke arah ku, dan aku memejamkan mata ku erat.

“inilah akhir hidup ku…” ucapku dalam hati …

Terdengar riuh dan gaduh, rupanya beberapa orang dari mereka mencoba melerai pria yang hendak membunuh ku. Dua orang diantara mereka mencoba menasihati pria itu, lalu kemudian pria itu mendekatiku
“KAMU!!… HISAP KONTOL AKU CEPAT! KALAU TIDAK, SUAMI MU YG AKAN KUBUNUH!!”

Aku kaget setengah mati…
Nyali ku yang tadinya berani menantang maut tiba tiba ciut ….

“CEPAAAATTTT !!” bentaknya …

Aku tak ada pilihan lain selain menangis dan mengikuti kemauan nya.
Kucium dan ku jilat penis nya.

“DI BLOWJOB NJING!! JANGAN CUMA DI CIUM-CIUM..!! PAHAM KAMU? “

“iyah iyah … mmmhh…. “ jawab ku sambil mengecup kepala penis nya …

Tapi yang namanya hati nggak sreg, aku tidak melakukan nya dengan sepenuh hati.

“NGGAK ENAK NYEPONG NYA..!!… SEPONG YANG ENAK!!” bentak nya …

Aku hanya bisa melakukan sebisaku saja tanpa memperdulikan kenikmatan pria itu.

“ASSUUU.. SAMA SEKALI NGGAK ENAK!!..”

Lalu pria itu mendekati suamiku, aku hanya tertegun tak bisa berkata apa-apa. Lalu terdengar jeritan …

“AAAAAAAAAARRRGGHHHHH……………….”

Aku hanya bisa menangis sejadinya tak bisa berbuat apa apa.
Lalu kemudian pria itu datang menghampiriku, dan memperlihatkan sebuah jari. Iya jari ..
Rupanya dia memotong jari suami ku ….
Kulihat di sudut kamar suamiku masih meringis kesakitan karena jari nya di potong oleh pria itu.

“JANGAAAANNNNN… “ kataku ….
Aku pun langsung berlari ke arah pria itu, berjongkok di hadapan nya, mengambil penis nya dan melumat habis sampai masuk semuanya ke tenggorokan ku.
Aku tak perduli lagi dengan harga diriku.
Aku hanya ingin menyelamatkan keluarga ku.
Ku blowjob dengan sekuat tenaga sampai penis pria itu basah dengan air liur ku.

“Hahaha.. bagus lonte… kamu memang hebat..”

Segera saja pria pria itu mengerumuni ku dan mengarah kan penis nya ke wajah ku.
Aku tak sanggup.
Tapi aku tak mau terjadi hal buruk.
Yang ada dipikiranku hanyalah bagaimana mereka semua bisa menyudahi kebiadaban mereka ini.
Aku tidak ada pilihan lain…
Aku hanya bisa menghisap penis penis itu..
Entah berapa banyak jumlah mereka …
Beberapa dari mereka menggerayangi tubuhku..
Meremas payudara ku
Dan meng obok obok vaginaku …

Hilang sudah harga diriku ….

Disaat aku memblowjob penis, salah seorang dari mereka mengangkat pinggul ku. Dan membuka kaki ku.
Astaga.. aku tahu aku akan di ‘doggy style’ aku menutup rapat kaki ku…
“BUKA !!! buka kaki kamu, aku mau ngentot !!” bentak salah seorang dari mereka…
“enggak.. jangan …. mmmhh…. “ pintaku sambil menangis …
“kalau kamu enggak mau, nanti jari suami kamu akan aku potong lagi..” ancam nya

Aku hanya bisa menangis.
Aku tidak punya pilihan lain selain membiarkan penis itu masuk kedalam liang vaginaku.
Sungguh kasar rasanya.
Vaginaku terasa perih dan tentu saja sakit.
Di satu sisi seorang pria menjambak rambutku dan memperkosa mulutku.
Dia memaju mundurkan penis nya didalam mulutku, seolah mulutku ini adalah lubang yang dipakai untuk ngentot.
Dan entah siapa lagi, menggerayangi dan meremas payudaraku.
Lalu kemudian kurasakan ada penis ‘salah arah’, penis itu menuju lubang pantat ku.
Sontak saja aku kaget dan memajukan pinggul ku.

“Ayoo sini.. aku mau ngentott” kata salah seorang dari mereka..
“jangan.. mhh.. salah lobang.. “ sahut ku ..
“nggak ada yang salah lobang lonte, aku mau ngentot lobang pantat mu ….” jawab nya
“JANGAAAAANNNNNN….. please aku mohon jangan lobang pantat ku… “

Aku terbaring di lantai, berontak sekuat tenaga, menendang kesana kemari mencoba melakukan perlawanan. Dan tiba-tiba ..

“AAAAAAAAAARRRGGHHHHH………………. AAAAAAAAAARRRGGHHHHH……………….”

Suara itu menghentikan perlawanan ku.
Aku mencoba mencari tahu apa yang terjadi..
Dan ternyata ….
Mereka memotong jari suamiku lagi ….
Pria kasar itu mendekati ku sambil mengacungkan pisau nya sambil berkata …
“aku bisa melakukan nya semalaman dengan kesemua jari yang ada di suami kamu, bahkan aku bisa menguliti nya hingga mati perlahan…. ikuti saja apa mau kami, dan kamu semua akan selamat” ancam nya …

Tangis di wajahku berganti dengan wajah tegang dan pucat pasi …

“kamu mau ikuti permainan kami? “ tanya nya..

Aku tak menjawab, hanya menganggukkan kepala tanda setuju.
Pikiranku tak karuan sehingga aku tak berfikir jernih.

“kamu lonte kan? “ tanya nya…

Aku tak menjawab..
Lalu pria itu menjambak rambutku …

“Kalau kamu tak jawab, akan aku potong lagi satu jari suami kamu”

“iyah.. aku lonte… “ jawab ku perlahan..

“apa? Tak terdengar…!”

“AKU LONTE.. AKU LONTEEEEE…. !!” teriak ku sambil diiringi deraian air mata..

“bagus… kamu suka ngentot?”

“iyah aku suka…. “ jawab ku sambil mengusap air mata di pipi ku …

“kamu mau ngentot sama kami?”

Aku tak menjawab, hanya menggelengkan kepalaku.
Lalu pria itu tiba tiba berdiri dan mendekati suamiku…
Aku tahu maksudnya…
Aku tak menjawab, hanya menggelengkan kepalaku.
Lalu pria itu tiba tiba berdiri dan mendekati suamiku…
Aku tahu maksudnya…
Akupun mengejarnya, meraih nya, memeluk nya dari belakang

“Jangan… ! jangan sakiti keluargaku… iya aku mau ngentot sama kalian… “

“bagus.. lonte baik… “

Aku tak berani memanda wajah suamiku.
Aku tahu perasaan nya hancur lebur.
Sama seperti perasaan ku.

“lonte sayaaang…. “ tegur salah satu dari mereka ..

“itu, abang doni sudah siap di entot sama kamu, ayuk lakukan tugas mu”

Kulihat seorang pria berbadan besar tengah berbaring di kasur ku.
Seseorang dari mereka menjambak rambut ku dan memaksaku naik ke atas tubuh pria besar itu.
Dengan sigap pria besar itu mencengkeram pinggangku dan memasukkan penis nya kedalam vagina ku.
Vagina ku kering
Rasanya pedih
Diterobos tanpa belas kasih.
Aku tak bisa menjerit karena mulut ku penuh dengan penis yang berdesakan mencoba masuk.
Tiba tiba saja kurasakan basah pada anus ku. Rupanya salah seorang dari mereka meludahi nya dan
JLEB!!
Pantat ku di sodok oleh penis
Aku mencoba berontak tapi tak bisa.
Rasanya perih !
Aku hanya bisa menangis.
Pantat ku tak pernah dimasuki apapun, sampai hari ini dimasuki paksa oleh penis yang tak kukenal.
Vaginaku, pantat ku dan mulut ku …
Penuh dengan penis !!

Apa yang terjadi dengan diriku!

Tiba tiba saja kurasakan sebatang penis yang menerobos pantat ku terdiam sejenak.
Kurasakan cairan hangat menyembur didalam pantat ku.
Tak lama kemudian penis itu dicabut dan berganti dengan penis yang lain.
Lalu kemudian seseorang mendekati wajahku dan mengarahkan penis nya untuk minta di blowjob.
Tapi ternyata penis nya bau tai.
Iya bau tai..
Rupanya itu penis yang menerobos paksa masuk pantat ku tadi.

Dan itu adalah tai ku sendiri !
Aku menolak dan aku berontak tak mau menghisap penis kotor itu.
Lalu kemudian pria aksar yang memegang pisau mengancamku.

“kalau tak mau, akan ku potong lagi jari suami kamu !!”

Aku hanya menangis sejadinya, dan saat penis itu mendekati wajah ku. Aku mem blowjob nya meskipun penis itu rasa tai.
Iya tai ku sendiri.
Aku sudah tidak perduli lagi..
Aku sudah tak punya harga diri lagi …

Malam itu aku lalui sebagai korban perkosaan yang tak mampu melawan.
Mereka menumpahkan sperma mereka dimana saja mereka suka.
Di dalam vagina, didalam anus, di wajah, di mulut, di payudara..

Semua….

Entah berapa banyak mereka, aku tak tahu.
Vagina dan anus ku terasa perih.
Rahang mulut ku terasa keram karena terus terusan melakukan blowjob.

Sampai menjelang pagi, satu persatu dari mereka menghilang.
Pergi dari rumah ku.
Lemari, barang, koper, semuanya sudah terbongkar dalam usaha mereka mencari benda berharga.

Ku dekati suamiku, dan kulepas ikatan nya.
Kupeluk dia sambil menangis.
Suamiku tak bisa berkata-kata karena memang wajahnya lebam sehingga dia sulit bicara.

Aku teringat satu hal !!!
Harta berharga ku yang lain

ANAK KU !!
KEVIN !!

Sambil bertelanjang aku berlari ke kamar Kevin..
Ku buka pintu kamar…
Dan puji tuhan..
Kevin masih nyenyak tertidur …
Ku dekati dan kuperiksa sebentar.
Tak ada yang salah dengan Kevin.

Kulihat jam menunjukkan pukul 4 pagi.
Waktu yang berlalu begitu lama bagi diriku.

Aku kembali kekamar, mengelap tubuhku dengan baju yang ada lalu mengenakan pakaian seadanya.

Kulihat keluar jendela
Ada banyak polisi dan tentara bersenjata lengkap memenuhi jalan…

Aku mengajak suamiku pergi, ku angkat Kevin yang tengah tertidur.
Kubawa ke arah polisi dan tentara yang banyak berjaga untuk mencari perlindungan.Daftar SahabatQQSahabatQQ Agen Domino 99 Domino QQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya

Monday, May 20, 2019

Bersetubuh Dengan Bos Suami

Ceritadewasaterkini88 - Setelah suaminya memberi tawaran kepada bos piyu untuk bertemu dengan istrinya untuk beberapa minggu menyuruh bos piyu untuk bisa menikmati tubuh istrinya, bos piyu sangat mengagumi akan lubang memek lenny, penis bos piyu sering di jepit oleh memek yang masih sempit.


SahabatQQ Agen Domino 99 Domino QQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya


Lenny pun tak masalah akan kedatangan tamu dari bos piyu dengan senang hati kalau bos piyu mau memakai memeknya dengan senang hati lenny mempersilahkan, entah itu ada andri suaminya maupun tidak.

Bos Piyu kembali datang mengunjungi Lenny. Setelah dipersilakan masuk ke ruang tamu & berbasa-basi sebentar, Bos Piyu kembali mengutarakan maksud kedatangannya yang tak lain tak bukan adalah membenamkan penisnya dalam-dalam ke vagina Lenny & memenuhi rahim Lenny dengan air maninya
Demi kelangsungan usaha suaminya, & tentunya kepuasan dirinya sendiri, Lenny pun tak pernah menolak. Tanpa membuang banyak waktu, Bos Piyu pun langsung melucuti pakaian Lenny & pakaiannya sendiri sehingga kedua manusia berlainan jenis itu pun kembali seperti keadaan ketika mereka dilahirkan: tanpa sehelai benang pun di tubuh mereka. Kini mereka berdua berdiri telanjang di tengah ruang tamu, siap untuk mengarungi bahtera syahwat.

Sebagai pemanasan, Bos Piyu meremas kedua payudara Lenny sambil mengulum & menghisap putingnya. Lenny pun merespon perlakuan Bos Piyu dengan belaian-belaian lembut pada tubuh telanjang Bos Piyu sambil mengeluarkan desahan-desahan kenikmatan. Puas bermain-main dengan kedua buah dada Lenny, Bos Piyu merebahkan Lenny di atas sofa.

Bos Piyu menciumi tubuh Lenny mulai dari leher lalu turun ke dada, perut & akhirnya singgah di selangkangan Lenny. Lidah & bibir Bos Piyu dengan lincah menari-nari di antara lipatan bibir vagina Lenny & sesekali Bos Piyu mengulum & menghisap-hisap itil Lenny yang telah mengeras.

Lenny menggelinjang hebat sambil membuka pahanya lebar-lebar supaya Bos Piyu bisa leluasa merambah setiap sudut vaginanya. Tanpa sadar, desahan kenikmatan yang keluar dari mulut Lenny semakin lama semakin nyaring, seiring dengan meningkatnya kenikmatan yang dirasakan Lenny.
Sejenak mereka menikmati menyatunya tubuh mereka. Bos Piyu menatap mata yang sendu Lenny sambil tersenyum yang juga dibalas dengan senyuman oleh Lenny. Bos Piyu pun mengecup bibir Lenny dengan lembut.

Bos Piyu & Lenny pun mulai mengayuh dayung-dayung birahi mereka mengarungi dahsyatnya samudera syahwat. Penis Bos Piyu bergerak keluar masuk vagina Lenny dalam tempo sedang. Setiap kali Bos Piyu mendorong penisnya masuk, Lenny menyambutnya dengan mengerakkan pinggulnya.

Semakin lama gerakan pinggul Bos Piyu semakin cepat & desahan yang keluar dari mulut mereka pun semakin nyaring memenuhi ruang tamu, diseling suara tumbukan paha mereka & suara kecipak yang timbul karena pergesekan alat kelamin mereka. Mereka terus bergerak semakin cepat seiring dengan semakin dekatnya puncak kenikmatan.

Beberapa saat kemudian tubuh mereka pun mengejang. Lenny memeluk erat tubuh Bos Piyu sambil mendesah keras sementara Bos Piyu menekan penisnya supaya melesak sedalam-dalamnya ke vagina Lenny.

Cairan kental pun menyembur dari penis Bos Piyu yang disambut oleh semburan cairan dari dalam vagina Lenny. Mereka pun terkulai lemah sambil terus berpelukan di atas sofa, menikmati sisa-sisa dahsyatnya orgasme yang baru melanda mereka.

Tiba-tiba dari arah pintu depan ada seseorang berkata, Baguuuusss Jadi begini kelakuan kalian, ya?
Suara itu adalah suara ketua RT yang rupanya telah lama berdiri di sana tanpa disadari oleh Bos Piyu & Lenny.

Di belakangnya ada tiga orang Hansip berdiri tegak sambil tersenyum lebar memandangi tubuh telanjang Lenny. Bos Piyu & Lenny pun cepat-cepat bangkit dari sofa & berusaha secepatnya mengambil & memakai baju mereka.
Setelah kedua manusia yang baru saja bersetubuh itu menutup tubuh mereka seadanya dengan baju, pak ketua RT duduk di salah satu sudut sofa sementara ketiga Hansip itu berdiri tak jauh dari dia
Kau tau, Nah Karena kelakuan kau ini, saya bisa saja meminta kau & keluarga kau pergi dari kampung ini,kata pak ketua RT sambil menyulut rokok.

Jangan, pak Jangan usir saya dari kampung ini. Ini tempat usaha suami saya,kata Lenny dengan mata yang berkaca-kaca.

Ya, pak Tolong lah, pak Saya siap membayar kalau memang bapak mau uang, tapi jangan usir Lenny & Adri, timpal Bos Piyu.

Gimana Gun, Man, Sep? Bos ini mau kasih uang suap, kalian mau, gak? Tanya pak ketua RT kepada ketiga anggota Hansip di sebelahnya. Ketiga Hansip itu hanya nyengir sambil manggut-mangut. Mata mereka gak lepas dari tubuh Lenny yang hanya ditutup daster sekenanya.

Oke, kami mau berdamai. Bos siapin aja duitnya. Hansip-hansip ini cukup 1 juta seorang, saya minta 2 juta. Murah kan? kata pak ketua RT sambil tersenyum lebar.

Baik, pak Semua jadi 5 juta, saya siapin segera pak kata Bos Piyu.

Tapi itu baru dari situ, Bos Dari Lenny belum ,kat pak ketua RT lagi.

Saya harus bayar berapa, pak? tanya Lenny.

Kau gak usah bayar pake duit, Nah Sebagai gantinya, mulai malam ini kau harus ngelayanin kita selama seminggu di pos Hansip.

Gimana? jawab pak ketua RT sambil mengelus-elus selangkangannya yang telah menggembung. Ketiga Hansip itu langsung tertawa keras karena sebentar lagi mereka bisa menikmati tubuh yang dari setadi mereka pandangi itu.

Baiklah, pak Asal saya & keluarga saya jangan diusir dari kampung ini, kata Lenny dengan suara bergetar. ia telah terbayang bagaimana capeknya melayani keempat orang ini setiap malam selama seminggu.
Nah, sebagai tanda kau setuju, gimana kalo saya coba vagina kau sebentar? kata pak ketua RT sambil membuka celananya & mengeluarkan penisnya yang telah keras. 

Meski supaya ragu, Lenny pun bangkit & berjalan mendekati pak ketua RT. Baju yang ia gunakan untuk menutupi dada & selangkangannya tadi ia taruh di meja. Pak ketua RT meminta Lenny menungging sambil berpengangan pada sandaran sofa. Tanpa basa-basi, pak ketua RT pun melesakkan penisnya ke vagina Lenny dari belakang
Dengan penuh semangat ia menggenjot vagina Lenny. Gerakkannya begitu brutal. Untunglah vagina Lenny masih basah oleh sisa-sisa sperma Bos Piyu sehingga tak terlalu sakit bagi Lenny. Karena terlalu bersemangat, pak ketua RT tak bisa bertahan lama. Dua menit kemudian ia pun telah melenguh panjang sambil menyemprotkan air maninya ke punggung Lenny.

Ahhhh Itu baru vagina, Gun Enak banget! kata pak ketua RT sambil kembali memakai celananya.

Ketiga Hansip itu hanya bisa menelan air ludah tak sabar menunggu sampai malam datang.

Ada apa ini? tiba-tiba Adri datang.

Ah, Adri Kami baru saja menangkap istri kau ngentot dengan laki-laki ini. Jawab pak ketua RT.

Tapi tadi saya liat pak ketua RT yang sedang ngentot sama istri saya, kata Adri bingung.

Itu hasil kesepakatan, Adri .. Kami tak akan melaporkan hal ini kepada warga asalkan Bos Piyu mau membayar kami & Lenny melayani kami selama seminggu. Itu tadi tanda persetujuan Lenny bahwa ia mau saya entot selama seminggu, kata pak ketua RT. 

Baiklah, saya pergi dulu. Jangan lupa Lenny, nanti malam saya & Hansip-hansip ini menunggu kau di pos Hansip jam 11. Hahahaha kata pak ketua RT sambil ngeloyor menuju pintu.

Satu hal lagi, Lenny. Kalo sampai kau tak datang nanti malam, saya akan mengedarkan adegan kau & Bos Piyu ngentot yang sempat saya rekam di HP tadi ke semua warga, pak ketua RT mengancam sebelum keluar pintu
Maafkan saya, mas Saya gak bisa nolak kata Lenny kepada Adri sambil terisak.

Adri hanya bisa terdiam. ia hanya mampu memandangi tubuh istrinya yang masih telanjang di hadapannya. Air mani pak ketua RT & Bos Piyu pelan-pelan merembes keluar dari vagina Lenny membasahi pahanya.Daftar SahabatQQ
SahabatQQ Agen Domino 99 Domino QQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya