Blog Archive

Popular Posts

technology-services>

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

Untitled-1

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

NEW10>

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

Untitled-3

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

3

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

Tuesday, December 17, 2019

Bercinta dengan Ibu Muda

SahabatQQ  | Namaku reynold memiliki tinggi 170cm berat 65 kg berumur 30 tahun. hobi ku adalah berolahraga . Aku termasuk orang yang minder dan kuper karena lingkungan keluarga ku mendidik aku sangat disiplin dalam segala hal.

Bercinta dengan Ibu Muda


Kisah ini berawal terjadi sebagai dampak seringnya aku main chatting di kantor di saat kerjaan lagi kosong. Mulai muda aku adalah termasuk seorang penggemar sex education, karena buat aku sex adalah sesuatu yang indah jika kita bisa menerjemahkannya dalam bentuk visualnya. Dan memang mulai SD, SMP sampai SMA hidup aku selalu dikelilingi cewek-cewek yang cakep karena memang aku bisa menjadi “panutan” buat mereka, itu terbukti dengan selalu terpilihnya aku menjadi ketua osis selama aku menempuh pendidikan.
Kembali pada ceritaku, dunia chatting adalah ‘accses’ untuk mengenal banyak wanita dengan segala status yang mereka miliki; mulai ABG, mahasiswi, ibu muda sampai wanita sebaya, di luar jam kantor. Dan mulai dari sinilah aku mulai mengenal apa itu “kehidupan sex having fun”.

Suatu hari aku chatting dengan menggunakan nickname yang menantang kaum hawa untuk pv aku, hingga masuklah seorang ibu muda yang berumur 32 tahun sebut saja namanya Reny. Reny yang bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai sekretaris dengan paras yang cantik dengan bentuk tubuh yang ideal (itu semua aku ketahui setelah Reny sering kirim foto Reny email aku). Kegiatan kantor aku tidak akan lengkap tanpa online sama dia setiap jam kantor dan dari sini Reny sering curhat tentang kehidupan rumah tangganya. Karena kita berdua sudah sering online, Dia tidak segan-segan menceritakan kehidupan sex nya yang cenderung tidak bisa menikmati dan meraih kepuasan. Kami berdua share setiap kesempatan online atau mungkin aku sempatkan untuk call dia.

Hingga suatu hari, kami putuskan untuk jumpa darat sepulang jam kantor, aku lupa tanggal berapa tapi yang pasti hari pertemuan kami tentukan bersama hari Jum’at. Setelah menentukan dimana aku mau jemput, sepulang kantor aku langsung kendarai mobil butut starletku untuk meluncur di tempat yang janjikan. Dengan perasaan deg-deg an, sepanjang perjalanan aku berfikir secantik apakah Reny yang usianya lebih tua dari aku 2 tahun. Dan pikiranku terasa semakin amburadul ketika aku bener-bener ketemu dengan Reny. Wow! Aku berdecak kagum dengan kecantikan Reny, tubuhnya yang sexy dengan penampilannya yang anggun membuat setiap kaum adam berdesir melihatnya. Tidak terlihat dia seorang ibu muda dengan 3 orang anak, Reny adalah sosok cewek favorite aku. Mulai dari wajahnya, dadanya, pinggulnya dan alamak.. pantatnya yang sexy membuat aku menelan ludahku dalam-dalam saat membayangkan bagaimana jika aku bisa bercinta dengan Reny.

Tanpa pikir panjang dan menutupi kegugupan aku. Aku memancing untuk menawarkan pergi ke salah satu motel di sudut kota (yang aku tahu dari temanku). Sepanjang perjalanan menuju hotel, jantungku berdetak kencang setiap melirik paras Reny yang cantik sekali dan aku membayangkan jika aku dapat menikmati bibirnya yang tipis.. Dan sepanjang itu juga “adik kecilku” mulai bangkit dari tidurnya. Tidak lama sampailah kami di salah satu Motel, aku langsung memasukan mobilku kedalam salah satu kamar 102.
Didalam kamar aku sangat grogi sekali bertatapan dengan wajah Reny..

“Met kenal Reynold,” Reny membuka obrolan.
“hey Reny..,” aku jawab dengan gugup.
Aku benar-benar tidak percaya dengan yang aku hadapi, seorang ibu rumah tangga yang cantik sekali, sampai sempat aku berfikir hanya suami yang bego jika tidak bisa menyayangi wanita secantik Reny.
Kami berbicara hanya sekedar intermezo saja karena memang kami berdua tampak gugup saat pertemuan pertama tersebut. Sedangkan jantungku berdetak keras dibareng “adik kecilku” yang sudah meronta ingin unjuk gigi.

“Reynold meskipun kita di sini, tidak apa-apakan jika kita tidak bercinta,” kata Reny.
Aku tidak menjawab sepatah katapun, dengan lembut aku gapai lengannya untuk duduk di tepi ranjang. Dengan lembut pula aku rangkul dia untuk rebahan diranjang dan tanpa terasa jantungku berdetak keras, bagaikan dikomando aku menciumi leher Reny yang terlihat sanagt bersih dan putih.
“Reny kamu sangat cantik sayang..,” aku berbisik.
“Dann.. jangan please..,” desahan Reny membuat aku terangsang.
Lidahku semakin nakal menjelajahi leher Reny yang jenjang.
“Akhh Reynold..”
Tanpa terasa tanganku mulai nakal untuk menggerayangi payudara Reny yang aku rasakan mulai mengencang mengikuti jilatan lidahku dibalik telinganya.
“Ooohh.. Danddyy..”
Reny mulai mengikuti rangsangan yang aku lakukan di dadanya. Aku semakin berani untuk melakukan yang lebih jauh..
“Reny, aku buka jas kamu ya, biar tidak kusut..,” pintaku.
Reny hanya mengikuti pergerakan tanganku untuk memreteli jasnya, sampai akhirnya dia hanya mengenakan tanktop warna hitam. Dadaku semakin naik turun, ketika pundaknya yang putih nampak dengan jelas dimukaku. Setelah jas Reny terbuka, aku berusaha naik di tubuh dia, aku ciumi bibir Reny yang tipis, lidahku menjelajahi bibirnya dan memburu lidah Reny yang mulai terangsang dengan aktivitas aku. Tanganku yang nakal mulai menarik tanktop warna hitam dan..

Wow.. tersembul puting yang kencang.. Tanpa pikir panjang aku melepas lumatan di bibir Reny untuk kemudian mulai melpeas BH dan menjilati puting Reny yang berwana kecoklatan. Satu dua kali hisapan membuat puting Reny berdiri dengan kencang.. sedangkan tangan kananku memilin puting Reny yang lain nya.

“Ooohh Danndyy.. kamu nakal sekali sayang..,” rintih Reny.
Dan saat aku mulai menegang..
“Tok.. tok.. tok.. room service.” Ahh.. sialan pikirku, menganggu saja roomboys ini. Aku meraih uang 50.000-an dikantong kemejaku dengan harapan supaya dia cepat pergi.
Setelah roomboy’s pergi, aku tidak memberikan kesempatan untuk Reny bangkit dari pinggir. Parfum Reny yang harum menambah gairah aku untuk semakin berani menjelajahi seluruh tubuhnya. Dengan bekal pengetahuan sex yang aku ketahui (baik dari majalah, film BF maupun obrolan-obrolan teman kantor), aku semakin berani berbuat lebih jauh dengan Reny. Aku beranikan diri untuk mulai membuka CD yang digunakan Reny, dan darahku mendesir saat melihat tidak ada sehelai rambutpun di bagian memek Reny. Tanpa berfikir lama, aku langsung menjilati, menghisap dan sesekali memasukkan lidahku ke dalam lubang memek Reny.

“Oohh.. Dan.. nikmat.. sayang,” Reny merintih kenikmatan setiap lidahku menghujam lubang memeknya dan sesekali menekan kepalaku untuk tidak melepaskan kenikmatan itu. Dan disaat dia sedang menikmati jilatan lidahku, telunjuk jari kiriku aku masukkan dalam lubang memek dan aku semakin tahu jika dia lebih bisa menikmati jika diperlakukan seperti itu. Terbukti Reny menggeliat dan mendesah disetiap gerakan jariku keluar masuk.

“Aakkhh Dann.. kamu memang pintar sayang..,” desah Reny.
Disaat kocokkan jariku semakin cepat, Reny sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri orang yang mau orgasme dan sesat kemudian..
“Dann.. sayang.. aku nggak tahan.. oohh.. Dan.. aku mau..” visa menggelinjang hebat sambil menggapit kedua pahanya sehingga kepalaku terasa sesak dibuatnya.
“Daann.. ookkhh.. aakuu keluaarr.. crut-crut-crut.”

Reny merintih panjang saat clitorisnya memuntahkan cairan kental dan bersamaan dengan itu, aku membuka mulut aku lebar-lebar, sehingga carian itu tidak ada yang menetes sedikitpun dalam mulutku.
Aku biarkan Reny terlentang menikmati orgasmenya yang pertama, sambil membuka semua pakaian yang aku kenakan, aku memperhatikan Reny begitu puas dengan foreplay aku tadi, itu terlihat dari raut wajahnya yang begitu berbinar-binar. Tanpa memberi waktu panjang, aku segera menghampiri tubuhnya yang masih lemas dan menarik pinggulnya dipinggir ranjang, dan tanpa pikir panjang penisku yang berukuran 19 cm dengan bentuk melengkung, langsung menghujam celah kenikmatan Reny dan sontak meringis..
“Aaakhh.. Reynold..,” desah Reny saat penisku melesak kedalam lubang memeknya.
“Reynoldy.. penis kamu besar sekali.. aakkh..”

Aku merasakan setiap gapitan bibir memeknya yang begitu seret, sampai aku berfikir suami macam apa yang tidak bisa merasakan kenikmatan lubang senggama Reny ini?
Aku berpacu dengan nafsu, keringatku bercucuran seperti mandi dan menetes diwajah Reny yang mulai aku rasakan sangat menikmati permainan ini.

“Danddyy.. sudah.. sayang.. akhh..” sembari berteriak panjang aku rasakan denyutan bibir memek mengapit batang penisku. Dan aku rasakan cairan hangat mulai meleleh dari memek Reny. Aku tidak mempedulikan desahan Reny yang semakin menjadi, aku hanya berusaha memberikan kepuasan bercinta, yang kata Reny belum pernah merasakan selama berumah tangga. Setiap gerakan maju mundur penisku, selalu membuat tubuh Reny menggelinjang hebat karena memang bentuk penisku agak bengkok ke kiri.
Tiba-tiba Reny mendekap tubuhku erat dan aku tahu itu tanda dia mencapai orgasme yang kedua kalinya. Penisku bergerak keluar masuk dengan cepat dan..
“Dann.. aku.. mau.. keluarr lagi.. aakk.. Kamu hebat sayang, aku.. nggak tahan..,” seiring jertian itu, aku merasakan cairan hangat meleleh disepanjang batang penisku dan aku biarkan sejenak penisku dalam memeknya.

Sesaat kemudian aku melepas penisku dan mengarahkan ke mulut Reny yang masih terlentang. Aku biarkan dia oral penisku.

“Ahh..,” sesekali aku merintih saat giginya mengenai kepala penisku. Disaat dia asik menikmati batang penisku, jariku yang nakal, mulai menelusuri dinding memek Reny yang mulai basah lagi.
“Creek.. crekk.. crek..,” bunyi jariku keluar masuk dilubang memek Reny.
“Ohh.. Reynold.. enak sekali sayang..”
1.. 2.. 3.. 4.. 5.. jariku masuk bersamaan ke lubang memek Reny. Aku kocok keluar masuk.., sampai akhirnya aku nggak tahan lagi untuk mulai memasukkan penisku, untuk menggantikan 5 jariku yang sudah “memperkosa” lubang kewanitaannya.
Dan..
“Ohh.. sayang aku keluar lagi..”
Orgasme yang ketiga diraih oleh Reny dalam permainan itu dan aku langsung meneruskan inisiatif menindih tubuh Reny, berkali-kali aku masukkan sampai mentok.
“Aaakhh.. sayang.. enak sekali.. ohh..,” rintih Reny. Bagaikan orang mandi, keringatku kembali berkucuran, menindih Reny..
“Sayang aku boleh keluarin di dalam..,” aku tanya Reny.
“Jangan.. aku nggak mau, entar aku hamil,” jelas Reny.
“Nggak deh sayang jangan khawatir..,” rengekku.
“Jangan Reynoldy.. aku nggak mau..,” rintihan Reny membuat aku semakin bernafsu untuk memberikan orgasme yang berikutnya.
“Akhh.. oohh.. Reynold.. sayang keluarin kamu sayang.. aakkhh..,” Reny memintaku.
“Kamu jangan tunggu aku keluar Reynold.. please,” pinta Reny.
Disaat aku mulai mencapai orgasme, Reny meminta berganti posisi diatas.
“Danndy aku pengen diatas..”
Aku melepas penisku dan langsung terlentang. Reny bangkit dan langsung menancapkan penisku dlam-dalam di lubang kewanitaannya.
“Akhh gila, penis kamu hebat banget Reynold asyik.. oohh.. enak..,” Reny merintih sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Aduhh enak Reynold.. ”
Goyangan pinggul Reny membuat gelitikan halus di penisku..
“Reny.. Reny.. akh..,” aku mengerang kenikmatan saat Reny menggoyang pinggulnya.
“Reynold.. aku mau keluar sayang..,” sambil merintih panjang, Reny menekankan dalam-dalam tubuhnya hingga penisku “hilang” ditelan memeknya dan bersamaan dengan itu aku sudah mulai merasakan orgasme sudah diujung kepala.
“Reny.. Reny.. ahh..”
Aku biarkan spermaku muncrat di dalam vagianya.
“Croot.. croot..” semburan spermaku langsung muncrat dalam lubang Reny, tetapi tiba-tiba Reny berdiri.
“Aakhh Reynold nakal..”
Dan Reny berlari berhamburan ke kamar mandi untuk segera mencuci spermaku yang baru keluar dalam memeknya, karena memang dia tidak menggunakan pernah menggunakan KB.
Permainan itu berakhir dengan penuh kenikmatan dalam diri kami berdua, karena baru saat bercinta denganku, dia mengalami multi orgasme yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.
“Reynold, kapan kamu ada waktu lagi untuk lakukan ini semua sayang,” tanya Reny.
Aku menjawab lirih, “Terserah Reny deh, aku akan selalu sediakan waktu buatmu.”
“Makasih sayang.. kamu telah memberikan apa yang selama ini tidak aku dapatkan dari suami aku,” puji Reny.
“Dann.. kamu hebat sekali dalam bercinta.. aku suka style kamu,” sekali lagi puji Reny.

Demi Memuaskan Gadis Seksi

SahabatQQ - Bulan januari tahun 2015 aku mengajar di sekolah SMA swasta daerah kuningan. Umurku waktu itu 25 tahun, saat itu aku tinggal di  rumah teman kakakku. Setiap bulan aku membantu apa yang bisa kubantu dan ku anggap seperti aku ngontrak.

Demi Memuaskan Gadis Seksi


Temanku namanya Johana namun lebih sering di panggil pak Jon, orangnya pendiam,baik, wajahnya cukup lumayan, lahir dari keluarga kaya sehingga wajar jika pada saat itu, ketika guru belum pada punya mobil bahkan motor saja jarang, Jon sudah punya motor dan mobil. Istrinya cantik dan putih.

Jon punya seorang anak perempuan kelas 3 SMA ,namanya Winda,wajahnya cantik mengikuti kedua orang tuanya,tubuhnya padat berisi dan kulitnya putih mulus,tubuhnya agak sedang mengikuti ibunya yg tinggi besar,anaknya ramah dan rajin. Termasuk anak yg cerdas,pekerjaanya sehari2 mengutak atik komputer.

Entah setan apa yg merasukiku,kadang aku berfikiran buruk kalau melihat Winda mengenakan pakaian rumah yg pendek dan santai,kadang dengan celana pendek dan kaos singletnya ia ngobrol denganku,seolah sengaja mengundang fikiran2 kotorku untuk menatap lekukan2 tubuhnya yg masih baru tumbuh dan ranum.

Sehingga ketika suatu hari Winda pulang sekolah,bapak ibunya masih ngajar,sedang aku kebetulan 2 hari kosong tidak mengajar,aku tak bisa menahan diri lagi,ketika terdengar suara air di kamar mandi,aku membuka atap kamar dan naik ke para2 untuk mengintipnya mandi. Setelah lama mencari,dari sebuah lubang akhirnya kutemukan pemandangan yg membuatku amat tertegun.

Nampak winda membuka bajunya,kulit tubuhnya yg putih sangat mulus,membuat dadaku berdebar2,dadanya yg masih belum terjamah,nampak begitu padat dibalut bhnya,perutnya datar agak besar sesuai ukuran tubuhnya yg sedang,sementara disela pahanya nampak gundukan yg cukup besar tertutup celana dalam putih.

Aku semakin tak keruan,apallagi setelah Winda membuka bhnya,nampaklah sepasang payudara yg amat padat dengan puting kehitaman yg masih nampak asli dan terjaga. Jantungku semakin gemuruh,sementara darahku mengelegak menahan berahi,nafasku memburu tertahan.

Winda kemudian membuka celana dalamnya,mataku makin melotot melihat kemaluanya yg menggunduk dan sedikit berbulu halus,pahanya cukup besar untuk seorang anak,putih dan mulus. Aku tahu,kalau nafsuku tak terpuaskan,maka tak akan bisa tidur. Maka aku beringsut,turun dan mencari Handbody,lalu terburu2 naik lagi takut ketinggalan pertunjukan.

Sesampai dilobang atap,nampak Winda sedang mengelus elus buah dadanya sambil menatap kaca,kadang matanya merem,mungkin dia berhayal sesuatu atau mungkin juga sekedar mencuci payudaranya,tapi bagiku hal itu semakin merangsang birahiku,apalagi ketika pelan2 dia mengusap2 kemaluannya,lalu pahanya dibuka lebar sambil duduk dipinggiran bak mandi,aku semakin menggigil,nafasku memburu seperti kuda habis berlari,nampak lubang kemaluanya memerah,dengan kelentitnya yg merah kecoklatan.

Tiba2 dia mengeluarkan sesuatu dari gundukan handuknya,dan astaga….aku kaget setengah mati,rupanya Winda membawa buku porno,ia nampak terpesona dengan gambar2 kemaluan laki2 yg sedang melakukan persetubuhan dengan bernbagai gaya. Jarinya kemudian naik turun menggosok2 kelentitnya,kadang jarinya dimasukannya sedikit ke dalam kemaluannya,dikeluarkan lagi, mulutnya mulai mendesah2,

“ SSShhh…ooohhhh…ssshhh…ooohhh..” desahnya,nampak dia menikmati setiap rabaan yg dilakukan di kemaluanya.

Aku segera melumuri tangan kananku dengan Hanbody,dan kontol yg sudah demikan keras dan meneteskan cairan madi itu segera kukocok2,nikmat sekali rasanya sambil menatap pemandangan indah dibawahku. Hayalanku semakin tinggi membayangkan bersetubuh denagn Winda.

Hingga suatu saat,seolah mengerti fikiranku,ia membalikan tubuhnya,kaki sebelah kanan diangkat dengan lutut bertumpu pada bak mandi,sedang kaki kiri masih berdiri lurus,kepalanya terdunduk kedepan sehingga pantatnya mencut kearahku…

Nampaklah pemandangan yg sangat indah dan tak pernah kuduga, pantatnya yg ranum dan padat mengarah kepadaku dengan lubang dubur yg kemerahan berkerut2,sementara dibawahnya kemaluannya nampak terbuka karena kakinya benar2 terkangkang.

Tangan kirinya memegang buku porno itu,dan nampaklah gambar pantat seorang perempuan yg sedang mendiduduki laki2 dengan kemaluan yg besar menacap didalam kemaluan perempuan itu. Rupanya Winda meniru adegan tadi sambil berkhayal.

Karena tangan kanannya namapak muncul dari bawah perutnya,mmeraih kemalunya dan engosok2 kembali kelentitnya sambil tetap menungging. Ia kembali merintih2 “ Oooohhh…ssshhh…enak sekali…winda pingin kontol ooohhh…” rintihnya berualang2.

Nampak belahan pantatnya menggaris membagi kedua pantatnya menjadi dua bergoyang2 kedepan kebelakang menciptakan kenikmatanya sendiri. Aku tak bisa menahan diri lagi,kepala kemaluanku terasa nikmat sekali,nafsuku sudah sampai puncaknya…dengan nafas memburu tertahan,kupercepat kocokanku,sambil memandang lubang dubur Winda yg kuncup mekar ketika dia nenggosok2 kelentitnya.

“ Ookhhh…ssshhh…win….ooohhh…” desisku meracau…” ennnak winhh….”

Aku merasa nikmat memandang dubur Winda,seolah2 aku berada disana dengan kontol menacap di dubur Winda. Tiba2 winda memepercepat gerakannya,desahanya semakin cepat,pantatnya bergetar semakin cepat..hingga suatu saat,sambil matanya nanar memandang gambar itu,tubuhnya mengejang…

“” sssshhh…ooohhh…ennnhhaak banggeeethhh…..ooohhhh…”

rintihnya parau…lalu tubuhnya diam. Barusan Winda merasakan sesuatu yg sangat dahsyat telah menimpa dirinya,terutama daerah kemaluannya terasa sangat nikmat,dirinya seolah terbang,melayang dengan kenikmatan yg tak sanggup dilukiskan dengan kata2.

Aku tak menduga winda yg baik,pintar dan masih Kls 3 SMA telah melakukan mastrubasi dan telah mencapai orgasmenya,sehingga ketika tubuhnya melengkung2 sambil menjerit2..aku tak bisa menbendung kenikmatan di kepala kemaluanku…akupun mengejang dan menyemprotkan air mani ke dasar langit2 yg tepat berada diatas Winda,nikmatnya tak terkatakan.

‘ Winddhaaaa……oooooouuhhhhhhhhhhh….” Erangku panjang sementara kemaluanku berkedut kedut memberi rasa nikmat kesetiap ujung syarafku.

Nampak dibawah Winda,kembali mandi seperti tidak terjadi apa2. Ia bernyanyi2 kecil sambil menguyur seluruh tubuhnya. Melihat itu aku yakin,ini bukan pertama kali Winda lakukan. Akupun segera kebawah dan keluar dari kamar,membersihkan kemaluanku lalu duduk di ruang tengah sambil menonton TV. Tak lama kemudian, Winda keluar dari kamar mandi dengan bekain handuk,namun atasnya sudah mengenakan kaos.

“ Wah asyik bener nih yg mandi, ada apa nih lama banget mandinya !” tegurku sedikit menyindir.

“ Yeee…namanya juga mandi,ya harus bersih “ jawabnya mengemaskan,sekilas nampak semu merah diwajahnya. Lalu berlari ke kamar.

Suatu malam,Jon harus menjemput istrinya yang sedang diklat di bandung,tentunya harus menginap satu atau 2 hari,karena ia menitipkan Winda kepadaku,aku menyanggupinya untuk menjaga Winda. Seperti biasa kami nonton TV sehabis Winda belajar,lalu kami ngobrol yg ringan2 tentang temannya,pelajaran dll.

Setelah itu kami tidur,namun aku sulit memicingkan mata,sehingga aku keluar kamar,dan tiduran di depan TV dengan menggunakan kain sarung. aku Menonton TV sambil menanti kantuk. Ketika kantuk mulai datang,aku tak sadar mulai memejamkan mata,dan TV masih menyala.

Tak lama kemudian,antara sadar dan tidak aku mendengar pintu kamar Winda dibuka,lalu tak lama terdengar suara air disiramkan di WC. Oh,Winda ke air fikirku. Tak lama kesdaranku mulai kembali walau tidak sepenuhnya,Winda nampak berjalan melewatiku,kemudian memperhatikanku,lalu memperhatikan TV yg menyala.

Lalu ia mendekati wajahku,memperhatikanku,sambil mengambil remote ia bicara kepadaku.

“ Om Di,TVnya Win matikan ya,gak ada yg nonton.”

“ Aku malas menjawab,dan tetap memejamkan mata. TV kemudian mati,Winda kembali ke kamarnya.

Namun tak lama kemudian aku mendengar kembali langkah Winda mendekatiku, memperhatikanku sejenak, kembali lagi ke kamar. Aku kembali memejamkan mata karena terasa kantukku mulai berat. Tapi kembali aku mendengar suara langkah Winda mendekatiku,aku jadi penasaran,dan sedikit membuka mataku… nampak Winda duduk menghadapiku dan menatap wajahku, ada ke kuatiran di wajahnya..

Lalu tanganya menyentuh tanganku,dan menggoyangkannya…

“ Oom…oom…” katanya,aku yg dilanda penasaran,membiarkanya dan pura2 tertidur,setelah 2 kali menyentuh dan membangunkanku,Winda terdiam beberapa saat. Lalu tanpa diduga,tangan anak sahabatku yg masih kencur itu dengan bergetar menyentuh bagian tengah tubuhku yg terbungkus sarung. Sehingga tak ampun lagi…aku bergetar hebat menerima sentuhannya yg halus dan nampak sangat hati2 itu.

Melihatku nampak pulas,Winda semakin berani meremas2 kemaluanku…nafasnya mulai tak teratur,sementara badannya terasa menggigil dan sangat panas. Kelihatanya,ia amat terangsang tapi takut ketahuan,persis sama denganku setiap aku mengintipnya mandi. Lalu disibakannya kain sarungku,sehingga bagian tengah tubuhku yg hanya bercelana dalam terpampang dihadapan Winda. Aku berdebar2 menanti kejadian2 berikutnya yg akan menimpaku.

Nampak Winda menarik nafas dalam2,nafasnya semakin memburu tertahan2,lalu dengan hati2 ia mulai menurunkan celanaku,aku pura2 mengigau sambil mengangkat pantatku mempermudahnya menurunkan celanaku,ia aga kaget dan ketika celakau tertarik kebawah,ia menarim tangannya.

Namun ketika aku kebali diam,nafasnya terdengar semakin cepat,tangannya kembali diulurkan dan aku merasa dengkulku lemas ketika tanganya menyentuh kepala kemaluanku,terasa bergetar hangat dan nikmat. Namun aku berusaha menahan diri…menanti tindakan winda selanjutnya.

Winda muali mengelus2 kemaluanku dengan nafas tertahan2,sehingga kemaluanku semakin besar dan keras…nampak Winda tak lagi mampu mengontrol dirinya,ia membuka celna dalamnya dan menggosok2 kemaluanya dengan tangan kirinya,sementara tangan kanannya mengocok2 kemaluanku tak beraturan,mungkin dia belum terbiasa atau gugup dengan apa yg diperbuatnya…lendir2 kemaluanku mulai berleleran ditangan anak SMA kencur itu…badanku menggigil menahan nafsu dan nikmat yg tiada taranya….

Hingga suatu ketika,aku merasakan hangat dikemaluanku,nikmatnya semakin menjadi2,terasa seperti hendak keluar air mani ku…rupanya Winda memasukan kemaluanku kemulutnya..dan mulai menjilat2 kepalanya dengan hati2…semantara nafasnya kian memburu..desisannya terdengar halus ditelingaku…

“ Oooohhhh…sssshhhh…….ooohhhh…” katanya,ketika kubuka sedikit mataku, nampak Winda setengah telanjang baju atasnya sudah terbuka semua,Bhnya nampak dibuka keatas,sedang roknya tersingkap lebar dan celana dalamnya entah dimana, ia bersimpuh dipinggir tempatku tidur,sementara kepalanya terangguk2 mengulum kemaluanku,dan tangan kirinya mengocok2 vaginanya.

Ingin aku merengkuh kepalanya dan menekan2 kepala itu agar kemaluanku masuk mengisi tenggorokanya…oooohhh..nikmatnya. Namun aku tetap pura2 tertidur,berusaha mengatur nafasku agar dikira benar2 tidur,walau sebenarnya badan ku gemetaran dan sangat terangsang…

Sedikit2 tangan kiri Winda meraih tangan kananku,lalu disodorkannya tanganku kekemaluanya dengan hati2. Deg…jantungku seperti mau copot saat menyentuh kemaluan gadis kecil itu,terasa amat empuk ,lembut dan hangat,cairanya sudah basah kemana mana.

“ OOOOOHHHKK….” desahnya pelan tertahan2,lalu pantatnya mengeser2 menggesekan kemaluannya ditanganku sambil tetap mengulum2 kemaluanku.

Aku selalu memimpikan Winda akibat selalu mengintipnya,tapi hal ini tak pernah terfikir akan kualami,sehingga seolah mimpi jadi kenyataan. Aku tergontai2 dihentak2 pantat Winda yg terus menggosokan kemaluannya ditanganku.

Lalu dia menghentikan kulumannya,aku sedikit membuka mata,ternyata,Winda berjongkok diatas wajahku,paginanya diarahkan langsung kewajahku,dan dengan hati2 ditekannya pantanya sehingga vaginanya menyentuh mulut dan hidungku.

Aroma Vagina Winda menyentuh hidungku,sehingga aku semakin tak kuasa menahan diriku. Ia mendesah2 diatasku dengan sangat hati2. Dengkulnya terlihat gemetaran menyangga tubuhnya yg bergerak maju mundur diwajahku.

“ SSShhhhh….oooohhhhh….sssshhh..oooohhh..” desisnya berulang.

Setelah agak lama ia seperti itu,lalu pantatnya turun dan kemaluannya nampak diarahkan kepada kepala botak yg teracung diselangkanganku. Aku semakin terkesiap dengan kelakuannya,nafasku semakin berat manahan nafsu. Lalu dengan nafas tertahan2,ia mulai menurunkan pantatnya.

“ Oohhh…oooommm.” Katanya lirih ketika mulut kemaluanya yg hangat mulai mnyentuh kepala kemaluanku. Dengan hati2 lalu ditekannya pelahan2,aku merasakan kemaluanku tertekan kebawah dan terasa agak sepat sulit menembus vagina Winda. Winda terlihat meringis,

“ Oohhh…perrrih…sssshhh…” tapi kembali ditekannya pantatnya sehingga kemaluanku msauk setengahnya,

“ Aku tak kuasa menahan diri lagi merasakan nikmat yg menyelimuti kemaluanku,hangatnya dinding2 vagina Winda terasa mencengkram kemaluanku kuat2 dan‘ keluarlah lenguhanku tertahan…

“ MMmmmmhhhhh……” Winda agak tersentak dan menghentikan tindakannya,lalu duduk disampingku dengan wajah harap2 cemas.

Tapi ketika melihatku tak bereaksi,ia kembali mengangkangkan pahanya diatasku dan memasukan kemaluanku yg sudah berdenyut2 tak keruan kedalam vaginanya semakin hati2,sementara cairanku dan cairan Winda yg membanjir telah menyelimuti kepala kemaluanku.. Maka untuk tekanannya sekarang ini,amblaslah kemaluanku dalam lubang vagina Winda,diringi eranganya yg tertahan itu.

“ Aa…aaa….uuuhhhhkkk…ssshhhh….” lalu ia tampak tersentak dan menghentikan gerakannya,nafasnya semakin memburu,badannya bergetar hebat,seolah dia telah menyelesaikan sebuah misi,ia bernafas lega dan terdengar ia menghirup nafasnya dalam2.

Winda telah merasakan sesuatu yg belum pernah dirasakannya,tubuhnya seperti terbang,melayang dan ia mersakan nikmat yg sangat hebat memenuhi kemaluannya diantara rasa pedih dan perih yg menyerangnya ketika seluruh kemaluannya ditembus kemaluan laki2.

Akupun seperti hilang akal,ketika seluruh kemaluan Winda menelan habis batang kemaluanku,aku Cuma menggigit bibir sambil mengempotkan pantatku,sebuah kenikmatan yg dahsyat meng uli uli kemaluanku akibat jepitan lembut dan hangat kemaluan Winda yg begitu ketat menjepit batang kemaluanku… Dan aku semakin nikmat ketika Winda mulai menaik turunkan pantatnya diatasku,dengan pelan dan hati2 ia menghujam hujamkan kemaluanku menembus memeknya yg masih berbulu halus itu.

Terasa kemaluan Winda semakin becek dan gerakannya semakin lama semakin lancar,kakinya semakin bergetar menahan bobot tubuhnya untuk tidak menekanku,mungkin kuatir membuatku bangun. Rintihanya semakin cepat walau tetap ditahannya,buah dadanya yg keras dengan putting yg tercung, nampak terguncang2 seiring dengan gerak naik turun tubuhnya.

“ SSShhhh…..sssshhhh…oooookkkhhhh….sssshhhh….ssshhhhh..ommmhhh… ennhhaaakkkkk ooommmmhhhh…ssshhh…”

Andai aku gak pura2 tidur ingin rasanya mengulum dan meremas2 buah dada yg ranum itu. Winda tampak semakin asik dan menikmati setiap hujaman2 kemalunku membus tubuhnya,hingga suatu ketika, pantatnya bergerak semakin cepat,dan tiba2 tubuhnya mengejang berkelejat2 diatasku,kedua lututnya luruh dikiri dan kanan tubuhku,berat pantatnya seutuhnya menimpa tubuhku,ia menekankan kemaluannya sekeras2nya sehingga seluruh kemaluanku tertancap seteguh2nya ke dalam lubang kemaluan Winda.

‘’ OOOggghhh…hhhheeeuuuuuu….kkhhhh…oooommhhhh….” jeritnya parau,lalu tubuhnya lemas namun tetap tertahan oleh kedua tanganya di kiri kanan bahuku.

Sudah sejak tadi aku menahan nafsuku,walau terasa air mani ku telah terkumpul di kepala kemaluanku, namun aku tetap menahan air mani agar tidak keluar,tapi ketika Winda mempercepat gerakanya,aku tak sanggup lagi bertahan,badanku menggigil,dan tanpa sadar aku menggeram sambil sedikit mengangkat pantatku keatas.

“ MMMMMMhhhhhhhhhh….” Badanku mengejang berbarengan dengan melengkungnya tubuh Winda diatasku,lalu kemaluanku menyemburkan cairan2 nikmat air mani yg sangat banyak menyiram rahim gadis kecil itu,terasa ada kedutan2 yg teratur dari vagina Winda meremas2 kemaluanku ketika air mani cairan sepermaku,terkuras habis oleh mulut Vagina yg kecil itu,hal itu memberi kenikmatan tambahan sebelum kemaluanku mengecil dan nafsuku menyurut.

Beberapa saat kemudian,setelah rasa nikmatnya mereda Winda mencabut vaginanya dari kemaluan sambil meringis,plok…keluarlah kontolku berlumuran air mani , sebagian air mani nya sudah encer dan keluar dari vagina winda menetes kelantai, Winda turun dari tubuhku,dan setelah menutup tubuhku,ia menciumku, kemudian membersihkan air mani , lalu tertatih tatih pergi ke kamarnya.

Aku termenung,mengingat kejadian yg aneh,nikmat,dan membingungkan itu.

Sampai akhirnya besok paginya,Ketika aku bangun Winda sudah tampak siap mau berangkat sekolah,sedang sarapan dengan rambut basah . Aku ke kamar mandi cuci muka dan gosok gigi,ketika keluar Winda yg nampak kikuk,berpamitan padaku.

“ Om Winda berangkat dulu ya. “ katanya mencium tanganku.

“ Ya sayang, hati2 dijalan “ balasku sambil tersenyum, wajah Winda nampak memerah mendengar sebutan “sayang” dariku yg tidak biasanya.

Lalu aku merengkuh pundaknya menggandengnya keluar, sambil jongkok aku kembali berbisik ditelinganya “ Om pengen kamu hati2, jangan ngelamun ya sayang, gih sono berangkat !“ Ia nampak senang dan menganguk, lalu berjalan keluar dan berbalik menengok lagi sambil tersenyum. Aku jadi blingsatan sendiri kaya anak kecil.

Sejak saat itu Winda menjadi kekasih kecilku,dan aku benar2 menyayanginya

Monday, December 16, 2019

Menyetubuhi pembantu yang nakal

SahabatQQ - Menyetubuhi pembantu yang nakal. Pak mahdi bisa digolongkan sebagai kaum menengah ke atas. dia berkeja di perusahaan multinational di bidang telekomunikasi. Dia memiliki 2 kendaraan dan sebuah rumah. Pak mahdi memiliki seorang pembantu untuk mengurus rumahnya.

Menyetubuhi pembantu yang nakal


Nuning, 21 tahun, itulah nama pembantu tersebut. Dia berasal dari sebuah kampung di Dekat Cilacap Jawa Tengah. Sudah hampir 1 tahun dia mengabdi kepada Pak Mahdi & keluarganya. Perlakuan Pak Mahdi & keluarganya benar – benar membuatnya betah walaupun dia harus berpisah dengan suaminya yang menjadi petani di kampungnya. Jika pekerjaan rumahnya sudah selesai, dia akan pergi ke taman & berkumpul bersama pembantu – pembantu lain di perumahan tempat Pak Mahdi tinggal.

Pak Mahdi hanya memiliki seorang anak. Istrinya merasakan trauma hebat akibat kelahiran anak pertamanya yang hampir merenggut nyawanya, sehingga sangat takut untuk dapat hamil lagi. Hans nama anak satu – satunya. Saat ini usianya sudah 18 tahun. Dia bersekolah di sebuah SMA swasta yang bonafid. Maklum, kedudukannya sebagai anak tunggal membuat semua perhatian & harta dari Pak Mahdi tertuju kepadanya.

Sore itu pukul 3 sore. Hans telah pulang dari sekolahnya. Hans merasa sangat lelah hari itu sehingga ajakan temannya untuk nongkrong di mall dia tolak. Dia hanya ingin sampai di rumah & bersantai. Sampai di rumah dia langsung berganti pakaian & menuju ruang TV. dia nyalakan tv & duduk sambil menyandarkan punggunya di sofa empuk. Pak Mahdi sendiri tentu saja masih ada di kantornya
Dengan kemacetan Jakarta membuat dia paling cepat bisa sampi di rumah pukul 7 malam. Sedangkan istrinya tidak jauh berbeda, sebagai sesama karyawan tentu istrinya pun merasakan apa yang suaminya rasakan. Sedangkan Nuning, dia sedang mengerjakan tugas sehari – harinya. Kali ini dia sedang menyapu lantai di sekitar ruang TV tempat Hans berada.

Sebenarnya tidak ada acara tv yang menarik bagi hans, dia pun mulai merasa bosan. Namun, sesaat sebelum Hans beranjak dari sofa malasnya. Tiba – tiba.

Tiba2 saja Nuning duduk mengangkang di depan Hans. Belum selesai kekagetan Hans. Tiba2 saja Hans didekap oleh Nuning ke dada besarnya.

5 menit sebelumnya…..

“Aduhhhh kenapa sih aku jadi mikirin film bokep dari si Inah tetangga sebelah terus. Mana mas parto akhir – akhir ini klo Diajak telponan jorok suka gamau…huh..”

Begitulah, kemajuan teknologi tidak hanya dirasakan oleh kalangan atas. Para pembantu pun merasakan perkembangan teknologi informasi, apalagi kalau bukan untuk saling tukar video bokep. & pagi tadi, Inah menyebarkan video porno barunya ke pembantu – pembantu lain.

Berbeda dengan Inah & sebagian pembantu lainnya yang di malam harinya bisa bertemu suaminya (Inah adalah pembantu yang tinggal di sekitar kompleks itu, sehingga pagi datang ke majikan, sore bisa pulang), Nuning adalah tipe pembantu yang tinggal di rumah majikan & biasanya pulang setahun dua kali saja.

Walhasil Nuning pun kali ini bingung ketika birahinya sedang naik. Biasanya di malam hari dia akan mengajak suaminya melakukan phone sex. Namun entahlah, akhir – akhir ini suaminya menolak dengan alasan lelah setelah seharDian mencangkul sawah. Namun tiba – tiba Nuning melihat Hans.

“Loh kok tumben den ganteng udah pulang. Aduhhhh emang ganteng bener anak majikanku ini. Ga salah deh klo den hans jadi idola pembantu2 disini hihih. Duh makin gatel deh nih meki”.

Nuning menyapu dengan tidak tenang. Dia berpikir untuk berbuat nekat. Dia tahu risikonya sangat besar. Jika Hans menolak & melaporkan ke ortunya maka sudah dipastikan karir Nuning sebagai PRT di rumah ini akan lenyap.

Namun Nuning membayangkan juga reward yang akan Dia dapat jika Dia berhasil. Bukan hanya hasratnya saat ini saja yang akan terpuaskan. Tapi tentunya ke depannya pun tidak akan sulit bagi dirinya untuk bersetubuh dengan Hans. Dia juga sudah membayangkan betapa dia akan menjadi buah bibir di kalangan rekan – rekannya sesame pembantu. Bagaimana tidak, dia berhasil menaklukan hati pujaan para pembantu di kompleks ini. Ahhhhhh membayangkannya saja sudah basah.

“haduhhh bodo amat. Meki gue udah kaga bisa diajak kompromi. Masa dih den hans kaga suka ama toket gue. Pak sarip aja ampe kelojotan”

Ya pak sarip, satpam kompleks, memang pernah dibuat KO hanya dengan jepitan toket 38D milik Nuning. Nuning terpaksa melakukan itu karena saat itu ketika sedang booming video Ariel – Luna, Nuning yang penasaran dengan video tersebut disyaratkan oleh Pak Sarip untuk berhubungan badan dengannya jika ingin dikirimkan video Ariel – Luna.

Untung saja baru titfuck saja Pak Sarip sudah KO. Sehingga aman lah meki Nuning dari kontol pak sarip. Walau Nuning jablay (jarang dibelai), namun dia juga pilih-pilih untuk melampiaskan nafsunya hehehe.

“hmmphhhh”
“ahhh den hans ayo nikmati susu mbak Nuning. Ayo den ganteeeng” Hans tidak berdaya didekap oleh Nuning
“hmmmphhhh” hans mencoba melepaskan dekapan itu karena tidak bisa bernapas. Namun kuat sekali dekapan Nuning.

Nuning melepaskan dekapan itu sejenak. Secepat kilat dia melepaskan kaos & branya lalu mendekap hans kembali.

Hans yang masih kaget langsung menarik napas panjang ketika dilepaskan. Namun tidak sampai 5 detik kemudian

“hmmmmmppphhhhh” namun kali ini mukanya langsung bertemu kulit toket Nuning. Dia merasakan nikmatnya kekenyalan toket Nuning.
“ayo den hans rasain gimana toket mbak Nuning. Ahhhh” Nuning sambil menggoyang2kan pinggulnya.

Tentunya sambil menggesek-gesekk an vaginanya ke tonjolan di celana Hans. Walaupun Keduanya masih menggunakan bawahannya namun gesekan itu sangat terasa karena Nuning memakain rok lebar & celana dalam, sedangkan hans menggunakan celana boxer & celana dalam rider di dalamnya. Alhasil vagina yang berlapis celana dalam langsung bergesekan dengan kontol yang beralaskan boxer.

Hans mulai merasakan nikmatnya permainan ini tangannya mulai meremas2 toket Nuning. Memang Nuning tidak wangi seperti pacarnya Cinthya yang dengan parfumnya mampu memabukkan dirinya. Wangi tubuh yang dia cium saat ini adalah wangi alami khas perempuan desa.

Tidak wangi memang, namun entah mengapa Hans senang dengan wangi ini. Kulit Nuning pun tidak semulus Cinthya, namun hans sangat senang dengan kekencangan kulit dari Nuning. Kekencangan kulit khas dari wanita yang sehari – hari bekerja membersihkan rumah.

Nuning yang mulai merasakan adanyaya kerjasama dari Hans lalu melepaskan dekapannya.

“hahhh hahhh hahhhh. Gila hah hah. Ampir bunuh saya mbak Nuning nih hah hah!!”
“ ehehheeh jangan marah dong ganteng. Nih isep lagi susunya mbak”

Kali ini hans langsung melahap putting kiri Nuning. Terlihat betul gerakan hans masih kaku. Dia hanya menghisap-hisap putting Nuning. Terlihat memang hans belum berpengalaman.

Nuning perlahan melepaskan celana dalamnya. Sehingga kali ini di dalam rok nya tidak ada lagi yang melindungi memeknya. Nuning melanjutkan goyangan pinggulnya. Terasa kontol hans semakin keras.

“hihihi ada yang ngaceng nih. Hayooooo”
“mmmmhh mmmhh. Gimana lagi. Digesek-gesek gitu sama mbak Nuning hihihih”
“kluarin dong kontolnya. Kasian tuh kesempitan hihihi”

Hans pun langsung menurunkan celana pendek & celana dalamnya. Setelah kontol itu muncul. Nuning langsung mengocok-ngocok nya. Pas segenggam besarnya. Lumayan pikir Nuning. Walau tentu saja belum sebesar kontol suaminya di rumah.

“SDiap den menuju surga dunDia? Hihihi”

Nampaknya Nuning sudah tidak sabar merasakan kontol. Tentu saja, ini sudah bulan ketiga semenjak terakhir kali dia pulang ke kampung. Lagipula dia merasakan rangsangan Hans tidak ada apa – apanya. Jadi dia pikir langsung saja ditancap.

“iii iiiya iya”
“hihihii belum pernah ya sebelumnya?”

Hans menggeleng. Dalam hati Nuning merasa puas sekali. Siapa sangka dia akan mendapatkan perjaka dari hans si ganteng hihih.

“eh bentar sebelum dimasukin” Nuning mengambil HP nya yang dia sakukan di rok. Lalu dia melakukan selfie dengan Hans
“ih buat apa mbak?”
“buat disombongin dong ke pembantu-pembantu lain. Den hans kan favoritnya pembantu-pembantu sini. Klo lagi masturbasi atau gituan sama suaminya katanya pada bayangin den hans hihihi”

Hans tidak peduli. Dia masih saja memainkan toket Nuning. Dia tidak pernah menyangka ada toket sebesar ini. Dia pernah secara tidak sengaja menyentuh toket pacarnya, & sangat jauh ukurannya daripada toket di depannya ini. Hans & Cinthya memang belum pernah ML. paling jauh yang mereka lakukan hanyalah kissing. Itu pun hanya ciuman tempel bibir. Bukan French kiss.

“siap yaaaaa.. ahhhhhh” Nuning akhirnya memasukkan kontol itu ke memeknya.

Setelah masuk seluruhnya, Nuning diam & tidak goyang dahulu. Dia sedikit tersenyum menahan tawa melihat muka Hans yang dilanda kenikmatan untuk pertama kalinya. Nuning semakin gemas dengan muka anak majikannya ini

“hihihi kenapa den ganteng?”
“ouhhhhh ouhhhhhhh” Hans fokus dengan kenikmatan yang dirasakan kontolnya

Nuning pun lalu mencium-cium wajah tampan Hans saking tidak kuatnya menahan gemas. Dia basahi seluruh muka dari Hans. Hans yang merasa nikmat hanya pasrah saja menerima kebinalan pembantunya itu.

Perlahan – lahan Nuning mulai menggoyangkan pinggulnya sambil tetap menikmati ketampanan muka hans. Ciuman & hisapan – hisapan dari Nuning mulai turun ke leher dari Hans. Nuning meninggalkan banyak cupangan di leher Hans tersebut.

“mmmuuachh mmmm cup cupppp” Nuning sangat menikmati mengeksplor Hans, Wangi tubuh hans yang sering merawat diri benar – benar memabukkan Nuning.

Jika ditelaah mungkin sudah tidak ada lagi bagDian wajah & leher Hans yang bebas dari liur Nuning.

Nuning semakin bersemangat menggoyangkan pinggulnya. Terlihat Hans yang baru pertama kali ngeseks benar – benar kewalahan menghadapi kebinalan Nuning yang memang sudah banyak pengalaman dalam hal ini.

“mmhhh ahh ahhh uhhhh mmmmmhhhh” Terlihat hans berusaha keras menahan dorongan spermanya untuk segera keluar. Mukanya memerah.

Namun apa daya, belum sampai 5 menit kemudian.

“Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh” Sperma kental keluar dari kontol Hans di dalam memek Nuning.
“Hans, heh Hans. Bangun kamu. Kebiasaan klo nonton tivi ampe ketiduran. Pindah ke kamar sana” Tiba – tiba Hans terbangun karena dibangunkan ibunya yang langsung berlalu ke kamar.

Hans yang terbangun lalu dia meraba raba tubuhnya. Ternyata dia masih berpakaDian lengkap. Namun dia memang merasa ada sesuatu yang lengket di celana dalamnya.

“Huh sial ternyata mimpi basah doang. Gue kirain beneran nyata”

Dari kamar, Ibunya lalu berterDiak

“Hans ati-ati ah kalo tidur pake selimut. Sekarang lagi jaman demam berdarah. Tuh leher kamu bentol-bentol digigit nyamuk”

Hans kaget. Hah bentol – bentol. Sekilas lalu dia bertukar pandang dengan Pembantunya Nuning yang sedang berada di pintu dapur. Terlihat Nuning tersenyum geli lalu mengedipkan sebelah matanya pada Hans sambil menggigit bibir.

“Hah…yang tadi mimpi ga sih??”

Hans yang masih bingung lalu mendengar HP nya berbunyi tanda ada SMS masuk. Dia buka ternyata dari nomor yang tidak dia kenal. & isinya adalah

“makasih ya mas hans. Kapan-kapan kita ewean lagi ya. Tapi nanti mas hans nya minum obat kuat dulu ya biar mainnya lama hihihihi”
“glek” Hans senang sekaligus bingung sekaligus takut.

Senang karena dia benar – benar merasakan tubuh nikmat pembantunya. & mungkin bukan hanya saat itu saja. Ke depannya mungkin dia akan lebih sering menikmati tubuh pembantunya.

Bingung karena kenapa dia bisa menikmati bermain seks dengan pembantunya. Padahal oembantunya sangat berbeda tipenya dibandingkan paacarnya saat ini. CInthya, perempuan keturunan Chinese dengan kulit mulus & wajah cantik tiada tara.

Dan takut, bagaimana jika pembantunya cerita ke orang tua atau orang di sekitar kompleksnya. Bisa hancur nama baiknya. Apalagi dia ingat pembantunya sempat mengambil foto.

Sementara di dapur, Nuning masih tersenyum-senyum penuh kemenangan. Dia yakin hans sudah takluk pada dirinya. Dia bisa memenuhi kebutuhan seksualnya kapan saja. Bukan dengan orang sembarangan, tapi orang yang paling ganteng sekompleks ini. Hihihi

Sunday, December 15, 2019

Setubuhi Pramugari di Toilet

SahabatQQ -  Aku lahir di singapura. Keluargaku termasuk yang berkecukupan. Ayahku memiliki usaha di bidang ekspor dan impor makanan beku mengharuskanku untuk sering keluar negeri bertemu klien. Suatu hari aku harus ke LA yang menempuh waktu 15 jam dari singapura direct ke LA sangatlah panjangdan bosan. Aku sudah menonton 3 film serta makan 2 kali masih bersisa 7 jam lagi perjalananku.

Setubuhi Pramugari di Toilet



Kаrеnа аku duduk dі buѕѕіnеѕѕ сlаѕѕ dі uрреr dесk, аku bіѕа lеluаѕа turun kе lоwеr dесk. Kаrеnа duа-duаnуа аdаlаh zоnе Buѕѕіnеѕѕ Clаѕѕ. Sеkіtаr lіmа mеnіt, аku mеlіhаt реmаndаngаn аwаn dаrі јеndеlа kесіl." Exсuѕе mе, ѕіr... " ѕеbuаh ѕuаrа hаluѕ mеnуараku dеngаn rаmаh. Tеrnуаtа ѕеоrаng рrаmugаrі mudа bеrwајаh mаnіѕ ѕеdаng tеrѕеnуum раdаku. " Arе уоu frоm uрреr dесk? " Aku mеngаngguk, " Yеаh... whу? " аku mеngіntір nаmе tаg dі dаdаnуа.

Yulіаnа Sаѕtrі... wаh nаmа іndоnеѕіа nіh ! " I аm јuѕt сhесkіng tо ѕее whеthеr уоu nееd аnуthіng, bесаuѕе уоu hаvе bееn lооkіng оut fоr quіеt а lоng tіmе... " јаwаbnуа dеngаn ѕораn. " Dаrі Indоnеѕіа уа kаmu? " tоdоngku. " Lhо... іуа ! Bараk dаrі Indо јugа? " tаnуа lаgі. " Uh kоk Bараk ѕіh... bеlum јugа tuа, kоk dіраnggіl Bараk... раnggіl nаmа аја... аku Jое... " " Oh... ѕауа Lіа... Bараk еh... kаmu mаu kе LA уа? " kеmudіаn kаmі ngоbrоl ngаlоr ngіdul ѕеlаmа tіgарuluh mеnіt.


Iа ѕudаh tіnggаl dі luаr nеgеrі ѕеlаmа lеbіh dаrі еmраt tаhun. Aѕlіnуа dаrі Bаndung. Umurnуа bаru 23. Bеlum рunуа расаr kаtаnуа. Kаmі ngоbrоl ѕаmbіl bеrdіrі, lаlu tіbа-tіbа ѕеоrаng рrаmugаrі lаіn mеnghаmріrіnуа dаn ѕеmеntаrа mеrеkа mеngоbrоl, аku mеngаmbіl ѕеgеlаѕ wіnе уаng dіѕіарkаn dі gаllеу (dарur) mеrеkа.

" Yаh... аku dіtіnggаl ѕеndіrі dеh, hеhе... " kаtаnуа ѕеtеlаh tеmаnnуа реrgі. " Lhо, kеnара? " " Jаm іѕtіrаhаt... tаdі аku udа іѕtіrаhаt 3 јаm... dаn hаbіѕ іnі gіlіrаn ѕhіft kеduа іѕtіrаhаt. mеѕtіnуа bеrduа-bеrduа, tарі ѕuреrvіѕоrku kаtаnуа mіgrаіnе јаdі dіа іѕtіrаhаt dі fіrѕt сlаѕѕ. Mungkіn 2 јаm lаgі bаru bаlіk. Untung аја gаk реnuh... " " Oh... gіtu... уа... gарара dеh... аku tеmаnі... аku bоѕеn bаngеt dаrі tаdі dі аtаѕ... ѕеbеlаhku ооm gеndut уg ngоrоk mеlulu lаgі... "

Lіа tеrtаwа. Mаnіѕ ѕеkаlі wајаhnуа kаlаu tеrtаwа. Dаn аku mulаі mеnеlіtі tubuhnуа. Sеkіtаr 165 сm, bеrаt bаdаnnуа mungkіn 55 dаn kulіtnуа рutіh ѕеkаlі ѕереrtі оrаng Jераng. " Kаmu bеnеrаn nіh bеlum рunуа соwоk?" tаnуаku іѕеng. " Lаgі gа аdа... ѕоаlnуа соwоk tеrаkhіr mеmbоѕаnkаn bаngеt. Dіа gа fun dаn оld fаѕhіоn... "

Lаlu іа mulаі bеrсеrіtа tеntаng mаntаnnуа уаng mаѕіh mеngаnut аdаt kunо, уаng gа ѕukа сlubbіng, реѕtа, mіnum dаn tеntu ѕаја ѕеkѕ. Wајаhnуа mеmеrаh kеtіkа іа bеrсеrіtа. " Mааf уа, аku kоk јаdі сеrіtа kауаk gіnі... hіhі... hаbіѕ mеmаng mаntаnku іtu оrаngnуа аnеh. Atаu mungkіn dіа gа tеrtаrіk ѕаmа аku уа... mungkіn аku tеrlаlu јеlеk уа... " kаtаnуа mеnеrаwаng.

" Gаk, kоk... kаmu саntіk bаngеt... dаn... " аku mеnаtар mаtаnуа, " ѕеkѕі... bоdі kаmu ѕеkѕі bаngеt. Dаrіtаdі аku mеmbауаngkаn bоdі kаmu dі bаlіk ѕеrаgаm іtu... " tаmbаhku dеngаn bеrаnі. Mungkіn аku mulаі mаbuk kаrеnа duа gеlаѕ whіtе wіnе. " Mаѕа? Kаmu bооng уа... Jое... аku kаn gа ѕеkѕі. Tоkеtku аја сumа 34B, hmmm gа ѕеkѕі ѕаmа ѕеkаlі dеh... " Aku mеnаtарnуа dеngаn реnuh nарѕu. 34B, bоlеh јugа... " Kаlаu kаmu kаѕі аku lіаt, аku mungkіn bіѕа mеnіlаі ара bоdі kаmu ѕеkѕі bеnеrаn аtаu gаk... " tаntаngku.

Lіа tаmраk tеrkејut. Tарі іа lаlu mеlіhаt kе kіrі kе kаnаn, ѕеkеlіlіng kаmі аgаk gеlар kаrеnа ѕеmuа реnumраng kеlаѕ bіѕnіѕ nаmраknуа tеngаh tеrlеlар. Iа tеrѕеnуum раdаku ," Bеnеrаn nіh? " " Sumраh... " Lаlu Lіа mеmbеrі іѕуаrаt аgаr аku mеngіkutіnуа. Iа lаlu mulаі bеrјаlаn kе аrаh tоіlеt untuk оrаng hаndісарреd, уаng lеbіh luаѕ dаrіраdа tоіlеt bіаѕа. Iа mеnаrіkku mаѕuk dаn mеngunсі ріntunуа dаrі luаr. Dі dаlаm tоіlеt tеrnуаtа lеbіh bіѕіng dаrіраdа dі luаr, mungkіn kаrеnа ѕuаrа mеѕіn.

Aku lаngѕung mеmbukа ѕеrаgаm рrаmugаrіnуа уаng bаgіаn аtаѕ. Dаn tаmраklаh dаdаnуа уаng іndаh mеnаntаng. Iа mеmаkаі brа ѕеkѕі tаnра buѕа bеrwаrnа hіtаm, рutіngnуа tаmраk tеgаng dаrі bаlіk brа іtu. " Lіа... kаmu ѕеkѕі bаngеt... " dеѕіѕku ѕаmbіl lеbіh mеndеkаtіnуа, dаn lаngѕung mеnсіum bіbіrnуа уаng rаnum bеrlірѕtісk ріnk. Lіа mеmbаlаѕ сіumаnku dеngаn реnuh gаіrаh, dаn аku mеndоrоng tubuhnуа kе dіndіng tоіlеt. Tаngаnku mеmbеkар dаdаnуа dаn mеmаіnkаn рutіngnуа dаrі luаr brа nуа. Lіа mеndеѕаh реlаn. Iа mеnсіumku mаkіn dаlаm. Aku lаlu bеruѕаhа mеnаrіk rоknуа ѕаmраі lераѕ, dаn kіnі tаmраklаh tubuh rаmріng ѕеkѕіnуа. Tіnggаlаh сеlаnа dаlаm dаn brа bеrwаrnа hіtаm trаnѕраrаn ѕеrtа ѕераtu hаk tіnggіnуа. Iа tаmраk аmаt ѕеkѕі. " Gоd, u rе ѕо ѕеxу, bаbу... " bіѕіkku dі tеlіngаnуа.

Lаlu tаngаnku lаngѕung ѕіbuk mеmbukа kаіtаn brа nуа, dаn mеnсіumі lеhеrnуа уаng іndаh.Lіа mulаі mеrаbа bаgіаn dераn сеlаnа јеаnѕku, dаn tаmраk ѕеnаng mеnуеntuh bаgіаn іtu ѕudаh tеgаng. Sеtеlаh brаnуа lераѕ, аku lаngѕung mеnсіumі ѕеluruh рауudаrаnуа. Kuјіlаtі рutіngnуа уаng mеngеrаѕ dаn іа mеlеnguh nіkmаt. Aku іngаt, расаrku раlіng ѕukа kаlаu аku bеrlаmа-lаmа dі рutіngnуа. Tарі kаlі іnі tіdаk аdа wаktu, kаrеnа ѕіара ѕаја bіѕа mеngеtuk ріntu tоіlеt, dаn іtu mеmbuаtku bеrgаіrаh. Lіа mulаі bеruѕаhа mеmbukа іkаt ріnggаngku, dаn kеmudіаn mеlоrоtkаn сеlаnаku ѕаmраі kе lаntаі. Iа mеnуеntuh kоnt*lku уаng kеrаѕ dаrі bаlіk bоxеr kаіnku, dаn mеnguѕар bіјі реlіrku. Kunаіkаn tubuh Lіа kе wеѕtаfеl dаn kubukа сеlаnа dаlаmnуа. Kuсіumі реrutnуа dаn kubukа раhаnуа. Bulu kеmаluаnnуа rарі ѕеkаlі. Mungkіn іа ѕukа bіkіnі wаxіng ѕереrtі сеwеk-сеwеk dі luаr раdа umumnуа. Kuјіlаtі mеm*knуа dеngаn nіkmаt, ѕudаh ѕаngаt bаѕаh ѕеkаlі. іа mеngеlіnјаng dаn kulіhаt dаrі сеrmіn, іа mеrаbа рutіngnуа ѕеndіrі, dаn mеmіlіn-mіlіnnуа dеngаn kuаt. Mungkіn mеmаng bеnаr dіа tеrlаlu hуреr, mаkаnуа mаntаnnуа bоѕаn.

Kumаѕukаn duа јаrі tаngаnku kе dаlаm mеm*knуа, dаn іа mеnјеrіt tеrtаhаn. Iа tеrѕеnуum раdаku, tаmраk ѕаngаt mеnуukаі ара уg kulаkukаn. Jаrі tеlunјuk dаn tеngаhku mеnуоlоk-nуоlоk kе dаlаm lіаngnуа, dаn јеmроlku mеrаbа-rаbа kаѕаr klіtоrіѕnуа. Iа mаkіn mеmbukа раhаnуа, mеmbіаrkаn аku mеlаkukаn dеngаn lеluаѕа. Sеmаkіn аku сераt mеnggоѕоk klіtоrіѕnуа, ѕеmаkіn kеrаѕ dеѕаhаnnуа. Sаmраі-ѕаmраі аku khаwаtіr аkаn аdа оrаng уg mеndеngаr dаrі luаr. Lаlu tіbа-tіbа іа mеrаіh kераlаku, dаn ѕереrtі mеnуuruhku mеnјіlаtі mеm*knуа. " Ahhh... аhhh... I'm gоnnа соmе... Arghhhh... uhhh... уеѕ... уеѕ... bаbу... " іа mеndеѕаh-dеѕаh gіrаng kеtіkа lіdаhku mеnеkаn klіtоrіѕnуа kuаt2. Dаn јаrі-јаrіku mаkіn mеngосоk mеm*knуа. Sеmеnіt kеmudіаn, Lіа bеnаr-bеnаr оrgаѕmе, dаn mеmbuаt mulutku bаѕаh kuуub dеngаn саіrаnnуа. Iа tеrѕеnуum lаlu mеngаmbіl јаrі2ku уаng bаѕаh dаn mеnјіlаtіnуа ѕеndіrі dеngаn nіkmаt.

Iа lаlu mеndоrоngku duduk dі аtаѕ tоіlеt уg tеrtutuр, dаn mеnсороt bоxеrku dеngаn сераt. Iа duduk bеrѕіmрuh dаn mеngulum kоnt*lku уаng bеlum tеgаk bеnаr. Jаrі-јаrіnуа dеngаn lіhау mеnguѕар-nguѕар bіјіku dаn ѕеѕеkаlі mеnјіlаtnуа. Bаru ѕеbеntаr ѕаја, аku mеrаѕа аkаn kеluаr. Jіlаtаn dаn іѕараnnуа ѕаngаt kuаt, mеmbеrіkаn ѕеnѕаѕі аnеh аntаrа ngіlu dаn nіkmаt. Lіа mеlераѕkаn раgutаnnуа, dаn lаngѕung duduk dі аtаѕ раngkuаnku. Iа bеrgеrаk- gеrаk ѕеndіrі mеngосоk kоnt*lku dеngаn реnuh gаіrаh. Dаdаnуа nаіk turun dеngаn сераt, dаn ѕеѕеkаlі kuсubіt рutіngnуа dеngаn kеrаѕ. Iа tаmраk ѕаngаt mеnуukаі ѕеdіkіt kеkеrаѕаn. Mаkа dаrі іtu, аku mеmutuѕkаn untuk bеrdіrі dаn mеngаngkаt tubuhnуа ѕеhіnggа ѕеkаrаng роѕіѕіku bеrdіrі, dеngаn kаkіnуа mеlіngkаr dі ріnggаngku.

Kuреgаng раntаtnуа уаng bеrіѕі dаn mulаі kukосоk dеngаn kаѕаr. Lіа tаmраk ѕаngаt mеnуukаіnуа. Iа mеndеѕаh-dеѕаh tеrtаhаn dаn mеndоrоng kераlаku kе dаdаnуа. Kаrеnа gеmаѕ, kugіgіt dеngаn аgаk kеrаѕ рutіngnуа. Iа mеlеnguh ," Oh... gіtu Jое... gіgіt ѕереrtі іtu... I fееl ѕеxу... " Kugіgіt dеngаn lеbіh kеrаѕ рutіng kіrіnуа, dаn kurаѕаkаn аѕіn ѕеdіkіt dі lіdаhku. Tарі tаmраknуа Lіа mаkіn tеrаngѕаng. kоnt*lku tеruѕ mеmоmра mеm*knуа dеngаn сераt, dаn kurаѕаkаn mеm*knуа ѕеmаkіn mеnуеmріt... " gіlа... mеm*k lо kоk mеnуеmріt gіnі, ѕіh Lіа... Oh... gіlа... " Iа tеrѕеnуum ѕеnаng. Mungkіn іа ѕukа lаtіаn bоdу lаnguаgе, ѕоаlnуа dulu mаntаnku уаng guru BL, bіѕа mеngаtur mеm*knуа јаdі ѕеmріt јаdі gіnі, dеngаn lаtіhаn rutіn. kоnt*lku kеluаr mаѕuk mеm*knуа dеngаn lеbіh сераt, dаn tіbа-tіbа mаtа Lіа mеrеm mеlеk, dаn іа ѕеmаkіn mеnggіlа, lеnguhаn dаn dеѕаhаnnуа ѕеmаkіn kеnсаng hіnggа аku hаruѕ mеnutuр mulutnуа dеngаn ѕеbеlаh tаngаnnku.

" Ah јое... Yоu'rе ѕо... ѕоо... Ohh... і аm gоnnа соmе... і m gоnnа соmе... аgаіn... Arghhh... Ohhhhh uhhhhhh... " Lіа оrgаѕmе untuk kеduа kаlіnуа dаn tеrkulаі kе bаhuku. Kаrеnа аku mаѕіh bеlum kеluаr, аku mеnсаbut kоnt*lku dаrі mеm*knуа уаng bаnјіr саіrаnnуа, dаn mеmbаlіkаn tubuhnуа mеnghаdар wеѕtаfеl. Bіаѕа kаlаu hаbіѕ mіnum ѕtаmіnаku mеmаng ѕukа lеbіh gіlа. Lіа tаmраk mеngеrtі mаkѕudku, іа mеnunggіngkаn раntаtnуа, dаn lаngѕung kutuѕuk kоnt*lku kе mеm*knуа dаrі bеlаkаng. Iа mеngеrаm ѕеnаng, dаn аku bіѕа mеlіhаt ѕеluruh tubuhnуа dаrі сеrmіn dі dераn kаmі. Iа tаmраk tеrаngѕаng, ѕеkѕі dаn асаk-асаkаn. Mаkе uрnуа luntur kаrеnа kеrіngаt, tарі tubuh ѕеkѕіnуа tаmраk ѕаngаt іndаh.

Aku mulаі mеmоmра mеm*knуа dеngаn реlаn, lаlu mаkіn сераt, dаn tаngаn kіrіku mеrаіh рutіng рауudаrаnуа, dаn mеmіlіnnуа dеngаn kаѕаr, ѕеmеntаrа tаngаn kаnаnku ѕеѕеkаlі mеnерuk kеrаѕ раntаtnуа. " уеаh... I аm уоur bіtсh... fu*k mе rеаl hаrd... рlеаѕе... "

Buѕеt... gа nуаngkа реnаmріlаn mаnіѕnуа tеrnуаtа hаnуа dі luаr. Aѕlіnуа dіа kаѕаr dаn gіlа ѕеkѕ, kауа bulе dі bоkер аја, ріkіrku mаkіn tеrаngѕаng. kоnt*lku mаkіn сераt mеnuѕuk2 mеm*knуа уаng ѕеmаkіn lаmа ѕеmаkіn tеrаѕа lісіn. Tаngаnku bеrріndаh-ріndаh, kаdаng mеnguѕар-nguѕар klіtоrіѕnуа dеngаn сераt. Bаdаn Lіа nаіk turun ѕеѕuаі іrаmа kосоkаnku, dаn аku ѕеmаkіn hоrnу mеlіhаtnуа mеnggumаmkаn kаtа-kаtа kаѕаr. kоnt*lku ѕеmаkіn tеgаng dаn tеruѕ mеnghаntаm mеm*knуа dаrі bеlаkаng. Iа mаu оrgаѕmе lаgі, ruраnуа, kаrеnа wајаhnуа mеnеgаng dаn іа mеngаrаhkаn tаngаnku mеnguѕар klіtоrіѕnуа dеngаn lеbіh сераt. " Ah... bаbу... уеаh... оh уеаh... " kоnt*lku tеrаѕа mаkіn bесеk оlеh саіrаn mеm*knуа.

"Lіа... аku јugа mаu kеluаr nіh... " " оh tаhаn dulu... kаѕіh аku... kоnt*lmu... tаhаn!!!!" Lіа lаngѕung mеmbаlіkаn tubuhnуа, dаn mеnсарlоk kоnt*lku dеngаn rаkuѕ. Iа mеngulumnуа nаіk turun dеngаn сераt ѕереrtі реrmеn, dаn dаlаm іtungаn dеtіk, mеnуеmрrоtlаh саіrаn mаnіku kе dаlаm mulutnуа. " ArGGGhhhh!! Oh уеѕ !! " еrаngku tеrtаhаn. Lіа mеnуеdоt kоnt*lku dеngаn nіkmаt, mеnуіѕаkаn ѕеdіkіt rаѕа ngіlu раdа uјung kоnt*lku, tарі іа tіdаk реdulі, tаngаn kіrіnуа mеnеkаn реlіrku dаn kаnаnnуа mеngосоk kоnt*lku dеngаn gеrаkаn mаkіn реlаn.

Kаkіku lеmаѕ dаn аku tеrduduk dі kurѕі tоіlеt уg tеrtutuр. Lіа bеrlutut dаn mеnјіlаtі ѕеluruh kоnt*lku dеngаn rаkuѕ. " Kаmu tаkut gаk, kаlаu аku bіlаng, аku ѕukа bаngеt ѕаmа ѕреrmа соwоk ?" bіѕіknуа dеngаn ѕuаrа mаnіѕ ѕеkаlі. Dі ѕеlа-ѕеlа еngаhаnku, аku mеnggеlеng реnuh kеnіkmаtаn. Gіlа kаlі mаntаnnуа, gа mаu ѕаmа сеwеk hоt bеgіnі... !!

Sеtеlаh Lіа mеnјіlаt bеrѕіh kоnt*lku, іа mеmаkаіkаn сеlаnа јеаnѕku, lаlu mеmаkаі ѕеrаgаmnуа ѕеndіrі. Iа mеmbukа kоmраrtеmеn dі bеlаkаngnуа, dаn mеngеluаrkаn ѕіѕіr dаn mаkеuрnуа dаrі ѕаnа. Dаlаm wаktu 5 mеnіt, іа ѕudаh tаmраk ѕереrtі рrаmugаrі mаnіѕ уаng tаdі реrtаmа kulіhаt, bukаn wаnіtа gіlа ѕеkѕ ѕереrtі bаruѕаn. Iа mеmbеrі іѕуаrаt аgаr аku tіdаk bеrѕuаrа, lаlu реrlаhаn-lаhаn mеmbukа ріntu tоіlеt.

Sеtеlаh уаkіn аmаn, іа kеluаr dаn аku mеngіkutіnуа dаrі bеlаkаng.

" Bаіklаh, Pаk Jое... ѕауа hаruѕ ѕіар-ѕіар untuk mеаl ѕеrvісе bеrіkutnуа, mungkіn Bараk mаu іѕtіrаhаt ѕејеnаk? " gоdаnуа dеngаn nаdа ѕеkѕі. Aku tеrѕеnуum dаn mеngаngguk ѕеtuјu. Sеbеlum аku kе uрреr dесk, kuсubіt раntаtnуа dаn іа mеmbеrіku сіumаn уаng ѕаngаt раnаѕ.

Hаbіѕ flіght іtu, іа mеmbеrіku nоmеr tеlроn hоtеlnуа dі LA, dаn kаmі ngеѕеkѕ gіlа-gіlааn tіар hаrі. Tеrnуаtа Lіа ѕаngаt hуреr ѕеx dаn bіѕа оrgаѕmе ѕаmраі ѕеmbіlаn kаlі ѕеhаrіnуа. Sеdаngkаn аku hаnуа mаmрu buсаt 2 kаlі ѕеhаrі. Dаlаm flіght kеmbаlі kе LA, аku mеnguрgrаdе kurѕіku kе fіrѕt сlаѕѕ , kаrеnа іа bеrtugаѕ dі fіrѕt сlаѕѕ. Dаn ѕеkаlі lаgі kаmі hаvе ѕеx dі tоіlеt, dаn kаlі іnі hаmріr kеtаuаn tеmаn kеrјаnуа. Kаmі mаѕіh ѕеrіng kеtеmu ѕаmраі hаrі іnі. Kаlаu аku kе kоtа dіmаnа dіа tіnggаl.
Pасаrku? Mаѕіh јаlаn јugа lаh... јаdі рunуа duа сеwеk, dеh

Saturday, December 14, 2019

Menyetubuhi Sepupu Cantik Lagi Sange

SahabatQQ - Ibuku sakit dan di rawat di surabaya. Saat itu aku masih kuliah di semester 2. Aku tinggal d kota lampung. Karena kondisi ibuku sakit sehingga tidak ada yang memasak dan menjaga dagangan. Adik adiku semuanya masil bersekolah. Maka aku memberikan usul kepada ibu bahwasanya sepupuku yang di kota lain untuk tinggal bersama di rumahku. Dan ide ku disetujui akhirnya datanglah sepupuhku tadi.
Menyetubuhi Sepupu Cantik Lagi Sange

Sepupuku (selanjutnya aku panggil Eva) orangnya sih tidak terlalu cantik
tingginya sekitar 160 cm, dadanya masih kecil (tidak nampak montok seperti sekarang). Tetapi dia itu akrab sekali dengan aku. Aku dianggapnya seperti kakak sendiri.
Nah kejadiannya itu waktu aku lagi liburan semester. Waktu liburan itu aku banyak menghabiskan waktu untuk menunggu dagangan ibuku. Otomatis dong aku banyak menghabiskan waktu dengan Eva. Mula-mulanya sih biasa-biasa saja, layaknya hubungan kami sebagai sepupu. Suatu malam, kami (aku, Eva, dan adik-adikku) sudah ingin tidur. Adikku masing-masing tidur di kamarnya masing-masing. Sedang aku yang suka menonton TV, memilih tidur di depan TV. Nah, ketika sedang menonton TV, datang Eva dan nonton bersamaku, rupanya Eva belum tidur juga.

Sambil nonton, kami berdua bercerita mengenai segala hal yang bisa kami ceritakan, tentang diri kami masing-masing dan teman-teman kami. Nah, ketika kami sedang nonton TV,  dimana film di TV ada adegan ciuman antara laki-laki dan perempuan (sorry udah lupa tuh judul filmnya).

Eh, Eva itu merespon dan bicara padaku, “Wah temenku sih biasa begituan (ciuman).”

Terus aku jawab, “Eh.. kok tau..?”

Rupanya teman Eva yang pacaran itu suka cerita ke Eva kalau dia waktu pacaran pernah ciuman bahkan sampai vagina teman Eva itu sering dimasuki jari pacarnya.  Tidak tanggung-tanggung, bahkan sampai dua jarinya masuk.

Setelah kukomentari lebih lanjut, aku menebak bahwa Eva nih ingin juga kali. Terus aku bertanya padanya, “Eh, kamu mau juga nggak..?”

Tanpa kuduga, ternyata dia mau. Wah kebetulan nih.  Dia bahkan bertanya, “Sakit nggak sih..?”

Ya kujawab saja, “Ya nggak tau lah, wong belum pernah. Gimana.., mau nggak..?”

Eva berkata, “Iya deh, tapi pelan-pelan ya..? Kata temenku kalo jarinya masuk dengan kasar, ‘vaginanya’ jadi sakit.”

“Iya deh..!” jawabku.

Kami berdua masih terus menonton film di TV.  Waktu itu kami tiduran di lantai. Kudekati dia dan langsung tanganku menuju selangkangannya. Kuselusupkan tangan kananku ke dalam CD-nya dan kuelus-elus dengan lembutnya. Eva tidak menolak, bahkan dengan sengaja merebahkan tubuhnya, dan kakinya agak diselonjorkan. Saat merabanya, aku seperti memegang pembalut, dan setelah kutanyakan ternyata memang sejak 5 hari lalu dia sedang menstruasi.

Aku tidak mencoba membuka pakaian maupun CD-nya, maklumlah takut kalau ketahuan sama adik-adikku. Dengan CD masih melekat di tubuhnya, kuraba daerah di atas kemaluannya.  Kurasakan bulu kemaluannya masih lembut, tapi sudah agak banyak seperti bulu-bulu yang ada di tanganku. Kuraba terus dengan lembut, tapi belum sampai menyentuh vagina, dan terdengar suara desahan walau tidak keras. Kemudian kurasakan sekarang dia berusaha mengangkat pantatnya agar jari-jariku segera menyentuh kemaluannya. Segera kupenuhi keinginannya itu.

Waktu pertama kusentuh kemaluannya, dia terjengat dan mendesah. Kugosok-gosok bibir kemaluannya sekitar 5 menit, dan akhirnya kumasukkan jari tengahku ke liang senggamanya.

“Auw..,”  begitu reaksinya setelah jariku masuk setengahnya dan tangannya memegangi tanganku.

Setelah itu dengan pelan kukeluarkan jariku, “Eeesshh” desahnya

Lalu kutanya, “Gimana..? Sakit..?”

Dia menggeleng dan tanpa kusadari tangannya kini memegang telapak tangan kananku (yang berada di dalam CD-nya), seakan memberi komando kepadaku untuk meneruskan kerjaku.

Sambil terus kukeluar-masukkan jariku, Eva juga tampak meram serta mendesah keenakan. Sementara terasa di dalam CD-ku, batang kemaluanku juga bangun, tapi aku belum berani untuk meminta Eva memegang rudalku. Sekitar 10 menit peristiwa itu terjadi. Kulihat dia tambah keras desahannya dan kedua kakinya dirapatkan ke kaki kiriku.  Sepertinya dia telah mengalami klimaks, dan kami akhirnya tidur di kamar masing-masing.

Hari berikutnya, aku dan Eva siap-siap membuka warung, adikku pada berangkat sekolah, sehingga hanya ada aku dan Eva di warung. Hari itu Eva jadi lebih berani padaku.  Di dalam warungku sambil duduk dia berani memegang tanganku dan menuntunnya untuk memegang kemaluannya. Waktu itu dia memakai rok di atas lutut, hingga aku langsung bisa memegang selangkangannya yang terhalang CD dan pembalut. Kaget juga aku, soalnya ini kan lagi ada di warung.

“Nggak pa-pa Mas.., khan lagi sepi.” katanya dengan enteng seakan mengerti yang kupikirkan.

“Lha kalo ada pembeli gimana nanti..?” tanyaku.

“Ya udahan dulu, baru setelah pembelinya balik, kita lanjutin lagi, ok..?” jawabnya.

Dengan terpaksa kuraba-raba selangkangannya.  Hal tersebut kulakukan sambil mengawasi di luar warung kalau-kalau nanti ada pembeli datang. Sementara aku mengelus selangkangannya, Eva mencengkeram pahaku sambil bibirnya digigit pelan tanda menikmati balaianku. Peristiwa itu kuakui sangat membuatku terangsang sekali, sehingga celana pendekku langsung terlihat menonjol yang bertanda batang kejantananku ingin berontak.

“Lho Mas, anunya Mas kok ngaceng..?” katanya.

Ternyata dia melihatku, kujawab, “Iya ini sih tandanya aku masih normal…”

Aku terus melanjutkan pekerjaanku. Tanpa kusadari dia pun mengelus-elus celanaku, tepat di bagian batang kemaluanku. Kadang dia juga menggenggam kemaluanku sehingga aku juga merasa keenakan.  Baru mau kumasukkan tanganku ke CD-nya, tiba-tiba aku melihat di kejauhan ada anak yang sepertinya mau membeli sesuatu di warungku.

Kubisiki dia, “Heh ada orang tuh..! Stop dulu ya..?”

Aku menghentikan elusanku, dia berdiri dan berjalan ke depan warung. Benar saja, untung kami segera menghentikan kegiatan kami, kalo tidak, wah bisa berabe nanti. Sehabis melayani anak itu, dia balik lagi duduk di sebelahku dan kami memulai lagi kegiatan kami yang terhenti. Seharian kami melakukannya, tapi aku tidak membuka CD-nya, karena terlalu beresiko.  Jadi kami seharian hanya saling mengelus di bagian luar saja.

Malam harinya kami melakukan lagi. Aku sendirian nonton TV, sementara adikku semua sudah tidur. Tiba-tiba dia mendatangiku dan ikut tiduran di lantai, di dekatku sambil nonton TV.  Kemudian tiba-tiba dia memegang tanganku dan dituntun ke selangkangannya. Aku yang langsung diperlakukan demikian merasa mengerti dan langsung aku masuk ke dalam CD-nya, dan langsung memasukkan jariku ke kemaluannya. Sedangkan dia juga langsung memegang batang kejantananku. cerita sex nyata.

“Aku copot ya CD kamu, biar lebih enakan.” kataku.

Dia mengangguk dan aku langsung mencopot CD-nya. Saat itu dia memakai rok mininya yang tadi, sehingga dengan mudah aku mencopotnya dan langsung tanganku mengorek-ngorek lembah kemaluannya dengan jari telunjukku.  Aku juga menyuruh mengeluarkan batang kejantananku dari CD-ku, sehingga dia kini bisa melihat rudalku dengan jelas, dan dia kusuruh untuk menggenggamnya. Kukorek-korek kemaluannya, kukeluar-masukkan jariku, tampaknya dia sangat menikmatinya. Kulihat batang kemaluanku hanya digenggamnya saja, maka kusuruh dia untuk mengocoknya pelan-pelan, namun karena dia tidak melumasi dulu batangku, maka kemaluanku jadi agak sakit, tapi enak juga sih.

“Eehhsstt… eehhsstt… Ouw.., eehhsstt… eehhsstt… eehhsstt…” begitu erangannya saat kukeluar-masukkan jariku.

Kumasukkan jariku lebih dalam lagi ke liang kemaluannya dan dia mendesah lebih keras, aku suruh dia agar jangan keras-keras,  takut nanti adikku terbangun.

“Kocokkannya lebih pelan dong..!” kataku yang merasa kocokkannya terhenti.

Kupercepat gerakan jariku di dalam liangnya,  kurasakan dia mengimbanginya dengan menggerakkan pantatnya ke depan dan ke belakang, seakan dia lagi menggauli jariku.

Dan akhirnya, “Oh.., oohh.. oohh.. ohh…” rupanya dia mencapai klimaksnya yang pertama, sambil kakinya mengapit dengan keras kaki kananku.

Kucabut jariku dari kemaluannya, kulihat masih ada noda merah di jariku. Karena aku belum puas, aku langsung pergi ke kamar mandi dan kutuntun Eva. Di kamar mandi aku minta dia untuk mengocok batang kejantananku dengan tangannya. Dia mau. Aku lepaskan celanaku, setelah itu CD-ku dan batang kejantananku langsung berdiri tegap.  Kusuruh dia mengambil sabun dan melumuri tangannya dengan sabun itu, lalu kusuruh untuk segera mengocoknya. Karena belum terbiasa, sering tangannya keluar dari batangku, terus kusuruh agar tangannya waktu mengocok itu jangan sampai lepas dari batangku. Setelah 5 menit, akhirnya aku klimaks juga, dan kusuruh menghentikan kocokannya.

Seperti pagi hari sebelumnya, kami mengulangi perbuatan itu lagi. Tidak ada yang dapat kuceritakan kejadian pagi itu karena hampir sama dengan yang terjadi di pagi hari sebelumnya.  Tapi pada malam harinya, seperti biasa, aku sendirian nonton TV. Eva datang, sambil tiduran dia nonton TV. Tapi aku yakin tujuannya bukan untuk nonton, dia sepertia ketagihan dengan perlakuanku padanya. Dia langsung menuntun tanganku ke selangkangannya. Aku bisa menyentuh kemaluannya, tapi ada yang lain. Kini dia tidak memakai pembalut lagi

“Eh, kamu udah selesai mens-nya..?” tanyaku.

“Iya, tadi sore khan aku udah kramas, masa nggak tau..?” katanya.

Aku memang tidak tahu. Karena memang aku kurang peduli dengan hal-hal seperti itu. Aku jadi membayangkan yang jorok, wah batang kejantananku bisa masuk nich. Kuraba-raba CD-nya.  Tepat di lubang kemaluannya, aku agak menusukkan jariku, dan dia tampak mendesah perlahan. Tangannya kini sudah membuka restleting celana pendekku, selanjutnya membukanya, dan CD-ku juga dilepaskankan ke bawah sebatas lutut.

Digenggamnya batang kejantananku tanpa sungkan lagi (karena sudah sering kali ya..?). Aku juga membuka CD-nya, tapi karena dia masih memakai rok mini lagi, jadi tidak ketahuan kalau dia sekarang bugil di bagian bawahnya.  Dia kini dalam keadaan mengangkang dengan kaki agak ditekuk. Kuraba bibir kemaluannya dan dengan agak keras, kumasukkan seluruh jari telunjukku ke lubang senggamanya.

“Uhh.. esshh.. eesshh.. esshh…” begitu desahnya waktu kukeluar-masukkan jariku ke lubang senggamanya.

Sementara dia kini juga berusaha mengocok batang keperkasaanku, tapi terasa masih sakit. Kukorek-korek lubang kemaluannya. Lalu timbul keinginanku untuk melihat kemaluannya dari dekat.  Maklumlah, aku khan belum melihat langsung bentuk kemaluan wEva dari dekat. Paling-paling dari film xx yang pernah kutonton. Kuubah posisiku, kakiku kini kuletakkan di samping kepala Eva, sedangkan kepalaku berada di depan kemaluannya, sehingga aku dengan leluasa dapat melihat liang kemaluannya. Dengan kedua tanganku, aku berusaha membuka bibir kemaluannya. .

Tapi, “Auw.. diapaain Mas..? Eshh.. uuhh..” desahannya tambah mengeras.
“Sorry.., sakit ya..?  Aku mo lihat bentuk anumu nih, wah bagus juga yach..!” sambil terus kukocokkan jariku.

Kulihat daging di lubangnya itu berwarna merah muda dan terlihat bergerak-gerak.

“Wah, jariku aja susah kalo masuk kesini, apalagi anuku yang kamu genggam itu ya..?” pancingku.

Dia diam saja tidak merespon, mungkin lagi menikmati kocokan jariku karena kulihat dia memaju-mundurkan pantatnya.
.

“Eh, sebenarnya yang enak ini mananya sich..?” tanyaku.

Tangan kirinya menunjuk sepotong daging kecil di atas lubang kemaluannya.

“Ini nich..,  kalo Mas kocokkan jarinya pas menyentuh ini rasanya kok gatel-gatel tapi enak gitu.”

“Mana.., mana.., oh ini ya..?”  kugosok daging itu (yang kemudian kuketahui bernama klitoris) dan dia makin kuat menggenggam batang kemaluanku.

“Ahh. auu.. enakk Maass… eehh… aahh.. truuss Mass, terusiinn.. ohh..!”

Tangannya setengah tenaga ingin menahan tanganku, tapi setengahnya lagi ingin membiarkan aku terus menggosok benda itu.

Dan akhirnya, “Uhh.. uhh.. uuhh.. ahh.. aahh..” dia mencapai klimaks.

Aku terus menggosoknya, dan tubuhnya terus menggelinjang seperti cacing kepanasan.

Lalu kubertanya, “Eh, gimana kalo anuku coba masuk ke sini…? Boleh nggak..? Pasti lebih enakan..!”


Dia hanya mengangguk pelan dan aku segera merubah posisiku menjadi tidur miring sejajar dengan dia. Kugerakkan batang kejantananku menuju ke lubang kemaluannya. Kucoba memasukkan, tapi rasanya tidak bisa masuk.  Kurubah posisiku sehingga dia kini berada di bawahku. Kucoba masukkan lagi batangku ke lubangnya. Terasa kepala anuku saja yang masuk, dia sudah mendesah-desah.
Kudorong lebih dalam lagi, tangannya berusaha menghentikan gerakanku dengan memegang batangku. Namun rasanya nafsu lebih mendominasi daripada nalarku, sehingga aku tidak mempedulikan erangannya lagi.

Kutekan lagi dan, “Auuwww.. ehh ssaakkiitt..!”

Aku berhasil memasukkan batang anuku walau tidak seluruhnya. Aku diam sejenak dan bernapas. Terasa anunya memeras batangku dengan keras.

“Gimana, sakit ya.., mo diterusin nggak..?” tanyaku padanya sambil tanganku memegang pantatnya.

Dia tidak menjawab, hanya terdengar desah nafasnya.  Kugerakkan lagi untuk masuk lebih dalam. Mulutnya membuka lebar seperti orang menjerit, tapi tanpa suara.

Karena dia tetap diam, maka kulanjutkan dengan mengeluarkan batangku. Dan lagi-lagi dia seperti menjerit tapi tanpa suara. Saat kukeluarkan, kulihat ada noda darah di batangku. Aku jadi kaget, “Wah aku memperawaninya nih.”

“Gimana.., sakit nggak.., kalo nggak lanjut ya..?” tanyaku.

“Uhh.. tadi sakiitt sich… uhh. geelii..” begitu katanya waktu anuku kugesek-gesekkan.

Setelah itu kumajukan lagi batang kejantananku, Eva tampak menutup matanya sambil berusaha menikmatinya. Baru kali ini batangku masuk ke liangnya Eva, wah rasanya sungguh nikmat.  Aku belum mengerti, kenapa kok di film-film yang kulihat, batang kejantanan si pria begitu mudahnya keluar masuk ke liang senggama Eva, tapi aku disini kok sulit sekali untuk menggerakkan batang kejantananku di liang keperawanannya.
Namun setelah beberapa menit hal itu berlangsung, sepertinya anuku sudah lancar keluar masuk di anunya, maka agak kupercepat gerakan maju-mundurku di liangnya. Kurubah posisiku hingga kini dia berada di bawahku.  Sambil masih kugerakkan batangku, tanganku berusaha mencapai buah dadanya. Kuremas-remas buah dadanya yang masih kecil itu bergantian, lalu kukecup puting buah dadanya dengan mulutku.

 Dia semakin bergelinjang sambil mendesah agak keras. Akhirnya setelah berjalan kurang lebih 10 menitan, kaki Eva berada di pantatku dan menekan dengan keras pantatku. Kurasa dia sudah orgasme, karena cengkeraman bibir kemaluannya terhadap anuku bertambah kuat juga. Dan karena aku tidak tahan dengan cengkeraman bibir kemaluannya, akhirnya, “Crot.. crot.. crot..” air maniku tumpah di vaginanya. Serasa aku puas dan juga letih. Kami berdua bersimbah keringat.  Lalu segera kutuntun dia menuju kamar mandi dan kusuruh dia untuk membersihkan liang kemaluannya, sedangkan aku mencuci senjataku. Setelah itu kami kembali ke tempat semula.

Kulihat tidak ada noda darah di karpet tempat kami melakukan kejadian itu. Dan untung adik-adikku tidak bangun, sebab menurutku desahan dan suara dia agak keras. Lalu kumatikan TV-nya, dan kami berdua tidur di kamar masing-masing.

Sebelum tidur aku sempat berfikir,  “Wah, aku telah memperawani sepupuku sendiri nich..!”

Sewaktu aku sudah kuliah lagi (dua hari setelah kejadian itu), dia masih suka menelponku dan bercerita bahwa kejadian malam itu sangat diingatnya dan dia ingin mengulanginya lagi. Aku jadi berpikir, wah gawat kalo gini.  Aku jadi ingat bahwa waktu itu aku keluarkan maniku di dalam liang keperawanannya.

“Wah, bisa hamil nich anak..!” pikirku.

Hari-hariku jadi tidak tenang,  karena kalau ketahuan dia hamil dan yang menghamili itu aku, bisa mampus aku. Setelah sebulan lewat, kutelpon dia di rumahnya. Setelah kutanya, ternyata dia dapat mens-nya lagi dua hari yang lalu. Lega aku dan sekarang hari-hariku jadi balik ke semula.

Begitulah ceritaku saat menggauli sepupu sendiri, tapi dasar memang sepupuku yang agak horny.  Tapi sampai saat ini kami tidak pernah melakukan perbuatan itu lagi.

Thursday, December 12, 2019

Gadis Sma yang Hyper Sex

SahabatQQ - Namaku roy saat ini aku sedang kuliah di universitas di magelang. Umurku saat ini 20 tahun

Gadis Sma yang Hyper Sex


Cerita ini berawal ketika aku dan teman ku Ronald, Jefry dan rudi yg senang bermain game online ataupun sekedar bermain internet, membuka sebuah game centre dan warnet yg terletak di daerah Magelang utara. Pada dasarnya sih kami membuka usaha itu cuman iseng-iseng aja. Yah dari pada nga ada kerjaan ataupun malah menghabiskan uang untuk main game atau main internet di tempat lain, mendingan buat sendiri toh bias nambah nambah uang buat jajan dan beli rokok
Belum lama usaha kami buka, kami seperti setengah kaget dan senang.
Bagaimana kami tidak senang, kebanyakan user kami adalah cewek-cewek SMU dengan postur tubuh yg sangat mempesona, bahkan bisa di ibarat kan buah apple yg siap di petik. Dan juga masih banyak gadis-gadis muda yg main ke tempat kami.

Dengan keramahan teman-teman yg selalu sopan dan romantis dalam melayani pelangan, yah kami memang cukup professional. Bahkan postur tubuh kami dah wajah kami juga cukup lumayan mungkin itu juga salah satu factor yg membuat mereka tertarik untuk selalu datang berkunjung.

Di antara gadis-gadis yg masih segar itu ada satu yg sangat istimewa di mataku dan teman-temanku. Nama nya Rena dia cukup cantik, bukan hanya cantik, luar biasa mungkin dan istimewa tentu nya. Terkadang dia datang dengan Karina, Monica dan Cindy teman-teman rena yg juga tidak kalah cantik, tapi lebih istimewa Rena tentu nya.dan akhir nya suatu kesempatan, dia datang sendiri ke tempat kami.

Ketika dia baru duduk aku sapa, ”loh temen nya mana Rena”,
dia hanya menjawab, “dah pada balik, pada mau les katanya”.

Lalu aku berbalik ke mejaku dan berusaha mencuri-curi untuk sekedar melihat lekuk tubuh nya dari balik monitor computerku. 15 menit sudah aku memandang nya, eh dia membalas pandangan ku, aku kaget juga jangan-jangan dia marah, eh dia malah tersenyum.
Karena penasaran dia sedang apa aku mencoba melakukan remote anything ke computernya, yah kami biasanya menyebutnya dengan kata-kata SPY, gitu deh bahasa gaulnya.aku kaget juga setelah tau bahwa dia membuka situs-situs yg berhubungan dengan sex dan pornografi. Mukaku memerah, entah suka atau benci, tp yg jelas kaget sekali. Dengan nekat kucoba mendekati computernya, lalu kutanya dia,
“hayooooo Rena lagi buka apa”,

Karena tanpa persiapan dia langsung kelabakan seperti di anak ayam kehilangan induk nya dan dengan cepat dia menutup kolom situs-situs tersebut.

Tapi dengan cepat aku menjawab, ”nga papa lah ama gue ini, nyantai aja lagi”.

Langsung saja muka dia memerah, entah malu atau takut.
Lalu dia menjawab, “emang nya tadi Roy liat Rena lagi buka apa?”, tanyanya.

“liatlah, nga perlu ke sini juga Roy bias liat dari computer roy “, jawab ku sambil mengedipkan mata, lalu dia tertawa kecil dan tersenyum manis seperti gadis yg masih polos. Lalu dengan cepat aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini aku langsung berkata, “mau di temenin nga Rena biar Roy cariin situs2 yg lebih bermutu”.

Dia diam sejenak lalu menjawab, “ya udah Roy duduk di sebelah Rena aja”, katanya lembut penuh arti.

Waduh bakalan seru nih batin ku, untung aja temen-temen ku yg lain pada bermain basket di dekat situ, jadi semuanya lancar tanpa hambatan. Kami sempet ngobrol sejenak, dan dari situ ku ketahui bahwa dia anak pejabat di kota ini, dalam batin ku aku berkata wah ternyata anak pejabat neh.

Lalu mulai kucarikan dia situs situ porno yg belum pernah dia lihat, kulihat raut muka nya berubah seperti cacing kepanasan tangannya tak bisa diam, aku lihat dia sangat terangsang dengan gambar-gambar dan video yg aku carikan lewat internet. Wah cepet honey dia batinku, lalu tak kubiarkan dia hanya melihat saja, lalu aku berbisik,

“Ren dari pada liat, punya ku nganggur neh, kan sayang klo di diemin”, ia kaget kukira dia marah.

Eh ternyata dia malah lansung memegang senjataku yg dari tadi sudah on ketika aku duduk di sebelah nya, kontan saja aku kaget dan senang. Lalu dengan cepat aku juga merangsang dia dengan memegang payudara yg sangat indah itu dari belakang.

Untung warnet lagi sepi batinku dalam hati, aneh nya saat itu tak ada satupun pelanggan yg datang, yah mungkin di karenakan hujan yg cukup deras. Kulihat dia kurang puas memegang senjataku jika terhalang oleh celana pendek ku, lalu dia mencoba memelorotkan celana ku hingga batang kemaluan ku bisa dalam posisi enak untuk di kocok oleh tangan nya yg lembut itu.dan dia berkata,

“Roy punya kamu gede juga ya”,
Aku hanya terdiam. Tanpa sadar aku sangat menikmatinya, hingga aku hampir berteriak “ah uchhhh ahhh terus Ren” lalu Rena dengan cepat menutup mulutku dengan ciuman bibir nya yg lembut dan sangat sensual itu.

Wah untung sepi coba klo banyak orang tadi di sini bakalan berabe batin ku. Setelah dia puas dia mencium bibirku, dia melanjut kan dengan menciumi kemaluan ku, sungguh luar biasa gadis anak pejabat yg masih polos ini melakukan hal-hal dalam sex yg sangat mengairahkan.

Aku di buat sangat puas oleh nya bahkan aku dibuat tak berdaya,
10 menit kemudian aku mengangkat kepalanya dan aku bisikan mesra di telinga nya, Ren gantian masak kamu terus yg muasin aku kamu kan belom puas, dia tersemyum pertanda iya.

Langsung saja aku puaskan dia di antara sekat-sekat yg menjadi pembatas di antara computer computer di warnet ini. Dia kulihat sangat menikmati permainan ku, aku mencoba sedikit membuka baju nya untuk melepas Bh nya.

Karena kami melakukan nya di tempat umum aku mencoba untuk menahan diriku untuk tidak mencoba menelanjanginya, sehingga aku tetap merangsang payudaranya di balik seragam sekolah nya, tanpa bisa melihat payudaranya yg berukuran 34 b itu. Dia terdengar mendesah lembut dan sangat sexy,

“ah ah..u ah..hhhhhh.ahhhhh” terdengar dari mulut nya.
Berkali kali ku pilin putting nya dia mengelinjang hebat sekali,dan merancau tidak karuan.
”ah uh. roy terus sayanggggg…royyy…ahhhhhh”.

Setelah merangsang buah dada nya aku langsung mencoba mengelus vagina nya dengan jari ku, karena dia memakai rok SMUsehingga tidak sulit untuk melakukan nya.Kurasakan vagina nya sudah sangat basah di karenakan rangsangan ku di buah dada nya tadi, bulu-bulu kemaluanya juga kuraba, wow sangat rapi batin ku. Aku berusaha tidak memasukan jari ku ke vagina nya karena dia masih perawan.

Kucoba merangsang dia lewat gesekan-gesekan lembut di tangan ku, kurasakan badannya kejang dan keringat keluar dari seragam sekolah nya yg tanpa memakai Bh itu.

Dia berulang kali mendesah, “Roy ampunnNn Roy sayang YUyy nikmatttTTttt………”.

Padahal itu Baru kugesek dengan tangan bagaimana klo kumasukan senjataku ke dalam vagina nya batin ku.

Setelah 10 menit melakukan itu dia berteriak.

“ahhhhHH..hhhhh SSSshhhhhh”, dan seketika itu juga dia mengalami orgasme pertamanya.

Kemudian dia terkulai lemas di pelukanku, sambil membelai dia aku membenarkan posisi celanaku dan dia juga mencoba membenarkan letak posisi seragam dan rok nya itu.

Lalu aku mengambilkan air minum untuk dia lalu berkata,

“yah gitu aja dah jebol gimana klo ML bisa-bisa Rena nga bisa bangun 2 hari gara-gara kehabisan stamina dong”. Candaku.
Lalu dia menjawab, ”eh enak aja kan tadi baru training, jadi ya butuh pelatihan dolo kayak tadi”.

Aku hanya tertawa kecil, eh malah dia langsung bilang Roy mau njarain Rena yang lebih expert lagi nga, klo mau abis ini aja kita pergi mau nga tanya nya. Sejenak aku berpikir tapi langkah langkah kaki datang menuju tempat itu dan kulihat wajah wajah teman-teman ku muncul, diantaranya Ronald, Jefry dan Rudi.

Langsung saja kusapa,
“abis basket kalian”, dengan tersenyum Jefry hanya menjawab,
”dari pada ngurusin basket mendingan ngurusin Rena”.

Mereka pun semua tertawa dan kulihat Rena juga tersenyum nakal dan berusaha menunggu jawabanku. Lalu setelah teman-teman ke belakang aku bisikan ke telinga Rena ya udah tar gue ajarain yg lebih hot lagi ya, Rena tersenyum dan aku pergi berkemas untuk pergi bersama dengan rena.

Setelah itu kami pergi dengan meminjam mobil milik Ronald. Dalam perjalanan aku bertanya, “mau kemana ini Ren”,
Dia menjawab. ”di rumah Rena aja kan Papa Mama sedang pergi ke Jakarta kak Adi sedang ke Jogja”,
Aku kaget dan berkata, ”bener nih di rumah mu”,
“iya bener” katanya.

Setelah kami sampai di rumah nya aku kaget juga dengan rumah nya yg besar seperti istana itu wah gede banget rumah nya dan juga indah. Setelah memarkir mobil ku aku di bimbing Rena untuk masuk ke rumah nya.Wah tampak nya dia terlihat tidak sabar.
Lalu aku menunggunya mandi sambil nonton tv dan menikmati hidangan yg sangat enak, kayak Raja nih batin ku.

Setelah dia selesai mandi, ia menghampiri ku hanya dengan memakai handuk yg dia balutkan di tubuh nya, ketika melihat nya, tenggorokanku seperti tidak dapat menelan kue-kue yg tadi aku makan, dan dengan segera Rena mengambil jus jeruk yg ada di meja kamar nya lalu meminumnya, setelah itu mencium bibir ku dan mengalirkan jus jeruk yg telah dia minum tadi seolah-olah induk yg memberikan makan anak-anak nya.

Setelah itu dia membuka handuk nya yg tadi membungkus tubuh nya yg putih mulus dan sexy itu. wah payudara nya benar-benar luar biasa kencang dan besar, tak kusangka anak SMU kelas tiga sudah sematang, bulu-bulu halus yg ketika di warnet tadi aku pegang, aku bisa melihatnya dengan jelas. Sungguh pemandangan yg luar biasa.

Tanpa segan-segan lagi dia memintaku untuk men servicenya.
Dia berkata, ”ayo kok malah diem katanya mau ngajarin”, ucapnya,
Aku berkata kamu “kamu cantik banget Ren tubuh mu juga sexy”.
Tanpa menunggu dia bicara langsung saja kubenamkan kepalaku di payudaranya itu dan mencoba untuk merangsang salah satu bagian sensitife itu, lalu dia mulai mendesah  seperti tadi,

“ah OuchHhh uhhhhhh Ahhhhhh……..”,
dia sangat menikmatinya bahkan sesekali dia menjambak rambut ku, kulihat payudaranya sangat kencang dan kenyal sekali sesekali aku meremas-remas nya dan aku pun juga sangat menikmatinya, payudara yg indah.

Lalu kuteruskan dengan menciumi bagian kewanitaan nya, dia terlihat memejamkan mata sangat menikmatinya, dan dia meremas remas payudaranya sendiri mencoba merangsang tubuh nya sebaik mungkin. ketika clitoris nya ku hisap-hisap dia sangat kewalahan dan berteriak-teriak,

“roy aduhh Enak ah ouchhhh ahhhHh uhh”.

5 menit kemudian, giliran dia merangsang diriku.kulihat dia mengocok penisku dengan lembut dan menghisapnya bagaikan permen lollipop yg sangat manis, “ohh ahhhhhhh hahhhh”,

Aku sangat menikmatinya, dia menjilati batang kemaluan dan tidak ketinggalan buah zakar ku juga ikut dia hisap. Aku sudah tak bias berkata apa apa lagi selain menikmati permainan  nya. Ketika aku hampir memuntahkan laharku aku mencoba melepaskan senjataku dari hisapan nya dan gengamannya, lalu kubaringkan dia diranjangnya dan aku berbicara mesra, ”tahan ya sayang, pertama-tama sakit tp nanti juga enak kok”, kataku.

Dia mengangguk pertanda iya. Kucoba membobol vagina nya ternyata sangat sulit, pada usaha pertama melesat dan setelah ku oleskan kream di vaginanya, pada usaha ketiga aku berhasil memasukan separo penis ku ke dalam kemaluannya.

Dia menjerit kesakitan, “Royy sakitT Royyyyyy ampunnNnNnnnnn”,
jerit nya, tapi aku tetap melakukannya dan bless seluruh batang kemaluan ku sekarang berada di dalam nya bersamaan dengan percak-percak darah keperawanannya.

Kubiarkan diam sejenak supaya vaginanya terbiasa menerima kehadiran benda asing itu, setelah kurasakan vaginanya bisa menerima penisku, kucoba menarik maju mundur.

Jeritan sakit yg tadi dia ucapkan berganti dengan desahan-desahan wanita yg sedang mengalami persetubuhan yg sangat nikmat . Dan tidak henti-henti nya dia selalu mendesah dan setengah berteriak.

“ah terus Roy Sayang kocok terus bikin Rena puas ah ouchhhhh shhhhh terus kocok jangan berhenti sayangggg… “, rancau nya, aku juga sangat menikmati denyutan-denyutan di dalam vaginanya itu, gerakan menghisap yg sangat nikmat sekali di alami oleh penis ku kemudian aku membalikan posisinya supaya kami bisa melakukan doggy style.

Lalu ku suruh dia berdiri dan bersandar di depan kaca meja rias nya dan kumasukan senjataku dari belakang sehingga aku bisa menikmati keindahan tubuh nya dan payudaranya serta paras cantik wajahnya dari kaca tersebut.

15 menit kejadian itu berlangsung ku dengar dia berteriak,
“ahhhh roy aku keluarrrrrrrrrrr…….”,
oh tampak nya dia baru saja mendapatkan orgasme pertamanya.

Kucabut penisku dari dalam vaginanya dan membiarkan Rena istirahat sebentar.

Setelah cukup istirahat.dia mengajakku untuk melanjutkan nya di kamar mandinya yg seperti kolam renang itu karena sangat luas. Kontan saja Karena terburu nafsu aku langsung tancap gas dan segera memasukan penis ku ke dalam vagina nya yg merah merekah itu.

Aku sangat menikmati guyuran shower yg membasahi tubuh kami, seolah-olah membasahi jiwa yg kekeringan akan kehausan sex . Rena terus merancau dan akhirnya aku sangat merasakan kenikmatan  yg luar biasa, penis ku yg dari tadi di sedot kurasakan sangat membengkak dan mencapai klimaks sampai ubun-ubun rasanya,

Aku berteriak,
“Rena aku mauuuuuuu keeee luuu arrrrrrrrrrrrrrrrrr mauuu diii kelluariinnn dii mannna.jeritku menahan nikmat”, dia sambil ngos-ngosan bilang “di dalam ajjjaaaaa”,
Lalu aku berkata, “nga papa rennn”,
Rena menjawab, “laggiii masaaaaaa tiiiidakkk suburrrrrr”, dan rena juga tampak merancau lagi dan berteriak,
“yaaaa uuu daaa hhhhh kii taaa ssssaaammaa saaammaaaaaaaaaaaaaaaa”
Aku tak dapat menahan lagi dan jebolah pertahananku kusemburkan maniku di dalam vaginanya dia juga tampak mencapai orgasme keduanya. Setelah itu dia masih menjilati kemaluanku dan membersihkan sisa-sisa
maniku, lalu kami mandi bersama.

Setelah selesai aku pamit pulang, aku pamit dengan mengecup kening Rena dan berkata pelajaran nya udah cukup kan, dia hanya tersenyum dengan lembut sungguh seperti gadis yg sangat polos dan berkata , “Roy besok kesini ya ajak Ronald, Jefry ama Rudi, jangan lupa loh “.

Aku cukup bingung kok ngajak yg lain segala ya batin ku. Lalu selepas jam 6 malam esok nya kami ber 4 berkunjung ke rumah rena. Betapa kaget nya kami ketika di sana kami di sambut dengan mesra oleh keempat gadis yg sangat cantik di antaranya Karina, Monica, Cindy dan Rena tentunya, lalu tanpa basa-basi lagi mereka berkata.

“wah wah kak roy jahat kok kita kita kemaren nga di ajak sech yg di ajak cumin Rena aja, nga suka ya ma kita kita “, kontan saja aku sendiri kaget.
Dan teman temanku juga ikutan binggung, lalu tanpa rasa malu rena
“menjawab roy kemaren ma aku ML loh”.
Aku kaget kenapa dia membuka rahasiaku tapi sebelum aku sempat bicara rena menjawab
“jadi hari ini Ronald, Jefry ama Rudi ngajarin Karina , Monica and Cindy, terus Rena tentunya ama roy dong”,
katanya.

Tentu saja teman- teman ku nga jadi marah malah jadi senang, alu aku berkata dalam hati wah rejeki mereka juga neh. Lalu kami pergi ke daerah Kaliurang dah menyewa sebuah villa di sana dan melewati hari dan malam penuh akan nafsu, gairah dan kehausan akan sex .

Dan sampai sekarang jika ada waktu kami masih melakukan
 baik di kamar mandi warnetku, di rumah Rena, di hotel atau villa. Bahkan sekarang banyak pelanggan wanita ku menjadi kekasih ku hanya untuk semalam/one night stand.

Begitu juga dengan teman-teman ku Ronald, Jefry dan Rudi mereka juga kalang kabut menerima order dari para wanita yg kesepian. Tapi atas dasar suka sama suka, maaf kami bukan Gigolo.


Monday, December 9, 2019

Nampak Lugu Tapi Jago di Ranjang

SahabatQQ - Namaku sintia, aku langsung bekerja di jakarta ketika aku lulus kuliah. Dan tidak lama berselang aku di jodohkan dengan seseorang putra dari kerabat jauh mereka. Aku ikuti saja kemauannya dan kami pun menikah tanpa berpacaran dahulu.

Nampak Lugu Tapi Jago di Ranjang


Ketika paginya aku bangun, dia gak da disebelahku, aku memang bobo duluan semalem. aku keluar dari kamar untuk membuat secangkir kopi di dapur, dia lagi baca koran. Setelah minum kopi dan mandi, aku segera beberes untuk siap2 kekantor. Aku memang gak bisa cuti walaupun baru nikah. Bosku minta dengan sangat aku menunda cuti nikah karena ada proyek besar yang harus selesai dalam waktu dekat ini, dan porsi kerjaan yang menjadi bagianku penting sekali untuk keberhasilan proyek ini. Walaupun kesal ya aku iya aja. Sintia ke kantor ya bang, pulangnya mungkin malem, nguber dead line proyek ujarku sambil mengenakan sepatu di ruang tengah. Iya, jawabnya singkat, gak yau apa yang ada dibenaknya, kok malem pertamaku bisa lewat bgitu aja tanpa nyolek2 aku, istrinya yang baru ja dinikahinya. Masa bodoh ah, aku juga terpaksa nikah ma dia untuk menyenangkan kedua ortu aja. Dia gak mo nyentuh aku ya no problemo juga, mantan2 pacarku diluar banyak yang bersedia menyentuh aku begitu aku kasi signal hihi.
Di kantor rame sekali, temen2 kerjaku yang prempuan cipika cipiki dengan aku sambil menggodaku betapa nikmatnya malem pertama, aku cuma senyum2 ja, gak tau ja semalem aku bobo ja ampe pagi, gak da yang nyolek2. Yang lelaki menyalami aku saja, kelihatan sekali kalo mereka kecewa dengan keputusanku untuk menikah, artinya gak bisa dugem lagi bareng mereka lagi. Malemnya, aku pulang dengan segudang rasa lelah akibat kerja rodi di kantor, itu juga blon slesai kerjaanku. Bos nyuru aku pulang duluan walau tim yang laen masi trus menggeluti kerjaannya masing2, toleransi buat pengantin anyar kata bos, dan disambut dengan gemuruh ketawaan dari seluruh tim ketika aku pamit duluan. Setibanya di rumah dia blon pulang, padahal dah malem banget. aku hanya merebahkan badanku yang capek di ranjang tanpa melepas pakean kerjaku. tiba tiba, udah pulang kamu tanyanya sambil masuk ke kamar. sorry bang, tadi Sintia nggak sempet masak, kita pesen makanan delivery aja yah jawabku. Kami menyantap makan malam kami setelah pesenannya dateng.
Dibandingkan temen2 prempuan dikantor, dan juga pengakuan temen2 lelakiku, aku termasuk wanita yang cantik, menawan serta sexy. Selain itu aku orang yang mudah mencairkan suasana dan nyambung jika diajak bercerita, makanya aku binun banget ngeliat kelakuan suamiku itu, gak tau lugu pa jutek, ampe aku juga gak tau mo ngomong apa ma dia. Walaupun dijodohkan tapi namanya malem pertama gak ngapa2in aneh juga untukku, mana ada kucing yang nolak ikan asin hihi.
Setelah mandi dia nonton tv, karena gak da acara yang menarik menurutnya, dia duduk di meja kerjanya meneruskan pekerjaan kantor yang dibawanya pulang. Dah jam 23.30, aku dah ngantuk nungguin movenya, tapi kayanya ni malem bakal lewat lagi bgitu aja. aku menghampirinya, Blon slesai kerjanya bang. Blon, jawabnya singkat, tanpa memandang wajahku yang berdiri disamping meja kerjanya. ya udah, kalo gitu Sintia tidur duluan yah, jawabku dengan tetep senyum manis walaupun bete banget.
Malam itu rupanya sofa menjadi tepat tidurnya karena keesokan harinya aku bangun dan dia gak diranjang. Kukira dia olahraga ato apa, ketika aku keluar kamar ternyata dia sedang tidur di sofa. Rupanya malem kmaren dia juga bobo di sofa, aneh banget, takut aku makan kali ya, padahal aku dah jinak banget, dimakan si enggak  paling diemut2 hihi. Aku segera membuatkan secangkir kopi untuknya dan kembali ke sofa dimana dia tidur.
Bang, kok nggak tidur di kamar Entar masuk angin loh, mending kan masuk ke Sintia, kataku melihat dia menggeliat terbangun karena suara sandalku memecah keheningan pagi itu.nggak apa-apa kok, takut ngeganggu kamu yang dah bobo duluan, jawabnya sambil mengusap , guyonanku gak dapet respon papa. Sintia buatin kopi ni. nggak, nggak usah aku bisa buat sendiri kok jawabnya. udah, nih ujarku sambil menyodorkan secangkir kopi kepadanya, buset dah juteknya, bukannya trima kasi dah dibikinin kopi ma istrinya. setelah itu aku sengaja duduk mepet disampingnya, sangat dekat hingga paha kami berdua bersentuhan. Pagi itu seperti biasa aku menggunakan celpen dan kaos oblong yang kebesaran (ni seragam rumahku).
nggak ngantor tanyanya. aku sengaja menaruh tanganku di pahanya, dan menatapnya. jam sembilan lewat dikit baru aku berangkat, abang tanyaku balik. sama, aku juga, kita berangkat bareng mau nggakSiap komandan, jawabku sambil tertawa, lumayan gunung es mulai merespons signalku. Waktu sebelum berangkat ke kantor itu kami gunakan untuk bercanda dan saling mengenal lebih dekat lagi. Hari itu terasa sangat singkat, tugas-tugas di kantor terasa lebih ringan mungkin karena suasana hatiku yang sedang senang.
Sepulang kantor dia menjemputku di kantor, sambil bergandengan tangan kami menuju mobil lalu meluncur ke sebuah rumah makan yang bersuasana romantis. Sampai di rumah makan itu lalu kami memesan makan dan minum. Sambil menunggu kami , aku mencoba membuka pembicaraan, Bang, Sintia seneng deh abang ajak makan, ni kan resepsi khusus buat kita berdua ja ya bang. Kemudian aku banyak cerita tentang kerjaan di kantor, problema yang aku hadapi di kantor, dia hanya menjadi pendengar yang baek tanpa mengomentari apa2 critaku.
Kemudian makanan sudah dihidangkan oleh waiter dan selanjutnya kami makan dan aku selingi dengan menyuapinya. Dia merespons dengan menyuapi aku juga. Kami memang duduk bersebelahan, dah aku atur gitu. pembicaraan terhenti karena mulut masing2 sibuk mengunyah makanan yang dihidangkan. Setelah makan kami pun pulang. Gak banyak pembicaraan yang kami lakukan, aku dah mulai ngantuk, kekenyangan  penyakit orang kaya, kalo bis makan trus ngantuk. Maklum, kata ahli kesehatan seabis makan darah banyak mengalir ke perut untuk mengolah makanan yang masuk, mata gak kebagian darah sehingga akhirnya makin menyipit kerna ngantuk. Tapi lumayanlah, gunung es lebih mencair dibandingkan semalem.
Sesampainya di rumah, dia mandi duluan dan langsung menonton tv. Jam 21.00, aku baru slesai mandi, aku hanya mengenakan celpen tanpa atasan. Aku sedang mencari baju kaos gombrong dilemari. Tiba2 pintu terbuka, refleks langsung dia menutup pintu sembari meminta maaf. Aku yakin, walaupun beberapa detik tadi dia pasti melihat kedua toketku yang lumayan besar dan masi kencang banget, Sin, sorry aku mau ngambil bantal, aku nggak ngintip kok ujarnya dari luar kamar. Walaupun jengkel tapi aku jadi geli sendiri melihat kelakuan bodoh seorang lelaki yang judulnya suamiku itu. Apa impoten kali ya dia, sampe gak tergiur sama sekali melihat toketku tadi. Kukira gunung esnya makin cair karena sejak tadi pagi dia nampak lebi ceria, gak taunya. nggak apa-apa masuk aja teriakku dari dalam kamar. Dengan menggunakan tangan kiri, dia menutup matanya sedangkan tangan kanannya meraba-raba permukaan tempat tidur untuk mencari bantal. udah, gak usah nutupin mata, ntar kesandung2 lagi, kataku sambil mencolek pinggangnya. Sorry, aku bukan mau ngintip tadi, aku bener-bener nggak sengaja, katanya lagi. nyantai aja lagi, Sintia yang di intip kok abang yang panik, balasku sambil tertawa, eh, nggak pegel apa tidur di sofa Enakan tidur di sini bareng Sintia, sambungku sambil menepuk tempat tidur. udah, cepetan tvnya di matiin dulu, lanjutku sambil sedikit mendorongnya. Lumayan gunung es nurut juga ma aku, selangkah lebi maju lagi.
Setelah tv dimatikan, dia kembali ke kamar. Di kamar aku dah berada di atas tempat tidur, bobo sini bang, kataku sambil membetulkan posisi bantal yang berada di sampingku. Dia merebahkan tubuhnya tepat disampingku dan langsung memejamkan matanya. Abang masih punya pacar yah waktu kita nikah dia membuka matanya pelan-pelan, menatap wajahku yang sangat dekat dengan wajahnya, karena posisi tubuhku yang menindih sebagian tubuhnya. nggak, emang napa tanyanya balik. penasaran aja, abisnya abang dingin banget serem tau jawabku sambil tersenyum. aku cuman kaget aja, keadaan berubah drastis banget jawabnya. ohh Sintia kira abang jeruk makan jeruk.aku masi normal kali jawabnya, tanganku perlahan mulai memeluk perutnya, abisnya aku cekikikan ja. Sepertinya signal yang aku berikan gak sia2 sama sekali walaupun belum membuahkan hasil. ternyata ada juga lelaki macam ini didunia.
Karena tidak bisa lagi menahan kantuk akhirnya kami berdua tertidur sampai pagi, hanya tertidur tanpa melakukan sesuatu. Keesokan harinya aku bangun terlebih dahulu, sepanjang malam aku memeluknya dan tertidur dengan posisi setengah tubuhku menindih tubuhnya, aku gak meriksa ada yang tegang gak diselangkangannya. Aku nyesel gak mriksa, kalo tegang artinya dia masi normal seperti yang diucapkannya. bang, bangun nggak ngantor tanyaku sambil menjepit hidungnya. Dia menggeliat dan bangun sambil mengucek-ngucek mata
pagi itu, di kantor aku memberi perhatian lebih padanya dan terus saja mengirimkan sms yang menanyakan kegiatannya dan lain-lain. Aku terus saja mengirimkan signal2 kepadanya dan kayanya response nya positif.
Malemnya aku sampe duluan dirumah. Hari ini hari Jumat, besok kami berdua libur, aku menyiapkan strategiku untuk mendorong dia mau mengemeliku. aku dah nyiapin makan malem buat dia. aku mengenakan kaos berlambang MU dengan celpen, karena kegedean bajunya aku atur hingga bahu sebelah kananku terlihat keluar dari leher baju. Dia bengong melihat aku pake baju kaya gitu. Kenapa kok abang bengong tanyaku. tu kan kaos aku, katanya. iya, emang istri nggak boleh pake baju suaminya tanyaaku balik. bole aja sih, eh tapi kamu cantik loh kayak gitu. Aku sampe terpana ngeliatnya katanya.bisa merayu juga toh abang. Kalo cantik mah Sintia dari kecil bang, abang baru nyadar ya kalo istri abang cantik, aku menggodanya. udah makan dulu sana.keburu dingin, kataku lagi. Masakanmu enak Sin. Tu kan selain cantik, istri abang koki yang baek juga ya. Dia senyum2 ja mendengar ocehanku.
Sehabis makan, dia nyamperin aku, aku lagi nonton film di tv. duduk sini bang, deket Sintia perlahan dia duduk disampingku. Aku langsung menarik tangannya dan menggengam jemarinya erat-erat. Dia menyandarkan tubuhnya di sofa, aku langsung menyandarkan kepalaku di bahunya. Dia menaikan tangannya sedikit agar aku bisa meletakkan kepalaku di dadanya, tanganku menyusuri pinggangnya lalu kupeluk.
Sin, kalo mau minta tolong, atau mau ngomong sesuatu, kasih tahu aja, aku siap bantu kok katanya untuk memecah suasana. abang masih belum nerima kenyataan kalo kita udah nikah ya jawabku pelan. sekarang udah nggak, abis kamu baik, cantik lagi.ih gombal,. jawabku sambil mencubit pinggangnya. kalo Sintia sih pasrah aja, orang tuaku mau nyuruh apa juga, yang penting pekerjaan Sintia nggak keganggu. Sintia mau minta sesuatu sama abang, bole gak. minta apa ehm, gimana ngomongnya ya, jawabku. udah, bilang aja, nggak usah malu beneran nih, gak papa tanyaku lagi. iya, beneran, trus apa boleh minta cium nggak ooh.. langsung dia mencium pipiku. iiihh bukan di situ, tapi di sini kataku sambil menunjuk bibir.
Dia tidak meresponse, padahal signal yang kuberikan dah kuat banget. abang nggak mau ya, nggak apa-apa deh kalo gitu kataku dengan nada sedikit kecewa. nggak, aku cuma..Cuma apa bang kataku karena dia diam sejenak. belum pernah ciuman jawabnya malu-malu, mukanya memerah. astaga, jadi kalo kita ciuman, itu first kiss abang dong aku mengangkat wajahnya yang tertunduk malu. Sintia prempuan pertama yang abang cium di bibir ya kataku lagi, Sintia ajarain dulu ya, terus nanti kalo udah bisa, abang bales.
Segera kucium bibirnya. mula2 hanya nempelin bibir, kemudian aku mulai memagut bibirnya dan mulai menjulurkan lidahku kedalam mulutnya. Dibales dong kataku di sela-sela seranganku ke bibirnya. Alhamdulilah, dia membalas ciumanku dengan cara yang sama seperti yang kuajarkan. mmhhh lenguhku. Setelah beberapa menit, kulepaskan ciumanku. aku tertawa lepas sambil memandangnya, nah, bibir abang udah nggak perjaka lagi. kataku sambil menepuk dadaku. hebat juga kamu ya, master banget deh kayaknya, ngasi kursus juga yaya nggak lah, Sintia juga baru pertama kali praktek nih, tau dari baca buku ama liat film bokep, ternyata rasanya dahsyat yah jawabku.
jadi bibir kamu sekarang juga udah nggak perawan nih, candanya. apa lagi yang masih perawan ya semuanya lah jawabku. mau dong nyobai sok atuh, silahken, jawabku sambil menarik tangannya mendekati tubuhku. aku becanda kok beneran juga nggak apa-apa. nanggung kan rasanya kalo cuman gitu-gitu aja lanjutku memancing. terus maunya gimana nggak ngerti-ngerti juga jawabku, kok ada ya didunia ini lelaki yang selugu itu, gak tau deh kalo dia cuma pura2 lugu. ngomongnya langsung aja, nggak usah berbelit-belit, bingung aku Sintia mau diemelin ma abang jawabku to the point sambil menarik bajunya.
yah nggak tau harus gimana duluan jawabnya. kan ada film Bokep, liat dari situ aja bisa kan aku coba deh. Aku segera berjalan menuju kamar tidur kami dan kembali membawa kotak kecil yang isinya adalah kumpulan DVD film-film porno dari jepang, asean, gak da bule maen ma bule, aku gak demen si liatnya, kalo bule maen ma asean pa jepang baru asik diliatnya. lengkap banget,..hobby nonton ginian yah tanyanya sambil melihat-lihat dvdnya. eh, ini punya temen kantor lagi, nonton sih sering tapi kalo punya koleksi sebanyak ini.enggak deh, jawabku.
aku kira kamu hyper  katanya bercanda. eh hyper juga asik tau, bisa siap setiap saat jawabku sambil tertawa dan terus mencari bokep yang menurutku sangat bagus. nah ini dia akhirnya ketemu. kataku sambil merapihkan dvd lain yang berantakan di atas sofa. nontonnya di kamar aja, supaya kalau capek bisa langsung tidur emangnya kita mau nyangkul kok capek tanyaku bercanda. Adegan pertama ciuman, dia duduk diatas tempat tidur dan aku duduk di pangkuannya. itu namanya foreplay bang, kataku.
Mulailah aku memagut bibirnya, selama beberapa menit kami mempertahankan posisi seperti itu. Kami saling berpagutan bibir serta kedua lidah kami saling menjalar ke seluruh rongga mulut lawan. film pun berganti adegan, sang lelaki bule mulai menggerayangi tubuh si prempuan asia, kayanya thai deh. Baju si prempuan disingkap keatas dan toketnya mulai diemut oleh si bule. pengen deh di gituin kataku sambil melepaskan ciuman kami. Posisiku sekarang duduk berhadapan dengannya, aku tetep duduk di pangkuannya. ya udah, bajunya di buka jawabnya.
Aku membuka bajuku perlahan, sedikit demi sedikit toketku yang tidak tertutup bra mulai tersingkap. Seperti orang bodoh, toketku hanya diperhatikan tanpa berbuat apa-apa. kok cuman diliatin doang, aku pake lagi nih bajunya kataku kesel. Sorry, speechless aja aku, gede amir, seumur-umur baru pernah liat yang ginian selain ibuku punya, eh besar lagi. sexy banget tubuh kamu, jawabnya untuk meredakan rasa keselku. Ach masak begini saja sexy dan cantik, biasa aja kali. di emut dong kataku lagi sambil tersenyum. nggak ahh, entar lecet, nanti kalo mandi kan nyeri, jawabnya. jadi gimana dong aku jilatin aja, mau nggak
Kami langsung berpagutan lagi. Dia mencium bibirku, kemudian aku melepaskan ciumannya dan menarik kepalanya ke arah toketku. lidahnya menjulur dan mulai menjilati melingkar disekitar pentilku, ujung pentilku disentuh perlahan menggunakan ujung lidahnya. Mmhh enak bang, terus..terus.. yang kanan juga..aahh, desahku yang membuat dia bersemangat melakukannya. Lima belas menit dia menyerang kedua toketku, hanya suara desahan yang keluar dari bibirku, saat tubuhku mengelijang hebat, ada cairan membasahi celanaku. Sin, celana kamu basah iya, Sintia kluar tadi, jawabku sambil menciumi pipinya.
Adegan di film kini berubah lagi, konti bule yang besar panjang sudah sedari tadi tegang mulai diurut turun naik oleh siprempuan., kemudian dimasukkan kedalam mulutnya. mau Sintia gituin nggak tanyaku. udah gak usah, lain kali aja jawabnya cepat. nggak apa-apa, nggak usah malu..enak lagi balasku. Aku segera menarik celananya, dan langsung menggenggam kontinya yang belum menegang sama sekali dibalik cdnya. gila, Sintia udah hampir dua kali orgasme, abang berdiri aja belon. aku baru sekali diginiin jawabnya