Blog Archive

Popular Posts

technology-services>

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

Untitled-1

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

NEW10>

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

Untitled-3

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

3

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

Monday, September 30, 2019

Pembantu Muda yang Sangat Menggoda

SahabatQQ - Beberapa waktu yang lalu, Mbok iyem pembantu kami pulang ke kampung di jawa tengah karena di panggil oleh anak anaknya. Tetapi sebelum dia pulang dia ada mengatakan akan mencarikan kami pembantu yang lain untuk menggantikan dia. Kami sangat senang mendengarnya karena kami suami istri yang bekerja sehingga kami memerlukan pembantu untuk memberesi rumah.

Pembantu Muda yang Sangat Menggoda




Pada hari yang telah ditentukan, maka datanglah seorang pembantu baru yang dijanjikan oleh Mbok Iyem, yaitu seorang gadis kampung yang telah putus sekolah, berumur 18 tahun bernama Lastri. Sulastri bertubuh sedang dengan kulit bersih dan berambut panjang, yang dengan malu-malu memperkenalkan dirinya kepada kami, setelah menerima instruksi ini itu dari isteriku, Lastri pun mulai bersiap untuk kerja.

Memasuki hari Senin, secara kebetulan saya mendapat cuti kantor selama tiga hari, yang mana bisa saya pergunakan untuk beristirahat di rumah. Setelah isteriku berangkat kerja, sayapun santai di rumah sambil baca koran dan mendengarkan radio, sedang Lastri sibuk membersihkan rumah sehabis mencuci pakaian.
Sedang saya asyik membaca, tiba-tiba dikejutkan oleh sapaannya, ?Maaf Pak.., Saya mau mengepel lantainya?.
?Oh iya, pel aja..?, kata saya sambil terus membaca, tetapi mataku memperhatikan pembantu ini dengan lebih seksama. Lastri mengepel lantai sambil berjongkok dan sesekali merangkak sambil terus mengayunkan tangannya. Saat ia merangkak, terlihat pinggulnya yang besar dengan pantat yang membentuk bulat bergoyang ke kiri dan ke kanan dengan irama yang teratur, celana dalam yang dipakainya terbayang sangat jelas dari balik daster yang dipakainya. Saat ia berbalik untuk mengepel di bawah kaki saya, terlihat dari belahan dasternya dua buah bukit yang ranum, terbungkus oleh kutang ketat, yang kelihatannya sudah agak kekecilan. Tanpa terasa saya menggosok batang kemaluanku, yang tiba-tiba menjadi tegang. Konsentrasi saya untuk membaca menjadi hilang.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Lastri bersiap-siap untuk membersihkan dirinya dan mengambil handuk serta masuk ke kamar mandi, begitu terdengar suara air yang terguyur di kamar mandi, saya cepat-cepat meloncat bangun dan berjalan cepat-cepat ke arah kamar mandi. Dari sela-sela pintu kamar mandi terdapat celah yang bisa dipakai untuk mengintip ke dalam. Ternyata pemandangan di dalam kamar mandi begitu asyiknya, Sulastri ternyata mempunyai badan yang bersih mulus dengan kedua payudaranya yang ranum keras dengan puting yang mengarah ke atas berwarna coklat muda, pinggulnya yang besar sangat seksi dengan bulu-bulu halus di atas kemaluannya. Lastri sibuk menggosok-gosok badannya tanpa sadar ada mata yang sedang menikmati tubuhnya yang ranum. Dengan berdebar saya terus mengintip Lastri yang sesekali menunduk untuk menggosok kakinya yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Nafsu saya naik ke kepala, saya mulai mengelus batang kemaluanku sampai tegang. ?Aah, enaknya kalau bisa memeluk dan menancapkan batang penisku di vaginanya?.
Sedang asyik mengintip, saya teringat kalau di lemari saya masih ada menyimpan sebotol obat perangsang bermerek ?Spanish fly? oleh-oleh teman dari luar negeri. Cepat-cepat saya ke kamar mengambil obat tersebut dan membawanya ke dapur, dan benar saja dugaanku bahwa Lastri memang sudah menyiapkan teh hangat bagi dirinya sendiri di situ. Segera saya tuangkan spanish fly itu ke dalam minuman Sulastri dan saya tambahkan gula sedikit agar dia tidak curiga.

Saya kembali duduk di kursi depan dan pura-pura membaca sambil membayangkan tubuh mulus Lastri sambil mengelus batang penisku yang sudah tegang, saya benar-benar sudah bernafsu sekali untuk menyetubuhi Lastri. Sekitar setengah jam kemudian, saya mendengar erangan halus yang berasal dari kamar Sulastri, ?Heehh.., heehh?.
Segera saya menghampiri kamarnya dan pura-pura bertanya, ? Lastri.., ada apa dengan kamu..??.
Lastri sambil mengeluh menjawab, ?Aduuh Pak.., perut Saya.., hheehh?.
?Kenapa..??, sambil bertanya saya segera saja masuk ke dalam kamarnya, Lastri kelihatan pucat dan keningnya berkeringat, sedang dalam posisi merangkak sambil memegang perutnya.
?Aduuh.., aduuh.., perut saya.., Pak?.

?Mari Saya tolong..?, kata saya, sambil berdiri di belakangnya dan tunduk serta memegang perutnya dengan kedua tangan untuk mengangkatnya berdiri. Saat berdiri sambil memeluknya dari belakang, penisku yang sudah tegang dari tadi menempel pada celah pantatnya, Lastri agak kaget juga, tapi ternyata dia diam saja sambil terus mendesah.
?Ayo saya gosok perut kamu.., biar hangat?, kata saya sambil tangan kananku terus bergerak menggosok perutnya sedangkan tangan kiriku mengangkat dasternya dari bawah. Saya memasukkan tangan kiriku ke dalam daster itu dan berpura-pura akan menggosok perutnya juga tapi saya segera menurunkan tangan saya untuk menyibakkan celana dalamnya dan mulai meraba bulu-bulu halus yang bertebaran di sekitar vaginanya. Saat tangan saya menyentuh vaginanya, Lastri menggelinjang keras dan mendesah panjang, ?aah.., Paak..?, seraya menekankan pantatnya yang montok ke penisku yang sudah menanti dengan tidak sabar. Tangan kananku pun mulai masuk ke dalam sela-sela kancing daster, naik terus ke atas dan menemukan payudaranya yang ranum, yang ternyata tidak terbungkus oleh kutangnya, segera saya meremas payudaranya.

?Las,.., ayo Saya gosok sambil tiduran?, kata saya.
?Hee.. Eeh?, katanya.
Saya tuntun Lastri ke tempat tidur dan membaringkannya dengan kedua kakinya tetap terjuntai di lantai. Secara cepat saya menyibak dasternya dan segera menarik turun hingga celana dalamnya terlepas. ?Aduuh.., Paak?, katanya sambil menggerakkan pinggulnya.
?sst..?, kata saya sambil menundukkan kepala dan mencium vaginanya yang persis di depan mataku.
?aarkkh..?, seru Lastri sambil membuka kakinya lebih lebar lagi dan kemudian secara cepat menutupnya lagi sehingga kepalaku terjepit di antara kedua belah pahanya yang mulus. Saya mulai menjilat vaginanya, lidahku mulai menjalar ke kanan dan ke kiri menyibakkan kedua belah bibir vagina Lastri sampai akhirnya saya menemukan clitorisnya. Kedua tangankupun secara gencar mulai bergerilya meremas kedua payudaranya sambil sesekali mempermainkan putingnya yang langsung mengeras.
?Paak..?, Lastri keenakan sambil mulai menggoyangkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan bagaikan sangat kegelian, dan tiba-tiba dari vaginanya memancar cairan, yang segera saya jilat habis.
?Las.., buka dulu yaa bajunya?, kata saya sambil berdiri dan dengan cepat mulai membuka celana dan kaosku. Sementara saya berdiri telanjang, penisku benar-benar tegang dan keras. Mata Lastri terbelalak memandang penisku yang besar dan berdiri.
?Paak.., Lastri takut?, katanya.
?sstt.., nggak apa-apa Las..?, kata saya sambil membantu Lastri membuka bajunya.

Karena kakinya masih menjuntai di pinggir tempat tidur, segera saya mengambil bantal dan mengganjal pantatnya sehingga vagina Lastri sekarang menyembul dengan clitorisnya yang mengkilap karena jilatan lidahku. Segera saya arahkan penisku ke lubang vaginanya dan berusaha untuk menekannya masuk, sementara tanganku meremas payudaranya sedangkan mulutku mulai memagut bibirnya. Ternyata lubang vagina Lastri sempit sekali, sehingga baru kepala penisku yang masuk, ia sudah menjerit kesakitan dan berusaha menggeliatkan badannya yang mungil. Saya menahan geliatan badannya dan terus berusaha memasukkan seluruh penisku ke vaginanya yang sempit dengan menarik keluar masuk kepala penisku. Biarpun vagina Lastri telah basah oleh cairan yang keluar dari tubuhnya, saya tetap juga mengalami kesulitan untuk menembus pertahanan vagina Lastri ini. Sambil memeluk tubuhnya, mulutku bergesar ke arah telinga Lastri, dan secara tiba-tiba saya menggigit cuping telinganya dengan agak keras. Secara refleks, Lastri kaget sekali, ?Aduh..?, tetapi bersamaan dengan itu saya menekan penisku sekuat tenaga masuk ke dalam vaginanya. Lastri kaget dan terdiam, tetapi saya kembali memagut bibirnya dan menyedot lidahnya sambil mulai menaikkan pantatku sedikit sedikit, kemudian turun menekan sampai ke ujung. Aduh nikmatnya bukan alang-kepalang, vagina Lastri benar-benar sempit sekali bagaikan jepitan halus yang menjepit dengan ketat serta berdenyut-denyut terus-menerus. Setelah beberapa kali naik turun, cabut sedikit, tekan lagi.., Lastripun mulai menikmati permainan seks ini, sambil mengerang-erang, dia juga mulai menggoyangkan pinggulnya. Kedua belah kakinyapun turut menari-nari, kadang menjepit kakiku, kadang dia menjepit pinggangku.
?Aarkhh.., ppaak.., enaak?, kata Lastri, sambil terus menggoyangkan pinggulnya, sehingga penisku yang berada di dalam vaginanya terasa bagaikan diremas-remas dengan keras. Akhirnya sayapun tidak tahan lagi, saat badannya menjadi kejang karena dia sampai pada puncak kenikmatan, sayapun mempercepat gerakan naik turun sampai cairan maniku terasa menyembur-nyembur ke dalam vagina Lastri. Akh, kita berdua sungguh lunglai setelah tiba pada puncak kenikmatan. Ternyata setelah selesai baru saya tahu kalau ternyata Lastri masih perawan dan belum pernah dijamah oleh lelaki lain.

Selama masa cuti tiga hari, saya tetap betah di rumah. Dan kalau istriku sudah berangkat kerja, maka Lastri dan saya mulai mempraktekkan berbagai macam gaya bersetubuh. Lastri ternyata murid yang sangat pandai untuk diajar dan selalu bernafsu untuk mengulang dan mengulang lagi. Hal ini berlangsung selama enam bulan, kadang larut malam, kadang pagi hari kalau saya lagi kepingin menikmati tubuhnya, saya ijin dari kantor, sampai akhirnya Lastri dipanggil pulang oleh keluarganya untuk dikawinkan di kampung

Sunday, September 29, 2019

Pemandu Karaoke Yang Bohai

SahabatQQ - Keluarga kami tergolong dalam keluarga penghasilan menengah. Ini semua berawal dari iseng iseng dan menjadi ketagihan.

Pemandu Karaoke Yang Bohai


Padahal istriku juga cantik dan selalu menggairahkan dalam berhubungan tapi namanya juga pria ya ada sifat untuk hal lain, seakan akan belum puas, singkat cerita awalnya begini aku cuma iseng-iseng main ke sebuah klub karaoke.

Tidak disangka di sana banyak juga gadis-gadis cantik berusia remaja. Tingkah laku mereka sangat menggoda. Dan mereka memang sengaja datang ke sana untuk mencari kesenangan. Tapi tidak sedikit yang sengaja mencari laki-laki hidung belang.

Terus terang waktu itu aku sebenarnya tertarik dengan salah seorang gadis di sana. Wajahnya cantik, Tubuhnya juga padat dan sintal, kulitnya kuning langsat. Dan aku memperkirakan umurnya tidak lebih dari delapan belas tahun.

Aku ingin mendekatinya, tapi ada keraguan dalam hati. Aku hanya memandanginya saja sambil menikmati minuman ringan, dan mendengarkan lagu-lagu yang dilantunkan pengunjung secara bergantian.

Tapi sungguh tidak diduga sama sekali ternyata gadis itu tahu kalau aku sejak tadi memperhatikannya. Sambil tersenyum dia menghampiriku, dan langsung saja duduk disampingku. Bahkan tanpa malu-malu lagi meletakkan tangannya di atas pahaku. Tentu saja aku sangat terkejut dengan keberaniannya yang kuanggap luar biasa ini.
?Sendirian aja nih?, Omm..?, sapanya dengan senyuman menggoda.

?Eh, iya..?, sahutku agak tergagap.

?Perlu teman nggak..?? dia langsung menawarkan diri.

Aku tidak bisa langsung menjawab. Sungguh mati, aku benar-benar tidak tahu kalau gadis muda belia ini sungguh pandai merayu.Agen BandarQ

Sehingga aku tidak sanggup lagi ketika dia minta ditraktir minum. Meskipun baru beberapa saat kenal, tapi sikapnya sudah begitu manja. Bahkan seakan dia sudah lama mengenalku. Padahal baru malam ini aku datang ke klub karaoke ini dan bertemu dengannya.

Semula aku memang canggung, Tapi lama-kelamaan jadi biasa juga. Bahkan aku mulai berani meraba-raba dan meremas-remas pahanya. Memang dia mengenakan rok yang cukup pendek, sehingga sebagian pahanya jadi terbuka.

Hampir tengah malam aku baru pulang. Sebenarnya aku tidak biasa pulang sampai larut malam begini. Tapi istriku tidak rewel dan tidak banyak bertanya.

Sepanjang malam aku tidak bisa tidur. Wajah gadis itu masih terus membayang di pelupuk mata. Senyumnya, dan kemanjaannya membuatku jadi seperti kembali ke masa remaja.

Esoknya Aku datang lagi ke klub karaoke itu, dan ternyata gadis itu juga datang ke sana. Pertemuan kedua ini sudah tidak membuatku canggung lagi. Bahkan kini aku sudah berani mencium pipinya. Malam itu akau benar-benar lupa pada anak dan istri di rumah.
Aku bersenang-senang dengan gadis yang sebaya dengan adikku. Kali ini aku justru pulang menjelang subuh.

Mungkin karena istriku tidak pernah bertanya, dan juga tidak rewel. Aku jadi keranjingan pergi ke klub karaoke itu. Dan setiap kali datang, selalu saja gadis itu yang menemaniku. Dia menyebut namanya Laila.

Entah benar atau tidak, aku sendiri tidak peduli. Tapi malam itu tidak seperti biasanya. Laila mengajakku keluar meninggalkan klub karaoke. Aku menurut saja, dan berputar-putar mengelilingi kota Jakarta dengan kijang kreditan yang belum lunas.

Entah kenapa, tiba-tiba aku punya pikiran untuk membawa gadis ini ke sebuah penginapan. Sungguh aku tidak menyangka sama sekali ternyata Laila tidak menolak ketika aku mampir di halaman depan sebuah losmen. Dan dia juga tidak menolak ketika aku membawanya masuk ke sebuah kamar yang telah kupesan.

Jari-jariku langsung bergerak aktif menelusuri setiap lekuk tubuhnya. Bahkan wajahnya dan lehernya kuhujani dengan ciuman-ciuman yang membangkitkan gairah. Aku mendengar dia mendesah kecil dan merintih tertahan. Aku tahu kalau Laila sudah mulai dihinggapi kobaran api gairah asmara yang membara.

Perlahan aku membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan satu persatu aku melucuti pakaian yang dikenakan Laila, hingga tanpa busana sama sekali yang melekat di tubuh Laila yang padat berisi. Laila mendesis dan merintih pelan saat ujung lidahku yang basah dan hangat mulai bermain dan menggelitik puting payudaranya.

Sekujur tubuhnya langsung bergetar hebat saat ujung jariku mulai menyentuh bagian tubuhnya yang paling rawan dan sensitif. Jari-jemariku bermain-main dipinggiran daerah rawan itu. Tapi itu sudah cukup membuat Laila menggelinjang dan semakin bergairah.
Tergesa-gesa aku menanggalkan seluruh pakaian yang kukenakan, dan menuntun tangan gadis itu ke arah batang penisku. Entah kenapa, tiba-tiba Laila menatap wajahku, saat jari-jari tangannya menggenggam batang penis kebanggaanku ini, Tapi hanya sebentar saja dia menggenggam penisku dan kemudian melepaskannya. Bahkan dia melipat pahanya yang indah untuk menutupi keindahan pagar ayunya
?Jangan, Omm??, desah Laila tertahan, ketika aku mencoba untuk membuka kembali lipatan pahanya.

?Kenapa?? tanyaku sambil menciumi bagian belakang telinganya.

?Aku?, hmm, aku?? Laila tidak bisa meneruskan kata-katanya. Dia malah menggigit bahuku, tidak sanggup untuk menahan gairah yang semakin besar menguasai seluruh bagian tubuhnya.

Saat itu Laila kemudian tidak bisa lagi menolak dan melawan gairahnya sendiri, sehingga sedikit demi sedikit lipatan pahanya yang menutupi vaginanya mulai sedikit terkuak, dan aku kemudian merenggangkannya kedua belah pahanya yang putih mulus itu sehingga aku bisa dengan puas menikmati keindahan bentuk vagina gadis muda ini yang mulai tampak merekah.

Dan matanya langsung terpejam saat merasakan sesuatu benda yang keras, panas dan berdenyut-denyut mulai menyeruak memasuki liang vaginanya yang mulai membasah. Dia menggeliat-geliat sehingga membuat batang penisku jadi sulit untuk menembus lubang vaginanya.

Tapi aku tidak kehilangan akal. Aku memeluk tubuhnya dengan erat sehingga Laila saat itu tidak bisa leluasa menggerak-gerakan lagi tubuhnya. Saat itu juga aku menekan pinggulku dengan kuat sekali agar seranganku tidak gagal lagi.

Berhasil!, begitu kepala penisku memasuki liang vagina Laila yang sempit, aku langsung menghentakkan pinggulku ke depan sehingga batang penisku melesak ke dalam liang vagina Laila dengan seutuhnya, seketika itu juga Laila memekik tertahan sambil menyembunyikan wajahnya di bahuku, Seluruh urat-urat syarafnya langsung mengejang kaku.
Dan keringat langsung bercucuran membasahi tubuhnya. Saat itu aku juga sangat tersentak kaget, aku merasakan bahwa batang penisku seakan merobek sesuatu di dalam vagina Laila, dan ini pernah kurasakan pula pada malam pertamaku, saat aku mengambil kegadisan dari istriku.

Aku hampir tidak percaya bahwa malam ini aku juga mengambil keperawanan dari gadis yang begitu aku sukai ini. Dan aku seolah masih tidak percaya bahwa Laila ternyata masih perawan.

Aku bisa mengetahui ketika kuraba pada bagian pangkal pahanya, terdapat cairan kental yang hangat dan berwarna merah. Aku benar-benar terkejut saat itu, dan tidak menyangka sama sekali, Laila tidak pernah mengatakannya sejak semula. Tapi itu semua sudah terjadi. Dan rasa terkejutku seketika lenyap oleh desakan gairah membara yang begitu berkobar-kobar.

Aku mulai menggerak-gerakan tubuhku, agar penisku dapat bermain-main di dalam lubang vagina Laila yang masih begitu rapat dan kenyal, Sementara Laila sudah mulai tampak tidak kesakitan dan sesekali tampak di wajahnya dia sudah bisa mulai merasakan kenikmatan dari gerakan-gerakan maju mundur penisku seakan membawanya ke batas ujung dunia tak bertepi.

Malam itu juga Laila menyerahkan keperawannya padaku tanpa ada unsur paksaan. Meskipun dia kemudian menangis setelah semuanya terjadi, Dan aku sendiri merasa menyesal karena aku tidak mungkin mengembalikan keperawanannya.

Aku memandangi bercak-bercak darah yang mengotori sprei sambil memeluk tubuh Laila yang masih polos dan sesekali masih terdengar isak tangisnya.

?Maafkan aku, Laila. Aku tidak tahu kalau kamu masih perawan. Seharusnya kamu bilang sejak semula??, kataku mencoba menghibur.
Laila hanya diam saja. Dia melepaskan pelukanku dan turun dari pembaringan. Dia melangkah gontai ke kamar mandi. Sebentar saja sudah terdengar suara air yang menghantam lantai di dalam kamar mandi.

Sedangkan aku masih duduk di ranjang ini, bersandar pada kepala pembaringan.

Aku menunggu sampai Laila keluar dari kamar mandi dengan tubuh terlilit handuk dan rambut yang basah.

Aku terus memandanginya dengan berbagai perasaan berkecamuk di dalam dada. Bagaimanapun aku sudah merenggut kegadisannya. Dan itu terjadi tanpa dapat dicegah kembali. Laila duduk disisi pembaringan sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk lain.

Aku memeluk pinggangnya, dan menciumi punggungnya yang putih dan halus. Laila menggeliat sedikit, tapi tidak menolak ketika aku membawanya kembali berbaring di atas ranjang. Gairahku kembali bangkit saat handuk yang melilit tubuhnya terlepas dan terbentang pemandangan yang begitu menggairahkan datang dari keindahan kedua belah payudaranya yang kencang dan montok, serta keindahan dari bulu-bulu halus tipis yang menghiasi di sekitar vaginanya.

Dan secepat kilat aku kembali menghujani tubuhnya dengan kecupan-kecupan yang membangkitkan gairahnya. Laila merintih tertahan, menahan gejolak gairahnya yang mendadak saja terusik kembali.

?Pelan-pelan, Omm. Perih??, rintih Laila tertahan, saat aku mulai kembali mendobrak benteng pagar ayunya untuk yang kedua kalinya. Laila menyeringai dan merintih tertahan sambil mengigit-gigit bibirnya sendiri, saat aku sudah mulai menggerak-gerakan pinggulku dengan irama yang tetap dan teratur.
Perlahan tapi pasti, Laila mulai mengimbangi gerakan tubuhku. Sementara gerakan-gerakan yang kulakukan semakin liar dan tak terkendali. Beberapa kali Laila memekik tertahan dengan tubuh terguncang dan menggeletar bagai tersengat kenikmatan klimaks ribuan volt.

Kali ini Laila mencapai puncak orgasme yang mungkin pertama kali baru dirasakannya. Tubuhnya langsung lunglai di pembaringan, dan aku merasakan denyutan-denyutan lembut dari dalam vaginanya, merasakan kenikmatan denyut-denyut vagina Laila, membuatku hilang kontrol dan tidak mampu menahan lagi permainan ini.

Hingga akhirnya aku merasakan kejatan hebat disertai kenikmatan yang luar biasa saat cairan spermaku muncrat berhambutan di dalam liang vaginanya. Akupun akhirnya rebah tak bertenaga dan terlelap.

Saturday, September 28, 2019

Memberikan Tontonan Kepada Keponakan

SahabatQQ . Namaku dina seoarang wanita karir berumur 40 tahun dengan tinggi badan 170 cm dan berat badan 43 KG. Wajah dan tubuku masih halus putih bersih dan kencang seperti anak gadis berumur 20an.

Memberikan Tontonan Kepada Keponakan




Saat ini aku tinggal sendiri di kawasan Surabaya bagian barat. Aku bercerai dengan suamiku sejak enam tahun yang lalu karena beda prinsip yang terlalu keras. Putra kami satu-satunya hasil dari perkawinan kami kutitipkan pada ibuku di kota asalku, Semarang.
Dulu pada waktu masih muda, aku adalah seorang eksibisionis yaitu orang yang suka memamerkan tubuhnya pada orang lain. Hanya saja aku suka melakukannya seolah-olah aku sendiri tidak tahu kalau pakaianku tersingkap. Sifat itu menghilang ketika aku memasuki masa-masa berkerja, tetapi setelah bercerai selama enam tahun, sifat itu mulai kembali lagi. Kalau pulang ke rumah setelah kerja, aku suka melepaskan semua pakaian kerjaku setelah masuk pintu, lalu berjalan-jalan di dalam rumah hanya memakai bra dan celana dalam. Setelah itu, biasanya aku akan mandi tanpa menutup pintu kamar mandi dan keluar kamar mandi setelah selesai dalam keadaan telanjang sambil mengeringkan rambut dengan handuk. Kalau tidak malas, aku akan memakai celana dalam dan bra atau gaun malam saja tanpa celana dalam dan bra. Tapi kalau malas, aku akan membiarkan tubuhku telanjang, lalu aku akan mulai makan, nonton TV ataupun bersantai. Aku juga suka tidur dengan pakaian yang sexy dan minim. Pernah aku tidur tanpa memakai pakaian sama sekali.

Dua bulan yang lalu, aku kedatangan tamu dari Semarang. Tamu itu adalah keponakanku sendiri. Umurnya baru 17 tahun, dia anak dari kakak laki-lakiku yang paling bungsu. Dia datang di saat liburan sekolahnya. Aku sangat gembira menyambutnya. Dia kusuruh tinggal di kamar sebelah kamar tidurku. Hari-hari awal semuanya berjalan seperti normal, tetapi satu minggu kemudian, ada yang sedikit aneh. Pakaian dalamku sering kutemukan tidak pada tempat dan urutannya. Kadang-kadang sedikit tidak rapi. Ada timbul kecurigaan kalau keponakanku itu memainkan pakaian dalamku, sebab kalau tidak siapa lagi. Kadang-kadang ada pakaian dalamku yang hilang lalu besoknya ditemukan kembali ditempatnya semula. Aku mulai merasa kalau keponakanku memiliki obsesi seks tentang aku.
Suatu malam aku memutuskan untuk menguji keponakanku. Selesai mandi, aku segera mengambil celana dalam g-string warna merah dengan renda-renda yang sexy dan kukenakan. Setelah itu, aku memilih sebuah gaun malam berwarna pink dengan bahan satin. Gaun malam itu semi transparan, jadi tidak akan transparan bila dilihat dari dekat, tetapi akan menampakkan lekuk tubuhku bila ada latar cahayanya. Panjang gaun malam itu hanya 10 cm dari selangkanganku. Di bagian pundak hanya ada 2 tali tipis untuk menggantung gaun malam itu ke tubuhku. Bila kedua tali itu diturunkan dari pundakku, dijamin gaun malamku akan meluncur ke bawah dan menampakan tubuhku yang telanjang tanpa halangan.

Setelah itu, aku keluar ke ruang keluarga tempatku menonton TV dan segera duduk menonton TV. Mula-mula aku berusaha duduk dengan sopan dan berusaha menutupi selangkanganku dengan lipatan kakiku. Tak lama kemudian, keponakanku keluar dari kamarnya dan duduk di sebelahku. Sepanjang malam itu, kami berbincang-bincang sambil menonton TV, tetapi aku tahu kalau dia diam-diam mencuri lihat tubuhku lewat sudut mataku. Kadang-kadang aku menundukan badanku ke arah meja di depan seolah-olah menjangkau sesuatu yang akhirnya mempermudah dia melihat payudaraku lewat leher bajuku yang longgar. Tak lama kemudian, aku mencoba lebih berani lagi. Aku mengubah posisi tempat dudukku sehingga kali ini pakaian tidurku bagian belakang tersingkap dan memperlihatkan pantat dan tali g-string di pinggangku. Dari ujung mataku aku bisa melihat kalau keponakanku melihat bagian itu terus. Anehnya, aku mulai merasa terangsang. Mungkin ini akibat dari masa mudaku sebagai seorang eksibisionis. Agen bandarQ

Sejenak kemudian aku pergi ke kamar kecil. Sengaja pintu kamar mandi tidak kututup sampai rapat, tetapi menyisakan sedikit celah. Dari pantulan tegel dinding, aku melihat bayangan keponakanku muncul di celah pintu dan mengintipku, walaupun saat itu aku membelakangi pintu. Setelah itu, aku menundukan kepalaku, pura-pura konsentrasi pada g-stringku agar dia tidak kaget. Kemudian aku membalikkan badanku, mengangkat gaun malamku dan menurunkan celana dalamku di depan matanya. Aku tidak tahu bagaimana rasa seorang lelaki melihat hal ini, tetapi dari banyak yang kudengar, sebetulnya lelaki paling menyukai saat ini yaitu pada saat perempuan mulai membuka pakaiannya.

Dengan tetap menunduk, aku berjongkok dan menyemburkan air kencingku. Aku yakin dengan posisi seperti ini, keponakanku ini akan sangat menikmati pemandangan vaginaku yang mengeluarkan air kencing. Ini juga salah satu yang kudengar bahwa lelaki suka melihat perempuan kencing. Setelah kencingku selesai aku kembali berdiri, membetulkan g-stringku lalu kuturunkan gaun tidurku. Setelah itu, aku membalikan badanku lagi sambil membetulkan g-stringku bagian belakang. Sebetulnya aku memberikan kesempatan kepada keponakanku untuk pergi tapa terlihat aku. Benar saja, lagi-lagi dari pantulan tegel dinding aku melihat bayangan keponakanku menjauh ke arah ruang keluarga. Setelah semua selesai, aku kembali ke ruang keluarga dan berlagak seolah-olah tidak ada apa-apa.
Saat aku berjalan ke arah sofa, aku melihat kalau muka keponakanku merah, Dalam hatiku aku tertawa karena teringat masa laluku sebagai eksebisionis. Waktu itu, semua laki-laki yang memandangku saat aku sedang ?Beraksi? juga memperlihatkan reaksi yang sama. Untuk menghilangkan rasa gugupnya, aku melemparkan senyum kepadanya, dan dibalas dengan senyum yang kikuk. Setelah itu, aku kembali duduk di sofa dengan posisi yang lebih sopan dan melanjutkan acara nonton TV dan bincang-bincang kami. Tak lama kemudian, aku memutuskan untuk tidur, karena saat itu jam 11.30
Saat di dalam kamar, aku membaringkan tubuhku di tempat tidur. Gaun malamku yang tersingkap saat aku naik ke tempat tidur kubiarkan saja sehingga memperlihatkan g-string yang kupakai. Tali gaun tidurku sebelah kiri merosot ke siku tangan juga tidak kuperbaiki sehingga puting payudaraku sebelah kiri nongol sedikit. Aku mulai menikmati kalau diintip oleh keponakanku di kamar mandi tadi. Mulai besok aku merencanakan sesuatu yang lebih enak lagi.

Keesokan harinya adalah hari Minggu, jadi besoknya aku bangun dengan posisi pakaian yang tidak karuan. Setelah membetulkan tali bahu gaun malamku, aku keluar kamar. Di luar kamar, aku bertemu dengan keponakanku yang sudah bangun. Dia sedang menonton acara TV pagi. Aku menyapanya dan segera di balas dengan sapaannya juga. Setelah itu, aku mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi. Lagi-lagi pintu kamar mandi tidak kututup rapat. Seperti dugaanku, keponakanku kembali mengintipku. Aku kemudian membuka gaun malamku sehingga aku hanya mengenakan g-string. Gaunku itu kuletakan di tempat cucian. Setelah itu, dengan hanya memakai g-string, aku berdiri di depan wastafel dan menggosok gigiku. Saat menggosok gigi, payudaraku bergoyang-goyang karena gerakan tanganku yang menyikat gigi.SahabatQQ

Keponakanku pasti melihatnya dengan jelas karena aku sudah mengatur posisi tubuhku agar dia dapat menikmati pemandangan ini. Setelah selesai, aku kemudian membuka g-stringku. Sementara g-stringku masih kupegang di tangan, aku kemudian kencing sambil berdiri. Air seniku kuarahkan ke lantai. Setelah itu, aku siram dan aku masuk ke tempat shower. Tempat shower itu sengaja tidak kututup juga. Aku kemudian mandi seperti biasa, tetapi saat menyabuni badan, aku menyabuni dengan perlahan-lahan. Gerakan tanganku kubuat sesensual mungkin. Bagian payudara dan vaginaku kusabuni agak lama. Setelah membilas badanku, aku masih melanjutkan acara mandi sambil diintip dengan mencuci rambut. Selesai semua itu, aku kemudian mengeringkan badan dan rambut, lalu melilitkan handuk di tubuhku. Sekilas aku melihat dari pantulan tegel dinding kalau keponakanku sudah pergi. Aku kemudian keluar dari kamar mandi.
Saat keluar aku melihat keponakanku duduk di depan TV sambil menikmati acara TV. Aku tahu sebetulnya dia hanya pura-pura. Mukanya merah seperti kemarin sewaktu habis mengintipku kencing. Aku kemudian masuk kamar tidurku. Pintu kamar tidurku kali ini tidak kututup rapat pula dengan harapan keponakanku akan mengintip baju. Lewat pantulan cermin di lemari pakaianku, aku melihat kalau bayangan keponakanku ada di depan pintu. Dia mengintipku lagi. Aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Kubuka lilitan handukku sehingga aku telanjang bulat. Setelah itu, dengan handuk itu, aku terus mengeringkan rambutku yang basah sementara aku terus menuju ke meja rias.
Di meja rias, aku mengambil blower dan dengan blower itu, aku mengeringkan rambutku. Setelah kering, aku menuju ke lemari kemudian mengambil celana transparan yang berwarna putih. Setelah memakainya, aku kemudian mengambil sebuah strapless bra warna putih (bra yang tali bahunya bisa di lepas, tetapi kali ini aku tidak melepasnya) dengan kawat penyangga payudara di bagian bawah cupnya dan memakainya pula. Kemudian aku mengambil jubah pendek dari bahan satin berwarna putih dan kupakai. Setelah menalikan tali jubah itu ke pinggangku aku merapikan rambutku lagi sebelum keluar. Dari pantulan cermin aku melihat kalau bayangan keponakanku sudah tidak ada.
Setelah itu, aku keluar kamar dan menyiapkan makan pagi untuk kami berdua. Keponakanku saat itu sudah di kamar mandi untuk mandi. Perkiraanku, di kamar mandi dia tidak cuma sekedar mandi, tetapi pasti memakai gaun malam dan g-stringku sambil mastubasi membayangkan badanku. Aku tertawa dengan geli karena merasa berhasil merangsang keponakanku. Saat membayangkan rasanya diintip saat mandi dan ganti baju, cairan kewanitaanku terasa mengalir di sela-sela vaginaku. Aku sendiri betul-betul terangsang.
Saat makan pagi siap dan keponakanku selesai mandi, aku menyuruhnya makan bersama. Saat makan, jubah satin yang kupakai melonggar di bagian leher, tetapi aku pura-pura tidak tahu. Aku tahu kalau keponakanku memperhatikan bra yang terlihat akibat bagian leher yang terus melonggar. Setelah makan selesai, aku membereskan piring sementara keponakanku duduk di sofa membaca buku. Setelah aku merasa semua sudah beres, aku kemudian mengajaknya untuk jalan-jalan menikmati liburannya.

Sejak hari itu, aku selalu bermain kucing-kucingan dengan keponakanku. Kubiarkan dirinya mengintipku saat mandi, kencing atau ganti baju. Aku juga membiarkannya mencuri dan memakai pakaian dalamku sepanjang dia mengembalikannya baik ke lemariku maupun ke tempat cucian.
Aku pura-pura tidak tahu kalau dia melakukan semua itu. Hanya saat aku melakukan masturbasi saja yang tidak kubiarkan dia mengintip. Lagi pula biasanya aku melakukan masturbasi di malam hari saat hendak tidur. Sebetulnya ini karena aku malu menunjukkan kepadanya kalau aku sedang terangsang. Aku sangat menikmati situasi ini sampai saat dia harus pulang kembali ke Semarang, aku mengatakan kepadanya kalau aku sangat menyukai perhatiannya. Maksudku adalah aku suka diintip olehnya. Entah dia mengerti maksudku atau tidak, tetapi dia juga mengatakan kalau dia sangat menikmati liburan ini. Aku berharap untuk liburan selanjutnya, keponakanku mau datang lagi agar aku bisa menunjukan tubuhku lagi kepadanya.
Pengalaman ini sungguh indah dan menyegarkan masa laluku. Kalau ada kesempatan, aku akan berusaha untuk mengulanginya lagi hanya saja aku sekarang lebih suka diintip

Friday, September 27, 2019

Bersetubuh Dengan Mertua 3 tahun yang lalu

SahabatQQ - pada suatu sore bapa mertuaku datang ke rumah. Saat itu aznam sedang pergi outstation. Dia tidak mengetahui bahwa aznam akan pergi ke outstation. Karena dia baru saja pergi ke outstation sebelumnya,
Bersetubuh Dengan Mertua 3 tahun yang lalu

Sudah lebih 30 minit lamanya bapa mertuaku duduk di sofa di ruang tamu.?Sambil minum air teh halia yang aku sediakan dan mengunyah-ngunyah?biskut lemak, dia membelek-belek dan membaca akhbar ?The Malay Mail??hari itu yang antara lain memaparkan gambar Dolly Parton di halaman?hiburan. Aku sedang berdiri menyerika baju-baju suamiku kira-kira 4?meter sahaja daripada bapa mertuaku.

Sempat aku mengerling memerhatikan bapa mertuaku merenung puas-puas?gambar Dolly Parton yang pakai ?low-cut? yang menampakkan hampir separuh?buah dadanya yang besar itu terbonjol macam nak keluar daripada branya.?Lamanya bapa mertuaku menatap gambar Dolly Parton yang seksi itu. Dia?tidak perasan yang aku memerhatikan gelagatnya.

?Dah 6.30 petang ni, Aznam belum balik lagi, ke mana dia pergi?? tanya?bapa mertuaku sambil mendongakkan pandangannya ke arah aku. Nada?suaranya agak serius dan menampakkan kerunsingan yang genuine.

Dia sungguh sayangkan anak tunggalnya, suamiku. Aku juga tahu dia rasa?senang dan sayang terhadapku, menantunya yang cantik dan pandai?mengambil hatinya ini. Selalu juga dia membawakan aku cenderahati bila?berkunjung ke rumahku. Aznam pun suka yang aku amat disenangi oleh bapanya.

?Dia tak balik malam ini, Bapak, ke outstation lagi.. Ke Penang,?bertolak pagi tadi,? balasku ringkas.??Tak balik..?? tanya bapa mertuaku seolah-olah terperanjat.??Ya, Bapak, mungkin esok petang baru dia balik.?

Tiba-tiba bapa mertuaku tersengeh-sengeh, senyum melebar, tak langsung?menunjukkan tanda kerunsingan lagi.
?Kalau gitu, malam ini biar Bapak temankan kau, Kiah. Kasihan Bapak?melihat kau keseorangan begini. Bapak takut kalau-kalau ada orang datang?menceroboh rumah ini dan melakukan sesuatu yang tidak diingini kepada?kau, semua orang susah nanti.?

Aku terdiam sejenak. Belum pernah sebelum ini aku terdengar kata-kata?begitu rupa daripada bapa mertuaku. Aku ingat tadi dia mahu menyatakan?yang dia hendak balik ke rumahnya. Meleset betul jangkaan aku.

?Ikut suka bapaklah, malam ini Bapak nak tidur di sini boleh juga, Bapak?balik ke rumah pun bukan ada apa-apa?? kataku dengan nada semacam?berseloroh dan mengusik. Sekali-sekala bergurau dengan bapa mertua yang?disayangi apa salahnya? ya tak?
Sebenarnya aku tidak berniat langsung hendak mengusik atau menyindirnya?meskipun aku sedar yang situasi keseorangan bapa mertuaku lebih teruk?daripadaku. Keseorangannya bertaraf ?on permanent basis? semasa itu. Apa?lagi yang harus aku perkatakan. Takkanlah nak suruh dia balik ke rumahnya.

?Betul kata kau, Kiah, kalau di sini setidak-tidaknya terhibur juga hati?Bapak dapat melihat kau.?

Berderau darahku.

?Hai, pandai pula bapa mertuaku ini mengusik aku, mentang-mentanglah?Aznam tiada di rumah berani mengusik aku,? demikian bisik hati kecilku.

Aku terdiam dan tergamam sebentar mendengar kata-kata bapa mertuaku.?Semacam sudah ada sesuatu muslihat.

?Ini semua angkara Dolly Parton, agaknya? bisik hatiku.

Namun aku terima kata-katanya tanpa syak dan ragu, bahkan terus merasa?simpati mengenangkan nasib malangnya sejak kematian isterinya, emak?mertuaku.

Selepas makan malam, bapa mertuaku dan aku beristirehat di ruang tamu,?minum-minum ringan dan berbual-bual sambil menonton TV. Bapa mertuaku?memakai T-shirt berwarna merah biru garang dan kain pelikat bercorak?kotak-kotak biru putih. Simple sahaja nampaknya. Tak tahulah aku sama?ada dia memakai seluar dalam atau tidak. Lampu di ruang tamu dalam?keadaan ?dim? sahaja. Aku tak gemar menonton TV dengan lampu bilik yang?terang benderang, begitu juga bapa mertuaku.

Kami asyik betul menonton siri sukaramai ?Sex And The City? yang sedang?ditayangkan. Sempat aku menjeling-jeling ke arah bapa mertuaku, dan ku?lihat matanya tak berkelip-kelip, macam nak terkeluar bila melihat?adegan panas pelakon Sarah Jessica Parker dengan pasangan lelakinya di?keranjang. Dia nampak gelisah. Dia tidak perasan yang aku menjelingnya.?Kemudian aku arahkan semula pandanganku ke kaca TV. Aku sendiri pun dah?mula teransang juga.
Ketika seorang lagi pelakon wanita yang lebih seksi dalam siri itu?(maaf, aku tak ingat namanya) bercumbu hebat dengan pasangan lelakinya?di atas keranjang, aku cepat-cepat mengalihkan pandanganku tepat kepada?bapa mertuaku sekali lagi. Kali ini aku betul-betul tersentak dibuatnya.

Dengan jelas aku dapat menyaksikan bapa mertuaku sedang memegang-megang?dan mengurut-urut kepala butuhnya yang sudah keras naik mencanak dalam?kain sarungnya. Puuh..! sesak nafasku, terbeliak mataku. Walaupun?ditutup kain, aku dapat bayangan betapa besar dan panjangnya butuh bapa?mertuaku. Solid betul nampaknya
Dia tidak perasan yang aku sedang memerhatikan aksinya itu. Nakal,?dengan sengaja aku berdehem agak kuat juga. Bila terdengar dehemanku dia?tersentak dan lantas mengalihkan pandangannya kepadaku.

Tangannya tidak pula melepaskan butuhnya. Dia tersenyum simpul sahaja,?macam tak ada apa-apa yang berlaku. Pelik sungguh perilakunya ketika?itu. Mengapa dia tak merasa segan sedikitpun kepadaku yang diketahuinya?telah terpandang dia sedang mengurut butuhnya yang tegak itu?

Pada hematku tak kurang 20 cm panjangnya butuh bapa mertuaku, dan?besarnya, ah, tak dapat aku mengagak ukurannya, tetapi memang besar?solid. Sebelum itu, aku hanya berpeluang melihat butuh suamiku yang?bersaiz kecil dan pendek, kira-kira 13 cm sahaja bila cukup mengeras,??circumference?nya, ah? malas nak cerita, tak ada apa yang nak?dibanggakan. Jauh benar bezanya dengan saiz butuh bapanya.

Melihat aku masih memandangnya tersipu-sipu, ?Sorrylah, Kiah, Bapak tak?sengaja,? keluhnya perlahan.

Dengan sambil lewat dan macam hendak tak hendak saja dia?membetul-betulkan kainnya. Aku dapat perhatikan dengan jelas butuhnya?yang keras terpacak itu berterusan menungkat lagi di dalam kainnya.?Tidak pula dia cuba menutup ?tiang khemah? yang tegak itu dengan?tangannya ataupun dengan bantal kecil yang berada di sisinya.

Dia seolah-olah dengan sengaja mahu mempertontonkan kepadaku dengan?sepuas-puasnya betapa besar, panjang dan keras senjata sulitnya. Dia?mahu membuat demonstrasi. Dia bangga nampaknya. ?As if he purposely?wanted me to witness the kind of cock he possessed?. Mungkin juga?hatinya berkata, ?Alang-alang menyeluk pekasam biar sampai ke pangkal?lengan. Lihatlah puas-puas, Kiah. Rezeki kau malam ini.?
Yang peliknya juga, aku sebaliknya tidak cuba mengalihkan pandanganku ke?arah TV semula. Aku terus merenung tajam ?tiang khemah? dalam kain Bapak?mertuaku itu, belum mahu turun-turun nampaknya dia. Geram betul aku.?Nafasku semakin sesak, .. Kehausan, yang pastinya, bukan kerana?temperature dalam bilik tamu itu panas. Ada ?air-cond? takkan panas?

Senjata bapa mertuaku yang berselindung dalam kain itu masih lagi nampak?berada dalam keadaan yang sungguh aktif dan tegang. Sekali-sekala?kelihatan terangguk-angguk, macam beri tabik hormat kepadaku. Dia?seolah-olah tahu yang aku sedang memerhatikannya.

?Celaka punya butuh, aku kerjakan kau nanti baru tahu.? hatiku?berkata-kata. Acah sahaja.

Sepantas karan elektrik nonokku menyahut lambaian butuh besar panjang?bapa mertuaku, mula terasa gatal dan mengemut-ngemut. Nafsuku mula?bangkit membuak-buak. Tambahan pula aku baru saja mandi wajib pagi tadi,?bersih daripada haid dan belum sempat dibedal oleh suami ku. Tempoh?tengah garang.

Sudah lebih dua minggu aku tak merasa. Ah? jika dapat bersama pun?suamiku seperti biasa aja, tidak memberikan perhatian serius akan?jeritan batinku. Tiada kesungguhan dan penumpuan bila melayari bahter?yang berada di samudera nan luas. Macam melepas batuk ditangga sahaja?gelagatnya.

Beromen sekejap dan mengepam nonokku lebih kurang 4-5 kali, sudah terair?butuhnya, sedangkan aku belum apa-apa lagi. Di fikirannya tak?lekang-lekang hanya mahu kerja dan cari duit banyak-banyak, gila nak?cepat kaya, mana nak khusyuk main.
Keinginan batinku sudah mendidih laksana gunung berapi yang sedang siap?sedia mahu memuntahkan lahar panasnya dek berterusan memerhatikan?bayang-bayang gerakan hebat keris besar panjang bapa mertuaku dalam kain?sarungnya. Dia tidak memandang aku lagi tetapi masih perlahan-lahan?mengurut batang butuhnya yang mencodak itu.

Aku rasa butuh bapa mertuaku mula naik jadi keras dan tegang sejak dia?asyik memerhatikan ?body? dan pakaianku semasa duduk bertentangan di?meja makan sebentar tadi, bukannya dari masa menonton ?Sarah Jessica?Parker? dan rakan-rakannya. Itu secara kebetulan sahaja, sekadar menokok?tambah.

Salah aku juga. Tanpa kekok, dan sudah menjadi amalanku bila berada di?rumah bersama suamiku selepas maghrib sahaja aku akan mengenakan gaun?malam tanpa memakai coli dan seluar dalam. Aku rasa selesa tambahan pula?suamiku tak pernah menghalangnya. Pada dia pakai atau tak pakai coli dan?seluar dalam serupa saja responsenya. Tak ada bezanya.

Aku tak perasaan bahawa yang bersamaku pada malam itu adalah bapa?mertuaku, bukannya suamiku. Jelas, hakikatnya, aku yang mengundang nahas?pada malam itu. Aku yang sengaja mencari fasal. Aku yang menyiksa naluri?bapa mertuaku.

Buah dadaku berukuran 38 B yang tegang, montok dan bergegar-gegar dalam?gaun malamku sudah pasti dapat dilihat dengan jelas oleh bapa mertuaku.?Alur pukiku yang tembam juga jelas kelihatan apabila aku berdiri dan?berjalan di hadapannya. Maklumlah, gaun malam, semua orang tahu?sememangnya nipis. Semuanya telah menimbulkan kegeraman berahi yang amat?sangat kepada bapa mertuaku yang sudah lama menderita kehausan.. Seks.??Something wrong? lah kalau nafsunya tak naik melihat aku dalam keadaan?yang sungguh seksi itu.
Patutlah semasa aku membongkok sedikit untuk menghidangkan makanan di?hadapannya tadi, bapa mertuaku tak segan silu asyik merenung tajam lurah?gunung berapiku yang terdedah kerana leher gaun yang kupakai agak luas?bukaannya.

Oleh sebab tidak dapat menahan sebak nafsuku lagi melihat tiang khemah?bapa mertuaku yang kian menegak terpacak, macam tak mahu turun-turun,?tanpa meminta diri, aku terus berjalan cepat menuju ke bilikku dengan?meninggalkannya di ruang tamu ternganga-nganga.

Desakan nafsu berahiku yang meluap-luap ketika itu telah menyebabkan aku?tergopoh-gapah untuk mendapatkan tilam untuk segera melayan denyutan,?kemutan dan kegatalan nonokku. Switch lampu dan ?air-cond? dengan?serentak aku ?on? kan dengan cara yang agak kasar. Dah tak tahan, nak?cepatlah katakan..

Aku lantas menanggalkan gaun malamku dan menghumbankan badanku ke atas?katil. Bertelanjang bulat, aku terus menonggeng sambil memejamkan mata?tanpa perasan yang bontutku terbuka dan terdedah tanpa seurat benangpun?menghala ke pintu masuk bilikku. Aku tidak perasan yang aku tidak?menutup dan mengunci pintu bilikku ketika tergesa-gesa masuk tadi.

Aku menonggeng dan mengangkang seluas mungkin dan mula bermain dengan?nonok dan biji kelentitku menggunakan jari-jari tangan kiriku yang?menyusur dari bawah badan dan perutku. Tangan kananku berteleku di atas?bantal menjadi tongkat kepada sebelah kanan badanku bagi mengelakkan?tetekku, khasnya yang sebelah kanan itu, daripada terhenyak dan terpenyek.
Aku mulai dengan membayangkan betapa bahagianya kalau suamiku, Aznam,?mempunyai kontol besar panjang seperti bapanya. Aku terus leka dibuai?khayalan yang begitu menyeronokkan sambil menjolok-jolokkan jari-jariku?masuk ke dalam lubang pukiku. Uuuh.., gatalnya lubang pukiku..

Bagaimanapun, Bayangan kepada suamiku tidak tahan lama kira kira 5 menit saja tiba tiba aku mendapatkan bayangan yang lebih menyenangkan.Aku terbayangkan pula bapa mertuaku dengan butuhnya. Sangat senang melayani bapak meruaku. Jari jariku menjalankan kerja jahatnya. Akhirnya kami terlelapApa

Thursday, September 26, 2019

Bersetubuh dengan Supirku

SahabatQQ - Usiaku saat ini 29 tahun biasa aku di panggil ayu. Aku memiliki seorang anak laki laki yang berumur 3 tahun suami saya seoarng pengusaha sukses namanya mas sigit. Dia menikahiku di usia 25 tahun. Aku tidak memandang usia tetapi kehidupan dia yang sudah mapan.

Bersetubuh dengan Supirku


Dari awal menikah hingga sekarang aku tidak merasakan kekurangan. Rumah mobil dan uang selalu mengalir. Di rumah juga ada pembantu rumah tangga yang mengurus rumah dan anak. Hidupku hanya pergi kesana kemari shopping ke salon dan kemana aja yang aku mau. Suamiku over protective dia selalu melarang aku pergi sendiri karena sebisa mungkin dia mengantar aku pergi.

Aku juga tidak diperbolehkan menyetir mobil. Kemana-mana selalu ada suamiku bisa dibilang dia terlalu sayang sama aku. Apalagi aku terlahir sebagai wanita yang cantik mulus dan sexy. Dia takut aku berselingkuh dibelakangnya, maka dari itu dia bersifat seperti itu. Selama 4 tahun menikah banyak banget aturan yang dia berikan.

Terkadang aku malas dengan aturan itu , tidak masuk akal karena aku selalu saja dilarang bergaul dengan teman. Temanku pun pergi satu persatu meninggalkan aku, ya ulah suamiku selalu saja tidak mengijinkan aku keluar. Yang ngajakin aku keluar pasti kena amarahnya. Entah suamiku beda dengan yang lain super nyebelinnya.

Pernah aku berbohong dengan dia, selalu saja ketahuan. Yang dia inginkan aku di rumah setiap hari hanya nonton tivi dan mengurus anak. Jelas aku boring di rumah setiap hari tanpa hiburan. Sekalinya mau ke salon aja dianterin cuma mau ke indomart juga dianter. Karena sifat hyperprotectiv-nya itu lama-lama membuat aku bosan dan muak dengan sifatnya.

Setiap hari hiburan Cuma diwaktu malam ngeseks dengannya udah itu aja. Rasanya udah mati rasa udah males mau melihat wajahnya. Karena yang digenggam dengan erat pasti akan selalu hilang. Sku berfikiran untuk menyudahi hubunganku dengan mas Sigit namun setelah aku pikir lagi aku enggan. Karena hidup dengannya itu sangat makmur semua tercukupi hanya batin ku yang tersiska.
Suatu hari mas Sigit ada acara di luar kota selama 10 hari. Dia mengajakku untuk ikut namun anakku sakit jadi dia memutuskan untuk berangkat sendiri. Kesempatanku semakin leluasa mau kemana saja tidak ada yang melarang. Ternyata mas Sigit jauh lebih pandai dari aku dia menyiapkan sopir pribadi untuk mengantarku kemana saja.

Anak buahnya namanya Fery dia tangan kanan suamiku. Bukan rejeki lagi karena Fery kepercayaan suamiku kalau ada apa-apa jelas dia lapor sama mas Sigit. Ketika itu suamiku berangkat pagi aku mengantar ke bandara dengan Fery. Setelah menunggu satu jam di bandara akhirnya terbang juga suamiku.

Semoga lebih dari 10 hari dia di sana aku ingin menghirup udara segar tanpa adanya kekanggan dari suamiku. Sepanjang perjalanan aku bercerita keluh kesahku dengan Fery. Dia juga mengetahuinya karena suamiku juga sering cerita bahwa aku diperlakukan sangat over protective. Dan yang paling aku kejutkan Fery mendukung aku dia menyalahkan cara mas Sigit mendidik istri.

Fery yang masih usia 26 tahun itu lebih dewasa dibandingkan suamiku. Fery juga mau diajak kerja sama selama suamiku pergi. Dia aku biarkan istirahat di rumah saja sedangkan aku mulai berkelana. Kesalon ke mall dan kemana saja yang aku inginkan. Rasanya bebas banget seharian ini, namun teman-temanku banyak yang menghindari aku.

Mereka susah dihubungi dan tak ada satu pun yang mau jalan dengan aku. Hari kedua ditinggal suami aku berencana pergi ke mall untuk berbelanja. Aku terpaksa mengajak Fery karena nggak mungkin aku pergi sendirian,

Fery anter aku ke mall ya,  pintaku.

oh iya bu, sekarang bu..

 iya dong, panggil saja mbak jangan bu

 Iya Buk, eh Mbak maksudnya  jawabnya.

Aku lihat Fery hari ini rapi banget dan terlihat ganteng tidak seperti biasanya. Aku dan Fery beranjak pergi meninggalkan rumah. Sesampainya di tujuan aku mengajak Fery menemani ku belanja. Dia pun tidak menolak aku jalan dengan dia berasa jalan dengan brondong. Fery asyik banget orangnya, humoris sering bikin aku tertawa. Ya lumayan lah aku dapat hiburan gratis.

Aku mengajakknya di butik wanita, saat itu aku memilih-milih baju lama banget. Tiba-tiba saja Fery memilihkan untukku dress cantik berwarna hitam namun bahanya sedikit menerawang. Pintar sekali pilhannya, rasanya aku cocok dengan pilihan Fery. Karena cocok aku-pun masuk ke ruang ganti, aku mengaca terlihat cantik sekali aku dengan dres pilihan Fery.

Karena aku merasa canrik, tanpa sadar aku memanggil Fery untuk masuk ke dalam ruang ganti untuk melihat aku. Karena aku minta dia mendekat dan melihat aku dengan mengenakan dress itu. saat itu Fery tampak terkejut melihatku dari kaca karena memang aku terihat sexy dan cantik sekali. Payudara yang montok dan paha mulusku terlihat jelas dengan mengenakan dress itu.

Seketika Fery bengong dan memandangiku dari kaca. Yah mungkin saja dia terkagum-kagum dengan kemolekan tubuhku, hhe. Tanpa sadar tiba-tiba saja dia memegang penisnya,

heeyy. Fer..helloo.heyy ucapku sembari melambai-lambaikan tanganku di depan wajahnya.
 Eh Iya mbak, maaf saya bengong gara-gara melihat mbak Ayu cantik dan sexy sekali jawabnya kaget lalu memujiku.

Ah kamu Fer bisa aj deh, Oh iya, terimakasih ya Fer dress pilihanmu sangat cocok sekali aku pakai.., ucapku sambil menggerakkan tubuhku di depan kaca.

Tak lama kemudian Fery keluar akupun berganti baju kembali, dan membayar ke kasir. Karena waktu udah sore aku dan Fery pulang kena macet juga. Mas Sigit menelpon aku berkali-kali, setelah aku jawab dia lega karena aku pergi dengan tangan kanannya yaitu Fery.

Sepanjang perjalanan Fery melirik-lirik aku dan anehnya aku aku merasa sedikit gerogi. Saat itu aku menggunakan rok mini dan kaos ketat warna putih. Dengan pakianitu pahaku yang mulus dan belahan payudara yang montok dilirik oleh Fery sabil dia menyetir. Aku yang duduk bersebelahan dengan Fery saat itu dia puas sekali memandangi kemolekan tubuhku. Karena aku penasarn akupun bertanya
kenapa sih Fer kok kelihatannya dari tadi kamu memandangiku terus, ada yang salah ya sama aku

ee..ee,eeenggak kog mbak, mbak Ayu kok cantik dan sexy sekali yah, saya jadi terpesona deh mbak..,  ucapnya.

aaahhhmasa sih Fer tanganku sembari mengelus pundaknya.

iya mba aku serius,  jawabnya dengan memandangiku.

Sepanjang perjalanan kami-pun terus mengobrol, dan sepanjang perjalan itu Fery selalu mencuri-curi pandang padaku. Tidak terasa setelah beberapa saat perjalanan, pada akhirnya kami sampailah kami di rumah. Sesampainya dirumah tidak lama kemudian hujanpun turun sangat deras. Melihat cuaca yang seperti itu, akupun menyuruh Fery untuk tidur di rumah.

Tanpa basa-basi dia menyetujui permintaanku karena besok pagi-pagi sekali dia juga harus jemput mas Sigit dibandara. Rencana Mas Fery yang pergi selama 10 hari ternyata hanya 5 hari, entah mengapa dia mendadak pulang, mungkin saja dia khawatir denganku, soalnya diakan hiperprotectiv, huhhh. Saat itu aku sempat melihat anakku dan pembantuku, ternyata mereka sudah tertidur lelap.

Karena aku merasa tubuhku lengket maka aku masuk kekamar dan segera mandi . Sesampainya dikamar mandi aku melepas bajuku dan hanya menggunakan handuk saja. Aku nyalakan menyalakan kran tetapi air tidak mengalir. Karena hal itu aku terpaksa keluar kamar dengan memakai handuk, dan aku mencari Fery untuk membetulkan kran air yang ada dikamar mandi yang ada dikamarku,
Ferr.bantuin aku dong, kran kamar mandiku mati nih

iya mbak, coba saya lihat dulu..,  jawabnya.

Saat itu aku hanya memakai handuk saja untuk menutupi tubuhku, bisa dibayangkan kan dengan jika tubuhku hanya terbalut handuk saja, pastinya akanterlihat hot sekali, hhe. Fery-pun segera bergegas masuk ke kamar dan mencoba membetulkan kran kamar mandi. Saat itu aku mengikutinya dan menunggunya dikamar mandi. Entah mengapa dia tampak gagal focus gara-gara melirik kearahku,

Coba mbak krannya dibuka dulu sudah bisa belum..
Akupun segera mencoba membuka kran, ketika membuka kran, eh handuk yang aku pakai kendor, Dan apahang terjadi  alhasil terbukalah handuk dari tubuhku, aku malu banget karena aku telanjang di hadapan Fery. Payudaraku yang besar tamak menggantung dan terlihat jelas di hadapan Fery. Memekku yang rimbun akan rambut kemaluan itu juga terlihat sangat jelas dimata Fery.

Secara spontan Fery-pun terus memandangiku dengan tajam, dengan wajah penuh nafsu dia-pun mendekati aku. Sepertinya gairah sex Fery si pemuda itu tergerak untuk mencoba menikmati indah tubuhku. Dia berjalan mendekati aku , kedua tangannya memegang pundakku dan langsung dia dekap tubuhku yang tak berbusana itu.

Entah mengapa aku seperti terhipnotis oleh Fery, saat itu aku hanya yang terdiam merasakan hangatnya pelukan Fery. Dia memandang wajahku dan mulai mencium bibirku dengan penuh kelembutan. Terus mengulum bibirku yang manis ini, aku dan dia berciuman sambil berjalan keluar dari kamar mandi kita pun menuju ranjang.

Aku ditidurkan di ranjang mulut Fery terus mengulum bibirku, nikmat sekali. Tangannya meremas-remas payudaraku yang besar itu. Terus dia remas sambil bibirnya menciumi bibirku. Mulutnya mulai turun ke bawah hingga ke payudaraku yang montok. Bibirnya mengulum putting susuku tangannya meremas payudaraku. Terasa sangat horny, aku pun hanya mendesah menikmati permainan mesum Fery,

Sssssss aaahhhhFery. Ouhhh

Putingku diputar-putar dengan jemarinya, gairahku semakin keluar. Sinyal-sinyal nafsu itu dengan cepat keluar dari tubuhku. Fery mengkulum payudaraku dengan penuh gairah lama sekali. desahanaku terus keluar dari mulutku secara liar. Tubuhku menggeliat hebat dan rasanya aku lemas tak berdaya dibuatnya. Aku akui dia lihay sekali membuatku aku terangsang dan melayang.
Rasanya aku tak ingin aku lepas dan ingin terus di belai Fery,

ooouuhh.ooouugghhh.nikmat aaahhh

Mulutnya ke bawah hingga ke pusar, memekku yang sudah siap dihadapan wajahnya. Dia mengelus memekku dengan jemarinya dari atas hingga bawah. Tubuhku menggeliat merasakan kenikmatan yang tiada tara itu,
 aaaakkhhhhaaakkkkkhh.aaakkhhhhFeraaaahhhh

Fery mencoba menjilati selakanganku dengan lidahnya, kanan kiri secara bergantian. Aku semakin tak kuasa di buatnya. Setelah itu Fery memasukkan jari tengahnya ke dalam memekku. Diputar-putar jarinya hingga masuk ke dalam. Aku tak tahan hingga keluar cairan dari memekku,

aaaaahhhhh..aaahhhhhhhhhaaaakkkkkhhh
Setelah itu dia membuka celananya diapun telanjang bulat. Ku lihat penisnya yang besar itu berdiri tegak. Dia kembali menciumiku dan menggesek-gesekkan penisnya ke memekku. Terasa sangat nikmat, aku terus meracau merasakan kenikmatan itu. Dia menggesekkan penisnya pada memekku sementara mulutnya terus menciumiku. Aku sangat horny dibuatnya.

Setelah beberapa saat dia menggesekan kepala penisnya pada bibir vaginaku, kemudian dia memasukan penisnya pada lubang memekku,
Ahhhhhhhhhhhhhh Sssssshhh Ouhhhhhhh. Fer  aahhhh

Ujung penisnya berhasil masuk ke dalam memekku aku semakin tak kuasa menahan birahiku. Dia terus menggerakan tubuhnya agar seluruh penisnya masuk ke dalam. Seluruh penis itu masuk mentok ke dalam memekku, aku semakin merasakan kenikmatan yang sudah sampai di ubun-ubun. Fery menggoyangkan pantat dan penisnya serasa menancap di memekku.

Dia terus mengoyak vaginaku dengan penisnya, dia memberikan tekanan maju mundur hingga aku tak mampu menahan gejolak sexs-ku,

 aaahhhhhhhhh.ahhhhhhh.aaaahhhhhfery lagiaaaakkkhhh

Keringat bercucuran dari tubuh Fery menetes di tubuhku. Dia terus menggenjot vaginaku dengan mulutnya terus saja mengulum putting susuku yang menonjol itu. Seakan-akan dia tidak mau menyia-nyiakan sesuatu yang di depan matanya saat itu,

ooohhh..ooohhh aaahhhh oooohh .oooh.fery.ohhh

Fery sangat kuat dalam berhubungan sex, gairah nafsunya sangat tinggi, wajahnya memerah terlihat sangat beringas menikmati kemolekan tubuhku. Penisnya keluar masuk ke dalam memekku dengan cepatnya. Secara terus menerus dia mempompa penisnya keluar masuk didalam mememku agar aku dan dia terus merasakan kenikmatan sex.

Beberapa menit dia menikmati dengan poisis sex man on top, secara tiba-tiba dia merubah posisi sexs kami. Dia memintakju aku menungging dan dia langsung menancapkan penisnya dari belakang,

Ahhhhhhhhhh Ssssssshh desahku.
Dengan posisi menungging pantatku terlihat sangat lebar dan menggairahkan. Dengan gaya sex doggie style kenikmatanya tidak kalah dengan posisi sex sebelumnya. Dengan gaya sex itu Fery lebih keras memberikan tekanan pada penisnya kedalam memekku. Untuk mengimbanginya, aku memberikan perlawan dengan menggerakkan pantatku maju mundur.
Pantatku di remas dengan kerasnya hal itu membuat aku mulai beringas,

EuhhhSssshahhhaahhhhahhh.aaahhh ouhhh Yeahhh racauku semakin liar.

Nafasku semakin cepat dan gayaku semakin keras. Sesekali tangan Fery meremas payudaraku dengan gemasnya,hal itu membuat aku semakin bergairah,
Ouhhhh.aaakkkhhh..akkkhhhhooohh desahku lagi.

Setelah beberapa menit penis Fery menjajah memekku dengan gaya doggie style, tiba-tiba saja terasa ada cairan yang keluar didalam vaginaku,
crooooooooooooooottt crottttttttttttt. crootttt

Ahhhhhhhhhhhhhh aku keluar mbak, Ahhhhhhhhh ucapnya puas mendapat orgasmenya.

Iya Fer, Euhhhhhh. Hangat Fer seprma kamu Ouhhhh ucapku puas juga merasakna semburan sperma Fery.
Lega dan sangat puas rasanya, Itulah yang terpancar dari raut wajah Fery setelah dia mendapatkan klimaksnya. Beberapa saat Fery menancancapkan penisnya pada vaginaku untuk mengahabiskan semua spermanya. Aku lemas tak berdaya setelah bercinta dengan Fery, entah berapa kali aku orgasme aku tidak tahu. Yang aku ketahui hanyalah kepuasan sex yang tiada tara malam itu.
Setelah beberapa saat Fery langsung saja mengenakan pakaianny kembali sedangkan aku aku masih terkapar di ranjang, Fery pun begegas keluar dari kamar agar tidak ketahuan oleh anak maupun pembantuku. Aku masih tiduran sambil mengelap sperma yang mengotori vaginaku. Setelah kejadian itu aku dan Fery sering banget melakukan hubungan seks ketika suamiku bepergian jauh.

Wednesday, September 25, 2019

Adik Kampus yang Nakal

SahabatQQ - Ini adalah kisah ketika saya masih menjadi seoarang mahasiswa di universitas daerah grogol. Kami sering chat melalui BlackBerry dan aku sering curhat maslah cewek gua ama dia

Adik Kampus yang Nakal

Sebut saja nama adik kelas gw ini Dita, juju raja gw sange banget ngeliat dia, ngeliat cara dia berpakaian. Kalo di tongkrongan kampus, dia duduk suka keliatan belahan pantatnya.
Suatu malem, gw BBMan ama dia, curhat2 gt, ternyata dia baru putus ama cowoknya,
?bang, gw baru putus ama cowok gw? kata dia
Kemudian gw dengan bijaksananya member nasihat agar dia tabah,
Dan iseng iseng, gw nanya ama dita
?dit, tapi lo ga pernah ngapa2in kana ma cowok lo?? kata gw
?maksudnya bang? Tanya dita
?yaa kaya anak muda pacaran lah gimana? kata gw
Akhirnya Dita jelasin dia sering petting ama cowoknya, setiap ketemu cowoknya minta di sepongin.
disini pikiran nakal gw main, berarti dia nakal, daripada selama ini dia cuma bacol gw, akhirnya gw beranikan diri buat spik spik
Hari selasa, waktu itu dia lagi kuliah di gedung K lt.5, dan waktu itu gw BBMin dia, gw bilang gw baru putus padahal mah speak doing alias boong
Dan gw ngajak dia nonton, waktu itu gw ama dia nonton orphan di pelangi (plasa semanggi)

Pas nonton gw curi2 liat toket dia, maklum dia pake baju yg agak keliatan belahannya. Gw inget banget dia pake baju putih ketat banget, BH item tapi pake cardigan abu abu.

Selesai nonton gw berniat mau pulang, sesampai di mobil, di parkiran basement, dia curhat gitu tentang dia ama cowoknya jujur aja gw bodo amat dia mau curhat, gw cuma pengen nikmatin toket ama memeknya sambil dia curhat di nyenderin kepalanya di bahu gw.
Dan gw pun sedikit konak J hehehehe
Gw lupa di parkiran basement banyak satpam yang suka mondar mandir, akhirnya gw cabut dari mal itu, gw naik tol, menuju bekasi, karena rumah gw ama dia di daerah bekasi,
Dari mulai keluar mal ampe masuk tol dia terus nyenderin kepalanya di bahu gw
gapapa kan bang gw pinjem bahu lo? Ga ada yg marah kan? Tanya dia
gapapa lah dit, gw kan dah putus, lupa ya lo?? sambung gw
Akhirnya dia terus curhat, gw juga curhat, gw mulai colongan pegang2 tangan dia, elus2 rambut dia,
Akhirnya gw sampe di depan rumahnya, salah satu komplek terbesar dan terelit lah di daerah bekasi, tuh komplek gede banget, dan satpamnya jarang mondar mandir *girang*

Tiba tiba dita bilang
bang, makasih ya bang, gw boleh peluk lo ga bang?? Tanya dia
dalam hati gw, silahkan dit lo peluk gw, lo pake gw, lo puasin gw haha
Akhirnya gw ama dia pelukan, dan gw nekat buat nyium bibir nya. Asli gw deg deg an banget, untung si dita nanggepin ciuman gw, akhirnya gw ciuman lama ama dia.
jujur gw sange berat, dan gw beraniin diri buat megang toketnya, sebenernya bukan megang, tapi ngelus halus
dan dia no respon
akhirnya gw nanya ama dia
gapapa dit??
gapapa bang, woles aja? kata dita
mungkin begini lah kalo cewek habis putus, masih labil  bijaksana ya gw, tapi tetep aja sange ga bisa di tahan bos
akhirnya gw grepe toket dia lumayan lama, gw remes tuh toket sambil gw jilatin lehernya
ahhh bangggg? desah dita
dit , gw buka ya?? tanya gw
ahh, heeh bang? jawab dita sambil ngedesah

akhirnya gw buka cardigan dia, dan kaos nya,
wuhuuuu toketnya mulus sekali di balut BH bewarna hitam
tanpa basa basi, gw menuju toketnya
tapi tiba tiba dita bilang
bang, tapi jangan bilang siapa2 ya bang?
woles dit, gila aja gw bilang2? jawab gw

akhirnya gw jilatin pentilnya yg udah tegang. sambil ngeliatin mukanya dita yg merem melek gw makin sange.
ahhhhhh banh pelan pelannn bangg? desah dita
dan gw arahin tangan dita ke arah ****** gw.
secara otomatis dita ngebuka resleting celana dry gw,hehe
dengan berdiri tegak, ****** gw berada di alam terbuka *lebay*
dit, kocokin dit? pinta gw
heehhh? kata dita sambil ngedesah

akhirnya gw dikocokin ama dita, gw mulai ngedesah keenakkan, sambil jari jari tangan kiri gw bergentanyan di daerah pantat dia, karena dia pake baju kecil banget, jadi waktu dia kocokkin gw, bajunya keangkat dan keliatan belahan pantatnya.
dita akhirnya nyepongin gw tanpa gw suruh,
ahhh terus dit aah erhhh? kali ini gw yang ngedesah

tanpa sadar gw udah mau keluar,
Dit, udahan dulu dit, gw udah mau keluar? pinta gw
ya udah bang, jangan lama-lama, ga enak di depan rumah? kata dia
ya udah akhirnya dia kocokin gw sambil di sepong tuh ****** gw,
CROT CROT CROT?

akhirnya gw keluarin peju peju gw di dalem mulut dia. dia pun buka pintu mobil dan ngebuang peju gw di jalan*hardcore juga nih cewek, kalo tiba-tiba ada yg liat gimana
setelah beres2, gw nanya ke dita
Dit ,sorry yaa?
Gapapa bang, yaelah woles aja kali bang, gw juga ga nolak kan? kata dita
tapi tadi lo bilang ga enak di depan rumah, berarti kalo di tempat lain boleh dong,hehe? tanya gw nakal
hahaha, ya udah bang, thank you bang ya? dita berusaha ga jawab, dan mengalihkan topik,haha
akhirnya si dita pulang, dan gw pun pulang, senang banget hari itu gw bisa nikmatin bacol gw di kampus

Selamat aku kuliah status kami hanya TTM. tetapi sekarang udah jarang karena gua udah fokus skripsi.

Tuesday, September 24, 2019

Tubuh Teman Kost yang Sangat Indah

SahabatQQ - Namaku iyo,Usiaki 24tahun tinggal di sebuah rumah yang mewah ada kost untuk cewek juga di rumahku. Suatu kelebihan rumahku letaknya berdekatan dengan universitasku.

Tubuh Teman Kost yang Sangat Indah



Aku menyeleksi semua cewek yang ingin kost di rumahku, mereka harus cantik, seksi dan gaul apalagi kalau wajahnya terlihat nakal, pasti langsung aku terima tinggal disini. Karena itu semua kamar terisi dengan cewek-cewek cantik. Itulah awal percintaanku dengan salah satu cewek kostku.

Yang aku incar adalah Nuke karena dia sangat cantik dan bodynya sangat seksi, wajahnya sangat sensual menurutku, aku jatuh hati saat pertama melihatnya karena itu aku melakukan segala macam cara agar bisa memilikinya, mengantar dia kuliah pakai mobil, membantu menyelesaikan tugas, ajak dia jalan, nonton, shopping, pokoknya kumanjakan dia.

Akhirnya usahaku tak sia-sia, Nuke mulai jatuh hati padaku. Hal itu terjadi saat kami berdua pulang dari menonton bioskop. Tingkah laku Nuke terlihat lain, biasanya dia suka bercanda sampai tertawa ngakak, malam itu di dalam mobil dia tampak pendiam dan sering menatap wajahku lalu tersenyum manis, sebenarnya aku tahu isi hatinya tapi aku pura-pura tidak tau.

?Kamu kenapa Say..? Sakit ya??, tanyaku sok perhatian.
?Oh.. Nggak kok Yang.. Nuke jadi suka aja ngelihat Yayang..?, jawabnya polos.

Kemudian kami tersenyum dan terdiam lagi sampai di rumah. Pada waktu jalan dia menggandeng tanganku lembut sampai di kamarnya.
?Udah ya Say, sekarang tidur ya??, kataku sambil beranjak pergi menuju kamarku.
?Yang.. Kenapa ya Nuke kok jadi sayang sama Yayang..? ucapnya sambil memegang tanganku, matanya menatapku penuh harap.
?Ah.. Ngaco kamu, udah tidur sana!?, jawabku sok cuek sambil berlalu.
?Yang..! Temani Nuke bentar ya..??, pintanya, aku hanya tersenyum lalu dia menggandengku masuk kamarnya. Setelah kamarnya kukunci, Nuke langsung memelukku.
?Nuke cinta Yayang..?, katanya sambil mencium bibirku lembut.

Inilah yang kutunggu, aku membalas pelukannya sambil mencium bibir sensualnya. Lama kelamaan ciuman kami semakin panas, lidah kami saling beradu penuh gairah, tanganku sudah tak tahan ingin meremas buah dadanya yang montok dan kencang itu. Kusandarkan dia di balik pintu, lalu aku memasukkan tanganku ke dalam bajunya, buah dadanya terasa empuk dan lembut saat kuremas meski putingnya sudah mengeras. Nuke tampak sangat menikmati permainan ini, matanya terpejam sambil sekali-kali mendesah nikmat.

Ciumanku mulai turun ke leher jenjangnya, lidahku menyapu tiap jengkal lehernya, tampaknya dia sudah tak tahan lagi saat puting susunya kujilati sambil kugigit lembut, lalu roknya mulai kulepaskan perlahan, tanganku kini mulai meraba-raba gumpalan bulu halus tempiknya sambil terus menjilati susunya, jemariku terasa basah saat kugesek-gesekkan di luar tempiknya, lalu aku jongkok, salah satu kakinya kuangkat dan kusandarkan di bahuku agar aku lebih leluasa menciumi tempiknya, lidahku menyapu klitorisnya sambil sekali-kali kusedot gelambir tempiknya, kakinya terasa bergetar menahan geli nikmat rangsanganku. Cukup lama kurangsang tempiknya dengan mulut dan lidahku, sampai akhirnya tubuhnya bergetar hebat.

?Oh.. Yayang.. Nuke hampir..? bibirnya makin mendesah nggak karuan dan tangannya makin menenggelamkan mukaku ke tempiknya. Lalu terasa banyak cairan kental yang hangat mengalir dan membasahi mulutku, cukup banyak yang tertelan di mulutku. Tampaknya dia mengalami orgasme hebat.
Lalu aku berdiri sambil mengusap mulutku yang basah, Nuke menatapku sambil tersenyum nakal, tangannya melingkar manja di pinggangku, aku makin nafsu melihatnya lalu kugendong dia ke ranjangnya dan kurebahkan tubuhnya. Kulebarkan kedua kakinya lalu aku menindih tubuhnya, Nuke terlihat pasrah hingga membuatku makin bernafsu. Lalu sambil berciuman, kugoyang-goyangkan kontolku sambil kugesek-gesekkan di bibir tempiknya.

Batang kontolku terasa basah dan geli, lalu kuarahkan kontolku ke lubang tempiknya, kusodok pelan-pelan. Terasa sulit untuk memasukinya karena lubangnya sangat sempit, aku terus menggoyang-goyangkan pantatku, terasa nikmat saat helm kontolku masuk ke dalamnya.

?Achh.. Yayang, pelan-pelan.. Sakit yang..? Nuke menjerit tertahan menahan sakit saat kosodok-sodokkan kontolku lebih keras.

Aku memperlambat gerakanku, akhirnya kontolku masuk ke dalam tempiknya sedikit demi sedikit.

?Uhh.. Achh..? desahnya saat seluruh batang kontolku tenggelam, serasa seperti dipijat-pijat dan tersedot masuk ke dalam tempiknya.
Aku makin bernafsu melihat raut wajahnya yang mempesona, keringatku menetes membasahi tubuhnya, makin lama makin cepat sodokan kontolku di dalam tempiknya, suara desahan kami makin keras di kamarnya, tak peduli ada yang mendengar. Kutindih dan kupeluk Nuke sambil kujilati telinganya
?Oh Yayang.. Nuke mau lagi.. Ahh..?, rintihnya.
?Aku juga Say..?, balasku.

Saat spermaku terasa menjalar di dalam urat kontolku, gerakanku semakin cepat, akhirnya kami berdua mengalami orgasme bersamaan, spermaku muncrat memenuhi tempiknya, pelukanku makin erat, gerakanku makin melambat, tapi tangan Nuke terus mendorong pantatku agar aku terus bergerak..

?Terus.. Nuke hampir..?

Lalu saat sodokanku kembali kupercepat, Nuke semakin keras meremas pantatku, pahanya makin erat menjepit pinggangku.

?Achh.. Achh..?, desahnya saat dia mengalami orgasme kedua kalinya, terasa banyak cairan hangat membasahi kontolku, lalu gerakanku berhenti.

Kupeluk terus dia sambil mencium keningnya, kontolku masih tertanam di tempiknya sampai mengecil dengan sendirinya. Kemudian kulepas perlahan, terasa geli sekali dan kulihat ranjangnya telah basah oleh cairan kami berdua. Dan terlihat ada noda merah darah di ranjang itu, kutatap wajahnya, tak ada raut penyesalan di sana.

?Nuke udah nggak perawan lagi Yang.. Jangan tinggalin Nuke ya..?, pintanya padaku.
?Nggak mungkin aku tinggalin kamu Say, aku cinta kau..?, batinku. Lalu kami berdua tidur sambil berpelukan, aku bermimpi indah sampai pagi tiba..
Tak terasa matahari sudah terbit, hari sudah mulai siang, dan kulihat Nuke masih tidur pulas di sampingku sambil memelukku. Wajahnya tampak mempesona dan cantik sekali pagi itu. Aku sangat beruntung bisa memilikinya. Lalu kukecup lembut keningnya. Aku tak mau membangunkannya, jadi kutunggu saja sampai dia terbangun. Akhirnya tidak berapa lama Nuke terbangun dan menggeliat, kemudian dia menatapku.

?Met pagi Say..?, katanya manja sambil menciumku.
?Ihh bauu.. Sana mandi dulu..?, jawabku bercanda.
?Gak mau kalau nggak Yayang mandiin?, balasnya genit.

Lalu kugendong dia ke kamar mandi di dalam kamarnya. Lalu kami berdua mandi bersama. Saat kusiram tubuhnya dengan air dingin, Nuke tampak menggigil dan memelukku lagi.

?Yayang.. Dingin nih.. Ntar aja mandinya ya..?, pintanya manja.

Lalu dia mulai merangsangku lagi, puting susuku dijilati dan tangannya mulai nakal meremas kontolku yang masih tidur. Lidahnya berputar-putar mengelilingi puting susuku, rasanya benar-benar nikmat sekali. Makin lama kontolku mulai tegak lagi karena tak tahan menahan rangsangannya. Ketika tanganku ingin meremas buah dadanya, Nuke langsung menepisnya..

?Nggak boleh.. Aku mau puasin Yayang dulu..?. katanya.
Lalu ciumannya perlahan mulai turun ke perut dan pinggangku, benar-benar geli dan nikmat sekali. Aku cuma bersandar di dinding menikmati rangsangannya. Lama kelamaan bibirnya mulai turun kearah kontolku, perlahan dijilatinya mulai pangkal sampai helmnya. Aku benar-benar dimanja oleh sentuhannya yang begitu lembut. Sekali-kali matanya menatapku nakal, aku benar-benar tak tahan dibuatnya. Kontolku terus dikulum sambil dikocok perlahan.

?Ahh udah say.. Sini gantian..?, bisikku lirih.

Lalu kubalikkan badannya membelakangiku dan aku jongkok di belakangnya, langsung saja kujilati vaginanya, baunya begitu harum khas wanita, kujilati perlahan sambil sesekali lidahku masuk ke dalamnya. Nuke mulai mendesah..

?Oh.. Yayang..?, aku semakin bersemangat merangsang klitorisnya, tanganku juga meremas pantatnya yang membulat bersih. Lalu jilatanku mulai naik ke lubang pantatnya..

?Ihh geli Yang..?, desahnya sambil tertawa kecil, jemariku kini mulai kumasukkan ke dalam vaginanya dan kuputar perlahan sehingga menimbulkan sensasi pada tubuhnya. Getaran kakinya mulai terasa dan desahnya mulai tidak karuan.

?Oohh.. Achh?, lalu aku berdiri dan kontolku kini mulai kugesek-gesekkan di bibir vaginanya. Kumasukkan perlahan dan kugoyangkan pelan-pelan, kami sangat menikmati permainan yang lembut ini.

Akhirnya kontolku benar-benar terbenam seluruhnya di dalam vaginanya, tanganku terus meremas-remas pantatnya. Nukepun juga ikut bergerak maju mundur seirama dengan gerakanku. Lalu saat gerakan kupercepat, Nuke tampak sudah tak tahan menghadapi gempuranku, tubuhnya mulai bergetar dan desahnya makin keras di dalam kamar mandi. Orgasmenya mulai mengalir membasahi kontolku, begitu basah dan hangat terasa, lalu kurasakan spermaku mulai mengalir di dalam batang kontolku dan gerakanku makin cepat menyodok tempiknya. Akhirnya sperma telah berada di ujung kontolku dan ketika akan kutarik keluar, Nuke menahannya..
?Yayang, dikeluarin di dalam saja..?

Akupun melanjutkan permainan ku dan spermaku muncrat membasahi vaginanya. mataku terpejam menikmati orgasme yang sangat nikmat. setelah selesai kami berdua mandi sambil becanda.

Monday, September 23, 2019

Nikmatnya Perjaka Anak Tiriku

SahabatQQ - Namaku intan, Saat menikah aku tidak mengetahui bahwa sebenarnya suamiku adalah suami orang lain. Dan baru baru ini baru ketahuan bersama saya tetapi nasi sudah menjadi bubur. Pada akhirnya dia pun mengaku kalau sudah memiliki anak dan istri tapi apa daya lag aku hanya seorang wanita yang sangat bodoh dan lemah harus bersikeras untuk menuntutnya

Nikmatnya Perjaka Anak Tiriku

Kendatipun aku tahu akan sangat menyakiti isteri sahnya, jika ia mengetahui. Suamiku adalah seorang perwira yang mempunyai kedudukan penting di sebuah propinsi (tidak kusebut tempatnya). Usianya sudah mencapai 55 tahun dan aku sendiri baru mencapai 27 tahun.

Fasilitas yang diberikan dan ketakutanku lah yang membuatku sangat tak berdaya untuk menentang keberadaanku. Aku dibelikan sebuah villa yang sangat mewah yang terletak tidak begitu jauh dari kota tempat suamiku bertugas.

Semua fasilitas yang diberikan kepadaku sangatlah mewah bagiku, aku mendapatkan sebuah mobil pribadi, telepon genggam dan perangkat entertainment di rumah. Namun ini semua ternyata masih kurang, aku ingin punya momongan, aku ingin dicintai dan disayangi. Kenyataannya aku hanya tempat persinggahan saja.

Belakangan kudengar bahwa suamiku juga punya WIL lain selain aku, malahan kadang ia juga jajan kalau sedang keluar kota, kabar ini kudapatkan dari isteri ajudannya sambil wanti-wanti agar aku tutup mulut. Aku sendiri memang sudah kenal dekat dengan keluarga ajudan suamiku, namun demikian sampai saat ini rahasia ini masih tersimpan cukup rapi.

Bagaimanapun juga aku kesal dan sedih dengan kondisi seperti ini, sehingga timbul niatku untuk berperilaku serupa.

Pada suatu hari suamiku bertindak ceroboh dengan menitipkan anak bungsunya kepadaku, beliau memperkenalkanku sebagai ipar ajudannya. Anak itu memanggilku Mbak maklum dia masih SMP dan usinya pun masih 14 tahun. Wajahnya, perilakunya persis bapaknya, nilai kesopanannya agak kurang bila dibanding dengan anak-anak di kampungku.
Maklumlah ia adalah anak pejabat tinggi. Jam 21.00 bapaknya telepon, meminta Felix (sebut saja nama anak itu begitu) untuk tidur di rumah karena bapak ada urusan. Aku jadi curiga pasti dia ada kencan dengan orang lain.

Felix pun belum tidur, ia lagi asyik nonton televisi di ruang keluarga. Akhirnya timbul niat burukku untuk memperdaya Felix, namun bagaimana caranya? aku dihadapkan pada jalan buntu. Akhirnya spontan kumasukkan VCD-VCD porno ke dalam player untuk saya hidangkan kepada Felix. Aku hidupkan oven selama 3 menit yang kebetulan isinya adalah daging yang sudah masak sejak siang tadi.

Langsung saja kurayu dia untuk menyantapnya sehingga kami pun menyantap daging panggang dan sambal kecap bersama-sama. Sambil basa-basi kutanyakan sekolahnya, tampaknya kemampuannya di sekolah biasa-biasa saja, terbukti dengan kekurang antusiasannnya bicara tentang sekolah. Ia lebih suka bicara tentang video game dan balap motor.

Kupegang tengkuknya dan kupijit sambil kukatakan, ?Kamu pasti capek, sini Mbak pijitin?? Dia pun diam saja, maklum dia adalah anak yang manja. Kuraih remote control dan kutekan play untuk CD yang pertama, film-filmnya adalah jenis vivid dengan tema seks yang cukup halus. Tampaknya Felix sangat menyukainya, ah pucuk di cinta ulam pun tiba.
Sambil kupijit sekujur tubuhnya, kuamati roman mukanya. Kukatakan tidak usah malu, karena itu hanya film saja (tidak sungguhan). Muka Felix tegang, setiap ada adegan orang berpelukan (cuma berpelukan) aku suruh dia telentang untuk pijatan bagian depan. Sambil telentang Felix tetap memperhatikan film yang tampaknya mulai disukainya itu
Kini acara di film mulai ke adegan yang cukup panas, seorang wanita melepas pakaiannya sehingga tinggal pakai celana dan BH dalam saja. Felix semakin tegang dan agak kupercepat tanganku mengarah ke pangkal pahanya. Pura-pura kupijit pahanya dengan menyentuh kemaluannya, dia terkejut ketika kemaluannya yang tegang kesentuh tanganku.

Pucat pasi mukanya, namun kunetralisir dengan mengatakan Tenang Felix, semua orang sama, adalah hal yang sangat wajar bila seseorang terangsang. Karena semua orang mempunyai nafsu. Malu Mbak, jawab Felix.

Kalau orang banyak malu, tapi Felix kan sendirian cuma sama Mbak. Mbak nggak malu kok. Dengan berkata demikian kubuka bajuku sehingga aku hanya pakai BH saja. Akupun heran juga kagum, anak seumur dia juga bisa tegang dan tampak tidak berdaya, jauh dari sikap sehari-hari yang agak arogan.

Namun aku mulai menyukainya tanpa memikir yang jauh ke depan mengingat bapaknya sendiri juga berbuat serupa terhadap saya. Film terus berputar, tubuh Felix terasa hangat malah aku khawatir kalau dia sakit, dia tampak pucat entah takut apa bagaimana, aku tidak tahu.

Felix hanya melirik buah dadaku tanpa berani menatap langsung, dia tetap memperhatikan film dengan seksama. Saat kupegang lagi kemaluannya dia hanya diam saja, tak kusia-siakan kesempatan ini kuremas kemaluan yang berukuran agak kecil itu.

Akupun sudah tidak memperhatikan film lagi, kubuka celana Felix dan kuperhatikan kemaluannya. Tampak bersih dan mulai ditumbuhi bulu-bulu halus, aku semakin bernafsu melihatnya. Langsung kuterkam dengan mulutku dan kumulai menjilatnya, Felix hanya terdiam sambil kadang pinggulnya bergerak menikmatinya. Kuhisap kemaluannya dan dia pun teriak Uh.. Mbak..? kubiarkan anak kecil itu menggelinjang, kubimbing tangannya ke payudaraku. Ah, dia malah meremas kuat sekali.
Aku telan cairan asin dan pekat ini tanpa rasa jijik sedikit pun, dan dia pun diam lemas terkulai. Kupeluk dia, dan kubisikkan kata-kata, Enakkan, sambil aku tersenyum, dia balas pelukanku dan hanya bicara Mbak.. Aku bimbing dia ke kamar mandi dan kumandikan dengan air hangat, burung kecilku masih tidur dan aku yakin nanti akan bangun lagi.

Kemudian kami pun tidur bersama di depan televisi di atas karpet, dia tampak kelelahan dan tidur pulas. Aku pun puas meski tidak sampai coitus. Menjelang subuh aku bangun, dan kulihat dengan seksama tubuh Felix yang sedang tidur telanjang.

Nafsuku bangkit lagi dan kucoba membangunkan burung kecil itu, ternyata berhasil dan kuulangi lagi perbuatan tadi malam dengan pertambahan Alex meningkatkan variasi permainan. Tampaknya Felix mulai mengikuti naruninya sebagai makhluk bernafsu, ia mungkin meniru adegan film tadi malam. BH-ku dibuka dan dijilati, aku pun merasakan kenikmatan dari anak bau kencur, kubayangkan anak dan bapaknya mengerjaiku seperti sekarang, ah tak mungkin.

Aku tuntun tangan Felix ke kemaluanku yang sejak tadi malam belum tersentuh sama sekali. Kubimbing tangannya menggesek-gesek kemaluannya dan ia pun memahami keinginanku. Gerakan-gerakan Felix dan servicenya kepadaku masih sangat kaku, mungkin perlu beberapa kali aku melatihnya. Tiba-tiba ia menarik paksa celana dalamku dan BH-ku pun dilucuti.

Kubiarkan dia berkreasi sendiri, tampak wajahnya masih tegang tapi tidak setegang tadi malam dan ia pun mulai tidak sopan kepadaku, ah biarlah. Aku didorong hingga telentang, dan ia pun langsung menindihku.

Dicobanya memasukkan burung kecil itu ke dalam kemaluanku, namun berkali-kali ia tidak berhasil. Ia pun semakin penasaran, ah suami kecilku ini mesti banyak belajar dariku.
Kubimbing kemaluannya memasuki kemaluanku dan ia pun menggesek-gesekkannya. Terasa nafsuku merasuk ke sekujur tubuhku, kini penantianku tadi malam hampir tercapai dan ah nikmat sekali, suami kecilku bisa memuaskanku kali ini.

Dengan cepat aku bangun dan kuhampiri burung kecil yang masih menantang itu, kuhisap dalam-dalam, dia pun mengerang kenikmatan dan terus menerus kuhisap hingga badannya bergetar dan lagi-lagi air liur burung kecil yang hangat itu menjadi bagian dari dagingku.

Hari sudah terang, dan segera kami mandi air hangat bersama-sama. Aku merasa puas dan Felix hanya diam saja, entah apa yang dipikirkan. Menyesalkah? aku tidak tanya.
Kenyataannya kisah ini masih berlangsung, sekarang Felix sudah SMA dan masih tetap dalam bimbinganku.

Pagi harinya ayahnya felik datang dengan tenang dan tidak ada curiga sedikitpun. Ini adalah pengalaman pertamaku dengan pria muda.

Sunday, September 22, 2019

Semua Karena Ibu Tiriku

SahabatQQ - Ini kisah 10 tahun yang lalu ketika aku kelas 1 SMU, semua ini karena bisnis ibu tiriku yang semakin menurun. Aku adalah anak tunggal yang belum bisa berbuat terlalu banyak untuk membantu ibuku.

Semua Karen Ibu Tiriku


Tibalah suatu ketika ibu tiriku mengajakku ke daerah Jawa Tengah dimana konon katanya disana ada sebuah kuburan yang memiliki kekuatan, dan apabila diyakini akan mengabulkan segala keinginan kita dengan syarat bersedia melaksanakan semedi serta segala persyaratan lainnya.

Tibalah aku dan ibu tiriku di daerah tersebut, terbayang rasa ngeri seperti yang biasa kulihat di tayangan-tayangan televisi dan film-film horror. Namun ibu tiriku memberi tahuku agar bersikap tenang, dan selalu ingat tujuan kami kesana, memang untuk merubah nasib.

Sesampainya disana kami disambut oleh seorang laki-laki yang bertubuh agak tinggi besar, yang dikenal sebagai penunggu gunung tersebut. ?Tentu orang sakti nih?pikirku dalam hati.

Aku dan ibu tiriku diarahkan menuju sebuah rumah kecil menyerupai gubuk ditengah hutan, saat itu hari sudah senja, sehingga suasana mulai sepi dan hanya ada pelita kecil untuk penerangan di rumah itu.

Kami pun istirahat di gubuk itu sambil menunggu Mang Karsim si penunggu kuburan yang memandu kami tadi.
Tak seberapa lama Mang Karsim pun datang, lalu dia menjelaskan syarat yang harus kami penuhi, memang dari pengalaman yang sudah-sudah banyak yang sukses sepulang semedi di sini asalkan bersedia memenuhi segala persyaratan yang dikehendaki oleh kekuatan gaib disitu dengan sepenuh hati.
Tampak ibu tiriku berbincang-bincang dengan Mang Karsim dalam bahasa daerah, intinya kami harus berada di gubuk itu selama lima hari sambil melaksanakan semedi di kuburan yang ada di puncak gunung itu. Menjelang jam dua belas aku dan ibu tiriku bersiap-siap menuju ke kuburan keramat itu dengan membawa sesajen dan sebuah tikar, aku sedikit heran saat itu ibuku mengenakan kain batik putih garis-garis hitam dan baju kebaya, seperti mau ke undangan saja pikirku dalam hati.

Kamipun berangkat menyusuri kegelapan dengan diterangi sebuah lentera kecil. Sesampainya di kuburan, Mang Karsim langsung memimpin ritual khusus di atas kuburan keramat itu. Setelah berlangsung sekitar empat puluh lima menit, Mang Karsim menggelar tikar yang dibawanya, lalu mendekat ke arah kami sambil mengatakan bahwa syarat terakhir sudah bisa dilaksanakan, yaitu aku harus menyetubuhi ibu tiriku diatas tikar itu. Ya ampun kenapa harus seperti itu sih, mana mungkin bisa begitu, pikirku dalam hati. Aku saling menatap dengan ibu tiriku.
?Ya sudahlah?.kalau memang itu syaratnya..!? kata ibu tiriku dengan nada pasrah. Mendadak tatapanku jadi kabur sesaat, dan agak limbung rasanya. Kulihat ibu tiriku seperti bukan sosok yang biasanya, aku tidak mengerti kenapa pikiranku jadi berubah seperti itu, saat itu ibu tiriku seperti sosok perempuan yang menggairahkan birahiku. Dalam keadaan seperti setengah sadar ibu tiriku, membisikkan sesuatu padaku.
?Kamu nggak usah takut, ikuti saja yang ibu lakukan? ungkapnya dengan nada pelan sambil membaringkan tubuhku di atas tikar itu.

Lalu dia lucuti semua celana dan bajuku, aku diam seperti terkesima, saat ibu tiriku mulai mengusap-usap kontolku, aku mulai merasakan rangsangannya, perlahan-lahan kontolku mulai dikocoknya, akhirnya kontolku ngaceng juga di tangan ibu tiriku. diapun hanya tersenyum melihat kontolku yang dalam sekejap sudah tegang dan keras.
Sungguh tidak pernah kubayangkan sebelumnya, aku diperlakukan seperti itu oleh ibu tiriku.
?Punyamu lumayan gede juga ya?.?sambil terus menggenggam batang kontolku sambil sesekali mengocoknya. Gila ternyata nikmat sekali rasanya, tangan ibu tiriku, ingin sekali rasanya meremas-remas seluruh lekuk tubuhnya, tapi mana mungkin pikirku.

Dia pun mulai memasukan seluruh batang kontolku ke dalam mulutnya, sampai mentok. ?Aaakh?buuu?saya geli?.!!? jawabku spontan.

?Iya?ibu tahu?baru kali ini kamu merasakannya..!? ungkap ibu tiriku, yang terus menjilati batang kontolku berulang-ulang, sambil diselingi dengan kocokan, sampai-sampai aku kelojotan menahan rasa geli bercampur nikmat.

Tanpa kusadari ternyata kejadian itu tak luput dari pemantauan Mang Karsim, kira-kira dari jarak du meter Mang Karsim memperhatikan gerakan ibu tiriku yang tengah mengulum batang kontolku, lalu di memberi kode kepada ibu tiriku agar segera memulai persetubuhannya denganku. Ibu tiriku perlahan melepas kancing baju kebayanya dan melepas bra yang membungkus payudaranya. Woow bulat, mulus dan masih kencang, mungkin karena ibu tiriku cukup lama menjanda, sehingga payudaranya tidak pernah tersentuh tangan laki-laki makanya terlihat masih utuh dan montok sekali.

Aku semakin bergairah, dan sangat terangsang ketika ibu tiriku mulai melonggarkan lilitan kain batik putih yang dipakainya, dan melilitkannya kembali secara asal-asalan di pinggangnya, anggap saja memberi keleluasaan agar dapat menyingkapkannya dengan mudah. Ternyata benar dugaanku, ibu tiriku langsung terlentang dengan posisi kedua pahanya yang sudah mengangkang.
?Ayo naik kesini?!?ungkapnya, sambil mengarahkan tangannya agar aku segera menuju ke tengah-tengah selangkangannya itu.
?Gimana bu?saya nggak ngerti..??ungkapku bingung.
?Ya uda sini?ibu yang masukin anumu ke punya ibu..!? ungkapnya dengan manja.
?Blepp?plepp..cluppp..? dalam sekejap saja batang kontolku terbenam seluruhnya ke dalam memek ibu tiriku yang masih sempit dan empuk itu.
?Aaaakhh?..aaahh?.ssshh?ooouh? ibuuu?!?aku mendesis merasakan nikmat dan hangatnya lobang memek ibu tiriku.
?Nggak apa-apa kan?..??ungkap ibu tiriku sambil mengusap-usap punggungku.
?Ya uda jangan ragu-ragu?.terus teken yang dalam..!?kata ibu tiriku mengajari aku.

Akupun mulai menggenjot kontolku keluar masuk lobang memek ibu tiriku, lama-lama aku jadi terbiasa dan bisa menikmatinya. Luar biasa sekali nikmatnya pikirku. Saat itu tak terpikir lagi kalau yang sedang kusetubuhi itu adalah ibu tiriku, yang pernah juga ditiduri oleh ayahku.

Sebelumnya tidak pernah terlintas dipikiranku untuk bersetubuh dengan ibu tiriku, walaupun beberapa tahun silam sering kulihat ayahku saat lagi mencumbu ibu tiriku ini. Setelah kami tinggal di rumah berdua pun tidak pernah terlintas pikiran kotorku terhadap ibu tiriku, sekalipun dalam kesehariannya di rumah, ibu tiriku selalu berpakaian seksi, seperti mengenakan daster yang sangat pendek, bahkan tidak jarang ibu tiriku tidur bersamaku dengan dasternya yang tersingkap kemana-mana sehingga dari paha sampai pantatnya terlihat jelas tanpa sehelai benangpun menutupinya, namun hal tersebut tidak pernah mengganggu pikiranku, apalagi sampai membuatku ingin menyetubuhinya
Tapi kali ini aku benar-benar terangsang sekali, bahkan aku tengah menyetubuhinya dengan penuh nafsu. Mang Karim pun ikut terbelalak matanya sambil berkali-kali terlihat menelan ludahnya, saat ibu tiriku berganti posisi menungging sambil menyingkapkan kain batik yang menutupi bagian pantatnya, sehingga terlihat jelas dua bulatan pantatnya yang menonjol, padat, putih, mulus. Akupun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, segera kuelus-elus batang kontolku lalu kembali kuarahkan ke lobang memek ibu tiriku dari belakang.
?Aaah?ssshhh?ooohh?ibuuu?nikma t sekaliii..buu..!? ungkapku sambil terus meremas-remas bulatan pantat ibu tiriku yang tengah menungging kearahku. Ibu tiriku memaju mundurkan pantatnya sehingga terlihat kontolku seperti sedang diasah dalam memek ibu tiriku.

CERITA DEWASA ? DEMI KEKAYAAN IBU TIRI?Aku heran juga melihat Mang Karim yang kelihatan gelisah sambil mengelus-elus kontolnya sendiri, rupanya di terangsang melihat adeganku tadi. Dia pun mendekatkan posisinya ke sebelahku, nampaknya dia penasaran ingin melihat dari dekat adeganku dan mulusnya pantat ibu tiriku yang lagi ku remas-remas dan kugenjot dengan kontolku itu. Tiba-tiba saja Mang Karim pun menurunkan celana kolornya, lalu dia keluarkan kontolnya yang sudah tegang mengacung ke atas, sorot matanya terus tertuju ke pantat ibu tiriku yang lagi ku genjot itu.
?Saya nggak tahan juga Mas?.!?katanya kepadaku, sambil mengocok kontolnya yang sudah ngaceng.

Kulihat ibu tiriku yang lagi nungging menoleh kebelakang sambil tersenyum geli melihat tingkah Mang Karim yang ikut-ikutan terangsang oleh tubuh montoknya.

Kukembalikan segera konsentrasiku pada tubuh ibu tiriku yang sedang kutunggangi dengan penuh nafsu itu. Genjotanku semakin kupercepat, aku tidak tahan seakan batang kontolku lagi diremas-remas oleh dinding memek ibu tiriku, seperti dipijit-pijit, rasa geli bercampur nikmat, apalagi saat ibu tiriku memainkan lobang memeknya menjepit batang kontolku saat kubenamkan seluruhnya ke dalam.
?Aaaah?.oouuw?iii..buuu?saa..y a?nggak tahaan?buuu?!?aku mengerang dengan penuh nikmat.
?Iyaaa?.ayo terusin..sayang?sampai keluar ya?!? ungkap ibu tiriku terbata-bata karena hentakanku pada pantatnya.

Aku mulai merasakan dorongan yang kuat yang hendak meletus, air maniku seakan sudah di ujung kontolku, yang akan segera memuntahkannya ke dalam lobang memek ibu tiriku.
Tiba-tiba tubuhku terasa gemetar, darahku berdesir dengan cepat diseluruh tubuhku, seakan menahan puncak birahi yang luar biasa nikmatnya, seiring dorongan air maniku yang akan ku*kan keluar dari batang kontolku.
?Aaaahh?.ooouuhh?ibuuu?crott?c rottt..crottt?
oouuuww..!!? akhirnya air maniku muncrat, menyemprot keseluruh dinding lobang memek ibu tiriku, sungguh betapa nikmatnya menyetubuhi ibu tiriku. Tidak pernah terbayang olehku sebelumnya, kalau tubuh ibu tiriku yang sehari-hari didepan mataku, ternyata bisa memberikan kenikmatan yang luar biasa terhadapku.

Aku terkulai lemas diatas tikar, sementara ibu tiriku yang masih dalam posisi nungging, terlihat membersihkan sisa air maniku yang berceceran di atas memeknya dengan menggunakan kain batiknya, dia pun tersenyum puas atas kebolehanku tadi, sambil mengusap-usapkan kain batik tadi ke batang kontolku yang mulai kembali ke ukuran semula.

Tinggallah Mang Karsim saat itu yang terus mengocok kontolnya sendiri. Melihat hal itu ibu tiriku segera bangun dan duduk di atas tikar, lalu diraihnya batang ****** Mang Karsim yang sedang tegang-tegangnya itu. Aku jadi tambah bingung, kok ibu tiriku mau megangin ****** Mang Karsim, mungkin sekalian kotor barangkali, atau sebagai bonus saja buat dia yang sudah memandu kami, pikirku dalam hati.

?Aduh bu?.enak tenan?bu..!? Mang Karsim berguman sendiri. Karena sudah tidak tahan sejak tadi melihat kemolekan dan kemulusan tubuh ibu tiriku, Mang Karsim bagaikan ketiban durian runtuh, seumur-umur baginya tidak pernah melihat tubuh semulus itu. Dia pun mengerang sekuatnya berusaha menahan air maninya agar tidak segera keluar, dia ingin lebih lama kontolnya dikocok oleh ibu tiriku, maklumlah bagi dia kesempatan seperti ini belum tentu dia dapatkan sepuluh tahun sekali. Namun apa daya air mani Mang Karsim tak bisa dibendung lagi, ibu tiriku memang sangat paham sekali bagaimana cara memuncratkannya dengan cepat, melalui sedikit sentuhan-sentuhan rahasia di bagian tertentu pada batang ****** Mang Karsim, akhirnya air mani Mang Karsim tumpah ruah di kain batik putih yang dipakai ibu tiriku, bahkan saking bernafsunya air mani Mang Karsim sebagian menyemprot di payudara ibu tiriku, air mani Mang Karsim terlihat kental sekali, mungkin karena sudah sepeluh tahun dia menduda.
Tidak lama kami pun bergegas kembali ke gubuk untuk istirahat, sementara Mang Karim malam itu dengan setia menunggui kami sampai tertidur di emper gubuk. Sementara aku berada satu kamar bersama ibu tiriku dalam gubuk itu, tentu atas permintaan dari ibu tiriku sendiri agar aku menemaninya. Malam ibu tiriku bertanya padaku bagaimana perasaanku, sambil menghiburku agar tidak kaget atas kejadian di kuburan keramat itu.
?Saya takut bu?.sa..ya?bi?ngung?? sambil terbata-bata.
?Iya ibu tahu?ibu ngerti?tapi kamu hebat?? ibu tiriku memotong pembicaraanku.
?Maksud ibu hebat gimana??? ungkapku dengan penuh rasa heran.
?Itu lho?. ibu baru lihat?ternyata punyamu besar sekali..? ungkap ibu tiriku sambil berbisik kepadaku. Aku diam saja mendengar pernyataan itu.
?Ibu jadi tertarik aja melihatnya tadi?.sampe sekarang terbayang terus?!?kenangnya.
?Iya bu, saya juga baru tadi aja melihat tubuh ibu dengan jelas?!? ungkapku dengan malu-malu.
?Kamu suka nggak?seperti tadi dengan ibu??? ungkap ibu tiriku sambil berbaring menghadap ke arahku.
?Hhmm?iya..iya..bu..saya suka.., enak bu..saya baru merasakan begitu.!?
?Kalau kamu mau, ibu tidak keberatan kamu setubuhi ibu seperti tadi kapan aja kamu mau, asal jangan ada orang lain yang tahu..ya?!? tegasnya, sambil kembali meraih kontolku yang sudah mengecil, lalu di usap-usapnya dengan lembut.
?Kamu suka nggak ibu ginikan??? ungkapnya dengan nada yang genit, sambil sesekali batang kontolku dikocoknya.
?I..ya..bu?ssshhh.. ge..li..buu..!? ungkapku terbata-bata.
Ibu tiriku pun semakin jadi memainkan kontolku, dikulumnya dalam-dalam, lalu dijilat-jilat ujungnya dengan gemas.
?Aaahh?oouww?ibuuu?? aku mulai merintih menahan geli bercampur nikmat. Dalam sekejap kontolku sudah mengacung tegang keatas, melihat hal itu ibu tiriku semakin bergairah melumat habis batang kontolku mulai dari bijinya sampai ke ujung, terus berulang-ulang.
?Kamu juga boleh pegang-pegang memek ibu?!? ungkapnya sambil menarik tanganku dan menempelkannya di atas lobang memeknya persis. Rupanya ibu tiriku sudah sejak tadi terangsang sewaktu melihat kontolku mulai ngaceng, terlihat dari memeknya sudah terasa basah. Tanganku yang satu lagi meraba payudara ibu tiriku yang begitu menggemaskan. Kain batik putih yang dipakainya pun sudah terlihat acak-acakan karena rabaan dan remasanku yang mulai berani ke seluruh bagian tubuhnya yang sangat menggairahkan itu.

?Ayo masukin?..ibu udah nggak tahan nih?!? ungkapnya dengan nakal.
Tanpa pikir panjang lagi langsung kubenamkan seluruh batang kontolku ke lobang memek ibu tiriku itu.
?Aaaah?.oohhh?oooh?!!? aku mulai merancu tidak karuan saking luar biasa nikmatnya. Aku langsung menggenjot batang kontolku keluar masuk di dalam lobang memek ibu tiriku itu.

Ibu tiriku terlihat begitu seksi sekali dalam keadaan setengah bugil seperti itu. Kain batiknya melorot ketarik oleh genjotanku. Tak lama kubalikan tubuh ibu tiriku agar posisinya membelakangiku. Woow pantatnya yang montok dan gempal terlihat menungging persis di depan kontolku yang sudah sangat tegang, langsung saja kusodokkan ke lubang syurga ibu tiriku.

?Aaw?aaw?.ouww?nikmat sekaliii?!!? ibu tiriku merintih sambil menahan hentakan batang kontolku yang makin dalam. Tiba-tiba pantat ibu tiriku mulai terlihat gemetar seakan sudah mendekati orgasme.

?Aaaaw?.ibu mau keluaaar?.creekk crerkk creek? air mani ibu tiriku muncrat sewaktu kontolku menusuk-nusuk memeknya yang empuk dan padat itu.

Aku terus menggenjotnya, gerakanku semakin cepat, batang kontolku pun terlihat semakin gencar menghunjam lobang memek ibu tiriku. Ibu tiriku memang pandai, dia putar-putar pantatnya bergoyang berlawanan dengan genjotanku, sampai akhirnya aku merasa seperti di pilin-pilin nggak karuan.
?.crottt..crottt?c rottt.. uuhh..!!? air maniku tiba-tiba saja muncrat tak tertahankan dalam lobang memek ibu tiriku. Gila aku benar-benar nggak kuat lagi menahannya, memang luar biasa permainan ibu tiriku, tidak kuduga sampai seperti ini kenikmatan yang tersimpan dalam tubuh montoknya, ungkapku dalam hati.

Aku merasa sangat puas dan badanku terkulai lemas disebelah ibu tiriku. Kami berdua tidur terlelap dalam keadaan berpelukan seperti itu sampai pagi harinya.