Blog Archive

Popular Posts

technology-services>

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

Untitled-1

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

NEW10>

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

Untitled-3

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

3

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

Friday, November 29, 2019

Nikmatnya goyangan mbak femy

SahabatQQ - Mbak femy namanya statusnya saat ini menikah dan memiliki anak 1.Suaminya seorng pelaut kapal pesiar yang jarang pulang. Suaminya adalah teman baikku. kami sering jalan jalan bareng.

Nikmatnya  goyangan mbak femy


terbaru ini berawal saat aku mau mengeprint laporan pekerjaan. Karena printer diletakkan di meja mbak Femy, maka aku berjalan menuju meja kerjanya. Tapi sebelum sampai ke mejanya, aku melihat mbak Femy serius sekali membaca sebuah web site di layar komputernya. Aku tertawa kecil dan kembali ke mejaku, aku gak mau mengganggu mbak Femy, karena aku hafal betul web site yg sedang dibaca mbak Femy adalah website kumpulan cerita-cerita erotis.

Kemudian aku menggoda mbak Femy dengan mengirim pesan YM ke dia :
Hayo lagi baca apa  Nakal Ya isi pesanku ke dia
Mbak Femy langsung membalikkan badannya dan memandang tajam kearahku, aku cuma tersenyum melihat wajah merah bercampur paniknya.

Gak baca apa-apa. Mau tau aja nih ! jawab dia masih melalui YM

Gak usah malu mbak, aku juga sering baca kok  jawabku lagi

Dia kembali memandangku dari jauh dengan wajah cemberutnya.

Mas Anto masih lama pulangnya ya  tanyaku lewat YM

He-eh, aduh jadi malu gara-gara ketahuan jawab Mbak Femy

Mau dibantu gak tanyaku menggoda
Maksudnya  jawab dia

Ya kan mbak kangen sama mas Anto, siapa tau saya bisa gantiin sementara  jawabku nakal

Maksudnya  tanya dia lagi, aku gak tau dia pura-pura ato bener-bener gak ngerti.

kan saya laki-laki juga, mungkin bisa bantu mbak kayak yg di website jawabku tambah nakal

Mbak Femy menatapku dengan pandangan marah kemudian menjawab

Awas ya, nanti aku aduin ke mas Anto, nanti tau rasa kamu
Aku cuma tertawa sambil menjawab.

He..he..he.. cuma becanda mbak. Aku memang sebenernya cuma mau menggoda dia.

Setelah chat itu, aku gak begitu memperhatikan mbak Femy karena pekerjaan ku sangat bertumpuk waktu itu. Hingga seminggu kemudian mbak Femy mengirim pesan YM ke komputerku.

Yan, lagi sibuk banget ya  tanyanya melalui YM

Iya nih mbak, kan deadline bulan depan jawabku sekenanya, karena aku memang sedang sibuk mengerjakan tugasku yg bertumpuk.

mmmm jawabnya gak jelas.

Karena aneh atas jawabannya aku mengirim pesan Ada apa mbak, apa ada masalah

Agak lama dia mengirim jawaban Rian, masih inget tawaran kamu waktu itu nggak
Jujur aku lupa sekali apa yg aku tawarkan, karena pikiranku penuh dengan pekerjaanku. Tawaran yg mana ya mbak, maaf aku lupa jawabku

Yg minggu lalu itu loh, katanya mau bantuin aku jawabnya lagi.
Tapi karena aku bener-bener lupa, dengan polosnya aku jawab Bantuin apa ya

Ya udah kalo udah lupa  jawabnya singkat

Aku berfikir keras, aku udah janji apa ya sama dia minggu lalu. Setelah beberapa saat mengingat-ingat, aku terperangah sebentar, karena aku gak duga becandaan aku minggu lalu jadi ditanggepin serius sama dia.

Wah maaf mbak, yg web site waktu itu ya, beneran nih tanyaku penuh selidik.
Agak lama aku menunggu jawaban sampai dia menjawab Iya yg itu, mau nggak bantuin aku tanyanya lagi.

Aku tersenyum kecil, mana ada sih cowok yg nolak tawaran kayak gini, apalagi dari mbak Femy yg cantik itu. Aku menjawab

Wah gak usah ditanya mbak, trus gimana

Sabtu besok dateng ke rumahku ya, agak sore aja. Tapi awas, rahasia ya jawabnya.

OK jawabku yg mengakhiri chat.

Hari sabtu sekitar jam 4 aku sampai ke rumah Mbak Femy. Rumahnya sepi, aku tdk melihat Ria anak mbak Femy yg baru berumur 4 tahun.

Ria kemana mbak  tanyaku saat aku sudah duduk disofa ruang tengah rumahnya.

Aku titipin kerumah neneknya jawab dia sambil membawa minuman dari dapur.

Kemudian dia tersenyum nakal. Aku cuma tertawa kecil melihat tingkahnya.
Hari itu mbak Femy seksi sekali, dia memakai kaos ketat warna putih dan celana pendek warna krem. Aku gak pernah lihat dia berpakian seperti ini sebelumnya, tapi aku pikir mungkin dia berpakaian begitu karena tau tujuan aku datang kerumahnya sedikit berbeda kali ini.

Setelah menaruh minuman di meja, mbak Femy duduk di sofa kecil yg bersebrangan dengan sofa panjang yg aku duduki. Sebenernya aku sedikit kecewa dia pilih duduk disitu, tapi pikiran itu segera sirna karena aku sibuk memperhatikan paha putihnya yg terpampang lebar karena celananya tertarik keatas saat dia duduk. Ditambah dari kaus tipisnya, aku dapat melihat bayangan bra kembang-kembang yg dikenakannya.

K0ntolku terasa mulai menegang karena memandang wanita minim pakaian ini.
Tapi sayang mbak Femy sepertinya canggung. Setiap aku mulai berbicara yg agak menyerempet, dia langsung membelokkan arah pembicaraan ke hal yg lain. Wah gawat nih, pikirku, bisa gagal rencana karena mbak Femy takut duluan
Hingga satu saat mbak Femy terdiam, sepertinya dia kehabisan kata-kata untuk membicarakan yg lain. Kesempatan itu aku gunakan untuk duduk mendekatinya. Dari sofa yg masih terpisah, aku pegang kedua tangannya sambil aku elus perlahan.

Mbak.. kataku perlahan.

Mbak Femy cuma memandangku sambil tertunduk, ada sedikit rasa takut terpancar dari wajahnya.

Mbak kataku lagi sambil menariknya untuk duduk disofa panjang bersamaku.

Mbak Femy mengikuti tarikan tanganku, masih sambil tertunduk antara takut dan malu.

Mbak Femy duduk di pojok sofa, sedang aku duduk disebelahnya. Perlahan aku cium kedua tangan, mbak Femy masih memandangku sambil menunduk. Aku tahu sebenarnya mbak Femy mau, cuma takut karena ini pertama kali ada laki-laki selain suaminya yg menyentuhnya.

Aku pegang kedua pipinya dan aku angkat agar aku melihat wajahnya. Saat wajah kami saling berhadapan aku melihat wajahnya seperti anak kecil yg sedang ketakutan. Aku cium keningnya untuk menenangkannya. Sepertinya cukup berhasil, wajahnya sedikit menurun ketegangannya. Aku cium keningnya sekali lagi kemudian aku kecup kedua pipinya. Mbak Femy cuma diam sambil menutup mata.

Aku kecup bibirnya sekali, tdk ada reaksi. Aku kecup sekali lagi. Kali ini ada sedikit balasan. Yg ketiga kalinya aku cium bibirnya agak lama. Mbak Femy sudah mulai berani, dia membalas ciumanku yg berangsur liar. Saat aku beranikan memasukkan lidahku kemulutnya, dia menyambut dengan liar, bahkan membalas memasukkan lidahnya bergantian.

Saat ciumanku semakin liar, tak lupa tanganku mulai bekerja. Pertama-tama tanganku memegang pinggangnya yg masih kencang, kemudian dari situ aku elus punggungnya. Setelah itu aku mengelus perutnya, terasa perutnya rata tanpa lemak walaupun dia pernah melahirkan 1 kali. Elusanku aku turunkan ke pinggulnya. Kemudian mengikuti garis celana dalamnya, aku sampai mengelus pantatnya, kemudian aku meremas-remas pantatnya. Mbak Femy cuma melenguh kecil saat aku meremas pantatnya.

Kemudian aku beranikan diri untuk meremas payudaranya, walaupun masih dari luar kaos. Tapi karena kaosnya tipis dan Branya adalah model bra yg tipis tanpa kawat, aku dengan mudah meremas-remas kedua payudara yg sering aku nikmati dari jauh tersebut. Kali ini mbak Femy melenguh agak keras walaupun tdk melepas ciumannku.

Aku loloskan tanganku kedalam kaosnya mencoba melepas kait branya dari belakang. Tapi mbak Femy bertindak lebih, dia membuka kaos sekaligus branya.

Melihat dia membuka kaos, aku ikut membuka kaosku. Aku menjaga kondisiku selalu sama dengan dia agar dia percaya. Sambil aku membuka kaos, mbak Femy menata bantal sofa yg ukurannya besar diujung sofa kemudian dia bersandar disitu dengan pasrah. Selesai membuka kaos, aku posisikan tubuhku diantara selangkangannya, dia membuka selangkangannya agak lebar untuk memudahkanku menindihnya.

Aku kembali menciumnya, kali ini sambil meremas-remas payudaranya yg memang masih sangat kenyal itu. Sekali-sekali aku cium pipi dan lehernya. Aku juga kadang-kadang menjilat lehernya hingga membuat dia bergetar beberapa saat.

Ciuman aku turunkan kearah payudara kanannya. Perlahan-lahan aku kecup sekitar payudaranya tapi aku hindarkan pentilnya. Kemudian aku jilat memutar mengecil hingga akhirnya sampai ke pentil. Aku hisap sesaat kemudian aku pindah ke payudara kiri untuk memperlakukan hal yg sama.

Sepertinya mbak Femy tdk sabar, kemudian dia menarik tanganku dan menekan telapakku kearah payudaranya yg bebas. Aku mengerti, kemudian aku remas-remas perlahan payudaranya sambil kadang-kadang memutar-mutar pentilnya.

Serangan aku tingkatkan. Perlahan aku elus-elus paha dalamnya. Mbak Femy kelojotan menerima seranganku. Aku menyusupkan tanganku kedalam celana dalamnya.

Langsung terasa olehku lipatan memek yg diselimuti bulu-bulu halus, sudah sangat basah disana.

Tiba-tiba mbak Femy menarik celananya untuk membuka. Wah buru-buru sekali mbak ini Aku membantu meloloskan celana pendek tersebut. Kemudian aku sendiri membuka celana panjangku. Sekarang kami sudah sama-sama telanjang.

Aku tindih mbak Femy sekali lagi. Rencanaku sih aku ingin mencium bibirnya, kemudian turun ke payudaranya baru kemudian mencium memeknya. Tapi mbak Femy sudah tdk sabaran. Dia menarik-narik k0ntolku untuk diarahkan ke memeknya. Hmm.. sepertinya mbak Femy sudah begitu lama menahan birahinya sehingga ingin langsung tusuk saja.

Aku turuti kemauannya, aku arahkan k0ntolku ke memeknya, tapi mbak Femy masih menggenggam k0ntolku seakan tdk sabar agar k0ntolku dimasukkan kememeknya.
Aku dorong perlahan k0ntolku hingga amblas semua, mbak Femy melenguh agak keras, badannya terasa begitu rileks seakan merasa lega akhirnya yg diidam-idamkannya tercapai juga.

Mbak Femy terdiam sesaat hanya menerima kocokanku yg baru perlahan. Tapi tiba-tiba mbak Femy menjadi sangat liar, tangannya menekan erat pantatku sambil menggoyangkan pinggulnya kekanan-kekiri dengan liar, seakan kocokanku tdk cukup Wah begini deh kalo cewek dianggurin sama suaminya, jadi super liar
Mbak Femy berteriak-teriak keenakan, sambil terus memutar-mutar pinggulnya mengikuti irama kocokan k0ntolku. Tapi tiba-tiba tubuh mbak Femy menegang sambil berteriak kencang. Terasa cairan menyemprot dari dalam memeknya, dia orgasme hebat.

Kemudian badannya terasa sangat lemas, dia memandangku dengan senyum kecil. Dimemeknya terasa sangat basah, aku merasa cairan memeknya sampai menetes keluar. Aku kocok perlahan karena aku belum apa-apa, tapi sepertinya orgasme mbak Femy begitu hebat sehingga dia tetap tergolek lemas sambil tersenyum kecil seperti diawang-awang. Akhirnya aku hentikan kocokanku dan aku cabut k0ntolku dari memeknya, karena mbak Femy terlihat semakin lemas dan terlihat menjadi mengantuk.
Akhirnya aku angkat mbak Femy dan aku tidurkan di kamarnya. Aku tdk memakaikan pakaiannya, hanya menyelimutinya, kemudian dia tertidur.

Aku memakai pakaianku kembali dan duduk ditempat tidur menemani mbak Femy yg tertidur sambil menonton televisi yg memang ada di dalam kamarnya tersebut.
Sekitar jam 7 malam tiba-tiba mbak Femy memelukku dari belakang, kemudian menggelayut di punggungku.

eh udah bangun mbak  tanyaku

Dia cuma mengangguk sambil tetap memelukku erat.

Maaf ya Yan.. katanya manja.

Maaf kenapa  tanyaku, sambil mengelus tangannya yg melingkar ke dadaku.

Maaf tadi aku langsung tidur, padahal kamu belum apa-apa kata mbak Femy

Trus kamu gimana  tanyanya sambil meraba k0ntolku dari luar celana.

Enggak apa-apa kok mbak jawabku sambil memutar badanku. Kemudian aku memeluk tubuhnya erat.

Entah kenapa aku jadi sayang sekali dengan wanita itu. Aku kecup keningnya sekali kemudian aku peluk erat lagi.

Mau diterusin sekarang  bisik mbak Femy yg masih dalam pelukanku. Nanti aja mbak jawabku. Kita makan malam aja dulu yuk ajakku. Kemudian mbak Femy berdiri dan memakai bathrobe. Ayo, aku dah masak tadi siang khusus buat kamu ajak mbak Femy kearah meja makan.

Selama makan malam kami bercerita panjang. Dari pembicaraan itu aku tahu kalau mbak Femy memang memiliki nafsu seks yg sangat tinggi tapi sayang mas Anto jarang pulang. Dia sebenarnya sering tdk tahan, tapi tdk mau menghianati mas Anto, tapi saat bertemu aku, mbak Femy menaruh perhatian ke aku, makanya saat aku menawarkan bantuan waktu itu, mbak Femy langsung menanggapinya dengan serius.

Sehabis makan kami menonton televisi. Kami duduk di lantai yg dialasi permadani. Mbak Femy duduk diantara selangkanganku yg kubuka lebar, dia menyandarkan tubuhnya ke dadaku, sambil aku memeluknya dari belakang.

Selama nonton tv, kami seperti pasangan yg sedang dimabuk kasmaran. Mbak Femy bersikap sangat manja kepadaku sedang akupun memanjakannya dengan senang hati. Sambil memeluknya dari belakang, sesekali aku membelai rambutnya dan mencium tengkuknya yg putih bersih. Mbak Femy cuma melenguh pelan sambil sekali-sekali mencium tanganku yg memeluknya.

perlahan aku mulai mengelus-elus payudaranya, mbak Femy mulai duduk dengan gelisah. Apalagi saat aku meremas payudaranya, tubuhnya menegang dan melemas seirama dengan remasanku. Tangan kananku aku selipkan masuk kedalam celana dalamnya. Perlahan aku elus garis memeknya, terasa perlahan cairan memeknya mulai membanjir.

Tangan kiriku masuk kedalam bathrobenya langsung meremas payudaranya yg tdk dibaluti bra lagi. Sementara jari tengah tangan kananku mulai menusuk memeknya, terasa memeknya berdenyut-denyut hebat.

Mbak Femy tdk sabar kemudian membalikkan badannya, kemudian dia menciumku dengan ganas, sedangkan tangannya menyerbu celanaku berusaha untuk mengeluarkan k0ntolku, Aku buka ikat pinggang dan resletingku sehingga mbak Femy bisa menarik k0ntolku keluar dan mulai mengelus-elusnya.

Mbak dikamar aja yuk ajakku.

Mbak Femy cuma mengangguk. Kemudian aku menuntun dia menuju kamar tidurnya. Sampai dikamar tidur aku menelentangkannya ditengah tempat tidur, kemudian aku melepaskan bathrobe dan celana dalamnya sehingga dia telanjang bulat. Kemudian aku melepaskan baju dan celanaku sehingga akupun telanjang bulat.

Perlahan aku merangkak diatas tubuhnya untuk memposisikan tubuhku diantara selangkangannya. Kemudian aku mencium bibirnya perlahan. Ciuman aku turunkan kelehernya, sesekali aku jilat lehernya. Ciuman kemudian aku turunkan kembali ke payudaranya. Disitu aku menyedot pentil dan meremas-remas payudaranya. Sesekali pentilnya aku gigit kecil untuk memberinya sensasi.

Ciuman aku turunkan lagi ke perutnya yg rata tersebut. Disitu aku baru sadar ternyata pinggul mbak Femy sangat bagus. Aku cium pinggulnya kemudian paha dalamnya. Aku sengaja melewatkan memeknya untuk sasaran akhir. Dari pahanya aku cium betisnya sampai aku cium ujung kakinya.

Selanjutnya gerakan aku balik, aku cium betisnya, kemudian aku cium pahanya, selanjutnya, perlahan aku kecup memeknya. Aku tatap wajah mbak Femy dari antara selangkangannya, wajahnya terlihat tegang menunggu hal selanjutnya yg aku kerjakan.
Kemudian aku kecup memek itu sekali lagi. Dengan menggunakan jariku, aku sibak bulu jembutnya sehingga memeknya terlihat jelas, perlahan aku jilat bibir memek kiri dan kanannya perlahan. Selanjutnya dengan gerakan pasti jilatan aku arahkan ke klitorisnya. Klitorisnya tdk terlalu besar tapi cukup mudah untuk dijilat kemudian aku hisap perlahan.

Pinggul mbak Femy semakin tdk tenang, dia seakan menghindari jilatannku tapi tangannya menekan kepalaku untuk terus menjilati klitorisnya. Cairan memeknya keluar sangat banyak.

Kemudian aku sejajarkan tubuhku dengan tubuhnya, dia mengerti kalau ingin penetrasi ke memeknya. Tapi aku tunda sebentar, aku cuma menggosok-gosokkan kepala k0ntolku ke bibir memeknya. Dia meringis seperti protes karena aku berlama-lama, aku cuma membalasnya dengan senyum kecil. Dia mencoba menekan pantatku, tapi aku tahan.

Dia menatapku dengan wajah protes, dia terlihat frustasi. Dia mencoba menekannya sekali lagi, tapi tetap aku tahan, dia semakin frustasi. Kemudian aku kecup bibirnya sekali dan aku masukkan k0ntolku sampai mentok.

Kamu jahat sayang.. kamu jahat.. bisik mbak Femy saat aku memeluknya erat setelah memasukkan k0ntolku.

Aku pompa k0ntolku ke memeknya perlahan, dan mbak Femy meresponnya dengan mengikuti gerakanku. Walaupun sebenarnya ini posisi yg konvensional, tapi entah kenapa terasa begitu nikmat. Mungkin karena aku sudah merasakan benih-benih cinta dan mbak Femy pun begitu sehingga terasa setiap gesekan k0ntolku dan memeknya seperti menyalurkan energi cinta diantara tubuh kami.

Aku bangkit dan berlutut diantara selangkangannya dengan k0ntolku masih didalam memeknya. Aku taruh jari tengahku ke mulutnya, dan aku hentikan gerakan k0ntolku. Pertama-tama dia bingung, tapi kemudian dia menghisap perlahan jariku. Saat dia menghisap jariku, gerakan k0ntolku aku selaraskan dengan gerakan hisapannya. Dia tersenyum lebar, mbak Femy mengerti permainan ini, kemudian dia mulai menghisap mengikuti bagian mana dari memeknya yg ingin ditusuk oleh k0ntolku.

Lama-lama gerakan hisapnya makin cepat sehingga aku makin susah menyelaraskan gerakannya dengan k0ntolku, sepertinya dia sedikit lagi orgasme. Aku tarik jariku dan aku menindihnya dengan gaya konvensional. Perlahan aku pompa memeknya kadang pelan, kadang cepat. Mbak Femy terlihat makin dekat dengan orgasmenya, badannya makin tegang.

Tak lama tubuh mbak Femy melengkung sambil dia terpekik kecil, memeknya terasa licin sekali. Aku percepat pompaanku dan akupun menekan k0ntolku dalam-dalam sambil menyemprotkan spermaku ke rahimnya.

Kemudian aku memeluknya sambil membisikkan

Aku cinta kamu mbak. Mbak Femy tersenyum kemudian memelukku erat seperti tdk mau dilepaskan

Thursday, November 28, 2019

Menyetubuhi Gadis di Beijing

SahabatQQ - Namaku herman. kali ini aku ingin mensharing tentang pengalamanku di beijing kemarin, Aku berada di sana ketika musin dingin. So, saya menggunakan jaket tebal supaya tidak kedinginan

Menyetubuhi Gadis di Beijing


Saat itu adalah hari ke 2 saya berada di Beijing dan saya sudah mengetahui tempat makan, tempat jalan dan saya sudah mencoba naik bis di kota Beijing. Saya sempat tergiur melihat cewek-cewek Beijing yang berlalu lalang di dalam sekolah tempat saya belajar bahasa Mandarin. Seandainya bahasa Mandarin saya sudah bagus, tentunya saya bisa berkenalan dengan mereka.

Saat itu saya belum mengenal siapa-siapa selain agen perjalanan yang mengatur di mana saya tinggal dan di mana saya akan mendapatkan pendidikan bahasa Mandarin. Karena tidak ada kerjaan, saya berjalan-jalan di aula sekolah tersebut dan saya melihat sepucuk kertas kecil berisikan nama dan nomor telepon yang menempel di sebuah papan pengumuman.

Kertas itu bertuliskan dalam bahasa Inggris sehingga saya dapat membacanya dengan jelas. Pemilik kertas itu bernama Hua Ling atau Amoy (ini adalah nama asli dia, tetapi tidak usah diedit supaya lebih asyik dan menarik).

Setelah hari berganti senja, saya memberanikan mencoba menelpon Hua Ling atau Amoy. Dengan bermodalkan bahasa mandarin saya yang pas-pasan dan bahasa Inggris, saya mengutarakan maksud saya untuk belajar bahasa Mandarin dan saya akan membayar dia untuk menjadi guru privatesaya.

Dia menawarkan diri untuk mengajar saya bahasa mandarin dengan biaya 10 RMB (Rp 8,000) per 1 jam. Setelah saya setuju dengan harga, dia menawarkan supaya saya datang ke rumah dia keeesokan harinya karena kebetulan dia tidak ada kelas dan saya juga belum mulai sekolahnya.

Tibalah saat waktu les dengan Amoy, saya mandi, makan dan merapikan diri. Setelah semuanya selesai, saya membawa buku tulis dan buku cetak beserta alat tulis ke tempat Amoy si gadis beijing. Untuk menemukan tempat Amoy karena saya masih baru sekali di Beijing, saya bertanya letak tempat dia kepada orang-orang sekitar dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Mandarin jika mereka tidak mengerti bahasa Inggris.

Akhirnya setelah berapa lama, saya dapat menemukannya. Setibanya di depan pintu kamar Hua Ling, saya mengetuk pintu kamar dia dan tak lama, seorang gadis bermata sipit yang memiliki tubuh yang bahenol dan berambut panjang membukakan pintu.

Wajahnya cantik sekali karena terlihat tidak ada noda atau jerawat di wajahnya. Dengan gugup, saya memperkenalkan diri dengan bahasa Mandarin yang belepotan karena bahasa Inggris dia juga tidak terlalu bagus walaupun saya mengerti maksud dia kalau dia bicara bahasa Inggris.

Akhirnya masuklah saya ke dalam kamarnya yang sangat kecil itu. Saya sempat terperanjat ketika saya masuk dan melihat dia sedang asyik menonton sebuah VCD Cina porno. Terlihat di layar televisinya sepasang laki-laki dan cewek chinese yang sedang asyik berpelukan tanpa busana.

Sempat terlintas di pikiran saya bahwa guru privat les saya ini sedang horny. Setelah Amoy melihat saya memperhatikan layar televisi, dia buru-buru mematikan pesawat televisi dan mengajak saya duduk di ranjang sambil menanyakan apa yang saya ingin pelajari
Setelah itu, saya mencoba bicara kepada dia. Wo Yao Wen Ni(aku mau tanya nih), tetapi karena saya melafalkan dengan nada yang salah, dia tersenyum kepada saya sambil mengecup bibir saya dengan bibirnya. Saya kaget bercampur senang dan menanyakan kenapa. Dia menjelaskan bahwa saya barusan ngomong kalau saya mau cium dia, makanya dia suka saja karena dia bilang saya tampan seperti bekas pacarnya yang sudah meninggal karena kecelakaan di pesawat terbang.

Melihat gelagatnya yang menguntungkan buat saya, saya membalas ciuman bibirnya sambil tangan saya mengelus-elus payudara dia yang ternyata sudah mengeras dan mungkin saja akibat pengaruh VCD yang dia tonton di TV. Sambil terus memainkan tangan saya di dada Amoy si gadis beijing, saya mengulum bibirnya dan saya sempat surprise karena dia mahir sekali memainkan lidahnya.

Beberapa menit kemudian, dia melepaskan ciumannya dan dia memberitahu arti kata ciuman di dalam bahasa Mandarin. Dia juga mengenalkan bagian tubuhnya dan tubuh saya dalam bahasa Mandarin. Saya hanya mengangguk sambil berusaha bertanya pada Amoy dengan menggunakan bahasa Mandarin.

Setelah itu, saya menyuruhnya untuk berbaring dan saya mendekatkan mulut ke dalam vaginanya dan sebelum saya mencium vaginanya, saya menyuruh dia untuk ngomong kotor dalam bahasa Mandarin seandainya dia merasa nikmat walaupun saya cuma tahu sedikit kata kata kotor dalam bahasa Mandarin.

Kemudian, saya mencium klitorisnya dan memainkan lidah saya di klitoris cewek Beijing ini. Amoy si gadis beijing merintih-rintih dengan penuh kenikmatan dan dia mulai mendesah-desah dan mengeluarkan bahasa dewa nya dan saya tahu bahwa dia sedang berbicara kotor karena merasakan kenikmatan yang maha dahsyat ini.

Slurppp, lidah saya terus merajalela menjelajahi lubang kenikmatan Amoy dan 15 menit kemudian, kepala saya dijepit dengan kuat oleh Amoy sehingga saya menjadi susah bernafas dan pada saat yang bersamaan, dia berteriak dan mengeluarkan bahasa Mandarin yang artinya, Gue klimaksss.., sayy..dan tubuh dia bergetar secara hebat.

Saya tidak puas dengan permainan ini walaupun saya tahu dia sudah puas, saya mulai mengeluarkan burung saya dari dalam CD dan saya mulai memasukkan penis saya di dalam vaginanya tanpa memberitahukan dia yang masih menikmati momen-momen kenikmatan itu.

Saat saat memasukkan penis ke dalam vaginanya, dia kaget dan berteriak lirih dalam bahasa Mandarin yang artinya, Hermannn.., sakittt., tapi aku diam saja dan terus memasukkan penis saya sampai kira-kira menyentuh rahimnya. Setelah sampai di ujung liang kenikmatannya, saya mencium bibirnya dan dia membalas ciuman saya dengan panas dan agresif dan tangan saya bermain-main dengan liarnya di payudaranya.

Hmm.., Ahhh.., inii pertama kali saya main dengan orang Indonesia, katanya dalam bahasa Mandarin yang kadang-kadang bercampur dengan bahasa Inggris. Saya memainkan penis saya di dalam liang surgawinya, cukup lama sekitar 1 jam, tapi saya tahu bahwa dia sudah mencapai puncak surgawi sekitar 4 kali.

Tetapi saya belum merasa puas (terus terang saya termasuk Hiperseks apalagi ini adalah kesempatan pertama kali bisa merasakan liang surgawi seorang gadis cina asli), saya meminta dia untuk membelakangi saya dan saya mulai memasukkan penis saya ke anusnya.

Tiba-tiba dia berteriak dengan penuh sensasi dan berkata, Herman.., kamu adalah pria terhebat.., bahkan eks saya tidak bisa memuaskan saya begini banyak.., arghhh.., ohhh, sambil menggoyang-goyangkan pantatnya yang membuat saya menjadi semakin nikmat.

Setelah beberapa lama, saya merasa tidak kuat lagi menahan kenikmatan ini dan saya mengeluarkan senjata saya dari anusnya dan menyuruh dia untuk menghisap penis saya. Saya sungguh kaget karena dia menyambut tawaran saya dengan senang hati dan saya tiduran sementara penis saya dihisap oleh Amoy dengan nafsunya.

Dia menghisap hisap penis saya seperti anak kecil yang sedang mengemut permen loli atau ice cream. Makin lama dia menghisap, makin cepat hisapan dia yang membuat saya merasakan sensasi yang luar biasa dan di suatu waktu, saya mempercepat gerakan saya sehingga Amoy juga mempercepat hisapannya dan,

Arghhh, gueeeee keluarrr.., Amoyyy, teriak saya dalam bahasa Mandarindan di saat saya sedang bergetar hebat, saya bisa melihat sperma saya sedang memenuhi mulut Amoy dan setelah dia melepaskan penis saya dari mulutnya, saya melihat dia menelan sperma saya semuanya dan perasaan saya sungguh puas sekali dengan perlakuannya.

Akhirnya saya tidak jadi les privat karena sudah terlalu lama bercinta dengannya. Saya kecapaian dan tertidur sambil memeluk dia di atas dada saya. Sekali-kali saya mencium kening dan mulutnya dan dia membalasnya dengan mesra dan dia hanya berkata

Xie Xie.., Ni Hen Li Hai (Terima kasih, kamu hebat sekali). Sesudah kejadian ini, saya dan Amoy si gadis beijing menjadi sangat akrab seperti orang pacaran walaupun kami tidak pacaran dan hubungan ini terputus karena dia akan pindah sekolah ke Guang Zhou untuk menemani nenek dan adiknya.

Sewaktu dia akan pergi meninggalkan Beijing, saya menemani dia ke Airport dan kami berciuman dengan mesranya sebelum dia masuk ke pesawat untuk terbang ke Guang Zhow

Monday, November 25, 2019

Pembantu yang Bohai dan Seksi Nikmat di Setubuhi

SahabatQQ - Suatu hari aku di tugaskan untuk menjaga rumah kakakku ketika dia pergi ke luar kota, sore itu awannya sangat mendung, mbak ratna yang bekerja di rumah kakakku ini langsung bergegas ke halaman belakang untuk angkat jemuran. den armann!! mbak ratna menjeritku. Akupun bergegas ke halaman belakang dan aku melihat mba ratna sedang terduduk di tepi jemuran.

Pembantu yang Bohai dan Seksi Nikmat di Setubuhi


Den Arman, tolong Mbak Ratna bawakan kain ini masuk, pintanya sambil menyeringai mungkin menahan sakit.

Mbak tadi tergelincir, sambungnya.

Aku hanya mengangguk sambil mengambil kain yang berserakan lalu sebelah tanganku coba membantu Mbak Ratna berdiri.

Sebentar Mbak. Saya bawa masuk dulu kain ini, kataku sembari membantunya memegang kain yang berada di tangan Mbak Ratna. Aku bergegas masuk ke dalam rumah. Kain jemuran kuletakkan di atas kasur, di kamar Mbak Ratna. Ketika aku menghampiri Mbak Ratna lagi, dia sudah separuh berdiri dan mencoba berjalan terhuyung-huyung. Hujan semakin lebat seakan dicurahkan semuanya dari langit.

Aku menuntun Mbak Ratna masuk ke kamarnya dan mendudukkan di kursi. Dadaku berdetak kencang ketika tanganku tersentuh buah dada Mbak Ratna. Terasa kenyal sehingga membuat darah mudaku tersirap naik. Kuakui walau dalam umur awal 30-an ini Mbak Ratna tidak kalah menariknya jika dibandingkan dengan kakak iparku yang berusia 25 tahun. Kulitnya kuning langsat dengan potongan badannya yang masih menarik perhatian lelaki. Tidak heran, pernah Mbak Ratna kepergok oleh abangku bermesraan dengan laki-laki lain.

Tolong ambilkan Mbak handu, pinta Mbak Ratna ketika aku masih termangu-mangu.

Aku menuju ke lemari pakaian lalu mengeluarkan handuk dan kuberikan kepadanya.

Terima kasih Den Arman, katanya dan aku cuma mengangguk-angguk saja.

Kasihan Mbak Ratna, dia adalah wanita yang paling lemah lembut. Suaranya halus dan lembut. Bibirnya senantiasa terukir senyum, walaupun dia tidak tersenyum. Rajin dan tidak pernah sombong atau membantah. Dianggapnya rumah abangku seperti rumah keluarganya sendiri. Tak pernah ada yang menyuruhnya karena dia tahu tanggung jawabnya.

Kadang-kadang saya memberinya sedikit uang, bila saya datang ke sana. Bukan karena apa, sebab dia mempunyai sifat yang bisa membuat orang sayang kepadanya. Abangku tidak pernah memarahinya. Gajinya setiap bulan disimpan di bank. Pakaiannya dibelikan oleh kakak iparku hampir setiap bulan. Memang dia cantik, dan tak tahu apa sebabnya hingga suaminya menceraikannya. Kabarnya dia benci karena suaminya selingkuh. Hampir kurang lebih 4 tahun lebih dia menjanda setelah menikah hanya 6 bulan. Sekarang dia baru berusia 29 tahun, masih muda.

Kalau masalah kecantikan, memang kulitnya putih. Dia keturunan Cina. Rambutnya mengurai lurus hingga ke pinggang. Dibandingkan dengan kakak iparku, masing-masing ada kelebihannya. Kelebihan Mbak Ratna ialah sikapnya kepada semua orang. Budi bahasanya halus dan sopan.

Mbak Ratna berdiri lalu mencoba berjalan menuju ke kamar mandi. Melihat keadaannya masih terhuyung-huyung, dengan cepat kupegang tangannya untuk membantu. Sebelah tanganku memegang pinggang Mbak Ratna. Kutuntun menuju ke pintu kamar mandi. Terasa sayang untuk kulepaskan peganganku, sebelah lagi tanganku melekat di pinggangnya.

Mbak Ratna menghadap ke diriku saat kutatap wajahnya. Mata kami saling bertatapan. Kulihat Mbak Ratna sepertinya senang dan menyukai apa yang kulakukan. Tanganku jadi lebih berani mengusap-usap lengannya lalu ke dadanya. Kuusap dadanya yang kenyal menegang dengan puting yang mulai mengeras. Kudekatkan mulutku untuk mencium pipinya. Dia berpaling menyamping, lalu kutarik lagi pipinya. Mulut kamipun bertemu. Aku mencium bibirnya. Inilah pertama kalinya aku melakukannya kepada seorang wanita.

Erangan halus keluar dari mulut Mbak Ratna. Ketika kedua tanganku meremas punggungnya dan lidahku mulai menjalari leher Mbak Ratna. Ini semuaakibat film BFdari CD-Rom yang sering kutonton dari rumah teman.

Mbak Ratna bersandar ke dinding, tetapi tidak meronta. Sementara tanganku menyusup masuk ke dalam bajunya, mulut dan lidahnya kukecup. Kuhisap dan kugelitik langit-langit mulutnya. Kancing BH-nya kulepaskan. Tanganku bergerak bebas mengusap buah dadanya. Putingnya kupegang dengan lembut. Kami sama-sama hanyut dibuai kenikmatan walaupun kami masih berdiri bersandar di dinding.

Kami terangsang tak karuan. Nafas kami semakin memburu. Aku merasa tubuh Mbak Ratna menyandar ke dadaku. Dia sepertinya pasrah. Baju daster Mbak Ratna kubuka. Di dalam cahaya remang dan hujan lebat itu, kutatap wajahnya. Matanya terpejam. Daging kenyal yang selama ini terbungkus rapi menghiasi dadanya kuremas perlahan-lahan.

Bibirku mengecup puting buah dadanya secara perlahan. Kuhisap puting yang mengeras itu hingga memerah. Mbak Ratna semakin gelisah dan nafasnya sudah tidak teratur lagi. Tangannya liar menarik-narik rambutku, sedangkan aku tenggelam di celah buah dadanya yang membusung. Mulutnya mendesah-desah, Ssshh, sshh!

Puting payudaranya yang merekah itu kujilat berulangkali sambil kugigit perlahan-lahan. Kulepaskan ikatan kain di pinggangnya. Lidahku kini bermain di pusar Mbak Ratna, sambil tanganku mulai mengusap-usap pahanya. Ketika kulepaskan ikatan kainnya, tangan Mbak Ratna semakin kuat menarik rambutku.

Den Armannn Den Arman suara Mbak Ratna memanggilku perlahan. Aku terus melakukan usapanku. Nafasnya terengah-engah ketika celana dalamnya kutarik ke bawah. Tanganku mulai menyentuh daerah kemaluannya. Rambut halus di sekitar kemaluannya kuusap-usap perlahan.

Ketika lidahku baru menyentuh kemaluannya, Mbak Ratna menarikku berdiri. Pandangan matanya terlihat sayu bagai menyatakan sesuatu. Pandangannya ditujukan ke tempat tidurnya. Aku segera mengerti maksud Mbak Ratna seraya menuntun Mbak Ratna menuju tempat tidur. Bau kemaluannya merangsang sekali. Dengan satu bau khas yang sukar diceritakan.

Den Armannn bisiknya perlahan di telingaku. Aku terdiam sambil mengikuti apa yang kuinginkan. Mbak Ratna sepertinya membiarkan saja. Kami benar-benar tenggelam. Mbak Ratna kini kutelanjangkan. Tubuhnya berbaring telentang sambil kakinya menyentuh lantai. Seluruh tubuhnya cukup menggiurkan. Mukanya berpaling ke sebelah kiri. Matanya terpejam. Tangannya mendekap kain sprei. Buah dadanya membusung seperti minta disentuh.

Puting susunya terlihat berair karena liur hisapanku tadi. Perutnya mulus dan pusarnya cukup indah. Kulihat tidak ada lipatan dan lemak seperti perut wanita yang telah melahirkan. Memang Mbak Ratna tidak memiliki anak karena dia bercerai setelah menikah 3 bulan. Kakinya merapat. Karena itu aku tidak dapat melihat seluruh kemaluannya. Cuma sekumpulan rambut yang lebat halus menghiasi bagian bawah.

Kemudian, tanganku terus membuka kancing bajuku satu-persatu. ritsluiting jeans-ku kuturunkan. Aku telanjang bulat di hadapan Mbak Ratna. Penisku berdiri tegang melihat kecantikan sosok tubuh Mbak Ratna. Buah dada yang membusung dihiasi puting kecil dan daerah di bulatan putingnya kemerah-merahan. Indah sekali kupandang di celah pahanya. Mbak Ratna telentang kaku. Tidak bergerak. Cuma nafasnya saja turun naik.

Lalu akupun duduk di pinggir kasur sambil mendekap tubuh Mbak Ratna. Sungguh lembut tubuh mungil Mbak Ratna. Kupeluk dengan gemas sambil kulumat mesra bibir ranumnya. Tanganku meraba seluruh tubuhnya. Sambil memegang puting susunya, kuremas-remas buah dada yang kenyal itu. Kuusap-usap dan kuremas-remas. Nafsuku terangsang semakin hebat. Penisku menyentuh pinggang Mbak Ratna. Kudekatkan penisku ke tangan Mbak Ratna. Digenggamnya penisku erat-erat lalu diusap-usapnya.

Memang Mbak Ratna tahu apa yang harus dilakukan. Maklumlah dia pernah menikah. Dibandingkan denganku, aku cuma tahu teori dengan melihat film BF, itu saja. Tanganku terus mengusap perutnya hingga ke celah selangkangannya. Terasa berlendir basah di kemaluannya.

Lalu dipegangnya penisku yang sudah tegang dan dimasukkannya ke dalam mulutnya. Mataku terpejam-pejam ketika lidah Mbak Ratna melumat kepala penisku dengan lembut. Penisku dikulum sampai ke pangkalnya. Sukar untuk dibayangkan betapa nikmatnya diriku. Bibir Mbak Ratna terasa menarik-narik batang penisku. Tidak tahan diperlakukan begitu aku lalu mengerang menahan nikmat.

Kubuka lebar-lebar paha Mbak Ratna sambil mencari liang vaginanya. Kusibakkan vaginanya yang telah basah itu. Kujulurkan lidahku sambil memegang clitorisnya. Mbak Ratna mendesah. Kujilat-jilat dengan lidahku. Kulumat dengan mulutku. Liang kemaluan Mbak Ratna semakin memerah. Bau kemaluannya semakin kuat. Aku jadi semakin terangsang. Seketika kulihat air berwarna putih keluar dari lubang vaginanya. Tentu Mbak Ratna sudah cukup terangsang, pikirku.

Tubuh kami berhadapan. Tangannya menarik tubuhku untuk rebah bersama. Buah dadanya tertindih oleh dadaku. Mbak Ratna memperbaiki posisinya ketika tanganku mencoba mengusap-usap pangkal pahanya. Kedua Kaki Mbak Ratna mulai membuka sedikit ketika jariku menyentuh kemaluannya. Lidahku mulai turun ke dadanya. Putingnya kuhisap sedikit kasar. Punggung Mbak Ratna terangkat-angkat ketika lidahku mengitari perutnya.

Akhirnya jilatanku sampai ke celah pahanya. Mbak Ratna semakin membuka pahanya ketika aku menjilat clitorisnya, kulihat Mbak Ratna sudah tidak bergerak lagi. Kakinya kadang-kadang menjepit kepalaku sedangkan lidahku sibuk mencari tempat-tempat yang bisa mendatangkan kenikmatan baginya.

Erangan Mbak Ratna semakin kuat dan nafasnya pun yang terus mendesah. Rambutku di tarik-tariknya dengan mata terpejam menahan kenikmatan. Aku bertanya, Gimana Mbak rasanya suaraku lembut dan sedikit manja. Dia tidak menjawab. Dia hanya membuka matanya sedikit sambil menarik napas panjang. Aku mengerti. Itu bertanda dia setuju. Tanpa disuruh, aku mengarahkan penisku ke arah lubang vaginanya yang kini telah terbuka lebar. Lendir dan liurku telah banjir di gerbang vaginanya.

Kugesek-gesekan kepala penisku di cairan yang membanjir itu. Perlahan-lahan kutekan ke dalam. Tekanan penisku memang agak sedikit susah. Terasa sempit. Kulihat Mbak Ratna menggelinjang seperti kesakitan.

Pelan-pelan Den Armann!, Mbak Ratna berbicara dengan nafas sesak. Aku sekarang mengerti. Kemaluan Mbak Ratna sudah sempit lagi setelah 6 tahun tidak disetubuhi, walaupun dia sudah tidak perawan lagi. Memang aku belum berpengalaman kerena ini merupakan pertama kalinya aku menyetubuhi seorang wanita walau umurku sudah matang.

Kutekan lagi. Kumasukkan penisku perlahan-lahan. Kutekan punggungku ke depan. sangat hati-hati. Terasa memang sempit. Lalu Mbak Ratna memegang lenganku erat-erat. Mulutnya meringis seperti orang sedang menggigit tulang. Hanya sebagian penisku yang masuk. Kubiarkan sebentar penisku berhenti, terdiam. Mbak Ratna juga terdiam. Tenang.

Sementara itu, kupeluk tubuh Mbak Ratna dengan gemas sambil memainkan buah dadanya, menjilat, mengusap dan menggigit-gigit lembut. Mulutnya kukecup sambil lidahnya kumainkan. Kami memang sudah sangat bernafsu dan terangsang.

Lalu kemudian aku bertanya dengan suara lembut, Mau diteruskan. Mbak Ratna membuka matanya. Di bibirnya terlihat senyum manis yang menggairahkan.

Kutekan penisku ke dalam. Kemudian kutarik ke belakang perlahan-lahan. Kuhentakkan perlahan-lahan. Memang sempit kemaluan Mbak Ratna, mencengkram seluruh batang penisku. Penisku terasa seperti tersedot di dalam vagina Mbak Ratna. Kami makin terangsang!

Penisku mulai memasuki kemaluan Mbak Ratna lebih lancar. Terasa hangatnya sungguh menggairahkan. Mata Mbak Ratna terbuka menatapku dengan pandangan yang sayu ketika penisku mulai kukeluar-masukkan. Bibirnya dicibirkan rapat-rapat seperti tidak sabar menunggu tindakanku selanjutnya.

Sedikit demi sedikit penisku masuk sampai ke pangkalnya. Mbak Ratna mendesah dan mengerang seiring dengan keluar-masuknya penisku di kemaluannya. Kadang-kadang punggung Mbak Ratna terangkat-angkat menyambut penisku yang sudah melekat di kemaluannya.

Tak terhitung berapa kali aku maju-mundurkan penisku seiring dengan nafas kami yang tidak teratur lagi. Suatu ketika aku merasakan badan Mbak Ratna mengejang dengan mata yang tertutup rapat. Tangannya memeluk erat-erat pinggangku. Punggungnya terangkat tinggi dan satu keluhan berat keluar dari mulutnya secara pelan. Denyutan di kemaluannya terasa kuat seakan melumatkan penisku yang tertanam di dalamnya

Goyanganku semakin kuat. Kasur Mbak Ratna bergoyang mengeluarkan bunyi berdecit-decit. Leher Mbak Ratna kurengkuh erat sambil badanku rapat menindih badannya. Ketika itu seolah-olah aku merasakan ada denyutan yang menandakan air maniku akan keluar. Denyutan yang semakin keras membuat penisku semakin menegang keras. Mbak Ratna mengimbanginya dengan menggoyangkan pinggulnya.

Goyanganku semakin kencang. Kemaluan Mbak Ratna semakin keras menjepit penisku. Kurangkul tubuhnya kuat-kuat. Dia diam saja. Bersandar pada tubuhku, Mbak Ratna lunglai seperti tidak bertenaga. Kugoyang terus hingga tubuh Mbak Ratna seperti terguncang-guncang. Dia membiarkan saja perlakuanku itu. Nafasnya semakin kencang.

Dalam keadaan sangat menggairahkan, akhirnya aku sampai ke puncak. Air maniku muncrat ke dalam kemaluan Mbak Ratna. Bergetar badanku saat maniku muncrat. Mbak Ratna mengait pahaku dengan kakinya. Matanya terbuka lebar memandangku. Mukanya serius. Bibir dan giginya dicibirkan. Nafasnya terengah-engah. Dia mengerang agak kuat.

Waktu aku memuntahkan lahar maniku, tusukanku dengan kuat menghunjam masuk ke dalam. Kulihat Mbak Ratna menggelepar-gelepar. Dadanya terangkat dan kepalanya mendongak ke belakang. Aku lupa segala-galanya. Untuk beberapa saat kami merasakan kenikmatan itu. Beberapa tusukan tadi memang membuat kami sampai ke puncak bersama-sama. Memang hebat. Sungguh puas.

Memang inilah pertama kalinya aku melakukan senggama. Mbak Ratna lah wanita pertama yang mendapatkan air perjakaku. Walaupun dia seorang janda, bagiku dia adalah wanita yang sangat cantik. Waktu kami melakukan senggama tadi, kami berkhayal entah kemana. Mbak Ratna memang hebat dalam permainannya. Sebagai seorang yang tidak pernah merasakan kenikmatan persetubuhan, bagiku Mbak Ratna betul-betul memberiku surga dunia.

Aku terbaring lemas di sisi Mbak Ratna. Mataku terpejam rapat seolah tidak ada tenaga untuk membukanya. Dalam hati aku puas karena dapat mengimbangi permainan ranjang Mbak Ratna. Kulihat Mbak Ratna tertidur di sebelahku. Kejadian yang tidak pernah kuimpikan, terjadi tanpa dapat dielakkan. Mbak Ratna juga telentang dengan mata tertutup seperti kelelahan, mungkin lelah setelah dapat menghilangkan keinginan batinnya sejak menjanda 4 tahun yang lalu.

Kami masih berpelukan. Kemudian Mbak Ratna terasa seperti mengusap mukaku. Kubuka mataku. Dia tersenyum. Aku tersenyum. Seolah-olah kami tidak merasa aneh berpelukan tanpa sehelai benang pun di tubuh kami. Dia mencium bibirku.

Dia berbisik ketelingaku, Terima kasih ya Den Arman. Mbak Belum sempat dia menghabiskan kata-katanya, aku bertanya, Mbak puas Dia tersenyum dan mengangguk.Dua kali!, jawabnya ringkas.

Den Arman kamu memang hebat, penismu juga besar! Panjang!, katanya.

Sementara itu ia mengocokkan batang penisku. Suaranya membangkitkan gairahku.

Mbak suka, tanyaku. Dia tersenyum. Dia mengangguk tanda suka. Saat itu juga tanganku memegang buah dadanya. Tangannya mengocok terus penisku. Penisku tegang lagi. Kami jadi terangsang lagi.

Mbak mau lagi, tanyaku dengan suara manja. Dia tersenyum manis. Apa yang kuimpikan kini benar-benar menjadi kenyataan. Perlahan-lahan kubuka selimutnya. Kulihat kaki Mbak Ratna sudah mengejang. Sedikit demi sedikit terus kutarik selimutnya ke bawah. Segunduk daging mulai terlihat. Ufff, detak jantungku kembali berdegup kencang. Kunikmati kembali tubuh Mbak Ratna tanpa perlawanan. Gundukan bukit kecil yang bersih, dengan bulu-bulu tipis yang mulai tumbuh di sekelilingnya, tampak berkilat di depanku.

Kurentangkan kedua kakinya hingga terlihat sebuah celah kecil di balik gundukan bukit Mbak Ratna. Kedua belahan bibir mungil kemaluannya kubuka. Melalui celah itu kulihat semua rahasia di dalamnya. Aku menelan air liurku sendiri sambil melihat kenikmatan yang telah menanti. Kudekatkan kepalaku untuk meneliti pemandangan yang lebih jelas. Memang indah membangkitkan birahi. Tak mampu aku menahan ledakan birahi yang menghambat nafasku. Segera kudekatkan mulutku sambil mengecup bibir kemaluan Mbak Ratna dengan bibir dan lidahku.

Rakus sekali lidahku menjilati setiap bagian kemaluan Mbak Ratna. Terasa seperti tak ingin aku menyia-nyiakan kesempatan yang dihidangkannya. Setiap kali lidahku menekan keras ke bagian daging kecil yang menonjol di mulut vaginanya, Mbak Ratna mendesis dan mendesah keenakan. Lidah dan bibirku menjilat dan mengecup perlahan. Beberapa kali kulihat Mbak Ratna mengejangkan kakinya.

Aku sangat menikmati bau khas dari liang kemaluan Mbak Ratna yang memenuhi relung hidungku. Membuat lidahku bergerak semakin menggila. Kutekan lidahku ke lubang kemaluan Mbak Ratna yang kini sedikit terbuka. Rasanya ingin kumasukkan lebih dalam lagi, tapi tidak bisa. Mungkin karena lidahku kurang keras. Tetapi, kelunakan lidahku itu membuat Mbak Ratna beberapa kali mengerang karena nikmat.

Dalam keadaan sudah terangsang, kutarik tubuh Mbak Ratna ke posisi menungging. Ia menuruti permintaanku dan bertanya dengan nada manja.

Den Arman mau diapakan badan Mbak, bisiknya.

Aku rasa dia tak pernah diperlakukan seperti ini oleh suaminya dulu. Aku diam saja. Kuatur posisinya. Tangannya meremas sprei hingga kusut. Air mani Mbak Ratna sudah membasahi kemaluannya. Kubuka pintu kemaluannya. Kulihat dan perhatikan dengan seksama. Memang aku tidak pernah melihat kemaluan wanita serapat itu. Kucium kemaluan Mbak Ratna. Bau anyir dan bau air maniku bercampur dengan bau asli vagina Mbak Ratna yang merangsang. Bau vagina seorang wanita!

Jelas semua! Bulu kemaluan Mbak Ratna yang lembab dan melekat berserakan di sekitar vaginanya. Kusibakkan sedikit untuk memberi ruang. Kumasukkan jari telunjukku ke dalam lubang vaginanya. Kumain-mainkan di dalamnya. Kulihat Mbak Ratna menggoyang punggungnya. Kucium dan kugigit daging kenyal punggungnya yang putih bersih itu. Kemudan kurangkul pinggangnya. Kumasukkan penisku ke liang vaginanya. Pinggang Mbak Ratna seperti terhentak.

Perlahan-lahan kutusukkan penisku yang besar panjang ke lubang vaginanya dengan posisi Nungging. Tusukanku semakin kencang. Nafsu syahwatku kembali sangat terangsang. Kali ini berkali-kali aku mendorong dan menarik penisku. Hentakanku memang kasar dan ganas. Kuraih pinggang Mbak Ratna. Kemudian beralih ke buah dadanya. Kuremas-remas semauku, bebas. Rambutnya acak-acakan.

Lama juga Mbak Ratna menahan lampiasan nafsuku kali ini. Hampir setengah jam. Maklumlah ini adalah kedua kalinya. Tusukanku memang hebat. Kadang cepat, kadang pelan. Kudorong-dorong tubuh Mbak Ratna. Dia melenguh. Dengusan dari hidungnya memanjang. Berkali-kali. Seperti orang terengah-engah kecapaian. Ehh.. ek, Ekh, Ekh.

Akirnya aku merasakan air maniku hampir muntah lagi. Waktu itu kurangkul kedua bahu Mbak Ratna sambil menusukkan penisku ke dalam. Tenggelam semuanya hingga ke pangkalnya. Waktu itulah kumuntahkan spermaku. Kutarik lagi, dan kuhunjamkan lagi ke dalam. Tiga empat kali kugoyang seperti itu. Mbak Ratna terlihat pasrah mengikuti hentakanku.

Kemudian kupeluk tubuhnya walaupun penisku masih tertancap di dalam kemaluannya. Kuelus-elus buah dadanya. Kudekati mukanya. Kami berciuman. Begitu lama hingga terasa penisku kembali normal. Mbak Ratna sepertinya kelelahan. Keringat bercucuran di dahi kami. Kami telentang miring sambil berpelukan. Mbak Ratna terlihat lemas lalu tertidur.

Melihat Mbak Ratna begitu, dan hujan masih belum reda, birahiku bangkit kembali. Kurangkul tubuh Mbak Ratna dan aku bermain sekali lagi. Kali ini Mbak Ratna menyerah. Dia tidak menolak. Kumainkan kemaluannya sampai puas. Bau di kamar ini adalah bau air mani kami. Bunyi tempat tidur pun berdecit-cit. Ahh aaghh.

Sesudah itu perlahan-lahan aku berdiri dan memakai kembali pakaianku. Aku keluar dari kamar Mbak Ratna menuju ke ruang depan. Sewaktu aku keluar, barulah aku sadar pintu kamar Mbak Ratna tidak tertutup rapat.

Rupa-rupanya kakak iparku sudah pulang. Mendadak aku pucat kalau-kalau kejadian tadi disaksikan oleh kakak iparku. Aku keluar sambil mencoba berlagak seperti tidak terjadi apa-apa. Kemudian aku duduk di sofa. Sebentar kemudian kakak iparku datang membawa minuman. Kulihat mukanya biasa saja. Kuyakinkan diriku bahwa kakak iparku tidak tahu apa yang telah terjadi tadi antara aku dengan Mbak Ratna.

Aku bertanya, Abang tidak pulang sama Mbak

Tidak. Dia ke Singapore 4 hari!, jawabnya. Dia tersenyum.

Minumlah!, dia mempersilakanku.

Kemudian dia berjalan menuju ke kamarnya. Aku duduk dan menonton film Airforce OneMbak sebentar lagi mau pergi, ambil mobil di sana. Nanti malam tolong kamu tidur di sini ya, sekilan jaga rumah!, katanya pendek.

Memang bagitulah Kalau abangku tidak ada, aku yang jadi sopir kakak iparku untuk membawa BMW nya ke mana-mana. Malam itu aku tidak pulang. Tidur di rumah abangku! Memang ada kamar khusus untukku di rumahnya yang cukup besar itu. Tapi yang lebih spesial lagi bagiku adalah tidur dalam pelukan Mbak Ratna

Friday, November 22, 2019

Montoknya Susu Yuli

SahabatQQ - Pengalaman pertamaku berselingkuh membuat pikiranku tidak tenang ditambah lagi kenekataku mengeluarkan sprema di memek yuli. Aku sangat takut dia hamil, Dan jika itu terjadi. Untuk menghilangkan rasa curiga kepada istriku aku bercinta dengan istriku. Aku selalu membayangkan tubuh montoknya yuli pada saat bercinta dengan istriku

Montoknya Susu Yuli


Esok harinya aku telepon Yuli dan menyampaikan kekawatiranku. Jawaban Yuli cukup menenangkan pikiranku. Mas pikir aku sudah gila apa, kemarin itu pas masa aku ndak subur mas, jadi aku mau pejuh mas nyemprot di anuku. Aku juga tidak mau suami dan keluargaku tau apa yang terjadi. Sungguh itu pengalamanku pertama. Obrolan kami lanjutkan dengan nada penyesalan, mengapa perselingkuhan itu harus terjadi. Tapi aku dan Yuli tidak berani berjanji perselingkuhan itu tak akan terulang lagi.

Seminggu kemudian, Yuli sms, menanyakan aku sibuk atau tidak. Aku jawab, Untuk kamu segala kesibukan bisa aku tinggal.Kemudian dia ngajak ketemuan di salah satu cafe di mall terbesar di kotaku. Katanya ada yang ingin dia obrolkan.

Langsung aja aku meluncur dengan Jazz kesayangan ke mall itu. Sesampai di mall, aku memarkir mobil, dan langsung menuju cafe. Di sana aku lihat Yuli sedang duduk membaca majalah.
Cantik sekali kau siang ini Yul, kataku mengagetkannya.
Hai, apa kabar, mas Alex ini datang mengagetkan, pakai muji-muji segala, jawabnya diiringi senyum manis.

Aku duduk di sampingnya, memesan cafelatte. Aku langsung tanya, Katanya ada yang mau diobrolin, soal apa sih

Wajah Yuli yang semula cerah, berubah menjadi sendu, tampak ada beban berat yang sedang dipikulnya. Terus dia cerita habis berantem sama mertuanya, karena ia dianggap boros dalam membelanjakan gaji suaminya.

Aku titipkan anakku ke kakak iparku, aku mau cari ketenangan, karena itu aku telepon mas Alex. Aku malas di rumah dalam kondisi mertua masih uring-uringan.
Ya udah, sekarang kita mau kemana tanyaku.
Terserah mas Alex aja, yang penting sebelum jam 7 malam aku sudah di rumah.

Otakku berpikir cepat, lalu aku ajak dia jalan-jalan ke tempat wisata pegunungan yang sejuk yang letaknya tak jauh dari kotaku. Di tempat itu aku punya villa. Dia setuju, setelah membayar minuman, kami langsung berjalan menuju parkiran, dan tancap gas menuju kawasan wisata itu.

Di perjalanan kami saling berpegangan tangan, dan bercanda. Tapi sebenarnya aku berpikir keras gimana caranya menyuruh keluar Pak Arman penunggu Villa. Tidak mungkin aku membawa perempuan lain ke vilaku, pasti nanti pak Arman akan bicara sama istriSampai di Taman Sari, sebut saja begitu nama tempat wisata itu, aku putar-putar sebentar mencari penginapan yang cocok, yang jauh dari vilaku. Dan pilihanku jatuh pada vila Lily, tempatnya asyik, dan aku pilih kamar yang di belakang, agak tersembunyi dengan parkir mobil di bawah, dan kamar di atas.

Begitu masuk ke dalam kamar, pintu tidak aku kunci karena penunggu penginapan pasti akan datang lagi mengantarkan minuman yang kami pesan dan perlengkapan mandi. Begitu pintu aku tutup, tanpa dikomando, aku dan Yuli berpelukan rapat, bibir kami saling pagut. Erat sekali pelukan kami, sampai hampir sesak nafas, seperti sepasang kekasih yang sudah lama sekali tak bertemu. Aku kangen banget sama mas Alex katanya dengan nafas memburu.

Aku juga kangen sama kamu Yulaku ingin kamu bersamaku selamanya kataku juga dengan nafas terputus-putus.
Kita menikah aja yukkk, pintanya.
Aku mau tapi apa mungkin jawabku.

Sepuluh menit kami berciuman, tubuh yang berpelukan berjalan kecil, berputar-putar seperti penari salsa. Pelukan dan ciuman kami harus berhenti waktu pintu diketuk dari luar. Yuli segera duduk di sofa sambil merapikan pakaiannya yang agak kusut. Kubuka pintu kamar, dan kubiarkan penunggu penginapan meletakkan 2 cangkir teh ke meja, dan meletakkan handuk serta sabun di tempat tidur. Waktu penunggu penginapan pamit, kuselipkan uang 50 ribu ke tangannya sambil mengucapkan terima kasih. Si penunggu senang sekali mendapat tips dariku. Begitu sang penunggu keluar, pintu kamar langsung aku kunci.

Aku duduk di sofa, di samping Yuli. Mumpung masih hangat, diminum yuk, kataku. Dan Yuli langsung mengambil cangkir teh hangat itu, meneguk isinya. Kuperhatikan caranya minum, sexy sekali bibirnya. Aku lihat begitu, Yuli tersenyum, senyu yang manis, yang membuat nafsuku menggelegak. Kurapatkan tubuhku ke tubuh Yuli. Saat dia meneguk tehnya lagi, segera ku tarik tangannya, dan kucium bibirnya yang masih penuh dengan air teh. Akibat terkaman bibirku itu, teh yang ada dimulut Yuli sedikit tumpah keluar, dan sebagian masuk ke mulutku. Kubuka mulutnya dengan lidahku, sampai air teh itu berpindah semua ke mulutku. Kemudian teh yang dimulutku kembali kudorong ke mulut Yuli, begitu bergantian. hmmmm ciuman yang asyik, yang pernah aku impikan tapi baru sekali ini bisa aku lakukan.ku. Akhirnya aku putuskan untuk check in di salah satu penginapan.

Setelah beberapa kali tukar air teh yang bercampur air liur kami berdua, akhirnya teh dimulut kami habis. Kini aku yang minum teh dengan porsi yang lebih banyak, kami berciuman lagi, saling dorong air teh ke mulut kami masing-masing. Tak ada desahan yang keluar, karena mulut kami dipenuhi minuman. Setelah teh kedua itu habis dari mulut kamu, Yuli menarik bibirnya.

Gila. darimana mas Alex dapat ide ciuman model begitu, enak banget mas, asyik, katanya ngos-ngosan. Memang ciuman model seperti itu membuat nafas kita ngos-ngosan karena harus menjaga minuman agar tidak banyak yang tumpah dari mulut.
Aku sering berkahyal melakukan persetubuhan denga berbagai cara, yang romantis dan lembut, termasuk cara berciuman tadi. Jawabku.

Kemudian aku berdiri dan kuraih tangannya, kami berdiri berhadapan, merapatkan tubuh kami, dan kembali berciuman. Fantasi apa lagi yang mau kamu terapkan mas tanya Yuli penasaran.
Tanpa menjawab pertanyaannya, kudorong tubuhnya ke meja rias yang cerminnya besar. Di depan meja rias itu, tubuhku menghadap ke cermin dan tubuh Yuli membelakanginya. Aku ingin kita menari, dan tarian kita bisa kita lihat di cermin, kataku sambil melepas baju dan celananya. Yuli memahami maksudku, dia juga melepas baju dan celanaku, termasuk celana dalamku. Kami telanjang bulat di muka cermin. Kontolku yang sudah tegang menempel di perut Yuli, dan buah pelernya menempel di jembinya yang tertata rapi. Ada sensasi luar biasa saat buah pelerku kegesek-gesek bulu kemaluannya. Dari cermin kulihat pantat montok Yuli, oughhhhh pantat itu betul-betul membangkitkan nafsuku.
Kuraih bibir Yuli, kuciumi dengan lembut dan ia membalas dengan cara yang sama, sedang tanganku meremas dan meembelai pantat Yuli, sesekali tanganku meraba punggunnya. Tangan Yuli juga meraba pantatku, sesekali rabaannya menjangkau buah pelerku. Sambil berpelukan, berciuman, saling raba, tubuh kami bergerak ke kiri dan kanan. Sesekali kami berputar, sehingga Yuli ganti yang melihat tubuhku di cermin.
Perut Yuli sudah mulai basah dengan precumku yang terus menetes, dan gesekan-gesekannya membuatku kontolku berdenyut-denyut. Dan tanganku mulai bergerilya, membelah pantat Yuli, mengikuti lekuk-lekuknya sampai ke lubang anus, dan terus turun ke memeknya. Kurasakan memeknya sudah basah. Toketnya yang gedhe, dan pentilnya yang mengeras semakin membuat denyut di kontolku tambah keras. Tubuh kami mulai berkeringat, dan keringat itu semakin membuat nikmat, karena kontolku bisa lebih leluasa bergerak di tubuh Yuli.

Setelah beberapa menit berciuman, masih dengan berpelukan, kubimbing tubuh Yuli ke tempat tidur. Kubaringkan tubuhnya di tempat tidur. Karena posisi pelukan, maka tubuhku menindih tubuhnya. Tanganku beralih ke depan, meremas toketnya, dan memelintir putingnya. Sedang mulutku mengulum toket yang satunya. Kumainkan lidahku di pentilnya, sesekali menjilati seluruh arena toketnya yang membuat Yuli geli keenakan. Yuli cuma bisa mendesah dan menjambak-jambak rambutku
Serbuan bibirku terus turun, dari toket ke perut, sedang kedua tanganku meremas-remas toketnya. Akhhh masssshhh, ennnnaaakkkk massssshhhh oughhhhhhhh terusssssinn, racaunya. Kulirik matanya sayu, tanda sudah horny berat. Tapi aku masih ingin berlama-lama memainkan tubuh Yuli yang kenyal, putih dan menggairahkan ini.

Kini bibirku bermain di pahanya, kuciumi pahanya bergantian, kiri dan kanan. Kujilati lipatan di pahanya sampai selangkangannya. Terus jilatanku turun ke betis. Tanganku kini bermain mengelus-elus bulu jembinya. Yuli semakin kelenjotan mendapat perlakuan seperti itu. Kemudian jilatanku naik lagi ke atas, tanganku merentangkan paha Yuli, hingga mekinya yang merah dan basah terkuak.

Kumainkan lidahku diclitnya. Yuli menjerit kecil, Owhhhh enak sayanggggg terusiiiiinn Jeritannya semakin membuatku bergairah. Semakin liar lidahku menari-nari di memeknya. Kusapu seluruh memeknya dengan lidahku, kugigit-gigit kecil clit nya. Yuli semakin membuka lebar pahanya. Dan memberi kesempatan tanganku untuk meremas-remas toketnya. Keringatnya semakin deras, cahaya neon membuat tubuhnya yang putih semakin bersinar. Dia semakin keras menggelinjang ke kanan dan ke kiri. Tangannya menekan kepalaku untuk semakin rapat di memeknya. Dan kali ini jilatanku bukan cuma di memek, tapi juga menyentuh lubang anusnya.

Massshhhhhh aaakuuuu mooooooooo keluuuuarrrrr, desah Yuli. Mendengar desahan itu, langsung saja kutusukkan lidahku ke dalam memeknya. Pantat Yuli terjingkat ke atas, dan dalam waktu yang bersamaan keluar lendir kenikmatan dari memeknya membasahi lidahku. Yuli semakin keras menjambak rambutku, dan tubuhnya menegang, pahanya menjepit kepalaku. Kubiarkan beberapa saat lidahku di dalam memek Yuli, sampai lendir kenikmatan itu habis kutelan. KlikDisini :

Beberapa waktu kemudian, tubuh Yuli semakin lemas, jepitan pahanya di kepalaku sudah mengendur. Aku langsung bangun, dan tidur di sisi Yuli. Yuli segera menciumiku dengan ganas. Makasih sayanggggg, permainkan kamu buat aku ketagihan, katanya sambil mengalihkan ciuman dari bibir ke keningku.
Buat kamu, aku mau melakukan apa saja Yul, karena aku senang, jawabku.
Mas, aku mau mandi dulu ya, ndak enak nih basah dan bau keringat begini.
Ya, mandilah dulu, biar harum badan kamu. Aku juga mau ke mobil sebentar, jawabku.

Dengan tetap telanjang, Yuli melangkah ke kamar mandi yang memang tersedia di dalam kamar. Dia mandi tanpa mengunci pintu kamar mandi, sehingga aku bisa melihat tubuhnya yang semakin bercahaya karena terkena air. Aku segera pakai pakaianku, dan melangkah ke mobil.

Seluruh keluargaku selalu minum madu setiap pagi dan menjelang tidur. Karena itu, di mobil selalu ada persediaan madu, karena sering dalam perjalanan jauh kami kesulitan mencari madu. Kuambil botol madu dan kubawa ke kamar. Di kamar kulihat Yuli sudah selesai mandi, dan dia duduk di sofa, handuk melilit di tubuhnya, tapi pundak dan pahanya tetap kelihatan. Raut kelelahan sudah tak tampak lagi, wajahnya benar-benar segar.
Ngapain sih mas ke mobil tanya Yuli penasaran.
Ini ngambil madu, jawabku sambil menunjukkan botol madu.
Buat apa tanyanya penasaran.

Aku tak menjawab pertanyaannya, hanya kuraih tangannya, dan kugandeng ia ke tempat tidur. Yuli telentang di tempat tidur, dan kulepas handuk yang basah itu dari tubuhnya. Aku juga melepas seluruh pakaianku. Kembali kami telanjang berdua. Kubuka botol madu, kuteguk sedikit isinya. Lalu kulumat bibir Yuli. Rupanya Yuli baru sadar fungsi madu itu, dan ia juga semakin gairah memagut bibirku yang manis karena madu. Sambil berciuman, kuteteskan madu ke toket Yuli. Kulihat mata Yuli membelalak waktu kuteteskan madu ke toketnya, ia seperti bertanya untuk apa madu itu. Botol madu yang di tangan kuletakkan di ujung ranjang, biar tidak tumpah.

Bibirku melepaskan ciuman Yuli, lalu turun ke bawah menjelajahi toketnya yang penuh dengan madu. Kuhisap-hisap toketnya yang manis. Yuli menjerit kesakitan karena isapanku, tapi mulutnya mengatakan sebaliknya. Yahhhhh isep terrrrruuusss massshhh, saaakkkit tapiii eeenakk.

Secara bergantian kuhisap toket Yuli dengan mulutku. Dan satu jari tanganku kuoleskan pada madu yang meleleh di toket Yuli, lalu jari itu aku masukan ke dalam mulut Yuli. Yuli seperti anak kecil dapat permen manis, asyik menghisap jariku.

Karena madu di toket Yuli sudah habis, dan rasa manisnya sudah hilang, kuraih lagi botol madu dengan maksud untuk kululuri tubuhnya dengan madu. Tapi kali ini Yuli merebut botol madu itu. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan. Yuli mendorong tubuhku, sehinga kini aku yang telentang di kasur, dengan kaki menjuntai ke bawah. Lalu yuli menuangan sedikit madu kontolku. Dingin-dingin basah rasa kontolku. Kemudian Yuli langsung menjilati kontolku yang berleleran madu. Separuh batang kontolku masuk ke dalam mulutnya, dan Yuli memaju mundurkan kepalanya menghsap kontolku. Kini giliran aku yang kelenjotan. Yuli meletakkan botol madu ke lantai, sambil mulutnya sibuk menyedot kontolku. Ouhhggggg aahhhhssssstt teruuuuuusss YYYYYuuulll, cuma itu yang keluar dari mulutku. Karena nggak kuat mendapat serangan dahsyat itu, aku langsung berdiri, dan dengan sedikit kasar mengangkat tubuh Yuli untuk kurebahkan di kasur.

Pahanya kuangkat tinggi-tinggi, hingga mekinya menyembul dan batang kontolku yang sudah tegang, langsung masuk ke memeknya yang basah. Memek Yuli masih tetap peret seperti minggu lalu. Pelan-pelan kudorong penisku masuk ke memeknya. Kaki Yuli bersandar di pundakku. Kugenjot terus pelan-pelan sampai masuk semua kontolku ke memeknya. Yuli mendesah keenakan. Desah kami memenuhi ruangan kamar.

Sambil kulihat kontolku yang masuk keluar ke memek Yuli, tanganku meremas paha Yuli. Sedang tangan yuli Cuma bisa meremas-remas kasur. kontooooolmu enaakkkk masssshhh, aku sukaaaaracau Yuli.
ughhhh iya sayyyyyangg, memekkku juga enakkkk.Kami terus berpacu mengejar puncak. Sepuluh menit kemudian aku merasa ada cairan yang mulai mendesak kontolku. Yuuullll aku mau keluarrrr, aku keluarin dimanahhhh
Di memeku ajjjjjjah mashhhh, akkkkuuu juggga mau kerrrruuuuuuarrr.

Kubenamkan seluruh batang kontolku ke memek Yuli. Crot-crot crot pejuhku keras menyembur membasahi memek Yuli, sebelum ia sempat melanjutkan omongannya. Sodokan kontolku dan semprotan pejuhku juga mempengaruhi memek Yuli, hampir bersamaan memek Yuli juga mengalirkan lahar kenikmatan.

Pelan-pelan kuturunkan paha Yuli dari pundakku. Dan tubuhku rebah menindih tubuh Yuli. Terima kasih sayang, kamu luar biasa, kataku. Yuli tidak menjawab, hanya mencium bibirku, dan dari sudut matanya ada titik air bening.

Aku tak ingin merusak suasana dengan menanyakan mengapa ia menangis. Kubiarkan saja. Setelah itu kami mandi, dan mengulangi persetubuhan di kamar mandi. Jam 6 petang aku meluncur kembali ke kotaku, mengantar Yuli ke rumahnya.
Lebih dari lima kali kami melakukan perselingkuhan itu. Dan yang paling berkesan adalah perselingkuhan yang kami lakukan di vila

Wednesday, November 20, 2019

Selingkuh Karena Hasratku Tak Terpuaskan

SahabatQQ - Saya menikah pada usia 22 tahun. Saya terpaksa harus menikah dengan laki laki playboy karena ayahku yang terlilit utang sana sini. Sejak menikah saya tidak pernah merasakan apa yang disebut nikmat sesual.
Selingkuh Karena Hasratku Tak Terpuaskan\


Bahkan, teman-teman mengatakan, malam pertama malam yang paling indah. Seperti untuk saya, malam pertama adalah malam neraka !!!. Rupanya, Burhan, suami saya menderita diabetes (kadar gula darah tinggi yg), yang sangat parah, cukup untuk mengganggu kejantanannya di tempat tidur. Selama lima tahun menikah, selama yang aku digaulinya hanya membelai, mencium, dan mengklik belaian, sisanya hanya keluhan hanya kekecewaan. Burhan sering merangsang dirinya dengan bermain film porno yang telah kita lihat baik sebelum aktivitas seksual. Tapi apa yang terjadi ? Burhan masih lesu, tidak mampu merangsang penisnya untuk mendapatkan ereksi, tetapi saya sangat sangat gembira, konyol. Saya mendapat pelajaran seksual dari film-film yang diputar Burhan. Saya sering melamun, aku kacau seorang pria jantan. Saya sering masturbasi ringan untuk melampiaskan hasrat seksual saya, dengan berbagai cara yang saya dapatkan dari fantasi imajiner saya.

Suatu hari, Burhan harus terbaring di rumah sakit karena penyakitnya. Selama hampir satu bulan dia dirawat di rumah sakit, saya semakin merasa kesepian selama yang sama. Suatu hari aku harus pergi membayar untuk kesehatan di apotek besar, dan harus antre lama. Selama aku berdiri di baris setelah jenuh. Tiba-tiba aku ingin keluar dari apotek dan mencari suasana segar. Aku pergi ke sebuah Mall dan makan dan minum restoran disebuah. Aku duduk di sana sendirian disebuah sudut. Karena restoran ini begitu penuh sesak itu, jadi aku tempat kembali dan sudut. Setelah beberapa saat aku makan, ada seorang anak muda yang tampan meminta izin untuk duduk di depan saya.
Karena itu mungkin hanya bangku yang satu-satunya yang tersisa. Dia pernah ramah dan sopan, tersenyum. Singkat cerita, kami bertemu, dan chatting-chatting, hingga waktu, ia membuka identitasnya. Dia masih bujang, orang tua tinggal di luar negeri. Di Jakarta dia tinggal bersama adiknya yang masih di SMA. Hampir satu jam kami berbicara. Dalam waktu percakapan, saya memberinya kartu saya lengkap dengan nomor telepon. Nama orang adalah Ronald, tubuh kekar tinggi, kulitnya kecokelatan, macho tampaknya. Sebelum kami berpisah, kami berjabat tangan dan berjanji satu sama menelpo lain nanti. Ketika berjabat tangan, Ronald menggenggap jari selama ia tampak jauh ke dalam mata saya disertai dengan senyum manis penuh arti. Aku menjawab, tidak ada senyum kurang manis. Kemudian kami berpisah untuk kembali kekesibukan masing-masing. Dalam perjalanan pulang, aku tersesat tiga kali
Ketika saya mengendarai mobil, pikiran saya tetap selalu ke anak muda? Mengapa hanya untuk jalan kembali ke daerah perumahan saya menyimpang pula untuk Ciputat, lalu kembali pula untuk memblokir M lagi, kemudian melanjutkan jalan saat bermimpi, eh ? saya sudah wilayah ..kok Thamrin. Sial benar !!! Tapi Ok Anda tahu ?! Sudah satu minggu pengantar usia ke Ronald, setiap hari aku merasa rindu dengan dia. Burhan suamiku masih terbaring di rumah sakit, tapi tugas untuk mengurus Burhan tak pernah absen. Saya memberanikan diri untuk memanggil Ronald untuk HP. Saya mengatakan bahwa saya kanget benar-benar dengan dia, sehingga dia, hanya merindukan juga dengan saya. Kami janji dan tempat pertemuan dari pertemuan pertama kami. Ronald mengajak saya untuk berjalan, saya menolak, takut melihat orang yang akrab dengan saya. Akhirnya kami sepakat untuk ngobrol di tempat yang aman dan tenang, yaitu; ?Hotel?. Ronald membawa saya ke sebuah hotel bintang lima. Kami pergi dengan mobilnya. Sementara saya memarkir mobil saya di Mall, demi keamanan privasi. Di hotel kami mendapat kamat di lantai VII, tenang memang, tapi ada keheningan, tenang, dan romantis. ?Anda sering datang ke sini?? Aku bertanya, ia menggeleng dan tersenyum. ?Hanya saja kali ini Tante? sambungnya. ?Jangan panggil aku Bibi terus dong ?!? aku memohon.

Sekali lagi ia tersenyum. ?Baik Yulia? katanya. Kami saling memandang, kami masih berdiri berhadapan di depan jendela kamar hotel. Kami saling menatap, tidak sepatahpun tidak ada kata-kata keluar. Jantungku berdebar lebih, logika saya benar-benar mati, dan saya merasa lebih tak karuan, campuran antara senang, emosi, lezat, romantis, takut, ah ? ..macam-macamlah !!!. Tiba-tiba, karena alasan apapun, kita secara bersamaan saling berpelukan, berpelukan erat. Aku membenamkan kepalaku di dadanya Ronald, semakin erat aku memeluk. lengan melingkar di pinggangnya. Kami masih diam. Segera saya menangis tanpa diketahui Ronald, air mata hangat membasahi dadanya. ?Kamu menangis Yulia?? Tanyanya. Aku terdiam, isak tangis semakin serius. ?Kanapa?? Dia bertanya lagi. Ronals lembut mengusap air mataku. ?Anda menyesal Yulia sini?? Tanya Ronald lagi. Sekali lagi saya diam. Akhirnya Aku menggeleng. Dia membawa saya ke tempat tidur. Saya berbarin di tepi tempat tidur. Ronald duduk di sampingku, mengelus rambutku. Yah ? .rasanya selangit benar-benar !.


Aku menarik tangan Ronald memelukku, dia patuh. Aku memeluknya erat-erat, lalu dia mencium keningku. Tampaknya dia mencintai saya. Demikian mencium pipiku. gairah seks saya lebih berapi-api, mengetahui selama ini saya hanya bisa menonton dan menonton hanya disebut ?penis? semnatar saya tidak pernah merasa sukacita. Ronald membuka kancing kemejanya satu nya per satu. Aku menarik tangannya untuk memberi tanda agat ia membuka kancing busananku satu per satu. Dia memenuhi. Semakin ia membuka kancing busanaku lebih terangsang saya. Dalam sekejap aku sudah telanjang total! Ronal melihat putih mulus saya, tak henti-hentinya dia memuji dan menggelengkan kepalanya tanda kekaguman. Kemudian dalam sekejap ia juga telah menjadi telanjang. Aduh ?? jantan dia. Big penis dan ereksi keras tampaknya. napas saya semakin tidak teratur lagi.
Ronald membelai payudara saya, maka ?? tersedot. Oh ? ..nikmat dan aku terangsang sekali. Dia mencium dadaku, leherku. Aku tidak kurang kreatif, ku ku ditahan dan membelai penisnya Ronald. Aku membayangkan semua adegan yang pernah saya lihat di film-film porno. Aku merunduk tanpa sadar, dan menghisap penisnya Ronald. Gaya saya masih kaku, tapi oke untuk pemula. Dia menggelaih setiap kepala kujilati penisnya. jari Ronald mengelus pangkal pahanya, memekku bulu di belaian, sesekali manarik-menariknya. Lebih terangsang saya. Karuan sudah vagina basah, seks disebabkan oleh emosi meluap.

Aku lupa segalanya. Akhirnya, kami berdua mengambil posisi di tengah-tengah tempat tidur. Saya berbarimng dan selangkangan terbuka, posisi siap, siap untuk ditumbuk. Ronald memasukkan penisnya ke dalam vaginanku, oh ? sakit .kok, nyeri? Aku tidak mengatakan apa-apa, tapi semakin nikmat. Dia terus gemetar, saya kadang-kadang meladeninya. Sampai ? .cret ? cret ? cret ? Ronald tumpah air mani muncrat di dalam vagina saya. Sebenarnya, aku suka dia, saya pikir ada keluar dari vagina saya, tapi saya pertama kali, bahkan dua kali aku keluar. Benar-benar, setelah kami keluar dari tempat tidur, kita melihat noda darah segar lembar putih itu. Aku masih perawan !!! Ronald bingung, aku bingung. Akhirnya aku ingat, dan saya menjelaskan bahwa selama aku menikah, aku belum pernah kacau suami saya, karena dia impoten karena diabetes penyakit. ?Jadi Anda masih perawan ?!? Dia bertanya, terkejut. Saya jelaskan lagi, dan dia memelukku sayang dan kasih sayang dalam semua. Kami masih telanjang, berpelukan, tubuh kita menempel satu sama lain. Aku mencium bibirnya, tanda cinta saya tetap. Ini kegadisanku seharusnya milik suami saya, mengapa harus Ronald mendapatkannya? Ah ? .bodo begitu! Saya juga bingung! Itu hampir satu hari kami berada di kamar hotel, tiga kali aku berhubungan seks dengan anak muda ini

Tidak semua gaya bisa saya berlatih di dalam ruangan. Aku belum mengalami! Tampaknya ia juga selalu tahan lama !! Tapi lumayan untuk seorang pemula. Setelah makan siang, kami Tudur tertidur saat chatting, posisi masig dengan busana seadanya. Menjelang sore aku bergegas ke kamar mandi. tubuh membrsihkan. Ronald juga mengambil mandi. Kami mandi bersama-sama, trkadang saling berpelukan, saling mencium, tertawa, bahkan sedikit lelucon dengan membelai penisnya. Dia tidak kalah kreatif, bermain puting saya, saya terangsang ?? dan ?? oh, ? .we melakukannya lagi dalam posisi berdiri. Tubuh kita masih basah dan penuh sabun. Oh sukacita, saya bersanggama telanjang basah di kamar mandi. Ronal adalah hubungan seksual yang lama sedikit, mengetahui berapa banyak putaran dia malakukannya,. sekarang dia tampak tampak sedikit kerja keras. Dirangsangnya saya, mencium bagian luar vagina, dijilatinya tepi, dalam, dan oh ? .aku menggeliat kenikmatan.
Saya juga tidak ingin kehilangan bisnis, kocok-kocok penis saya yang sudah tegang Ronald membesar, saya sisipkan di tengah-tengah kedua payudara, saya bermain dengan kedua tetekku adegan meniru di VCD blue film. Saya tidak pernah berpikir, adegan begitu, Ronald mampu menyemprotkan air maninya, dan disemprot ke arah wajah saya. Aneh, aku merasa jijik, bahkan aku melulurkannya mendapat wajah dan merasa nikmat dalam semua. ?Kau menipu! Namun tidak ada yang keluar!? Seruku. ?Maaf, tidak bisa memasang ?.? Dia menjawab. Aku menariknya dan dibesarkan ****** Ronal masuk memekku, aku memeluknya dalam-dalam, aku mencium bibirnya, dan kugoyang-goyang pinggul sejadinya. Ronald diam, ia tampak sedikit di tepi, tapi masih kugoyang, dan ah ? .aku puas kali ini, sampai ia menyadari bahwa aku mmencubit perut keras dan aku setengah berteriak kenikmatan, terasaada sesuatu yang keluar di vagina saya, saya telah mencapai klimaks yang paling lezat.
Setelah mandi, berpakaian, hanya merasa bagian saya sakit. Mungkin karena aku terlalu cemas sama sekali. Setelah semuanya OK, sebelum kita meninggalkan ruangan untuk pulang, kami harus saling berpelukan di depan cermin. Ada banyak kata-kata yang kita dapat menghapusnya. keheningan kami, saling berpelukan. ?Aku mencintaimu Yulia? Terdenga Ronald suara berbisik, sambil menatap wajah saya sangat. Aku terdiam, entah bagaimana bisa begitu. Dia mengulangi kata-kata ini tiga kali. Aku terdiam. Tidak ada pikiran sama sekali, saya meneteskan air mata, terharu. ?Aku mencintaimu, Ron,? kataku pelan. ?Sayang itu bisa abadi, tapi cinta alam sementara dapat ?aku pergi lagi. Ronald menyeka air mata dengan jari-jarinya. Aku melihat bodoh dan cengeng, kenapa aku bisa mengirimkan dan menyerahkan ke Anka muda ini? Setelah puas dengan perpisahan scene, maka kita melangkah keluar dari ruangan setelah check out, kami menuju Blok M dan kami berpisah di tempat parkir. aku bisa mencium pipinya, ia juga menanggapi dengan mencium tanganku. Ronald kembali ke rumahnya, dan aku pulang dengan gejolak jiwa yang sangat sangat berkecamuk ada Karua.
Merasa sedih, senang, puas, cinta, kasih sayang dan sebaginya dan sebagainya. Saat memasuki halaman rumah saya, saya terkejut, banyak orang berkumpul di sana. Astaga ada bendera kuning terpasang di sana. Aku mulai gugup, ketika saya kemuar dari mobil, saya menemukan keluarga Burhan mas berkumpul, beberapa menangis. Ya ampun, mas Burhan suami saya telah disebut Maha Kuasa. Saya dicerca keluarganya, kata mereka aku sulit dihubungi. Tentu saja tidak menentu, dari HP saya sejak saya muncul di hotel saya belum saya mulai rumah. Aku melihat Burhan mas sudah tergeletak mati di tempat tidur. Dia pergi selamanya, meninggalkan aku, meninggalkan seluruh kekayaannya yang melimpah. Sekarang aku janda kesepian begitu kaya dalam arti sebenarnya. Tiga hari kemudian saya menghubungi Ronald melalui HP, yang menjawab seorang wanita dengan suara lembut. Saya panas, tapi aku mencoba untuk tidak cemburu. Saya mendapat penjelasan dari dia, bahwa ia adalah adiknya Ronald. Dan juga menjelaskan bahwa Ronald sudah berangkat ke Amerika tiba-tiba, karena Papa menelepon ibunya pada bisnis yang mendesak

Sekarang aku telah kehilangan kontak dengan Ronald, juga akan merindukannya. Saya kehilangan dua orang yang pernah mengisi hidup saya. Sejak saat itu hingga sekarang, saya selalu merindukan laki-laki macho seperti Ronald. Tiga tahun saya tidak punya kontak dengan Ronald, di mana saya telah mengisi hidupku hanya untuk belanja, wisata, menonton, ah ? lebar-macamlah. Yang paling konyol, aku berburu tampan anak-anak. Aku punya banyak sudah, mulai dari Gigolo profesional untuk amatir anak sekolah. Tapi kesan saya, Ronald masih yang terbaik !!! Dalam kesepian ini. ,, Semuanya bisa berubah ? Kecuali, Cinta dan Ronad cintaku, aku masih menunggu, bahkan kulit saya kendur, mata miopia, maafkan usia saya, ubanku bertabur, dan untuk memasuki makam, Oh ? .Ronald, saya harap Anda membaca cerita kami. Ketahuilah bahwa saya sekarang seorang maniak seks yang hebat, hanya Anda yang bisa memuaskan saya Ron?

Monday, November 18, 2019

Bersetubuh Dengan Sekretaris Baru Seksi

SahabatQQ - Senin merupakan hari pertama shinta berkerja. Dia bekerja sebagai seoarang sekretaris yang banyak sekali kerjaanya. Ketika sedang menyiapkan berkas berkas. Perut shinta tiba tiba sakit tak karuan


Bersetubuh Dengan Sekretaris Baru Seksi


Segera saja ia bangkit dari duduknya menuju kamar kecil di ruang belakang kantornya. Saking buru-burunya, ia tidak membaca lagi tulisan atau gambar yang menunjukkan bahwa WC itu untuk pria atau untuk wanita. Ia langsung masuk saja. Namun.., begitu tiba di dalam WC itu, ia melihat seorang pria bertubuh atletis sedang pipis. Ups! Pria itu terkejut dan menoleh.., “Eh Shinta.., kamu salah masuk.., ini WC pria..” Shinta terkejut setengah mati. Ternyata sang supervisor sedang pipis di situ. Dan tanpa sengaja, kedua mata Shinta terarah pada benda panjang bulat dari ritsluiting celana panjang yang sedang dipegang sang supervisor. Ternyata batang kemaluan si supervisor belum dimasukkan ke sarangnya. Dengan muka tersipu memerah karena malu, Shinta membuang mukanya dan segera ingin berlalu dari tempat itu. Sial..! gerutunya dalam hati.

Tapi rupanya si supervisor tidak ingin membuang kesempatan emas itu. Dengan sigapnya tangan Shinta ditarik dan tubuhnya disandarkan ke tembok. “Shin.. sudah lama sebenarnya aku ingin menikmati keindahan tubuhmu.. Pasti kau juga pernah mendengar bahwa di kantor ini yang paling perkasa adalah aku.. Nah sekarang tiba saatnya kita mencoba apa yang kamu dengar dari teman-teman..”

Mendengar itu Shinta kaget setengah mati. Ia tidak menyangka bahwa supervisor yang sangat dihormati karena kharismanya, memiliki hati yang demikian bejadnya. “Tapi Pak.., saya sedang sakit perut nih.., lagian Bapak ‘khan supervisor saya.., masa Bapak tega melakukannya pada saya
“Oh.., jangan kuatir Shin.., cuma sebentar kok.. Ibu Edi saja pernah melakukannya denganku kok..”, kata si supervisor sambil dengan kasar membuka kancing stelan atas yang dipakai Shinta. “Ja.., jangan Pak.., tolong jangan.., ingat posisi Bapak di kantor..”, jerit Shinta. “To.., tolong.., tolong..!”, tampak Shinta berusaha meronta-ronta karena tangan si supervisor mulai masuk ke dalam BH-nya yang berukuran super besar, 38C. Dan.., bret.., bret.., baju Shinta terlihat sudah sobek di sana sini.. Dan dengan sekali hentakan, BH Shinta turun dan jatuh ke lantai. Walau sudah berusaha mendorong dan menendang tubuh atletis itu, namun nafsu si supervisor yang sudah demikian buas terus membuatnya bisa mencengkeram tubuh mulus Shinta yang kini hanya mengenakan celana dalam dan terus menghimpitnya ke tembok WC itu.

Karena merasa yakin bahwa ia sudah tidak bisa lari lagi dari sana, Shinta hanya bisa pasrah. Sekarang mulut si supervisor sudah mulai menghisap-hisap puting susunya yang besar. Persis seperti bayi yang baru lahir sedang menyusu ke ibunya. Gairah dalam diri Shinta tiba-tiba muncul dan bergejolak. Dengan sengaja diraihnya batang kemaluan si supervisor yang sudah berdiri dari tadi. Dan dikocok-kocokknya dengan pelan. Memang batang kemaluan itu amat besar dan panjang. “Wah, pasti enak nih kalo ngisi lubang gue.., udah lama gue ngangenin batang kenikmatan yang segini besar dan panjangnya..”, pikir Shinta dalam hati.
Sementara itu tangan si supervisor pun sudah melepaskan seluruh celana dalam putih yang dikenakan Shinta.. Dan si supervisor pun ikut membuka semua pakaiannya.., hingga kini keduanya sama-sama dalam keadaan tanpa busana selembar benangpun. Si supervisor mengangkat kaki kanan Shinta ke pinggangnya lalu dengan perlahan ia memasukkan batang kemaluannya ke liang kewanitaan Shinta. Bles.., bless.., jebb.., setengah dari batang kemaluan itu masuk dengan sempurna ke liang surga wanita yang rupanya sudah tidak lagi perawan itu. Shinta terbeliak kaget merasakan besarnya batang kemaluan itu di dalam liang kewanitaannya. Si supervisor terus saja mendorong maju batang kemaluannya sambil mencium dan melumat bibir Shinta yang seksi itu. Shinta tak mau kalah. Ia pun maju mundur menghadapi serangan si supervisor. Jeb.., jeb.., jebb..! Batang kemaluan yang besar itu keluar masuk berkali-kali.. Shinta sampai terpejam-pejam merasakan kenikmatan yang tiada taranya.. Sakit perutnya pun sudah terlupakan
Sepuluh menit kemudian, mereka berganti posisi. Shinta kini berpegangan ke bagian atas kloset dan pantatnya di hadapkan ke si supervisor. Melihat pemandangan menggairahkan itu, tanpa membuang-buang waktu lagi si supervisor segera memasukkan batang kemaluannya dari arah belakang kemaluan Shinta.., bless.., bless.., jeb.., jebb..! Si supervisor dengan asyik melakukan aksinya itu. Tangan kanannya berusaha meraih payudara Shinta sambil terus menusukkan batang kemaluan supernya ke kewanitaan Shinta.

“Bapak duduk aja sekarang di atas kloset ini.., biar sekarang gantian saya yang aktif..”, kata Shinta di tengah-tengah permainan mereka yang penuh nafsu. Supervisor itu pun menurut. Tanpa menunggu lagi, Shinta meraih batang kemaluan yang sudah 2 kali lebih keras dan besar itu, untuk segera dimasukkan ke liang kenikmatannya. Ia pun duduk naik turun di atas batang kemaluan ajaib itu. Sementara kedua mata si supervisor terpejam-pejam merasakan kenikmatan surgawi itu. Kedua tangannya meremas-remas gunung kembar Shinta. “Ooh.., oh.., ohh..”, erang Shinta penuh kenikmatan.

Batang kemaluan itu begitu kuat, kokoh dan keras. Walau sudah berkali-kali ditusukkan ke depan, belakang, maupun dari atas, belum juga menunjukkan akan menyemburkan cairan putih kentalnya. Melihat itu, Shinta segera turun dari pangkuan supervisor itu. Dengan penuh semangat ia meraih batang kemaluan itu untuk segera dimasukkan ke mulutnya. Dijilatnya dengan lembut kemudian dihisap dan dipilin-pilin dengan lidahnya.. ooh.., oh.., oohh.., kali ini ganti si supervisor yang mengerang karena merasakan kenikmatan. Lima belas menit kemudian, wajah si supervisor tampak menegang dan ia mencengkeram pundak Shinta dengan sangat erat.. Shinta menyadari apa yang akan terjadi.., tapi ia tidak menghiraukannya.., ia terus saja menghisap batang kemaluan ajaib itu.., dan benar.., crot.., crot.., crott..! Semburan air mani masuk ke dalam mulut seksi Shinta tanpa bisa dihalangi lagi. Shinta pun menelan semua mani itu termasuk menjilat yang masih tersisa di batang kemaluan supervisor itu dengan lahapnya..
Sejak peristiwa di WC itu, mereka tidak henti-hentinya berhubungan intim di mana saja dan kapan saja mereka bernafsu.., di mobil, di hotel, di rumah si supervisor (bahkan walau sang isteri sedang hamil)

Friday, November 15, 2019

Perawan Hilang Karena Salah Kamar

SahabatQQ - My name santoso. saya bekerja di pabrik di kota B. Sudah hampir setahun saya bekerja di pabrik itu. Umur saya 20 tahun dengan berat badan 65 kg dan tinggi 170cm. Aku dapat jadwal libur. Saya langsung bergegas ke pantai untuk Holiday. perjalanan ke pantai hanya 30 menitan saja.

Perawan Hilang Karena Salah Kamar



Setelah sampai di pantai, aku mengambil koperku ke tempat resepsionisdan memesan hotel untuk istirahat. Tapi aku terkejut ketika seseorang bangun dari tempat duduknya. Dia adalah perempuan yang sangat cantik dengan tubuh tinggi sekitar 160cm.Aku agak terbengong sejenak dan tibatiba.. Ada apa pak? tanya cewek itu.
Eee Saya ingin memesan kamar. Jawabku.
Mau pesan yang mana mas?, disini ada tiga macam kamar. tanya lagi dengan menunjukan papan harga tiga kamar.
Aku agak bingung memilih kamar karena aku terpesona oleh kecantikan gadis ini.
Saya ingin kelas menengah Jawabku setelah berusaha menghilangkan melamunnya.
Harganya Rpxxx Jawab cewek itu.

Lalu aku membayar uang tersebut. Pada saat dia mengetik komputer resepsionis, aku sengaja melihat namanya yang menempel di baju sakunya. Lia namanya.
Aku juga lihat tubuhnya dan aku mengelengkan kepalaku sambil berpikir, Benar benar sempurna. Walaupun dia mengunakan jas seperti layaknya karyawan tapi tubuhnya sangat seksi. Aku terus bengong sambil menunggu dia selesai mengetik. Akhirnya dia mengangkat kepalanya dan mengasih kunci itu sambil berkata Selamat menikmati hotel kami. Aku mengambil kunci itu dan naik ke kamar hotel. Sesampai di kamar hotel, aku berbaring di ranjang dan memikirkan perempuan tersebut. Tapi lamakelamaan aku jadi mulai terangsang dan burungku berdenyut ingin keluar dari sarangnya. Aku ingin berusaha untuk tidak memikirkan yang tidak tidak, tapi burungku terus berontak ingin keluar. Jadi aku melorotkan celana jeans dan celana dalamku sampai ke paha. Muncullah Elang tanpa sayap yang tegak itu.

Aku mulai memegang penisku sendiri sambil memikirkan perempuan tersebut. Aku tidak tahan dan mulai mengocok penisku sendiri dengan irama pelan. Setelah mengocok lama, aku merasakan kamarku menjadi panas jadi aku berdiri dan berhenti sejenak untuk melepaskan semua pakaian. Aku ingin memulainya lagi tapi tibatiba ada orang yang membuka pintu kamarku. Aku sangat kaget dan berusaha memakai bajuku tapi seseorang terlanjur melihatku. Ternyata perempuan lain yang tak kukenal tapi sangat cantik. Kami saling bertatapan sejenak dan perempuan itu mulai bicara.
Ap..akah. in..i kamar no.xxx?
Aku terkejut mendengar perkataannya karena biasanya perempuan langsung menutup pintunya kalau melihat tubuh telanjang lawan jenis. Aku bingung harus menjawabapa karena takut salah. Masih dalam keadaan telanjang,aku memberanikan diri dan menjawab. Tolong anda masuk dan tutup pintunya dulu.
Aku mulai merasa sangat kacau karena aku tidak tahu apa yang kukatakan benar atau salah. Perempuan itu tersenyum dan masuk ke dalam kamarku. Setelah menutupi pintu kamarku, dia bertanya lagi.
Apakah ini kamar no.xxx?
Aku sangat pusing melihat keadaan sekarang dan bermaksud untuk lari tapi aku tidak bisa lari. Aku menghembus napasku dalamdalam dan berkata. Ini.. bukan.. kamar xxx..
Setelah mendengar jawabanku, dia tidak pergi malah mendekatiku dan berkata.

Kenapa kau masih dalam keadaan telanjang?
Setelah mendengar perkataan itu, aku masih bingung sekaligus terangsang seolah ingin cepatcepat bergumul dengannya tapi juga takut karena belum pernah melakukan hubungan dengan lawan jenis.
Tangan kanan perempuan itu mulai memegang badan badanku dengan usapan kecil. Aku masih belum tahu apa yang harus kulakukan. Tangan kirinya memegang alat vitalku dan bertanya. Apakah kau pernah melakukannya?
Aku tidak menjawab dan langsung mencium bibir mungil itu secara acak acakan. Dia pun mulai membalasnya. Aku kaget dengan reaksiku sendiri karena aku tidak memerintahkan untuk mencium. Dia mulai mengeluarkan lidahnya dan mencari lidahku. Aku jadi mulai membalasnya.

Setelah beberapa saat kami ciuman, dia melepaskan ciumannya dan berkata di dekat telingaku. Tenang saja, kita akan bersenang senang.
Dia membuka semua bajunya dan melempar di lantai. Tampaklah bukit kembar yang lumayan besar dan garis feminimnya dengan sedikit berbulu. Aku menelan ludah setelah melihat tubuh wanita yang begitu indahnya tepat di depan mataku. Dia mendorongku ke tempat ranjang dan aku jatuh terbaring di ranjang. Dia datang dan mulai mengusap elangku. Ahh Gunamku.
Apakah enak mas? Tanya si cewek
En..ahhkk.k
belum sempat aku menjawab, dia sudah memasukin penisku ke dalam mulutnya. Dia masih mengulum penisku yang membuatku meremmelek dengan napas yang tidak teratur.
Ahhhkkkkk.
Ahhhkkkkk
Ahhhkkkkk.
Aku mengerang saat lidahnya menjilati lubang penisku. Dia terus menjilati lubang penisku jadi rasanya seperti mau cepat cepat keluar. Setelah beberapa saat, aku mulai gatal dan berdenyut di sekitar penisku.
A..khhhhu ti.d..ahkkkhh..uu..aaaatttt. Teriakku.

Aku langsung menyemburkan cairan kejantananku ke dalam mulut perempuan itu. Cairan yang kukeluarkan sangat banyak tapi sepertinya perempuan itu menelan sebagian spermaku. Badanku langsung terasa lemas dan serasa ingin tidur.
Mas jangan tidur dulu dong mas!! teriak cewek itu sambil menepuk dadaku.
Aku terbangun dan ingat bahwa aku sedang melakukan hubungan.
Ak..u be..nar be..nar di..buat kamu pingsan,
eh ngo..mong ngomong kamu siapa? Aku berbicara setelah ingat bahwa aku ingin tahu siapa dia.
Kalo mas ingin tahu siapa aku, kau harus melakukannya sekali lagi, setuju tidak? tantang cewek itu.

Iya deh. jawabku dengan lebih percaya diri dan langsung bangun dari tempat tidur untuk melakukan seksual. Aku membalikkan badan cewek itu menjadi tidur berbaring dan langsung menjilat payudaranya mulai dari kiri dan menekan
jari telunjuk ke punting kanan cewek itu.
Ahh.. Gunam cewek itu.
Aku terus menjilat puting kirinya cewek itu dengan lembut dan menghisap sambil mengoyangkan jari telunjuk kiri ke punting kanannya. Ini membuat dia meremmelek dan
Ahhhhgeli. geeelliiiii ahhh. Masssss rintih cewek itu dengan suara menggoda.

Aku yang tadinya sudah kecapean mulai terangsang lagi setelah mendengar suara merdu yang mengoda. Aku terus menjilati kadang kadang mencium, menghisap dalamdalam supaya ingin merasakan nikmat punting susu seorang wanita.
Setelah puas dengan yang punting kiri, aku menghisap yang kanan. Ini kulakukan berulang kali sampai payudaranya basah penuh oleh cairan ludahku. Tangan kananku mulai menurun dan memegang bagian feminim wanita tersebut. Aku mencoba memegangnya dengan seluruh tangan tetapi wanita tersebut menolaknya dengan mengrapatkan kedua pahanya. Aku
ingin berusahanya tetapi dia mengatakan sesuatu diiringi dengan rintihan.

Mas s ja ngan. duuullluuuuu..mas
Sayyaaa. massiihhh.. pe..rrraaaa.wwa.aannn kata cewek itu.
Aku tidak perduli dengan rintihan tersebut dan mencobanya dengan mencium bibirnya dengan tangan kiriku memijit bagian kanan punting wanita tersebut. Setelah mencium bibir tersebut aku menulusuri leher wanita tersebut. Gellllliiiiii.. ahhhhh. ngillluuuu rintih wanita tersebut.

Aku ingin sekali rasanya untuk cepat cepat menghabisinya tetapi aku masih bingung harus merangsangkan bagian mana lagi supaya dia terangsang. Jadi aku mendekatkan kuping wanita itu dan mengatakan sesuatu. Sayang, saya ingin sekali mencicipi keharuman feminim mu.
Tuunnnnngggguuuuu. Masssssss.. Ahhhh. Jawab Cewek itu.
Tetapi kata kata tersebut mulai melemah dan pada saat tangan kananku mulai membuka bagian paha cewek itu, dia sepertinya tidak menolak. Dia membuka pahanya dan aku mulai merasakan kehangatan bagian bawah cewek tersebut.
Aku mulai memegangnya dengan telapak penuh dan mengerakannya naik turun dengan irama pelan.


ShhhhhShhh Cewek itu merintih.
Hhhhhh.hhhhhh Aku memberanikan diri dan mulai mengosokkan vaginanya dengan agak cepat sambil menghisap puntingnya sangat dalam. Ini membuat dia tambah terangsang dan aku mulai merasakan lembab vagina perempuan tersebut.Aku melepaskan ciuman tersebut dan langsung menurun ke bagian feminim tersebut. Aku mengendus dan merasakan keharuman yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Aku pun memulainya dengan jilatan kecil di permukaan vagina yang membuat napasnya tidak teratur.

Hhhhh.hhhhhh A..ku.ahhhhhhssssshhhh Cewek itu sepertinya ingin mengatakan sesuatu tetapi aku tidak memperdulinya dan menjilatinya dengan lebih cepat. Aku menjilatinya terusmenerus sampai aku mulai merasakan ada sesuatu yang seperti bola kecil mencuat keluar. Aku tidak mengerti dan coba untuk menjilatinya tapi tibatiba.
Ahhhhkkkkk.. Ge..lllllliiiiii.. niiikkkAhhhhh.mat ahh..
Cewek itu merintih lebih keras seolah olah ingin minta tolong pada seseorang. Aku pun mengerti ternyata dia merasa nikmat kalau dijilat di daerah situ. Dia mulai menjambak kepalaku yang membuatku kesakitan tapi aku tidak raguragu lagi dan mulai menjilatinya terusmenerus sampai tiba tiba aku mendengar sesuatu.

Ahhhhh.. kk. Akuuuu iiiiinnngggiiinnn. kkkkeeeelllluuuuaarrr
Bersamaan dengan suara itu, aku merasa ada cairan yang keluar sangat deras. Kepalaku pun dijepit eraterat yang membuatku tidak bisa bergerak. Aku merasa sesak napas karena tidak ada ruangan yang bisa buat bernapas. Aku diam sejenak untuk mengetahui apa yang terjadi. Setelah beberapa saat, tangan yang memjambakku mengendor dan kaki yang menjepitku pun melepas. Aku mengangkat kepala dan lihat matanya mulai terbuka.
Ma..sss.kamuhebbaattt. Ujar cewek itu.
Kamu juga hebat sayang. Jawabku
Masss, kau.. tahu.tidak. bahwa. kau. sala.h kam..ar? Tanya cewek itu dengan suara lemas.
Aku agak bingung dan berbicara kembali. Ini kan kamar yyy.
Tidak, Ini kam..arxxx tutur cewek itu.
Aku kaget setengah mati dan baru mengerti bahwa akulah yang salah.
Nama kamu siapa sayang? Aku tanya dia setelah tenang dengan memegang pipinya.

Ak.u ada..lah Cellia. Jawabnya.
Apakah kau mau jadi istri saya? Tanyaku.
Kau be..narbe..nar nak..al. Jawabnya.
Setelah menjawab itu, aku langsung mencium bibirnya dan memulai permainannya lagi. Aku mengeluarkan lidahku dan mencari lidahnya untuk dimain. Dia pun membalasnya dengan penuh nafsu.
mmm..mmmmm.. itulah suara yang dikeluarkan waktu lidah kamiberadu. Aku terus memainkan lidahnya sambil kuangkat setengah badannya. Keadaanku sekarang lebih tenang dibanding yang tadi jadi aku melepas ciumannya dan dengan santai menjilati lehernya naik turun.

Hhhhhhh..hhhhh.. itulah suara cewek yang lagi mendesah. Permainan di leher sudah cukup untukku dan aku
bermaksud untuk mulai lagi di bagian dadanya. Aku turun dan mulai menghisap payudara kirinya. Aku menyedot, mencium, mengendus payudaranya. Sedangkan tanganku mulai lagi memijit kanan payudara indah itu. Aku menghisap
terusmenerus sampai payudara kirinya basah kuyup dan aku pun berpindah lagi menghisap ke punting kanan. Aku mengulang terusmenerus dari kirike kanan, dan kanan ke kiri.
Ahhhh Ahhhhh Ahhhhh. geeee.llliiii. ngillluuuu. Itulah katakata
yang terulang terus menerus.

Maaaassssss. co.bbbaaa.. mm..aa..sssuuuukkkiiiinnn. mmm..aaaa..ssss.. Akkkuuuuu suuu..dd..ahhh siiiaaappppAkhh.
Sepertinya kata itu mulai muncul ketika aku mengigit kecil di punting kanan wanita itu.Aku masih belum ingin menancap gas karena pikiranku sudah agak tenang, aku ingin dia merasakan kehebatan permainanku. Tetapi dia sangat ganas. Dia membalikan tubuhku dan menindihnya di atas tubuhku. Aku tidak bisa apaapa dan mengikuti permainannya. Dia menunduk dan menjilati puntingku.
Ahhhkk.Ahhhh.

Desahku sambil berusaha mengangkat kepalanya. Tetapi dia melarang dan menepis kedua tanganku. Setelah menjilat sebentar puntingku, dia duduk memegang penisku dan berusaha memasukinya ke dalam liang vaginanya. Astaga, ini perempuan masih perawan tapi berani memasukinya, benar benar lihai. pikirku. Saat memasuki ke dalam liang vaginanya, aku mengalami kesulitan. Aku merasa susah sekali memasukinya. Dia mulai menekan sedikit demi sedikit dan akhirnya masuk setengah. Setelahmemasukinya, dia mulai mengenjot dengan irama pelan.

AhhhAhhh. Kami berdua mendesah secara bersama. Aku merasa sepertinya ada sesuatu yang menyentuh seperti dinding di dalam vaginanya tetapi aku tidak tahu apa itu karena yang kurasakan saat itu hanyalah nikmat. Aku mulai
mengangkat pinggulku untuk menusuknya lebih dalam.
Ahhhh.Ahhhh. Kami terus mendesah tidak beraturan. Permainan yang menyenangkan ini kuteruskan dengan irama agak cepat tapi sepertinya cewek itu agak kesakitan.
A.dduu..hhh sssaakkkkk..iiiitttt Say..,
ke..na..pa? Tanyaku.
Akuuu suudddaahh.Ahhhhh. Jawabnya
terhenti. Ke..na..pa? Tanyaku penasaran.

ttiiiddaakkkperaawwa..nnn Lanjutnya lagi. Pada saat bersamaan dengan teriakan itu, aku merasakan seperti menembus sesuatu dan aku sadar pada saat darah mengalir di daerah perutku. Ternyata aku telah meregut
keperawanan gadis itu. Celaka, aku tidak sadar bahwa dia masih gadis karena saya terlalu keasyikan bermain. Pikirku. Pada saat yang sama, pikiranku juga merasakan menyesal sekaligus nikmat. Mau gimana lagi, nasi sudah jadi bubur!
Aku diam sejenak untuk menenangkan situasi. Setelah agak tenang, perempuan itu melihat ke arahku dengan agak merangsang sambil menekan dadaku dan mulai mengenjotnya lagi. Aku pun tersenyum dan mengetahui bahwa dia tidak menyesal kehilangan kegadisannya.

AhhhAhhhhhh. Kami mulai lagi mendesah hebat ketika enjotannya semakin cepat.
A.yooo.. masss. Dia mengatakan itu sambil mendesah.
massuuukkkiinn. ahhh ke.. daaaalaam. Dia terus berusaha mengatakan sesuatu.
akkk.uuuu in.giiin mera.a..saa..kan elangaahhhh.. bbeee..sss..aaa..rrr.
Aku tidak begitu jelas apa yang dia katakan, tetapi saya tahu bahwa dia menikmatinya karena dia terus mengenjotnya dengan irama lumayan cepat dibanding tadi. Marathon yang melelahkan masih terus berlanjut, permainan ini kurasakan sangat lama sampai aku mulai merasa ada yang berdenyut lagi di sekujur burungku.

Celliiaa, akkkkuuu..ahh iinnngggiinnnkkkeee..lllluuaaarrr..
Aku berbicara sambil memegang pinggul perempuan itu.
Sayyaa jjjuuu.gggaaa ttiiiddaakkk.aahhhhh ttaahhaaannn. Suara histeris perempuan itu mulai kencang. Tibatiba aku merasakan ada cairan banyak yang keluar dari liang tersebut dan memuncratkan di penisku. Cairan ini membuat permainanku ingin cepat berakhir karena sangat licin dan.
Ahhhhkkkkkkkk..Ahhhkkkkkk

Aku teriak sekencang kencangnya sambil menaikturunkan pinggul perempuan itu dengan sangat cepat.
CrooottttCrooottttt. Burungku akhirnya mengeluarkan cahaya putih yang sangat banyak. Kurasakan bahwa aku menyemburkannya 7 kali didalam liang vagina perempuan tersebut. Setelah beberapa saat, tanganku mulai berhenti dan melepaskannya. Aku pun terasa sangat lemas. Aku memejamkan mataku dan aku pun tertidur. Di detik terakhir, aku hanya merasakan bahwa perempuan itu tertidur di pangkuan dadaku. Setelah matahari terbit di pagi hari, aku pun pelanpelan membuka mataku. Aku masih bingung apakah kemarin aku bermimpi atau tidak. Aku pun menengok kiri dan kanan untuk mengetahuinya. Ternyata aku tidak mimpi dan aku melihat ada wanita sedang merapikan bajunya dan siap untuk pergi. Aku memanggilnya tapi.

Sayang, kau mau ke mana? Tanyaku.
Dia hanya tersenyum dan pergi keluar.
Aku pun tidur lagi karena aku benar benar kecapean. Sejak kemarin aku selesai kerja, aku tidak istirahat. Aku bangun lagi setelah segar dan memakai kembali pakaianku. Setelah selesai, aku pun keluar dengan bagasiku.
Aku melihat pintu nomor yang ditempel di pintu dan ternyata aku benarbenar salah. Ruanganku ada di sebelah. Aku taruh barangbarang di kamarku dan keluar. Pada saat aku keluar dan berjalan di lorong, aku melihat ada pembersih
ruangan berjalan menuju ke sini. Aku pun mengsenyum pagi ke pembersih lakilaki itu. Aku melewati pria itu dan mendengar suara pintu terbuka. Aku menengok sebentar dan aku kaget karena pintu yang dibuka adalah ruangan yang aku tidur bersama perempuan kemarin. Aku bergegas kembali ke sana dan menghentikannya
Tunggu dulu pak, jangan dibersihin ruangan ini. Ah?
Pria itu sepertinya bingung. Ruangan ini kan sudah check out tadi pagi. Lanjut pria itu.
Emangnya ini ruangan bapak? Lanjut lagi dengan pertanyaan.
Aku bingung sekaligus kaget karena wanita yang bersetubuh denganku pergi begitu saja tanpa pemberitahuanku.
Tidak pak, aku pikir itu ruangan saya. Aku jawab setelah mengetahuinya.
Aku pun keluar hotel dengan menyesal dan pergi makan siang. Sisa liburanku hanyalah hampa karena aku sendiri di dalam hotel sambil menyedih hati berbaring di ranjang.