Blog Archive

Popular Posts

technology-services>

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

Untitled-1

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

NEW10>

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

Untitled-3

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

3

megasahabat.COM

SahabatQQ Agen DominoQQ dan Poker Online Aman dan Terpercaya.

Tuesday, July 30, 2019

Gadis Desa yang Sangat Polos

SahabatQQ    -  Namaku Evie, saat ini kelas 3 SMU dan aku di jodohkan dengan tetanggaku sendiri. Jodohku ini bernama hendy.Aku sebenarnya menyukasi dirinya juga. Diriku hampir tidak pernah mengunjungi tempat hiburan malam kecuali pasar malam.

Gadis Desa yang Sangat Polos


Desaku masih tabu untuk hal-hal seperti halnya internet, meskipun sekarang sudah banyak orang yang menggunakan akses ini. Tapi di kampungku hal itu masih di anggap tabu, dan aku menjadi salah satu contohnya. Sebelum lulus dari SMU aku sudah di jodohkan oleh orang tuaku, karena belum mengenal cinta akupun mau saja bahkan aku malu ketika harus berhadapan dengan Hendy.

Di kampung ini Hendy termasuk anak orang berada, dan aku kira dia begitu baik. Meskipun aku dengar kalau dia nakal dan sering membawa teman wanitanya, tapi aku tidak mau mendengar mereka aku kira mereka hanya sirik melihatku tunangan dengan Hendy. Karena dia merupakan anak orang kaya di kampung, jadi aku tidak pernah mendengar perkataan mereka dan aku hanya menganggapnya sebagai gunjingan.

Namun belum genap 4 bulan aku bertunangan dengan Hendy, akhirnya akupun merasakan kecewa juga. Awalnya aku mengira dia akan tambah mencintaiku setelah menikmati tubuhku, yahh Hendy telah melakukan adegan layaknya dalam cerita sex bersamaku. Dan aku kira dia akan bertanggung jawab bagaimanapun juga dia adalah tunanganku yang notabene adalah calon suamiku.
Masih teringat di pikiranku ketika pertama kali dia mengajakku melakukan mesum. Siang itu Hendy mengajakku masuk ke dalam kamarnya, sebenanrnya aku tidak pernah melakukan hal itu tapi karena dia memaksa dengan kata-katanya yang sama sekali tidak membuatku curiga “Masuk saja Evie sebenatar lagi kamu juga bakal tidur di kamar itu..” katanya sembari menarik tanganku.

Akupun masuk apalagi aku tidak melihat orang tua Hendy jadi aku tidak harus menanggung malu, pikirku kala itu. Dan tidak perlu lama Hendy untuk mengajakku melakukan adegan layaknya dalam cerita seks, dia menciumku dengan lembut di kedua pipiku lalu merambat pada bibirku. Saat itulah akupun tidak dapat megendalikan diriku karena memang baru pertama kali aku melakukan hal ini.

Hendy semakin liar saja memainkan aku kini kedua tangannya masuk dalam pakaianku dan kedua tetekku yang menjadi incaran tangannya. Dia mremasnya dengan lembut dan akupun mendesah karenanya “Eeeuuummmppphhh aaaaagggghhh eeeeuuummmpppphhh.. aaaggghh.. Er.wiiiin jaaaaangan aaagggghhhh” Tapi Hendy semakin menjadi kini mulutnya yang berada di toketku.
Dengan penuh kelembutan dia langsung melumat kedua putingku “Ooouuwwwww… aaaaggggghhhh… aaaaaagggghh… aaaaaaggggghhh… aaaaggghhh….. aaaagggggghhh… “Hampir saja aku teriak waktu itu, tapi begitu bibir Hendy mengulum kedua putingku lagi-lagi aku mendesah saking nikmatnya. Aku jambak dengan lembut rambut Hendy bahkan aku gigit telinganya
Tangan Hendy mulai nakal dia melepas pakaianku satu persatu dan aku membiarkan saja dia melakukan hal itu. Hingga dengan tatapan penuh nafsu dia tatap tubuhku yang tanpa busana sehelaipun lalu dia dekap “OOOuugghh.. Raaaani… tubuhmu indaah saaayangaaang… aaaaggggghh… aaaagggghhh… aaaaggghh… aaagghh… ” Diapun membaringkan tubuhku di atas tempat tidurnya.

alu dia melebarkan pahaku, dengan malu aku berusaha menutup memekku dengan tangaku. Tapi Hendy membukanya sambil berkata “Sini buka sayaang… akuuu.. akan bertanggung jawab…..” Dia menancapkan kontolnya dalam lubang memekku dan rasa perih langsung aku rasakan “Ooouuwww… oooouuuwww.. aaaagggghh… aaagghh.. pelaaaan… saaa. yaaang… aaaggghh..” Teriakku tertahan.

Hendy berhenti sejenak dan melihat selangkanganku dia tersenyum sambil melanjutkan kembali gerakannya “OOouugghh… Raaani… terima.. kasih.. saaayaaang.. kamu masiiih… perawan…. aaagggghh… aaaaaggghhhh…” Diapun bergerak turun naik di atas tubuhku, sedangkan memekku yang awalya perih kini menjadi nikmat kurasa dan aku kira memekku mengeluarkan darah segar.

Dengan penuh gairah Hendy terus bergoyang dengan pantatnya di atas tubuhku, dan aku hanya bisa menikmatinya. Bahkan aku masih terlihat malu dengan menutup mataku dengan kedua tanganku, dan aku dengar Hendy mengerang panjang “OOOOOUuugggghh… aaaaaaagggghhh… ooouuuuugggghh….. aaaaaggghh… ooouuggghh… aaagghhh… ” Saat itulah aku rasa memekku hangat.

Oleh sesuatu yang kental bahkan sampai meluber hingga kepahaku, aku tahu kalau saat itu Hendy sudah mencapai puncak klimaks. Seperti dalam adegan cerita seks dia memelukku dengan eratnya bahkan dia menciumku berulang kali. Dan hari itu adalah awal aku melakukan adegan layaknya dalam cerita sex mungkin hal itu selamnya akan aku ingat.
Meskiun menjadi kenangan buruk untukku, karena setelah sering melakukan hal itu bersama dengan Hendy tanpa orang lain tahu. Aku di kejutkan oleh sesuatu yang menyakitkan Hendy menghamili gadis lain, dan dia tidak lain adalah temanku sendiri di sekolah. Karena itu mereka menikahkan merek berdua tanpa ada yang tanya apa Hendy juga pernah melakukan hal yanga sama padaku

Bercinta di Malam Hari

SahabatQQ   - Saat ini aku kelas 1 SMA disini aku ingin berbagi pengalamanku ketika aku dapat merasakan perawan seorang cewek yang tidak lain adalah pacarku sendiri.


Bercinta di Malam Hari


Dia bernama Reni dan yang dan yang menarik, dia mempunyai saudara kembar yang bernama Leni. Mereka berdua satu sekolah denganku tapi Reni beda kelas denganku sedangkan saudara kembarnya Leni yang bukan pacarku malah sekelas denganku. Hampir 5 bulan lamanya kami berpacaran, selama itu juga kami hanya berciuman layaknya orang berpacarn atau yang lagi kasmaran.

Hampir setiap malam minggu aku ngapel kerumah Reni, Sedangkan tiap harinya terkadang kami jalan-jalan dengan menggunakan motorku. Itupun kalau ada les atau pelajaran tambahan maka kami akan gunakan itu sebagai alasan pada orang tua kami, padahal kami gunakan untuk jalan bareng. Reni anaknya begitu supel tapi seperti gadis lain dia manja banget dan sering minta perhatian lebih.

Sedangkan Leni saudara kembarnya yang satu kelas denganku sifatnya kebalikan dari Reni, dia begitu lembut malah jarang ngobrol. Bahkan denganku saja dia tidak begitu akrab padahal kami satu kelas. Di dalam kelas kadang ada teman yang menceritakan tentang cerita dewasa jika ada waktu senggang, dan hal itu menjadi topik pembicaraan yang seru bahkan satu kelas fokus mendengarkan cerita itu.
Pernah suatu hari Dedi temanku bercerita kalau dia sudah tidak perjaka lagi, sejak dia melakukan hubungan badan seperti dalam cerita dewasa. Dengan seorang cewek bispak, semua teman-temanku mendengarkan pengalaman Dedi itu. Bahkan saat itu juga aku sempat melirik Leni yang tengah asyik melihat-lihat buku yang ada di depannya tapi aku yakin dia juga mendengar cerita Dedi.

Karena sering mendengar bahkan aku membaca sendiri cerita dewasa, maka ada keinginan dalam hatiku untuk mencicipi hal menarik itu. Hingga ketika aku berciuman dengan Reni tidak lagi hanya sebatas berciuman tapi aku sering meremas teteknya dan benar saja ketika mendengar Reni mendesah aku malah semakin bergairah saja mungkin ini yang dinamakan gairah memuncak dalam cerita dewasa.

Hingga pada suatu hari bagai mendapat mimpi durian runtuh, aku mendapatkan apa yang menjadi anganku itu. Sore itu aku sudah bersiap mau pergi ngapel kerumah Reni karena malam ini malam minggu, seperti janjiku tadi sama Reni. Aku menyanggupinya untuk pergi lebih sore dan jangan sampai telat, ketika sudah beres semuanya akhirtnya akupun berangkat menuju rumahnya.
Ternyata di rumah Reni tidak ada orang tuanya katanya mereka pergi ke pesta pernikahan saudaranya di luar kota. Di sana hanya ada mereka berdua, tapi seperti biasa Leni di dalam kamarnya jika aku datang berkunjung kesana. Aku dengan Renipun duduk di ruang tamunya sambil mengobrol dan saling bercanda mesra, hingga akhirnya setelah cukup lama aku bermesraan dengannya.

Reni mungkin sudag sange dari tadi , karena dia berani membuka bajuku dan dengan cepat mencium dadaku bahkan tangannya menggerayangi tubuhku. membuatku terangsang juga akhirnya, Dengan membalas ciumannya aku mainkan lidahku di dalam mulut Reni, diapun menggelinjang pasrah menerima lumatan bibir dan permaianan lidahku. Saat aku melihat teteknya menyembul dari dalam miniset yang di pakai Reni.

Akupun langsung pindah menjilat tetek yang baru sebesar buah mangga itu, dengan mulutku aku hisap putingnya kemudia aku jilat-jilat hingga menimbulkan rasa geli yang amat sangat ? Oouuugghhh?. ooouuuuggghh? Putra? aaaaggghhh? aaaagghhh? terus? aaaagghhh.. ? Suara Reni parau mungkin karena dia begitu menikmati permainan ini, apalagi ketika aku membuka celana pendek yang dia pakai.
Setelah melorot akhirnya dapat aku lihat di pangkal paha Reni sudah banyak di tumbuhi oleh bulu lebat. Aku yakin dia jarang sekali membesihkan bulu lebatnya, tapi hal itu bukan membuatku jijik atau gimana tapi malah semakin membuatku ingin segera menyentuhnya dengan bibirku. Seperti dalam cerita dewasa yang sering aku baca, karena aku hanya tahu teori dari cerita tersebut.

Pertama membenamkan mulutku pada memeknya, Reni menggelinjang dan terasa begitu kaget. ? OOuuugghh? Putra? aaaagghhh? ooouuugghh.. ? Saat mulutku melakukan hal itu, kontol di selangkanganku berdiru tegak. Akhirnya aku semakin menggila memainkan memek Reni, Aku jilat kemudian aku hisap klitoris yang ada di tengah-tengah memeknya itu. Sehingga menegang juga klitoris yang sebesar kacang itu.

Akupun merangkak menindih tubuh Reni, pertama memasukkan kontolku aku mengalami kesulitan. Tapi setelah beberapa kali aku mencoba akhirnya menembus juga kontolku pada memeknya yanmg begitu sempit. Malah aku mendengar Reni menjerit kecil rupanya dia sama denganku baru pertama kali melakukan cerita dewasa ini, saat itu juga aku gerakkan pantatku di atas tubuhnya.
Awalnya pelan-pelan aku tapi setelah itu akupun menggoyangnya dengan semakin tak beraturan lagi. karena nikmatnya juga bikin aku blingsatan menerima permainan ini, Aku tekan kontolku jika sudah agak lelah ? OOuugghh?. aaagghhh? aaaaggghhh? Putra.. aku..nggak?kuat? yaaaachh? ? Begitu desahan Reni yang bikin aku malah tambah bergairah.

Semakin cepat pula aku menggerakkan kontolku yang dari tadi menyelinap dalam memeknya. Mungkin karena kerasnya akhirnya aku percepat goyanganku dan akupun mengerang secara tidak sengaja ? AAaaagghhh? aaaagghhh?. aaagghh?aku?. ke..luar? Ren? ooouuugggghhhhhh? ? Saat itulah tumpah sperma kental dari dalam kontolku. Benar-benar nikamt rasanya.

Kemudian aku menciumi Reni beberpa kali karena aku sudah merasa puas dengan memeknya, diapun memeluk tubuhku yang masih bugil. Di sofa itu kami saling berdekapan dalam keadaan telanjang bulat. Tiba-tiba aku melihat kalau Leni mengintip dari balik pintu kamarnya, diapun memandang dengan tatapan nafsu yang begitu memuncak padaku, akupun mengangguk padanya.

Leni tersenyum sepertinya dia mengerti maksudku. Aku harus mencari cara agar aku dapat memuaskan Leni juga dengan kontolku, hingga lebih puas aku melakukan cerita dewasa ini. Reni menciumku bertubi-tubi bahkan sampai-sampai dia kembali menindih tubuhku yang sedari tadi tanpa di tutup oleh apapun begitu juga tubuh bugil Reni, kalau saja malam itu ada orang tuanya. Habislan aku.

Sunday, July 28, 2019

Melayani Kakaku yang Sedang Tinggi

SahabatQQ  - Disini saya ingin menceritakan pengalaman saya yang terjadi 8 tahun yang lalu, Saat ini umur saya 22 tahun. Ini adalah cerita dimana saya kehilangan keperawanan saya. Sejak saat itu pula saya benci dengan semua laki laki dan tidak ingin mengenal dengan laki laki.

Melayani Kakaku yang Sedang Tinggi

Saya adalah cewek yang lumayan cantik karena saya memiliki hidung yang mancung dengan mata yang kecil dan lentik. Payudara saya cukup besar untuk cewek berumur 14 tahun saat itu. Saya tidak mempunyai pacar karena saya ingin belajar giat supaya saya bisa bersekolah di Philadelphia, United States setelah saya lulus SMA nanti.

Saya memiliki kakak laki-laki yang usianya 2 tahun di atas saya. Namanya adalah Herry Susanto (Nama belakangnya bukan nama keluarga saya karena nama belakangnya adalah karangan saya saja).

Dia satu sekolah dengan saya sehingga tiap hari Herry selalu menemani saya di sekolah. Saya tidak pernah berpikir kenapa dia sampai melakukan perbuatan maksiat itu terhadap saya apalagi saya adalah adik perempuannya satu-satunya.Saat itu kami berdua sedang libur setelah 2 minggu menjalankan ujian kenaikan kelas. Saya masih ingat sekali bahwa hari kejadian itu adalah hari senin.

Saat itu saya sedang nonton VCD Donald Duck dan Mickey Mouse. Ketika saya sedang menonton film tersebut, tiba-tiba saya mau pipis sehingga saya meninggalkan TV untuk cepat-cepat pergi ke kamar mandi karena saya tidak mau ngompol di sofa di mana saya sedang tiduran karena saya bisa dimarahi mama nantinya.

Saya lari ke kamar mandi dan langsung pipis. Itulah kesalahan saya yang fatal karena saya lupa menutup pintu. Sewaktu saya sedang pipis, kakak saya Herry datang tergopoh-gopoh. Saya yakin sekali bahwa Herry pasti habis memakai putaw atau jenis drugs yang lain karena saya sering melihat dia teler kalau habis pakai obat.

Herry melihat saya sedang pipis dan saya membiarkan saja ketika dia masuk ke kamar mandi karena saya tidak ada perasaan curiga pada dia. Ketika dia masuk, tiba-tiba dia mengunci pintu kamar mandi dan tiba-tiba dia menyerang tubuh saya yang saat itu sedang pipis. Saya kaget dan hendak berteriak tetapi dengan cepat Herry menutup mulut saya dan mengancam mau membunuh saya kalau saya berteriak. Saya langsung menangis karena saya tidak mengerti kenapa kakak saya tega melakukan perbuatan bejad kepada saya.

Saya cuma menangis saja menyaksikan Herry membuka pakaian dan celana dalam yang saya kenakan. Setelah saya tidak memakai busana apa-apa lagi, Herry langsung menciumi puting susu saya dengan ganasnya sementara jari-jarinya memainkan klitoris saya. Saya masih menangis karena saya masih tidak mengerti tetapi di lain pihak, saya mulai menikmati permainan kakak saya karena saya kadang-kadang mendesah di tengah tangisan saya, apalagi saya sempat merasakan pipis beberapa kali ketika Herry mulai menjilati liang kemaluan saya dan memainkan lidahnya di dalam lubang kemaluan saya. Saya yakin dia menelan semua cairan kewanitaan saya. Perasaan saya saat itu tidak karuan karena saya mulai menyenangi permainannya dan sekaligus benci dengan sikapnya yang telah memperkosa saya.

Herry terus menjilati kemaluan saya dan saya sudah 2 kali merasakan ingin pipis tetapi saya tidak mengerti kenapa saya ingin pipis ketika dia menjilati kemaluan saya, saya merasakan kenikmatan yang maha dasyat. Tiba-tiba saya melihat Herry mulai membuka pakaiannya dan mulai mempersiapkan batang kemaluannya yang sudah mengacung sempurna. Herry langsung menciumi saya dan saya cuma bisa berkata, “Jangan.. jangan..”, tetapi Herry diam saja dan mulai memasukkan batang kemaluannya ke dalam liang kenikmatan saya. Saya tahu saya masih perawan makanya saya meronta-ronta ketika dia mau memasukkan batang kemaluannya. Saya menampar pipinya tetapi dia malah membalas tamparan saya sehingga saya menjadi sangat takut waktu itu.
Akhirnya saya cuma diam saja sambil menangis sementara Herry mulai mengarahkan batang kenikmatannya ke dalam liang kemaluan saya. Ketika batang kemaluan Herry mulai masuk ke dalam kemaluan saya, saya merasakan sakit yang amat sangat tetapi saya tidak bisa melakukan apa-apa karena saya sangat ketakutan apalagi saya tahu dia dalam pengaruh obat, jadinya dia tidak menyadari bahwa dia sedang menyetubuhi adiknya sendiri.

Di saat Herry mulai memainkan batangannya di dalam lubang kenikmatan saya, saya merasakan ada cairan darah perawan yang keluar dari liang senggama saya yang sudah dirobek oleh kakak saya sendiri. Saya tiba-tiba menjadi tidak mengerti karena saya mulai menyukai goyangan batang kemaluannya di dalam liang kenikmatan saya karena secara otomatis saya mulai bergoyang-goyang mengikuti irama batang kemaluan Herry di dalam liang senggama saya walaupun saat itu saya masih menangis. Herry memeluk tubuh saya sambil terus menggenjot tubuh saya.

Selama 20 menit Herry tetap menggenjot tubuh saya dengan tubuhnya dan batang kenikmatannya yang tertanam di dalam liang kemaluan saya.

Saya mulai merasakan bahwa saya ingin pipis tetapi kali ini saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya tetapi rasanya enak sekali dan saya sama sekali tidak mengerti apa itu tetapi ketika saya mengeluarkan cairan nikmat saya, saya berteriak dan memeluk kakak saya erat-erat dan ketika saya memeluknya erat-erat, rupanya batang kemaluan kakakku sepertinya tertanam lebih dalam lagi di liang kenikmatan saya sehingga dia sepertinya mengeluarkan cairan dari dalam batang kelaminnya dan membasahi lapisan kemaluan saya.
Setelah itu, herry melepaskan pelukan saya serta mencabut batang kemaluannya dari dalam liang kenikmatan saya dan kemudian meninggalkan saya seorang diri.
Saya masih sempat melihat ada cairan bekas Herry yang masih menetes dari dalam lubang kemaluan saya. Saya hanya diam dan tiba-tiba saya menangis sedih karena harga diri saya telah dirusak oleh kakak saya sendiri.

Sejak saat itu saya mulai membenci laki-laki, tetapi saya mulai mengenal seks karena ketika saya ingin sekali merasakan pipis nikmat, saya selalu melakukan masturbasi di kamar mandi atau bahkan di kamar tidur saya. Tapi tentunya saya selalu melakukannya kalau tidak ada orang di rumah.

Sejak saat itu saya membenci kakak saya dan setiap kali ada lelaki yang mencoba mendekati saya, saya selalu mengolok-oloknya dengan kata-kata yang kasar sehingga satu persatu dari mereka menjauhi saya.

Sekarang saya berada di Philadelphia dan banyak teman saya yang mengatakan bahwa saya ini termasuk cewek bodoh karena saya selalu menolak cowok baik-baik yang cakap dan pandai dan itu tidak terjadi sekali. Saya memang membenci laki-laki tetapi saya bukan lesbi karena ketika saya menghindari semua laki-laki di dalam hidup saya, ada seorang lesbi yang mendekati saya dan saya juga menghindarinya.

Akibatnya persahabatan kami menjadi renggang dan dia mulai meninggalkan saya. Saya hanya dapat mencapai orgasme ketika saya melakukan masturbasi ketika saya sedang mandi atau sebelum tidur. Jadinya itu membuat saya berpikir, kenapa saya perlu laki-laki kalau saya bisa memuaskan nafsu saya sendiri.

Saturday, July 27, 2019

Nikmatnya Tubuh Dokter Siska

SahabatQQ -  Siska adalah seorang dokter yang mendapat tugas PTT di sebuah desa yang terletak di pedalaman propinsi Jambi. Setamat dari kedokteran ia harus bertugas sebagaimana sumpah saat ia diwisuda. Berbagai upaya dilakukan oleh orang tuanya, yang notabene pejabat teras suatu daerah, namun karena saat ini telah berubah dan adanya keputusan pemerintah maka tidak dapat ditunda dan dihindari.

Nikmatnya Tubuh Dokter Siska



Siska adalah seorang gadis yang berusia 26 tahun. Setiap ke kampus ia selalu menyetir sedan All Newnya sendiri. Ia berparas cantik dengan rambutnya sebahu dan berkulit putih bersih. Tingginya 165cm dengan pinggul yang berbentuk dan sepasang kaki yang panjang. Dadanya sesuai dan amat serasi dengan bobot tubuhnya yang 49 kg.

Dengan sosok secantik itu, tidak heran banyak teman pria di kampus maupun di luar kampusnya yang naksir namun hanya Ryan yang berkenan di hatinya. Ryan adalah tunangannya. Ryan adalah seorang putra pengusaha di kota itu dan sekarang bekerja pada sebuah BUMN di kota itu juga.

Hari pertama Siska di desa itu, cukup jauh perjalanan ia tempuh. Selain langkanya angkutan umum juga perlu ditempuh satu hari perjalanan darat dari kota Siska. Letaknya terisolir. Maklum Siska biasa di propinsi yang telah maju. Siska diantar oleh pegawai kecamatan dan juga diantar oleh sang pacar.

Sesampai di desa itu, Siska diperkenalkan dengan para pegawai klinik. Salah seorangnya bernama Wati. Siska menetap di rumah kepala suku yang kebetulan memiliki dua buah rumah. Siska dikenalkan kepada Pak Bujana yang merangkap kepala dusun desa itu. Pak Bujana amat disegani dan ditakuti di desa itu. Jarak antar rumah di desa itu amat jarang. Mata pencaharian masyarakatnya adalah petani karet. Di rumah kayu Pak Bujana inilah Siska tinggal dan menetap selama ia bertugas.

Sebagai kepala suku, Pak Bujana bertanggung jawab terhadap keselamatan Siska. Pak Bujana adalah lelaki berumur 60 tahun. Ia penduduk asli dusun itu dan memiliki 3 orang istri. Masingmasing istrinya memiliki rumah sendiri, maklum Pak Bujana banyak memiliki tanaman karet.

Siska betugas bersama Wati ke desadesa memberikan pelayanan kesehatan. Pak Bujana kadangkadang membantu Siska mengantar ke desa jika Wati sedang tidak bisa. Dengan sepeda motor tuanya Pak Bujana memboncengkan Siska. Untuk tugas kedesa yang jauh Pak Bujanalah yang mengantar dan bertindak sebagai penunjuk jalan.

Suatu ketika Siska pernah diganggu oleh pemuda kampung sebelah. Maklum jalan desa itu hanya setapak dan hanya bisa dilalui sepeda motor, untunglah saat itu Pak Bujana muncul. Ia menantang pemuda itu duel. Karena keberanian dan keahliannya silat maka pemuda itu dapat ia kalahkan. Pemuda itu berjanji tak akan menganggu Siska bertugas lagi. Saat itu Siska amat cemas namun ia lega sebab Pak Bujana memiliki kewibawaan dan ilmu silat, ditunjang kokohnya badan Pak Bujana.

Karena seringnya Siska berboncengan dengan Pak Bujana, ditambah jalan yang tidak mulus dan setapak, tidak heran sesekali dada Siska bergeser pada punggung Bujana. Saatsaat itu selalu membuat desiran dalam dada Bujana. Selain Siska cantik, Pak Bujana merasakan kekenyalan dada Siska. Setiap saat ia bonceng selalu menggoda nafsunya. Siska merasa Pak Bujana adalah sosok yang amat ia segani dan ia merasa terlindungi.

Suatu senja setelah pulang dari tugasnya, Siska mandi dan kebetualn Pak Bujana singgah di rumah Siska. Saat itu Siska baru saja akan berjalan ke kamarnya dengan handuk masih di badannya. Pak Bujana melihat kemulusan bahu dan kulit betis Siska amat bersih dan menambah keinginannya untuk mendekati Siska.

Oooo Pak Bujana.. Ada apa, Pak? kata Siska.
Ndak, Bu Dokter. Saya cuma ingin mampir saja, jawab Bujana.
Duduk dulu, Pak.. Saya baru mandi, nihh Bentar ya, Pak? kata Siska.
Silahkan, Buk.

Sempat Pak Bujana melihat ke pinggul Siska. Oooohhhhh amat menggodanya. Ooo.. ia telan air liurnya.

Senja telah beranjak dan Siska pun keluar kamar dengan pakaian kaos longgar dan celana 3/4. selama ia mengantar Siska baru kali ini ia melihat kulit Siska yang putih dan mulus mulai dari bahunya. Siska selama bertugas selalu pakai celana jeans dan baju kemeja dokter jadi semua bentuk tubuhnya tertutup.

Lalu Pak Bujana berbincangbincang dengan Siska. Karena hari mulai hujan dan angin pun bertiup kencang, maka mereka masuk ke beranda dalam. Siska pun tak lupa menyediakan makanan kecil dan minuman. karena telah akrab maka sesekali mereka ngomong kesana kemari dan kadang masalah seks. Bagi Siska amat lumrah, karena ia dokter dan Pak Bujana bukan orang lain baginya. Ia ladeni terus Pak Bujana berbicara.

Lalu Pak Bujana menggeser duduknya dan ada sesuatu yang membuatnya ingin lebih dekat kepada Siska. Siska pun dengan antusias membiarkan Pak Bujana duduk di sampingnya.

Bu Dokter? kata Pak Bujana. Saya merasa Bu Dokter amat pintar. Apa ndak takut tinggal di rumah ini?
Ooo.. ndak, Pak kata Siska.
Oooo cincin Ibu amat bagus. Coba saya liat. kata Bujana sambil meraih tangan Siska.

Siska biarkan Bujana meraih tangannya. Namun Bujana bukannya melihat cincin namun meremas tangannya.

Siska kaget dan bertanya.

Jangan, Pak Malu saya. Masak Pak Bujana begitu? katanya.
Ooo.. maaf, Bu, kata Bujana.

Lalu Bujana kembali melihat cincin dan berkata.

Ibu cantik. Kalo saya punya istri seperti ibu ndak saya biarkan kemanamana, kata Bujana.

Siska hanya senyum sambil memandang Pak Bujana.
Jangan lagi la, Pak. Masa sudah 3 ndak cukupcukup? Apa bapak ndak repot harus menggilir dan membagi belanja? kata Siska.
Oooo.. tenang aja, Bu Saya sudah atur, koq, kata Bujana.

Lalu Bujana melingkarkan tangannya ke bahu Siska. Siska pun melepaskan tangan Bujana itu. Bujanapun maklum, lalu ia dekatkan mulutnya dan ia tiupkan nafasnya ke tengkuk Siska yang di tumbuhi rambut halus sebab saat itu Siska mengikat rambutnya.

Siska bergidik. Ia merasa khawatir dengan sikap orang ini. ia kenal baik dan orang ini seperti ingin sesuatu darinya.

Lalu Siska menjauh. Ia berpikir kalau Ryan pacarnya, yang juga tunangannya, belum pernah berbuat seperti ini. Mereka pacaran pun biasa saja paling hanya cium pipi dan pegang tangan. Naluri wanitanya bangkit, namun menghadapi orang tua seperti Bujana ia harus bijaksana.

Bujanapun lalu terus mendekat kearah Siska, sambil berkata.

Buuuu Saya merasa suka dengan Ibu.

Siska hanya diam.

Lalu Bujana kembali meraih tangannya dan menarik Siska ke pelukannya. Siska ingin berontak namun ia segan dan merasa serba salah. Ia biarkan Bujana memeluknya dan Bujana pun membelai rambut serta memainkan balik telinga Siska.

Karena suasana mendukung dan di rumah itu tiada cahaya listrik, ditambah hari hujan maka Siska pun terbawa hanyut dalam pelukan Bujana yang seusia dengan ayahnya.

Merasa mendapat kesempatan, Bujana tidak menyianyiakannya. Ia cium bibir Siska. Sebagai lakilaki berumur, ia amat berpengalaman dalam soal menaklukan wanita, apalagi wanita seperti Siska yang masih mentah dan belum berpengalaman.
sebab Ryan belum pernah seperti itu terhadapnya. Dengan keliaran tangan Pak Bujana, jari Bujana berpindah kedalam blus yang dikenakan Siska. Lalu ia pilin bukit kembar itu.
Siska terhengak. Badannya panas dingin merasakan sensasi itu. Sementara mulut Pak Bujana terus menempel di bibir Siska dan turun ke leher jenjangnya. Meskipun hari hujan dengan derasnya di luar namun badan Siska mengeluarkan keringat.
Lalu Pak Bujana menghentikan aksinya dan terlihat wajah Siska memerah menahan gejolak nafsu sekaligus juga perasaan malu. Ia tahu Siska ingin permainan dilanjutkan namun Bujana ingin sesuatunya aman.
Ia angkat Siska ke kamar yang cukup bersih di rumah kayu itu. Di dalam kamar itu Bujana membaringkan Siska lalu ia berjalan ke luar untuk mengunci pintu rumah serta pintu kamar dari dalam. Siska tergolek di ranjang besi model tempo dulu yang ada di kamar itu sambil menunggu Pak Bujana kembali.
Lalu Pak Bujana kembali memulai aksinya dengan membuka kancing baju Siska. Baju itu ia lepaskan dan terbukalah tubuh bagian atas Siska. Siska hanya mendesis dan memicingkan matanya. Ia merasa malu dan jengah. Setelah baju itu terbuka, terpampanglah sepasang dada putih mulus tertutup BH bermerk Wacoal. Siska memang anak orang kaya yang amat memperhatikan pakaian dalamnya.

Pak Bujana lalu bergerak kebelakang tubuh Siska dan menciumi tengkuk yang ditumbuhi rambut halus itu, lalu turun ke bahu dan leher Siska. Siska hanya merem melek merasakan rangsangan yang mulai naik keubunubunnya.

Lalu tangan Bujana yang telah keriput itu, membuka pengait BH berwarna pink itu sehingga terlihatlah dua bukit salju yang puncaknya kemerahan. Pak Bujana yang melihat itu, tau bahwa puting dada Siska belum terjamah tangan lakilaki. Ia tau bahwa ada hentakan dari tubuh Siska saat ia putar puting dada saat itu. Putingnya pun masih kecil dan dengan bernafsu Pak Bujana lalu meremas dan memilin kedua bukit kembar yang ukurannya segenggam tangannya.

Siska hanya melenguh dan keringat mulai membasahi tubuhnya yang putih mulus itu. Kepalanya bergerak ke kiri ke kanan menahan geli dan nafsu. Dengan mulutnya Pak Bujana lalu menjilat puting dada Siska lalu menggigitnya dengan penuh perasaan, membuat dada yang putih itu menjadi merah dan lalu jilatan Pak Bujana turun ke arah perut Siska.

Langkahnya terhalang oleh celana Siska. Dengan tangannya, Pak Bujana menurunkan celana 3/4 itu ke lutut Siska dan lalu ia masuki goa vagina Siska dengan jari tangannya. Di sana ia menemukan hutan yang perawan dan terlindung, lalu ia menemukan goa yang mulai basah. Jari tangan Bujana memasuki goa terlarang itu dan memilin daging kecil yang ada di sela dinding goa Siska.

Siska terperanjat. Buruburu ia tarik tangan pak Bujana.

Jangan, Pak. Sudahlah Pakk Yang itu jangan mohon saya, Pak.. pinta Siska kepada Pak Bujana.
Itu bukan buat Bapak cukup, Pak? Saya akan menikah 3 bulan lagi, kata Siska.

Pak Bujana menghentikan aksinya. Dengan wajah menahan nafsu, ia pandangi Siska. Ia tahu juga bahwa Siska pun sedang menikmati aksinya tadi. Ada bayangan kecewa dari mata Siska, namun Pak Bujana mengerti, bahwa memang sebagai seorang perawan Siska adalah seorang gadis baikbaik. Wajarlah kalau keperawanannya ingin ia persembahkan kepada suaminya kelak yaitu Ryan.

Bapak kan sudah mendapatkan apa yang Bapak inginkan. Maaf, Pak Mungkin bapak kecewa kata Siska.
Pak.. sampai saat ini pun Bang Ryan, calon suami saya, belum pernah mencium bibir apalagi sampai telanjang seperti ini.. Hanya Bapaklah yang mampu membuat saya bisa sampai seperti saat ini. Maafkan saya pak.

Pak Bujana diam, ia merasa Siska benar, namun ia ingin sekali menuntaskan gelora birahinya Maka sekali lagi ia peluk Siska yang saat itu bertelanjang dada.

Lalu Pak Bujana meraih bibir Siska dan menciuminya Siska diam saja. Ia tahu Pak Bujana pasti kecewa, ia biarkan saya Pak Bujana kembali bertindak seperti tadi.

Lalu lidah Pak Bujana kembali bermain di rongga mulut Siska dan tangannya meraih dada Siska. Siska membiarkannya. Ia tidak ingin mengecewakan orang tua itu. Lalu aksi Pak Bujana kembali mulai dengan memilin buah dada Siska hingga Siska mau tidak mau bangkit nafsunya. Bujana ingin sekali merenggut kegadisan dokter cantik ini, apapun resikonya. Ia telah setengah jalan.
Lalu Siska kembali ia rebahkan ke kasur itu. Pak Bujana pun membuka busananya. Lalu ia buka kemejanya juga celana panjangnya sehingga Bujana hanya memakai celana dalam saja. Dada Bujana penuh bulu dan wajah Bujana yang keras itu menampakan keinginan yang besar untuk memerawani Siska. Belum pernah ia ditolak oleh wanita. Siska anak kemarin sore harus takluk kepadanya. Itulah prinsipnya.

Lalu ia buka celana 3/4 Siska sampai terlihat CD hijau muda bermerk sama dengan BHnya. Masih terpasang CD itu, jari Pak Bujana meletakkan jari tangannya di belahan bibir vagina Siska. lalu dari samping CD itu ia masuki goa itu dengan jarinya.

Siska berkali kali merasa lonjakan pada dirinya tanda nafsunya menaik. Pak Bujana tahu, Siska mulai tak sadar akan tindakannya. Lalu CD itu ia turunkan dari selangkangan Siska.

Dengan sebelah tangannya, Bujana membelai bibir vagina dan memainkan klitoris Siska. Siska histeris. Lalu kepala Pak Bujana turun diantara paha Siska dan menjilat kelintit yang telah memerah itu. Inilah yang membuat Siska terpejam matanya dan kakinya menghentak hentak kegelian.

Ada sedikit malu pada dirinya saat itu. Namun rasa itu hilang dengan gelora birahinya. Pak Bujana tahu itulah saatsaat seorang gadis ingin merasakan sorga dunia. Pengalamannya telah biasa seperti itu.

Tidak berapa lama kemudian Siska memuncratkan air maninya keluar sedangkan saat itu lidah Pak Bujana sedang ada di bibir vaginanya. Siska orgasme dan lemaslah seluruh tubuhnya.

Lalu Pak Bujana kembali memilin dada dan bibir vagina Siska. Siskapun tidak mengerti ia hanya pasrah padahal saat itu ia telah melarang Pak Bujana menjamah kemaluannya.

Setelah yakin Siska mulai naik nafsunya, Pak Bujana melihat Siska terpejam dan kakinya menghentakhentak, maka ia buka CDnya, sehingga tersembullah sebatang kontol Pak Bujana yang meskipun tampak hitam namun telah 3 orang wanita ia perawani. Penis Pak Bujana tegak perkasa ingin memasuki goa terlarang milik Siska.

Siska merinding melihat panjang dan besarnya penis Pak Bujana yang tegak saat itu. Seumurnya baru kali ini ia melihat yang sebesar itu. Saat ia kuliah dulu ia hanya melihat vital pria yang telah mati dan tidak membuatnya takut.

Perlahan tangan Pak Bujana membuka paha Siska namun Siska merapatkan pahanya. Sebagai perawan ia merasa harus mempertahankannya. Berulangulang Pak Bujana berusaha membuka paha Siska. Ia ciumi betis dan jari Siska. Itu pernah ia lakukan saat ia melakukan hubungan seks dengan istrinya saat malam pertama dulu. Ia tahu Siska akan menyerah.

Memang tindakannya itu membuat kedua paha Siska terkuak dan terbuka sehingga tampaklah lobang yang basah dan rapat.

Tangan Pak Bujana mengelus elus paha yang putih itu dengan hatihati. setelah paha Siska sempurna terbuka lalu ia angkat kedua kaki Siska ke bahunya. Lalu ia ganjal pinggul Siska dengan bantal. Ia berharap penisnya akan lancar saja masuk ke vagina Siska. setelah itu, ia arahkan kepala penisnya.

Siska memejamkan matanya, tidak berani menatap aksi Pak Bujana. Berulangulang Bujana mencoba namun terus gagal. Siska pun telah bersimbah keringat sehingga kulitnya jadi mengkilat, ditindih tubuh hitam yang juga berkeringat.

Lalu Pak Bujana membuka kaki Siska agak melebar dan paslah kepala penisnya memasuki dinding perawan itu. Lalu ia raih tangan Siska dan ia pegang keduanya sedang kontolnya telah mulai masuk.

Aduhhhhhh.. Saaaakitttt, sakitttt pakkkk jerit Siska.

Bujana menghentikan goyangannya Ia sadar itulah saat selaput dara Siska robek dan ia lalu perlahan mendorongkan masuk seluruhnya

Aduuuukhhhhhhhhh. Ugghhhhhh. Ampun, Pak. jerit Siska.

Lalu Pak Bujana mengulum bibir Siska dengan mulutnya sehingga jeritan Siska tidak membuat pecah konsentrasinya. titik air mata menetes di mata Siska Ia menangisi. telah tidak gadis lagi dan kegadisannya direnggut orang lain. Bukan pacarnya.

Lalu air mata Siska telah bercampur dengan keringat pada wajah dan badannya. Sedang saat itu di luar rumah sedang hujan deras seakan tidak mau kalah dengan kedua makhluk dalam kamar itu.
Berkalikali Bujana memajumundurkan penisnya keluar masuk lobang yang masih perawan itu. Hal biasa baginya seorang gadis menangisi saat ia diperawani. Memang awalnya sakit namun setelah agak lama hubungan kelamin itu semakin nikmat rasanya. Itu dirasakan Siska. Ia memang masih mentah dalam hubungan seks. Ia pun menuruti gerakan Bujana.

Lalu setelah beberapa menit kemudian Bujana memuntahkan spermanya di dalam vagina Siska. Siska pun dari tadi telah beberapa kali orgasme. Lalu Pak Bujana menghentikan gerakannya dan tetap membiarkan penisnya tertanam di dalam lobang kemaluan Siska. Ia tertidur. Siska pun merasa letih dan nyilu pada selangkangannya.

Malam itu Pak Bujana melihat adanya noda darah pada paha dan seprei yang telah kusut karena permaianannya tadi. Menjelang subuh Pak Bujana kembali mengulang permainan ranjang itu. Siska pun seolah mulai mengerti dan tau caranya.

Malam itu sempat terjadi 3 kali permainan habishabisan. Seolah dunia milik mereka. Sedang Siska mulai lupa dengan Ryan.

Siska terjebak oleh nafsu Bujana dan iapun setia melayani Bujana, baik saat bertugas atau sedang libur.

Bujana pun berkeinginan menjadikan Siska sebagai istrinya. inilah yang membuat Siska sedih, orangtuanya pasti marah dan Ryan akan memusuhinya. Namun akhirnya ia bertekad akan membatalkan pertunangan dengan Ryan. Ia pun ingin hidup di dusun itu dengan Bujana yang ia rasakan amat perkasa. Sebab bagaimanapun bagi Siska, kegadisannya telah direnggut Pak Bujana maka Pak Bujanalah yang bertanggung jawab.

Siska setiap bulan masih selalu pulang ke rumah orang tuanya di kota. Setelah kembali dari kota, ia telah ditunggu oleh Pak Bujana yang akan memberinya sejuta kenikmatan ranjang.

Meskipun umurnya telah tua, Bujana selalu memiliki stamina yang yahut dalam hubungan seks. Sebagai seorang kepala suku di pedalaman itu, ia mengetahui resep untuk tetap kuat.

Siska pun dengan rela meninggalkan kemewahan yang ia miliki dengan kekasih dan orang tuanya dan memlih hidup dengan Bujana di desa itu yang masih terbelakang.

Friday, July 26, 2019

Kusetubuhi SPG yang Sombong

SahabatQQ - Kudekati telinga Vera, dia yang bergerak menjauh karena ketakutan padaku. dia berusaha menajuhkan kepalanya. Mungkin dia mengira saya ingin mengigit telinganya. Aku pun membisikan "vera bagaimana jika alatnya jika ganti dengan ikat pinggang saja " Vera menunjukan ekspresi terkejut setengah tidak percaya bahwa dia akan menerima siksaan yang hebat . "Ampun, lepaskan saya". Ucap vera.

Kusetubuhi SPG yang Sombong


Setelah Itu Kubuka ikat pinggangku yang terbuat dari kulit, kulilitkan sebagian pada telapak tanganku, Vera melirikku dengan ketakutan yang amat sangat, nafasnya tersenggal-senggal meskipun dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk mengaturnya. Mungkin dengan mengatur napas dia berharap sabetan ikat pinggangku tidak akan terlalu sakit. Kuangkat tinggi tanganku dan kuayunkan dengan keras, Vera memejamkan matanya, saat ikat pinggangku mendarat di pahanya terdengar meja yang ditiduri Vera agak berderit karena tubuh Vera secara spontan bergetar keras menahan sakit. “Ahh.. ampun.. ampun.. hahh.. hahh..” Vera berkata tersendat-sendat. Kali ini bukan hanya garis merah yang tampak, tetapi semacam jalur merah tercetak di paha Vera.
“Ceplass.. Ceplass..” sabetan ikat pinggangku semakin liar menghujani tubuh Vera. Vera sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia hanya menggeleng ke kiri ke kanan menahan penderitaan yang kuberikan. Puas dari samping, “Bagaimana kalau pukulan yang mengarah langsung ke liang kewanitaannya?” pikirku. Lalu aku mulai menyobek CD-nya dan minta kepada dua temanku untuk melepaskan ikatan kaki Vera dan mengikatnya kembali pada posisi menekuk ke atas dan mengangkang, sehingga liang kewanitaannya terbuka lebar. Vera berusaha meronta dan menutup liang kewanitaannya dengan kakinya, namun ikatan kami cukup erat sehingga kedua kakinya tidak bisa mengatup. Persis menghadap liang kewanitaannya, aku mengelus-elusnya sambil tersenyum sinis. Vera mengangkat kepalanya dan menatapku dengan pandangan nanar.
Aku mulai menjauh, ikat pinggang mulai kuputar-putar, lalu.., “Ceplass..” ikat pinggang itu mendarat dengan tepat di bibir liang kewanitaan Vera. Kali ini Vera meronta-ronta dengan sangat dan cukup lama, tampaknya dia sangat kesakitan, kepalanya ditengadahkan ke atas sembari mengguncang-guncangkan pantatnya di atas meja. Aku berjalan ke sampingnya, “Lagi?” tanyaku seolah tak menghiraukan penderitaannya. Vera tidak mengatakan apa-apa, kelihatannya dia sudah pasrah. Aku tersenyum penuh kemenangan, kusentuh bibir liang kewanitaannya yang tentunya masih pedih, Vera menggelinjang, tak peduli kugesek-gesekan jariku di liang senggamanya, tubuh Vera terus menggelinjang. “Sakitt.. sakitt..” gumamnya lirih.

Seolah tak peduli, kembali aku mengambil dua jepitan, dan kujepit di kedua bibir liang kewanitaan yang memerah itu. Vera menatapku dengan pandangan tak percaya akan kesadisanku. “Oke”, kataku, “Tidak ada lagi pukulan..”, Vera diam saja tanpa ekspresi, “..tapi sekarang waktunya bermain lilin”, lanjutku sambil menyunggingkan senyum. Kali ini Vera menolehkan wajahnya yang layu, berkeringat dan basah karena air matanya. Bisa kubaca dalam pikirannya, “Oh.. apa lagi yang akan diperbuatnya pada tubuhku.. malangnya nasibku..”

Karena di kamar Aguk ada beberapa lilin untuk jaga-jaga jika lampu mati, ada yang kecil dan ada juga yang besar supaya awet. Kuambil Zippo-ku, kunyalakan satu lilin yang kecil. Lidah api menari berputar-putar melelehkan batang lilin yang menahannya. Menembus lidah api itu, kulihat pandangan Vera yang berharap aku hanya bercanda. Kujawab dengan pandangan juga yang menyatakan bahwa aku serius. Segera lilin yang kupegang kumiringkan di atas payudara Vera. Kulihat ekspresi Vera yang memandang lekat batang lilin yang terkena nyala api, pandangannya seolah berharap agar lilin tersebut tidak meleleh atau apinya tiba-tiba mati. Tapi tentu saja itu tidak terjadi, yang terjadi adalah tetesan pertama jatuh dan menetes di atas puting susu Vera sebelah kanan.
“Hhh..” Vera mendesah, punggungnya terlihat bergerak ke atas menahan panas lilin yang meleleh. Tetesan demi tetesan bergerak jatuh, dan Vera terlihat semakin kesakitan karena tetesan tersebut jatuh di tempat bekas pecut dan sabetan ikat pinggangku tadi. Tiba-tiba teman-temanku ikut bergabung, mereka semua memegang lilin bahkan tidak hanya satu tapi tiga atau empat sekaligus. Mereka dengan gembira meneteskan ke bagian-bagian sensitif Vera, seperti buah dada, pusar, sekitar liang kewanitaan dan paha. Kali ini Vera seperti ular kepanasan, dia meliuk-liukkan tubuhnya menahan panas tetesan lilin.

Thursday, July 25, 2019

Musibah di Rumah Tante

Sebut saja nama saya martin umur 22 tahun. Status saya saat ini baru saja lulus dari perguruan tinggi negeri di Kota A. Nenek meminta saya ke jakarta. Saat ini saya berkerja di *hu*** International daerah sunter. Saya memiliki keluarga di daerah kelapa gading. tetapi saya lebih memilih mengontrak saja.

Musibah di Rumah Tante

Pada hari jum?at itu kebetulan saya tidak memakai motor,saya berniat jalan ke ITC Cempaka Mas lalu saya naik bis 43 jurusan priok-cililitan dan turun dipintu air depan ITC lalu menyebrang ramai-ramai setelah hampir 30menit jalan-jalan didalam tiba-tiba ada suara perempuan yang memanggil saya
? : Tin..
Saya toleh sana-sini ternyata seorang wanita cantik yang memanggil saya ada didalam toko baju dan saya berjalan menghampirinya.

Tante Laila..beliau istri om saya umurnya sekitar 31 tahun dan baru mempunyai seorang anak laki-laki berumur 2tahun karena saya asli dari jawa saya memanggilnya mbak bukan tante.Kami sering bertemu jika ada perkumpulan keluarga dirumah nenek dan sering kali pula mata ini selalu mamandangi disaat ada kesempatan karena kagum akan kecantikannya,beliau wanita berjilbab dan saya berfikir pasti seorang istri yg sholehah.Setelah ngobrol sebentar saya memilih menunggu diluar toko bersama rio anaknya yang ada dikereta dorong.Beliau memakai baju terusan panjang dengan jilbab pink bermotif serta beberapa gelang emas putih yg melingkar dipergelangan tangannya.
Hampir 10 menit didalam toko mbak Laila keluar sambil membawa 2 kantung yang berisi barang yang dibelinya.

Mbak Laila : kok tumben sendirian Tin?
Saya : kalo jalan ya aku memang sendiri mbak hahaha..
Mbak Laila : cewek kamu mana?
Saya : ada disana hahaha?

Setelah jalan sambil ngobrol mbak Laila meminta untuk menemani belanja karena kebetulan saya tidak memakai motor jadi saya mau sekalian menemani rio
Sembari jalan saya bertanya kenapa om Rudi tidak ikut ternyata sudah 2 hari ada tugas di Batam sampai hari sabtu depan (1 minggu).kami berbincang banyak termasuk liburannya ke jogja saat menikmati tahun baru.

Hampir 2 jam berbelanja mbak menawarin untuk menemani rio bermain dirumah karena rio baru saja dibelikan mainan baru yg menurut saya harganya mahal untuk anak seumuran dia.kami berjalan ke parkiran menghampiri mobil Freed putih sambil mendorong troli belanjaan
Diperjalanan saya sesekali melirik mbak Laila sembari melihat rio dijok belakang yg asik menonton film kartun melalui TV yg menempel dijok sambil minum susu botol.Sekitar jam 21.30 kami sampai di rumah daerah Batu Ampar.sesampai dirumah rio langsung mengajak bermain sedangkan mamanya sedang didalam kamar ganti baju,hampir 30menit bermain mamanya keluar kamar dan menggendong rio untuk segera ditidurkan.mbak Laila keluar dengan hot pants bukan kali ini saja saya meliat mbak Laila memakai celana seperti itu sebelumnya sudah sering jika menginap dirumah om,walaupun ada om dirumah mbak Laila tetap memakai celana seperti itu tanpa ada rasa risih pada keponakannya.
Keesokan harinya dari pagi sampai siang saya menemani rio bermain sambil melihat channel cartoon kesukaan rio,malam minggu setelah menunaikan?sholat magrib?saya ijin mbak kiki untuk bermain PS 3 milik om diruang atas.Hampir 2 jam saya bermain mbak Laila beberapa kali naik menawarkan untuk makan tapi saya tolak karena asik maen PS.Lalu mbak Laila naik mengantarkan minuman dan mengajak ngobrol,obrolan kami biasa saja karena saya sangat menghormati beliau tetapi sesekali mbak Laila menanyakan soal cewek kepada saya,maklum jomblo.Lama mengobrol mbak Laila pamit turun dan memberi tahu jika ingin makan sudah disiapkan di meja makan.Tak lama saya turun mengambil makan setelah itu saya beranjak tidur dikamar atas.
Asik tidur saya dikagetkan dengan 2 orang kekar mendekap saya,sayapun tak bisa berbuat apa-apa karena badan mereka yg lebih besar dan kondisi masih belum begitu sadar dari tidur.Lalu mereka mengikat kaki dan tangan saya
A : Cepat kasih tau dimana barang berharga dirumah ini!!!
Tanya si A sambil menjambak rambut saya

Saya : Saya hanya tamu disini.. jawab saya
Lalu mereka mendorong saya hingga saya terjatuh dan menyuruh saya turun,ibarat pocong saya menuruni tiap anak tangga dengan loncat
Setelah sampai didepan kamar mbak si B menendang saya dari belakang hingga saya jatuh.Lalu si A membuka
pintu kamar mbak Laila yg tidak terkunci
Si A : alamak cong..
Si B : ada apa blay.. si B sambil bejalan menuju kamar mbak
Si A : lihat itu yg tidur mulus banget pahanya
Si B bejalan menghampiri rio kemudian menggendong sambil mendekap mulut rio dengan sehelai kain,sementara aku terus berusaha melepas kan ikatan tali sambil menggeliat dilantai
Si B menghampiri aku kemudian dia menyeret saya masuk kekamar dengan menarik baju
Ohhh,,,siiiiaaa..eeeeemmmmfff teriak mbak Laila yg dibekap mulutnya oleh si A
Si A : diam..!!! serahkan harta kamu sambil menodongkan pisau ke leher mbak Laila
Merasa terancam mbak Laila pun terdiam

Si A membalikkan badan mbak Laila ke ranjang kemudian si B mengikat tangannya
Tak lama mereka ber 2 berkeliling kamar mencari barang berharga dan mencoba membuka lemari dan rak yg terkunci
Si A : dimana kamu menyimpan barang berharga,,dimana kuncinya cepat..!!!
Plaaakkk..sambil menampar mbak Laila
Mbak Laila : saa..yaaa.. tidak punya kunci lemari rintihnya sambil menahan sakit akibat tamparan
Si B : jangan bohong kamu!!!sambil menarik rambut mbak Laila kebelakang
Mbak Laila terus merengek tidak mempunyai kunci
Kemudian Si B naik keatas dan turun membawa hp S5 yg saya beli dengan menabung,mereka mengumpulkan barang2 yg bisa diambil termasuk iphone mbak Laila serta gelang yg selalu dipakai mbak saat dirumah,mereka juga membuka tiap laci dan menemukan sekotak gelang dan kalung emas putih serta buku yg sepertinya BPKB ntah itu mobil atau motor milik mbak lalu ditaruh diatas kain yg mereka persiapkan

Si B : blay nanggung nih kalo Cuma segini kita rampas aja ini nyonya
Si A : mantab..sambil meraka toss
Si B berjalan ke arah saya dan melingkari mulut saya dengan lakban dan membalikkan saya menghadap tembok
Aaaa..jang..aannnn dasar biadab!!!!
Apa mau mu!!!!
Lepasss?mmmmmmmffffffff?hanya suara seperti itu yg saya dengar
Saya mencoba berguling agar bs melihat apa yg terjadi
Astaga..Si B mendekap mbak Laila dari belakang
Tidaaaaakkk teriak mbak Laila sambil menendang nendang meronta ingin melepaskan diri

Si A mencoba merobek kaos mbak Laila
Kreekkkk?suara kaos yg terobek oleh tangan kekar sang maling
Wow?sebagai manusia biasa akupun terperana melihat apa yg ada didepan ku
Cong?toketnya mulus..ujar si A sambil meremas payudara mbak Laila dengan kasar
Aaahhhh?lepas bajingan sambil meludahi muka si A yg tepat didepan dadanya
Mengetahui hal itu si B meremas sambil menekan putting mbak Laila
Saaakkiittt?rintih mbak Laila
Si A : diam jika kamu tak ingin kami sakiti
Kemudian si A mengambil pisaunya dan meminta mbak Laila untuk diam jika tak ingin pisau ini menusuk perutnya,si A sedang berusaha merobek celana pendek mbak Laila menggunakan pisau

Aku hanya terdiam..payudara mbak Laila memang tidak besar dan tidak pula kecil seperti sepasang mangkuk yg menempel didada pokoknya cukup indah walapun tertutup pakaian lagipula mbak Laila tidak menyusui rio secara langsung melainkan dengan bantuan pompa asi yg ditempelkan ke payudara untuk menyedot asi setau saya fungsinya seperti itu dan sangat jarang saya menemukan wanita cantik dianugerahi payudara yg besar.
Blay bersih blay..ucap si A dengan semangat
Yg dimaksud pasti memek mbak Laila yg bersih putih tanpa bulu,si B langsung menjatuhkan badan mbak Laila terlentang diranjang sembari mulutnya mencoba menjilat memek

Ahhhh?dasar biadab sambil menendang dan mencoba menggulingkan badan tapi apadaya si A dengan cepat memegang kedua kakinya sehingga dengan leluasa si B menjilat memek tante sambil menusukkan jari
Sekitar 10 menit mbak Laila berteriak dasar bajingan!!!
Ahhhhh?.emmmmm si A menutup mulutnya.sepertinya mbak Laila orgasme oleh si B
Si B : cong seger cairan ini orang sambil mengulurkan lidahnya ke memek mbak Laila
Tak lama si A mulai sibuk dengan celananaya dan munculah sebatang kontol yg besar tepat didepan muka mbak Laila.ehmmmm guram mbak Laila sambil menggelengkan kepala kekanan-kiri menghindari kontol yg ingin masuk ke mulutnya
Si A terus memaksa mbak Laila untuk membuka mulut dan bless
Sluuuuppppp mmmmmmmmffffffffff?.

blay mantab..kontol si A masuk ke mulut mbak Laila
Terlihat mbak Laila seperti ingin muntah mungkin selama ini tidak pernah oral milik suaminya
Tak mau kalah si B juga lekas membuka celananya dan menusuk memek mbak Laila yg basah

Si B : oh yeeeesssss
Ammmmm?suara mbak Laila yg tertutup kontol si A
Semakin kencang sodokan si B dan terlihat tubuh mbak Laila mulai lemas kehabisan tenaga memberontak
Melihat mbak Laila mulai lemas si A membuka ikatan tali ditangannya
Setelah sibuk membuka tali yg mengikat si A pindah posisi terlentang diujung ranjang lalu dia menarik tubuh mbak Laila yg sudah lemas dan diposisikan tepat diatasnya tanpa ada halangan kontolnya yg besar menghujam memek mbak Laila

Mbak Laila : aaahhhhhhhh ammmpuuuunnnnn massssss..melas mbak Laila
Dari belakang si B mencoba memasukkan kontolnya ke anus mbak Laila
Si B : seret blay
Mbak Laila berusaha meronta sambil berusaha loncat dari dekapan si A menolak disodomi
Mbak Laila : tidak?dakk?
Jaaaaa?nnnnggaannnn saaa.yaaaa moohhhhoooo rintihnya sambil terus meronta dan tangannya menutupin anusnya.Tapi apa daya kekuatannya tak cukup untuk melawan mereka berdua.
5menit kemudian si A menghampiri saya

Si A : cong nih anak kontolnya tegang juga kita apain ya sambil menyeret saya mendekati ranjang
si B meninggalkan mbak Laila dan mengambil sebilah pisau lalu merobek baju dan celana saya yg dalam keadaan terikan tangan dan kaki.Si A membantu saya berdiri telanjang bulat
Si B : blay gede juga nih kontol ambil lakban tuh..menyuruh si A
Kemudian si B menyuruh memegang kontol saya yg berdiri dan ditarik kebawah seperti kontol yg lemas lalu si B melilitkan lakban mengelilingi paha atas untuk menahan kontol saya agar tidak tegang keatas,saya merasakan sakit,dan nyeri yg sangat pada biji dan batang saya
Mereka tak memperdulikan dan langsung mendekap mbak Laila
Hampir 20menit mereka saling bertukar posisi memek-mulut-anus kontol mereka silih berganti memperlakukan mbak Laila seperti seorang pelacur dan akhirnya mereka si B keluar nyenyemprotkan sperma ke muka mbak Laila tak lama si A menyusul keluar diperut dan memaksa mbak Laila membersihkan sisa sperma dikontolnya dengan mulut.

Setelah puas mereka beres-beres merapikan barang curiannya dan mengambil kunci mobil
Si B keluar kamar menuju depan
Klak..klak suara kunci pintu depan
Si B pun kembali menghampiri mbak Laila yg?tergulai lemas
Berapa kode kunci pintu gerbang tanya si B kepada mbak Laila
Mbak Laila hanya menggelengkan kepala menandakan dia tak bersedia memberi tahu
Melihat mbak Laila yg terus menolak menjawab si A menghampiri dan dengan kasar meremas payudara mbak Laila
Aakkkhhhhh teriak mbak Laila
Cepat kasi tau paksa si A,mbak Laila terus merintih menahan sakit pada dadanya
Merasa sia2 dan buang waktu mereka bergegas keluar kamar menuju ruang belakang dan tinggalah dikamar kami berdua.
Beberapa menit kemudian mbak Laila berjalan ke kamar mandi yg ada didalam kamarnya sedangan saya yg dari tadi menahan nyeri terus berusaha melepas ikatan.Tak lama mbak Laila keluar kamar mandi dengan muka dan rambut yg sedikit basah dan sudah terlihat bersih menghampiri saya tapi masih keadaan telanjang warna merah bekas remasan pada payudaranya terlihat jelas pada kulitnya yg putih,kemudian membuka ikatan pada kaki dan membantu saya untuk berdiri.Saya sempat terkaget mbak Laila membuka lakban yg melilit pinggang saya terlebih dahulu bukan tangan saya yg terikat,setelah berhasil membuka lakban kemudian beliau mengelus kontol saya sebentar,tangannya yg bersih dan halus tak bisa dibayangkan betapa wah rasannya lalu dilanjut membuka ikatan tangan

Setelah berhasil membuka ikatan saya beliau keluar kamar dengan keadaan masih telanjang menghampiri rio kemudian digendongnya.Sebelum kembali keatas saya berdiri didepan pintu memandang indahnya tubuh tante saya terakhir kalinya karena kejadian yg tak terduga
Mbak Laila : Tin? panggilnya memecah diriku yg terpaku melihatnya
Ayo naik nanti keburu masuk angin kamu kita urus besok pagi..suruhnya
Saya : iya mbak..saya berjalan ke belakang dengan keadaan sedikit menunduk karena menahan rasa nyeri.
Keesokan harinya mbak Laila membangunkan saya memberi tahu bahwa sarapan sudah siap dan meminta tolong untuk ditemani mengurus masalah tadi malam.Aku bergegas bangun dan mandi lalu turun
1 jam kemudian setelah mbak Laila sudah berpenampilan rapi kitaberangkat ke Polres untuk melaporkan kejadian semalam.Dalam perjalanan aku yg menyetir mobil keadaan terasa sangat kaku,tiba2 mbak Laila meminta saya untuk tidak melaporkan kejadian pemerkosaan itu entah apa yg dipikirkannya.

Sesampai di Polres kami melaporkan pada petugas yg berjaga,kami jelaskan apa2 yg hilang dan prosesnya ntah memang kesiagaan polisi atau bagaimana kemudian 4 orang petugas ikut kami pulang untuk olah TKP dan dugaan sementara perampok itu mencongkel jendela ruang atas yg terlihat bekas kayu berserakan di jendela.Tapi hingga artikel ini saya buat belum diketahui siapa pelaku itu menurut saya pasti orang sekitar sini karena menurut penjelasan satpam malam itu sampai pagi tak ada orang yg keluar pada jam tersebut,pasti mereka bersembunyi diantara rumah warga sini.

Om yg mendengar berita itu segera pulang untuk memastikan kondisi mbak Laila.Minggu malam om mengajak saya untuk menemui satpam yg berjaga didepan portal itu dan meminta untuk mencari kan tukang bangunan untuk merenovasi rumah bagian atas.Sesampai dirumah om menjelaskan pada mbak Laila jika rumah bagian luar atas akan dimodif seperti ini dan jendela akan dipasang tralis besi,akan ada tukang beberapa hari dengan pengawasan satpam yg dipesan tadi serta meminta saya untuk pulang kerja tidur dsini selama proses renovasi rumah dan meninggalkan kos untuk beberapa waktu.
3 hari kemuadian proses renov masi berlangsung hanya menyisakan pasang besi pada jendela.Malam itu saya berdiri ruang atas memandangi bagian luar yg selesai direnov

Heiii?sapa mbak Laila dari belakang
Saya pun terkaget
Saya : tinggal pasang ini aja mbak paling besok sudah selesai
Mbak Laila : iya Tin..sambil melihat sekeliling diluar
Saya : mbak Laila hati2 besok saya ke kos lagi ya
Mbak Laila : Tin kamu disini saja temenin mbak. Om kan masih lama pulang. Pintanya sambil peluk aku dari belakang.

Wednesday, July 24, 2019

Perjalanan Dinas

SahabatQQ    - Elin seorang manager bagian treasury di sebuah bank asing. Umurnya 28 tahun, Berasal dari daerah bogor. dia telah memilih suami dan seoarang anak berumur 7 tahun. Tubuh elin kurus tingginya 163 Cm. Buah dadanya terlihat kecil tetapi padat dan sangat ramping.

Perjalanan Dinas


Setibanya di Semarang, setelah check in di hotel mereka langsung mengadakan kunjungan pada beberapa nasabah, yang dilakukan sampai dengan setelah makan malam. Setelah selesai berurusan dengan nasabah, mereka kembali ke hotel, dimana Tom dan Anita melanjutkan acara mereka dengan duduk-duduk di bar hotel sambil mengobrol dan minum-minum. Elin pada awalnya diajak juga, tapi karena merasa sangat lelah, dan di samping itu ia juga merasa tidak enak mengganggu mereka, maka ia lebih dulu kembali ke kamar hotel untuk tidur.
Menjelang tengah malam, Elin tiba-tiba terbangun dari tidurnya, hal ini disebabkan karena ia merasa tempat tidurnya bergerak-gerak dan terdengar suara-suara aneh. Dengan perlahan-lahan Elin membuka matanya untuk mengintip apa yang terjadi. Hatinya terkesiap melihat Tom dan Anita sedang bergumul. Keduanya berada dalam keadaan polos sama sekali.

Anita yang bertubuh kecil itu, sedang berada di atas Tom seperti layaknya seseorang yang sedang menunggang kuda, dengan pantatnya yang naik turun dengan cepat. Dari mulutnya terdengar suara mendesis yang tertahan,

“Ssshhh…, sshhh…”, karena mungkin takut membangunkan Elin.

Kedua tangan Tom sedang meremas-remas kedua buah dada Anita yang kecil tetapi padat berisi itu. Elin sangat panik dan berada dalam posisi yang serba salah. Jadi dia hanya bisa terus berlagak seperti sedang tidur. Elin mengharapkan mereka cepat selesai dan Tom segera kembali ke kamarnya. Besok dia akan menegur Anita agar tidak melakukan hal seperti itu lagi di kamar mereka. Seharusnya mereka dapat melakukan hal itu di kamar Tom sehingga mereka dapat melakukannya dengan bebas tanpa terganggu oleh siapa pun. Dari bau whisky yang tercium, rupanya keduanya masih berada dalam keadaan mabuk. Elin berusaha keras untuk dapat tidur kembali, walaupun sebenarnya ia merasa sangat terganggu dengan gerakan dan suara-suara yang ditimbulkan oleh mereka.
Pada saat Elin mulai terlelap, tiba-tiba ia merasakan sesuatu sedang merayap pada bagian pahanya. Elin sangat terkejut dan tubuhnya mengejang, karena pada saat dia perhatikan, ternyata tangan kanan Tom sedang mencoba untuk mengusap-ngusap kedua pahanya yang masih tertutup selimut. Elin berpura-pura masih terlelap dan mencoba mengintip apa yang sebenarnya sedang terjadi. Rupanya permainan Tom dan Anita sudah selesai dan Anita dalam keadaan kelelahan serta mengalami kepuasan yang baru dinikmatinya, sudah tergolek tidur.

Tom yang masih berada dalam keadaan polos dengan posisi badan setengah tidur disamping Elin, sambil bertumpu pada siku-siku tangan kiri, tangan kanannya sedang berusaha menyingkap selimut yang dipakai Elin. Elin menjadi sangat panik, pada awalnya dia akan bangun dan menegur Tom untuk menghentikan perbuatannya, akan tetapi di pihak lain dia merasa tidak enak karena pasti akan membuat Tom malu, karena dipikirnya Tom melakukan hal itu lebih disebabkan karena Tom masih berada dalam keadaan mabuk. Akhirnya Elin memutuskan untuk tetap berpura-pura tidur dengan harapan Tom akan menghentikan kegiatannya itu.

Akan tetapi harapannya itu ternyata sia-sia belaka, bahkan secara perlahan-lahan Tom bangkit dan duduk di samping Elin. Tangannya menyingkap selimut yang menutupi tubuh Elin dengan perlahan-lahan dan dari mulutnya menggumam perlahan,
“Psssttt sayang, mari kubantu menikmati sesuatu yang baru…, nih.., kubantu melepaskan celana dalammu…, nggak baik kalau tidur pakai celana dalam”, sambil tangannya yang tadinya mengelus-elus bagian atas paha Elin bergerak naik dan memegang tepi celana dalam Elin, kemudian menariknya dengan perlahan-lahan ke bawah meluncur di antara kedua kaki Elin.

Badan Elin menjadi kaku dan dia tidak tahu harus berbuat bagaimana. Elin seakan-akan berubah menjadi patung, pikirannya menjadi gelap dan matanya dirasakannya berkunang-kunang. Tom melihat kedua gundukan bukit kecil dengan belahan sempit di tengahnya, yang ditutupi oleh rambut hitam kecoklatan halus yang tidak terlalu lebat di antara paha atas Elin. Jari-jari Tom membuka satu persatu kancing daster Elin, sambil tangannya bergerak terus ke atas dan sekarang ia menyingkapkan seluruh selimut yang menutupi tubuh Elin, sehingga terlihatlah payudara Elin yang membukit kecil dengan putingnya yang kecil berwarna coklat tua.

Sekarang Elin tergolek dengan tubuhnya yang tanpa busana, tungkai kakinya yang panjang dan pantat yang penuh berisi, serta buah dada yang kecil padat dan belahan di antara paha atas yang membukit kecil, benar-benar sangat merangsang nafsu birahi Tom. Tom sudah tidak sanggup menahan nafsunya, penisnya yang baru saja terpuaskan oleh Anita, sekarang bangkit lagi, tegang dan siap tempur.

Sejak saat itu Tom bertekad untuk tidak akan membebaskan Elin. Ia terlalu berharga untuk di biarkan, Tom akan menikmati tubuh Elin berulang-ulang pada malam ini. Kemolekan tubuh Elin terlalu sayang untuk disimpan oleh Elin sendiri pikir Tom. Tom mendorong tubuh Elin dan mulai meremas-remas payudara Elin yang telah terbuka itu,
“Dengerin sayang, you akan saya ajarin menikmati sesuatu yang nikmat, asal you baik-baik nurutin apa yang akan saya tunjukkan”.

Kesadaran Elin mulai kembali secara perlahan-lahan dan dengan tubuh gemetar Elin perlahan-lahan membuka matanya dan memperhatikan Tom yang sedang merangkak di atasnya. Elin mencoba mendorong badan Tom sambil berkata,

“Tom, apa yang sedang kau lakukan ini?”, “Sadarlah Tom, aku khan sudah bersuami, jangan kau teruskan perbuatanmu ini!”. Karena menganggap Tom berada dalam keadaan mabuk, Elin mencoba membujuk dan menggugah kesadaran Tom.

Akan tetapi Tom yang telah sangat terangsang melihat tubuh Elin yang molek halus mulus dan bugil di depan matanya mana mau mengerti, apalagi penisnya telah dalam keadaan sangat tegang.
“Gila! Cakep banget! Lihat buah dadamu, padat banget. Cocok sama seleraku! You emang pinter menjaga tubuhmu, sayang!”, kata Tom sambil menekan tubuhnya ke tubuh Elin.
Elin berusaha bangun berdiri, akan tetapi tidak bisa dan dia tidak berani terlalu bertindak kasar, karena takut Tom akan membalas berlaku kasar padanya.
Sedangkan dalam posisinya itu saja ia sudah tidak ada lagi kemungkinan untuk lari.
Sambil menjilat bibirnya Tom berbaring di sisi Elin.

“Lin, lebih baik you mengikuti kemauanku dengan manis, kalau tidak saya akan maksa you dan saya perkosa you habis-habisan. Kalau you nurutin, you akan merasakan kenikmatan dan tidak akan sakit”. Lalu tangannya ditangkupkan di buah dada Elin, sambil meremas-remasnya dengan sangat bernafsu, sambil merasakan kehalusan dan kepadatan buah dada Elin. “Bodi you oke banget!”, kata Tom. “Coba you berputar Elin!”. Perlahan-lahan dengan perasaan yang putus asa Elin berputar membelakangi Tom. Dan dirasakanya tangan Tom sekarang ada di pantatnya meremas dan meraba-raba.

Kemudian Tom menyibakkan rambut Elin, dan dihirupnya leher Elin dengan hidungnya sementara lidahnya menelusuri leher Elin. Sambil melakukan hal itu tangan Tom berpindah menuju kemaluan Elin. Pada bagian yang membukit itu, tangannya bermain-main, mengelus-elus dan menekan-nekan, sambil berkata,
“Kasihan you, Elin, pasti suami you tidak tahu cara membahagiakan you?”,
“Tapi tenang aja sayang, dengan saya, you nggak bakalan bisa lupa seumur hidup, you bakalan merasakan bagaimana menjadi wanita sejati!”. Sambil memutar kembali tubuh Elin.
Setelah itu Tom mengambil tangan Elin dan meletakkannya di kemaluannya yang telah sangat tegang itu.

Ketika merasakan tangannya menyentuh benda hangat yang besar lagi keras itu, tubuh Elin tersentak, belum sempat Elin dapat berpikir dengan jelas, terasa badannya telah ditelentangkan oleh Tom dan dengan cepat Tom telah berjongkok di antara kedua kakinya yang dengan paksa terkangkang akibat tekanan lutut Tom. Dengan sebelah tangannya menuntun penisnya yang besar, Tom lalu menempelkan ujung penisnya ke bibir vagina Elin,

“Apa you mau saya masukin itu?”,
“Aaahhh…, jangaaann…, jaaangaaann…, Toomm…”, Elin dengan suara mengiba-iba masih berusaha mencoba menghalangi niat Tom.
Elin mencoba mengeser pinggulnya ke samping, berusaha menghindari penis Tom agar tidak dapat menerobos masuk ke dalam liang kewanitaannya.
Sambil tersenyum Tom berkata lagi,
“You tidak dapat kemana-mana lagi, lebih baik you diam-diam saja dan menikmati permainan saya ini..!”. Tom lalu memajukan pinggulnya dengan cepat dan menekan ke bawah, sehingga penis besarnya yang telah menempel pada bibir kemaluan Elin dengan cepat menerobos masuk ke dalam liang vagina Elin dengan tanpa dapat dihalangi lagi.
Testis Tom mengayun-ayun menampar bagian bawah vagina Elin, sementara Elin megap-megap karena dorongan keras Tom.
Elin belum pernah merasakan saat seperti ini, setiap bagian tubuhnya serasa sangat sensitif terhadap rangsangan. Buah dadanya terangsang saat ditindih oleh dada Tom. Dirinya sudah lupa kalau sedang diperkosa, ia tidak peduli pada tubuh besar Tom yang sedang bergerak naik turun menindih tubuhnya yang langsing. Elin mulai merasakan suatu sensasi kenikmatan yang menggelitik di bagian bawah tubuhnya, vaginanya yang telah terisi oleh penis besar dan panjang milik Tom, terasa menggelitik dan menyebar ke seluruh tubuhnya, sehingga Elin hanya bisa menggeliat-geliat dan mendesis mirip orang kepedasan.

Elin hanya berusaha menikmati seluruh rasa nikmat yang dirasakan tubuhnya. Sekarang Elin mencoba untuk berusaha aktif dengan ikut menggerakkan pinggulnya mengikuti irama gerakan Tom di atasnya. Tom melihat Elin mengerang, merintih dan mengejang setiap kali ia bergerak. Dan Elin sudah mulai terbiasa mengikuti gerakannya. Tom merasakan tangan Elin merangkul erat pada punggung bawahnya mengelus-elus ke bawah dan meremas-remas pantatnya serta menariknya ke depan agar semakin merapat pada tubuh Elin. Tom terus menggosok-gosokkan penisnya pada klitoris Elin.

Tom sekarang ingin membuat Elin orgasme terlebih dahulu. Elin semakin terangsang dan tak terkendali lagi setiap kali bagian tubuhnya bergerak mengikuti tekanan dan sodokan Tom, sekarang wajahnya terbenam di dada bidang Tom, mulutnya megap-megap seperti ikan terdampar di pasir, dengan perlahan-lahan mulutnya bergeser pada dada Bossnya dan sambil terus menjilat akhirnya tiba pada puting susu Tom.
Sekarang Elin secara refleks mulai menyedot dan menghisap puting susu Tom, sehingga badan Tom mulai bergetar juga saking merasa nikmatnya. Penis Tom terasa semakin keras, sehingga Tom semakin ganas saja menggerakkan pantatnya menekan pinggul Elin dalam-dalam. Elin merasakan vaginanya berkontraksi, sambil berusaha menahan rasa geli yang tidak terlukiskan menggelitik seluruh dinding liang kemaluannya dan menjalar ke seluruh tubuhnya.

Perasaan itu makin lama makin kuat menguasainya sehingga seakan-akan menutupi kesadarannya dan membawanya melayang-layang dalam kenikmatan yang tidak pernah dialaminya selama ini dan tidak dapat dilukiskan ataupun diuraikan dengan kata-kata. Kenikmatan yang dialami Elin tercermin pada gerakan tubuhnya yang meronta-ronta liar tanpa terkendali bagaikan ikan yang menggelepar-gelepar terdampar di pasir. Desahan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulutnya yang mungil,
“Ooohhhh…., aagghh…, adduhhh..!”.

Kedua pahanya melingkari pantat Tom dan dengan kuat menjepit serta menekan ke bawah, disertai tubuhnya yang mengejang dan kedua tangannya mencengkeram alas tempat tidur dengan kuat, benar-benar suatu orgasme yang dahsyat telah melanda Elin. Tom merasakan penisnya terjepit dengan kuat oleh dinding kemaluan Elin yang berdenyut-denyut disertai isapan kuat seakan-akan hendak menelan batang penisnya. Terasa benar jepitan dinding vagina Elin dan di ujung sana terasa ada “tembok” yang mengelus kepala penisnya.

Setelah beristirahat sejenak dan melihat Elin sudah agak tenang, Tom mulai memompa lagi. Pompaan Tom kali ini segera dibalas oleh Elin, pinggulnya bergerak-gerak “aneh” tapi efeknya luar biasa. Penis Tom serasa dilumat dari pangkal sampai kepalanya. Lalu masih ditambah dengan variasi, ketika pinggul Elin berhenti dari gerakan aneh itu, tiba-tiba Tom merasakan penisnya terjepit dengan kuat dan dinding-dinding kemaluan Elin berdenyut-denyut secara teratur, sekitar 4-5 kali denyut menjepit, baru kemudian bergoyang aneh lagi.
Wah, suatu sensasi melanda perasaan Tom, suatu hubungan kelamin yang belum pernah dinikmatinya dengan wanita manapun juga selama ini. Menyesal Tom karena tidak dari dulu-dulu menikmatinya. Gerakan aneh di dalam liang kemaluan Elin makin bervariasi. Terkadang Tom malah meminta Elin berhenti bergoyang untuk sekedar menarik nafas panjang. Lumatan dinding kemaluan Elin pada penis Tom membuatnya geli-geli dan serasa akan ‘meledak’.

Tom tidak ingin cepat-cepat sampai, karena masih ingin menikmati
“elusan” vagina Elin. Tetapi gerakan-gerakan di dalam liang kewanitaan Elin semakin menggila dan semakin liar.

Hingga akhirnya Tom harus menyerah, tak mampu menahan lebih lama lagi perasaan nikmat yang melandanya, semakin cepat Tom bergerak mengimbangi goyangan pinggul Elin, semakin terasa pula rangsangan yang akan meletupkan lahar panas yang sedang menuju klimaks, mendaki puncak, saat-saat yang paling nikmat. Dan akhirnya, pada tusukan yang terdalam, Tom menyemprotkan maninya kuat-kuat di dalam liang kewanitaan Elin, sambil mengejang, melayang, bergetar. Pada detik-detik saat Tom melayang tadi, tiba-tiba kaki Elin yang pada awalnya mengangkang, diangkatnya dan menjepit pinggul Tom kuat-kuat. Amat sangat kuat.

Lalu tubuhnya ikut mengejang beberapa detik, mengendor dan terus mengejang lagi, lagi dan lagi…, Elin pun tidak sanggup menahan dorongan orgasme yang melandanya lagi, punggungnya melengkung ke atas, matanya terbeliak-beliak, serta keseluruhan tubuhnya bergetar dengan hebat tanpa terkendali, seiring dengan meledaknya kenikmatan orgasme di vaginanya. Orgasme kedua dari Elin.

“Toommm, aduuuh, Toomm, aahhhhh…, aaduuhh…, nikmaaatt.., Toomm….!”.
Tom tersenyum puas melihat tubuh Elin terguncang-guncang karena orgasme selama 15 detik tanpa henti-hentinya. Kemudian tangan Elin dengan eratnya menekan pantat Tom ke arah selangkangannya sambil kakinya menggelepar-gelepar ke kiri kanan. Tom pun terus menggerakkan penisnya untuk menggosok klitoris Elin. Setelah orgasmenya selesai, tubuh Elin langsung terkulai lemas tak berdaya, terkapar, dengan kedua tangan dan kakinya terbentang melebar ke kiri kanan. Elin merasa bagian-bagian tubuhnya seolah terlepas dan badannya tidak dapat digerakkan sama sekali.

Setelah gelombang dahsyat kenikmatan yang melandanya surut, Elin kembali ke alam nyata dan menyadari bahwa dia sedang terkapar di bawah tindihan badan kekar lelaki bule berkulit putih yang bukan suaminya yang baru saja memberikan kepuasan yang tiada tara padanya. Suatu perasaan malu dan menyesal melandanya, bagaimana dia bisa begitu gampang ditaklukkan oleh lelaki tersebut. Tanpa terasa air mata penyesalannya bergulir keluar dan Elin mulai menangis tersedu-sedu. Dengan tubuhnya yang masih menghimpit badan Elin, Tom mencoba membujuknya dengan memberikan berbagai alasan antara lain karena ia terlalu banyak minum sehingga tidak dapat mengontrol dirinya.

Sambil membujuk dan mengelus-elus rambut Elin dengan perlahan-lahan penisnya mulai tegang lagi dan dengan halus penisnya yang memang telah berada tepat di depan kemaluan Elis ditekan perlahan-lahan agar masuk ke dalam kewanitaan Elin. Pada saat merasakan penis Tom mulai menerobos masuk ke dalam kewanitaannya, Elin bereaksi sedikit dengan mencoba memberontak lemah tapi akhirnya diam pasrah dan membiarkan penis besar tersebut masuk sepenuhnya ke dalam liang kewanitaannya.

Dengan perlahan-lahan Tom menggerakkan badannya naik-turun, sehingga lama-kelamaan tubuh Elin mulai terangsang kembali dan bereaksi, dan pergumulan kedua insan tersebut semakin lama semakin seru mendaki puncak kepuasan dan kenikmatan, terlupa akan segala penyesalan. Pertarungan mereka terus berlanjut sepanjang malam dan baru berhenti menjelang fajar menyingsing keesokan harinya.

Pukul 10 pagi keduanya baru terbangun dan terlihat Anita telah berpakaian rapi, sedang menikmati sarapan paginya sambil mengerling ke arah mereka dengan senyum-senyum rahasia. Pada mulanya Elin merasa sangat malu terhadap Anita, tapi melihat reaksi Anita yang seperti itu, seakan-akan mengajak bersekutu, akhirnya Elin menjadi terbiasa.Daftar

Skandal dengan Pacar Temanku Yang Seksi

SahabatQQ   -  Namaku Rivan seorang karyawan di perusahaan franchise di semarang. Saat ini umurku 26 tahun,tubuhku bisa dikatakan proposional dengan tinggi 172 cm dan berat 67kg. Aku memiliki hobi menonton film porno

Skandal dengan Pacar Temanku Yang Seksi


Selama aku bekerja aku tinggal di kontrakan karena aku ingin mandiri, walaupun sebenarnya aku jarak tempuh tempat kerjaku itu tidak begitu jauh dari rumahku. Sudah cukup lama aku memiliki sahabat yg sangat akrab sekali dgnku, sahabatku itu bernama Pandu. Kami sering menghabiskan waktu ditempat hiburan malam bersama-sama, kadang ditempat dugem dan kadang juga ditempat family karaoke

Pandu adalah seorang pembalap liar dan dia juga seorang yg bergabung di salah satu club motor besar di area semarang. Di semarang dia cukup terkenal di kalangan pembalap liar di semarang terutama didaerah jalan alteri semarang. Dari hobi dan keahlian Pandu tersebut, Pandu sangatlah digemari para wanita, sehingga sekarang diapun mempunyai pacar seorang mahasiswi yg sexy, cantik dan menggemaskan sekali.

Sungguh Pandu ini sangat beruntung sekali karena dia bisa memiliki seorang pacar seperti Echa (pacar Pandu). Echa ini adalah seorang mahasiswi disalah satu universitas negeri di semarang dan mengambil fakultas hukum. Singkat cerita, pada suatu hari Pandu-pun mencoba mengajak aku untuk olah vocal (Karaoke) di tempat family karaoke yg biasa kami kunjungi,
“ Van, olah vocal yuk, boring nih aku, ” isi pesan Pandu lewat BBM (blackberry Messenger).

“ Aduh sori nih Lih, bukanya aku nggk mau, tapi ini dompet lagi tipis nih, ini duit juga bakal buwat bertahan hidup aku dulu Van, ” jawabku.
“ Bener juga ya Van, ini aku juga ngepres banget duitnya, palingan kalau kita olah vocal juga nggk bakalan puas deh, Tapi gimana nih nasib si echo, soalnya aku udah terlanjur ajak dia keluar nih Van, ” ucap Pandu mencoba membujuk aku lagi.

Jujur saja sebenarnya aku ingi sekali menyetujui ajakanya, namun mau gimana lagi isi dompet sangat tidak mendukung keadaan,

“ Gini aja deh Lih, gimana kalau kita mabuk aja dikontrakanku sampai pagi, dan sekalian aja Echa kamu ajak kesini, gimana ?, ” ucapku memberi usulan kepada Pandu.
“ Wah ide bagus tuh Van, selain asik itu juga low budget,hahaha… yaudah tunggu yah bentar ni aku meluncur kesana, ” jawabnya
Saat itu-pun Pandu enyetujui usulanku. Kira-kira 30 menit berlalu, pada akhirnya terdengar suara suara motor yg nampaknya itu adalah Pandu. Setelah itu aku-pun segera keluar dari kamar kontrakanku dan melihat siapa yg datang, ya ternyata benar itu adalah Pandu yg daytang bersama pacarnya. Wowww… mantap sekali bro, Echa malam itu sungguh sungguh terlihat luar biasa cantik dan sexy.
Malam itu jika para pembaca melihat sesosok wanita bernama Echa, Dijamin para pembaca bakalan horny dadakan deh, hha. Pada hari itu Echa memakai kaos ketat berwarna hitam, sehingga hal itu membuat terlihatnya buah dada-nya Echa yg montok, kencang an mencuat kedepat. Ditambah lagi saat itu juga memakai celana pendek jeans ketat ala anak sekarang, sehingga hal itu membuat pantat Echa terlihat benar-benar semok dan kenyal Bro.

Melihat Echa yg seperti itu Si otong mendadak berdiri tegak menantang para pembaca,dan aku semakin merasakan hasrat sex yg luar biasa kepada Echa,

“ Selamat malam brooo.sory lama soalnya hujan deres nunggu reda dulu., ” Ucap Pandu sambil masuk ke kamar kontrakan saya dgn menggandeng masuk si Echa.
“ Ohhh santai aja bro, namanya juga hujan,, ini pacar kamu ya Pandu ???, ” Tanyaku sambil basa basi.
Saat itu terus ku perhatikan wajahnya yg bener bener putih bersih rambut rebonding lurus, kulit leher sampai dada tercium wangi seakan akan nafsu semakin bergelora dan Penispun mengeluarkan sinyal yg kuat. Akhirnya kita sepakat untuk membeli minuman keras cap orang tua ( congyg minuman beralkholol khas semarang) sebanyak 9 botol, dan makanan ringan untuk pendamping minuman kepiting saus tiram,

“ Echa biar disini dulu ya bro ama kamu, gue belanja dulu buat pesta, ” Kata Pandu kepada saya.
Saat itu dalam hati kecil aku berkata, wah ini kesempatan emas untuk lebih tau siapa Echa. engen banget ngajak ngobrol ah.
“ Siaapppp deech brooo, gue jagain si Echa. aman pokonya ama gue.., ” jawabku bersemangat karena tak sabar ingin berbincang dgn bidadari satu ini.  Daftar

Monday, July 22, 2019

Aku disetubuhi Mantanku

SahabatQQ  - Namaku Sinta aku seorang wanita berusia 23 tahun. Disini aku ingin menceritakan nasib hidupku. Aku memiliki anak berusia 2 tahun hasul dari pernikahanku dengan suamiku yang saat ini bertugas ke luar kota.
Aku disetubuhi Mantanku

Aku bersuamikan seorang abdi negara dia di tugaskan ke luar kota, aku pernah ikut bersamanya namun karena tinggalnya di daerah pedalaman akupun tidak betah tinggal di sana. Akhirnya kami memutuskan untuk aku kembali ke rumah orang tuaku saja, padahal kami masih hangat-hangatnya melakukan adegan layaknya dalam cerita sex waktu itu tapi karena tiap hari aku menangis akhirnya akupun pulang.

Sampai kini anakku sudah berusia 2 tahun aku masih bersama dengan orang tuaku, dan suamiku tetap saja tinggal di kota yang berbeda-beda. Dia masih sering di pindah tugaskan karena itu jarang sekali pulang, paling tidak satu tahun sekali pulang itupun hanya sebentar. Awalnya aku selalu merindukannya tapi akhirnya akupun dapat melupakan kerinduanku padanya.

BUkan tanpa alasan tapi karena kini aku punya gendaan atau yang disebut dengan selingkuhan. Dia tidak lain adalah mantan pacarku yang hingga kini memang belum menikah juga, aku tergoda padanya karena dia sering bilang kalau masih mencintaiku, bahkan aku dengar hal itu dari sepupunya juga. Karena itu aku jadi terkesan bagaimanapun juga akupun pernah dekat dengannya.

Awalnya kami hanya sering jalan bareng tanpa ada adegan layaknya dalam cerita sex. Dan aku aggap dia tulus melakukan hal itu padaku, tapi lama kelamaan hubungan kami semakin dekat menjurus ke yang lebih intim lagi, saat itu Rafi nama pria itu mengajakku pergi ke sebuah acara temannya. Tentu saja aku menolak dengan alasan takut ada yang kenal tapi dia menjamin kalau hal itu tak kan terjadi.
Sampai akhirnya kamipun pergi bersama, ketika Rafi menjemputku dia agak terpukau melihatku memakai gaun pesta yang terlihat anggun “Sin.. kamu beda banget kalau pakai itu…. ” Aku hanya bisa tersipu malu, siapa yang tidak senang mendapatkan pujian seperti itu. Kamipun berangkat dan aku sudah bilang pada ibuku kalau agak malam pulangnya dan memang orang tuaku tidak begitu mengekangku.

Di pesta temannya itu Rafi seolah bangga memperkenalkan aku sebagai calon istrinya, siapa yang tidak senang karena Rafi adalah sosok cowok yang cukup keren bahkan aku melihat banyak mata wanita di sana yang terlihat cemburu pada kami berdua. Kamipun mengobrol agak lama dengan teman-teman Rafi sampai akhirnya kami pulang tapi Rafi tidak membawaku pulang.

Dia memasukkan mobilnya ke sebuah penginapan yang dekat atau searah dengan rumahku. Dan aku tidak menolaknya sama sekali, bahkan aku sepertinya juga ingin menikmati malam bersama Rafi waktu itu. Ketika Rafi memesan kamar aku masih di dalam mobil begitu dia mencari kamar yang dia pesan, akupun mengikutinya dari belakang tanpa takut kalau ada yang melihat kami.
Sampai di dalam kamar hotel kamipun saling melepas nafsu kami, Rafi langsung mendaratkan bibirnya dan menulum bibirku dengan mesranya. Nafas kami berdua sama-sama bergemuruh “OOOouugghh…. aaaaagggghh… oooooouuggghhh… aaaaggggghh.. saaaayyyaaaang… aaaaggghhh..” Mungkin nafsu kami sudah sama-sama kuatnya untuk melakukan adegan layaknya dalam cerita sex kali ini
Rafi langsung membopong tubuhku namun dia sudah melepas gaunku, setelah itu dia membaringkan aku ke atas tempat tidur. Dan dengan lembut menyentuh toketku dengan bibirnya sambil tangannya menggerayangi tubuhku “OOouuuggghh… Raaaaf… aaaaggghh… saaaaa… yaaaang… aaaaaaagggggggghhhh…. aaaaagggghh… aaaaggghhh.. ” Desahku ketika dia mulai menyentuh area sensitifku.
Rafi membenamkan wajahnya pada memekku, lalu menjilatnya dengan lidahnya yang ikut bermain juga dalam memekku “Ooouugghhh… saaa yang….. aaaaggghhh… aaaaaggghhh… aaaaaaggghh… aaaaagggggghhh… aaaaggghhhhh… saaaayaang… “DEsahku ketika klitorisku dia hisap dengan mulutnya bahkan aku merasa tidak tahan aku tarik tubuh Rafi.

Rupanya dia mengerti karena saat itu juga Rafi langsung menancapkan kontolnya kedalam lubang memekku. Dan diapun bergoyang apalagi kini kontolnya menyelinap pas masuk ke dalam memekku, akupun bergelinjang di buatnya “OOouugghh… ooouuugghh… saaa… yaaang……. aaaaagghh.. nik..mat.. aaaggghh… aaaggggggggghhh..” Rafi terus memompa tubuhku dengan adegan kontolnya yang keluar masuk dalam vaginaku.

Tubuh kami sama-sama basah oleh keringat karena Rafi keras menghentakan kontolnya berkali-kali pada memekku . Akupun mengimbanginya dengan cara memutar dan memainkan pingguluku juga “OOouugghh.. Siiin… aaagghh… aaaaku.. aaaggghh.. ngggaaaaaak….. taaaahaaan.. aaaaaggggghh… aaaagghh.. ” Muncrat saat itu juga spermanya pada memekku dan akupun merasakan hal yang sama.
Kami berpeukan dan dengan mesranya Rafi mengecup keningku, sungguh aku rasakan beda permainan sex Rafi dengan suamiku. Aku rasa kontolnya lebih gede dari pada suamiku sendiri.

Aku sangat puas melakukan adegan sex dengannya.Maka dari itu kami sering melakukan hubungan badan hingga kini. Sampai sekarang rafi juga belum menikah.Daftar

Sunday, July 21, 2019

Aku Menikmati Tubuh Bella

SahabatQQ - Aku mengenalnya dari perusahan tempatku bekerja untuk memberikan penjelasan produk yang dipesannya
Aku Menikmati Tubuh Bella

Sebagai marketing, perusahaan mengutusku untuk menemuinya. Pada awal pertemuan siang itu, aku sama sekali tidak menduga bahwa Ibu Bella yang kutemui ternyata pemilik langsung perusahaan. Wajahnya cantik, kulitnya putih laksana pualam, tubuhnya tinggi langsing (Sekitar 175 cm) dengan dada yang menonjol indah. Dan pinggulnya yang dibalut span ketat membuat bentuk pinggangnya yang ramping kian mempesona, juga pantatnya wah.. sungguh sangat montok, bulat dan masih kencang.

Sepanjang pembicaraan dengannya, konsentrasiku tidak 100%, melihat gaya bicaranya yang intelek, gerakan bibirnya yang sensual saat sedang bicara, apalagi kalau sedang menunduk belahan buah dadanya nampak jelas, putih dan besar.

Di sofa yang berada di ruangannya yang mewah dan lux, kami akhirnya sepakat mengikat kontrak kerja. Sambil menunggu sekretaris Ibu Bella membuat kontrak kerja, kami mengobrol kesana-kemari bahkan sampai ke hal yang agak pribadi. Aku berani bicara kearah sana karena Ibu Bella sendiri yang memulai. Dari pembicaraan itu, baru kuketahui bahwa usianya baru 25 tahun, dia memegang jabatan direktur sekaligus pemilik perusahaan menggantikan almarhum suaminya yang meninggal karena kecelakaan pesawat
“Pak gala sendiri umur berapa”, bisiknya dengan nada mesra.
“Saya umur 26 tahun, Bu!” balasku.
“sudah berkeluarga”, pertanyaannya semakin menjurus, aku sampai GR sendiri.
“Belum, Bu!”
Tanpa kutanya, Ibu Bella menerangkan bahwa sejak kematian suaminya setahun lalu, dia belum mendapatkan penggantinya.
“Ibu cantik, masih muda, saya rasa seribu lelaki akan berlomba mendapatkan Ibu bella”, aku sedikit memujinya.
“Memang, ada benarnya juga yang Bapak Gala ucapkan, tapi mereka rata-rata juga mengincar kekayaan saya”, nadanya sedikit merendah.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu, Ibu Bella bangkit berdiri membukakan pintu, ternyata sekretarisnya telah selesai membuat kontrak kerjanya.

“Kalau begitu, saya permisi pulang, Bu!, semoga kerjasama ini dapat bertahan dan saling menguntungkan”, aku segera pamit dan mengulurkan tangan.
“Semoga saja”, tangannya menyambut uluran tanganku.
“Terima kasih atas kunjungannya, Pak Gala.”

Cukup lama kami bersalaman, aku merasakan kelembutan tangannya yang bagaikan sutera, namun sebentar kemudian aku segera menarik tanganku, takut dikira kurang ajar. Namun naluri laki-lakiku bekerja, dengan halus aku mulai merancang strategi mendekatinya.
“Oh ya, Bu Bella, sebelum saya lupa, sebagai perkenalan dan mengawali kerjasama kita, bagaimana kalau Ibu Bella saya undang untuk makan malam bersama”, aku mulai memasang jerat.
“Terima kasih”, jawabnya singkat.
“Mungkin lain waktu, saya hubungi Pak Gala, untuk tawaran ini.”
“Saya tunggu, Bu.. permisi”

Aku tak mau mendesaknya lebih lanjut. Aku segera meninggalkan kantor Ibu Bella dengan sejuta pikiran menggelayuti benakku. Sepanjang perjalanan, aku selalu terbayang kecantikan wajahnya, postur tubuhnya yang ideal. Ah.. kayaknya semua kriteria cewek idaman ada padanya.

Tak terasa satu bulan sejak pertemuan itu, meskipun aku sering mampir ke tempat Ibu Bella dalam kurun waktu tersebut, tapi tidak kutemui tanda-tanda aku bisa mengajaknya sekedar Dinner. Meskipun hubunganku dengannya menjadi semakin akrab.

Menginjak bulan ke-2, akhirnya aku bisa mengajaknya keluar sekedar makan malam. Aku ingat sekali waktu itu malam Minggu, kami bagai sepasang kekasih, meskipun pada awalnya dia ngotot ingin menggunakan mobilnya yang mewah, akhirnya dia bersedia juga menggunakan mobil Katanaku yang bisa bikin perut mules.
Beberapa kali malam Minggu kami keluar, sungguh aku jadi bingung sendiri, aku hanya berani menggenggam jarinya saja, itupun aku gemetaran, degup-degup di jantungku terasa berdetak kencang padahal hubungan kami sudah sangat dekat, bahkan aku dan dia sama-sama saling memanggil nama saja, tanpa embel-embel Pak atau Bu.

Sampai pada malam Minggu yang kesekian kalinya, kuberanikan diri untuk memulainya, waktu itu kami di dalam bioskop. Dalam keremangan, aku menggenggam jarinya, kuelus dengan mesra, kelembutan jarinya mengantarkan desiran-desiran aneh di tubuhku, kucoba mencium tangannya pelan, tidak ada respon, kulepas jemari tangannya dengan lembut. Kurapatkan tubuhku dengan tubuhnya, kupandangi wajahnya yang sedang serius menatap layar bioskop.

Dengan keberanian yang kupaksakan, kukecup pipinya. Dia terkejut, sebentar memandangku. Aku berpikir pasti dia akan marah, tapi respon yang kuterima sungguh membuatku kaget. Dengan tiba-tiba dia memelukku, mulutnya yang mungil langsung menyambar mulutku dan melumatnya.

Sekian detik aku terpana, tapi segera aku sadar dan balas melumat bibirnya, ciumannya makin ganas, lidah kami saling membelit mencoba menelusuri rongga mulut lawan. Sementara tangannya semakin kuat mencengkram bahuku. Aku mulai beraksi, tanganku bergerak merambat ke punggungnya, kuusap lembut punggungnya, bibirku yang terlepas menjalar ke lehernya yang jenjang dan putih, aku menggelitik belakang telinganya dengan lidahku.

“Bella, aku sayang kamu”, kubisikkan kalimat mesra di telinganya.
“Gal, akupun sayang kamu”, suaranya sedikit mendesah menahan birahinya yang mulai bangkit.

Dan saat tanganku menyusup ke dalam blousnya, erangannya semakin jelas terdengar. Aku merasakan kelembutan buah dadanya, kenyal. Kupilin halus putingnnya, sementara tanganku yang satunya menelusuri pinggangnya dan meremas-remas pinggulnya yang sangat bahenol.
Segera kubuka kancing blous bagian depannya, suasana bioskop yang gelap sangat kontras sekali dengan buah dadanya yang putih. Perlahan kukeluarkan buah dadanya dari branya, kini di depanku terpampang buah dadanya yang sangat indah, kucium dan kujilat belahannya, hidungku bersembunyi diantara belahan dadanya, lidahku yang basah dan hangat terus menciumi sekelilingnya perlahan naik hingga ke bagian putingnya.

Kuhisap pelan putingnya yang masih mungil, kugigit lembut, kudorong dengan lidahku. Bella semakin meracau. Tanganya menekan kuat kepalaku saat putingnya kuhisap agak kuat. Sementara aku merasakan gerakan di celanaku semakin kuat, senjataku sudah menegang maksimal.

Tanganku yang satunya sudah bergerak ke pahanya, spannya kutarik ke atas hingga batang pahanya tampak mulus, putih. Kubelai, kupilin pahanya sementara mulutku mengisap terus puting buah dadanya kiri dan kanan. Dan saat jariku sampai di pangkal pahanya, aku menemukan celana dalamnya. Perlahan jari-jariku masuk lewat celah celana dalamnya, kugeser ke kiri, akhirnya jari-jariku menemukan rambut kemaluannya yang sangat lebat.

Dengan tak sabar, kugosokkan jariku di klitorisnya sementara mulutku masih asyik menjilati puting buah dadanya yang semakin mencuat ke atas pertanda gairahnya sudah memuncak, meskipun jari-jariku sedikit terhalang celana dalamnya tapi aku masih dapat menggesek klitorisnya, bahkan dengan cepat kumasukkan jariku ke dalam celahnya yang lembat, terasa agak basah. Jariku berputar-putar di dalamnya, sampai kutemukan tonjolan lembut bergerigi di dalam kemaluannya, kutekan dengan lembut G-spotnya itu, kekiri dan kekanan perlahan.

“Achh.. Gala.. aku sudah nggak tahan.. Terus Gal.. oh..” Suaranya makin keras, birahinya sudah dipuncak.
Tangannya menekan kepalaku ke buah dadanya hingga aku sulit bernafas, sementara tangan yang satunya menekan tanganku yang di kemaluannya semakin dalam.

Akhirnya kurasakan seluruh tubuhnya bergetar, kuhisap kuat puting susunya, kumasukkan jariku semakin dalam. “Ahh.. oh.. Gal.. aku ke..lu..ar..” Kurasakan jariku hangat dan basah. “Makasih Gal, sudah lama aku tak merasakan

kenikmatan ini.” Aku hanya bisa diam, menahan tegangnya senjataku yang belum terlampiaskan tapi rupanya Bella sangat pengertian. Dengan lincahnya dibukanya reitsleting celanaku, jari-jarinya mencari senjataku.

Aku membantunya dengan menggerakan sedikit tubuhku. Saat tangannya mendapatkan apa yang dicarinya, sungguh reaksinya sangat hebat. “Oh.. besar sekali Gal.. aku suka.. aku suka barang yang besar..” Bella seperti anak kecil yang mendapatkan permen.

Senjataku yang sudah kaku perlahan dikocoknya, aku merasakan nikmat atas perlakuannya, sementara tangannya asyik mengocok batang senjataku, tangan satunya membuka kancing bajuku, mulutnya yang basah menciumi dadaku dan menjilati putingku, sesekali Bella menghisap putingku.

Aliran darahku semakin panas, gairahku makin terbakar. Aku merasakan spermaku sudah mengumpul di ujung, sementara kepala senjataku semakin basah oleh pelumas yang keluar.
“Bella, aku sudah nggak tahan..”
“Tahan sebentar, Gal..”

Bella melepaskan jilatan lidahnya di dadaku dan langsung memasukkan senjataku ke dalam mulutnya, aku merasakan kuluman mulutnya yang hangat dan sempit. Kulihat mulutnya yang mungil sampai sesak oleh kemaluanku. Bella semakin kuat mengocok batang senjataku ke dalam mulutnya.

Akhirnya kakiku sedikit mengejang untuk melepaskan spermaku. “Awas Bell, aku mau keluar..” kutarik rambutnya agar menjauh dari batang senjataku, tapi Bella malah memasukkan senjataku ke dalam mulutnya lebih dalam, aku tak tahan lagi, kulepaskan tembakanku, 7 kali denyutan cukup memenuhi mulutnya yang mungil dengan spermaku.

Bella dengan lahap langsung menelannya dan membersihkan cairan yang tertinggal di kepala senjataku dengan lidahnya. Aku menarik nafas panjang mengatur degup jantungku yang tadi sangat cepat.

Setelah lampu menyala kembali pertanda pertunjukan telah usai, kami sudah rapi kembali. Kulihat jam di pergelangan tanganku menunjukan pukul 10.00 malam. Aku langsung mengantarnya pulang, dalam perjalanan kami tak banyak bicara, kami saling memikirkan kejadian yang baru saja kami alami bersama.
Sampai di rumahnya yang mewah di bilangan Pluit, aku langsung ditariknya menuju kamar pribadinya yang sangat luas. “Gal, saya belum puas, kita teruskan permainan yang tadi..” Tangannya langsung membuka kancing bajuku dan mulai membangkitkan gairahku, sementara pikiranku semakin bingung, kenapa Bella yang tadinya kalem bisa berubah ganas begini?

Tapi pikiranku kalah dengan gairah yang mulai berkobar di dadaku, terlebih saat tangannya dengan lihai mengusap dadaku. Bagai musafir seluruh tubuhku dicium dan dijilatinya dengan penuh nafsu. Aku pun tak mau kalah sigap, di ranjangnya yang empuk kami bergulat saling memilin, melumat, dan saling menghisap.

Saat pakaian kami mulai tertanggal dari tempatnya. Kami saling melihat, aku melihat kesempurnaan tubuhnya, apalagi di daerah selangkangannya yang putih bersih, sangat kontras dengan bulu kemaluannya yang sangat hitam dan lebat. Dan Bella memandangi senjataku yang mengacung menunjuk langit-langit kamar. Hanya sebentar kami berpandangan, aku langsung meraih tubuhnya dan memapahnya ke ranjang.

Kuletakkan hati-hati tubuhnya yang gempal dan lembut, aku mulai menciumi seluruh tubuhnya, lidahku menari-nari dari leher sampai ke jari-jari kakinya. Kuhisap puting buah dadanya yang kemerahan, kujilat dan sesekali kugigit mesra. Ssementara tanganku yang lain meremas-remas pinggul dan pantatnya yang sangat kenyal.

Pergulatan kami semakin seru, kini posisi kami berbalikan seperti angka 69, kami saling menghisap puting dada. Saat aku memainkan puting dadanya yang sudah mencuat, lidahnya menjilati putingku. Aku turun menjilati perutnya, kurasakan juga perutku dijilati dan akhirnya lidah kami saling menghisap kemaluan.

Aku merasakan hangat di kepala senjataku saat lidahku menari-nari menelusuri celah kemaluannya, lidahku semakin dalam masuk ke dalam celah kewanitaannya yang telah basah, kuhisap klitorisnya kuat-kuat, kurasakan tubuhnya bergetar hebat.
Lima belas menit sudah kami saling menghisap, nafsuku yang sudah di ubun-ubun menuntut penyelesaian. Segera aku membalikkan tubuhku. Kini kami kembali saling melumat bibir, sementara senjataku yang sudah basah oleh liurnya kuarahkan ke celah pahanya, sekuat tenaga aku mendorongnya namun sulit sekali. Tubuh kami sudah bersimbah peluh.

Akhirnya tak sabar tangan Bella memandu senjataku, setelah sampai di pintu kemaluannya, kutekan kuat, Bella membuka pahanya lebar-lebar dan senjataku melesak ke dalam kemaluannya. Kepala senjataku sudah berada di dalam celahnya, hangat dan menggigit. Kutahan pantatku, aku menikmati remasan kemaluannya di batanganku. Perlahan kutekan pantatku, senjataku amblas sedalam-dalamnya. Gigi Bella yang runcing tertancap di lenganku saat aku mulai menaikturunkan pantatku dengan gerakan teratur.

Remasan dan gigitan liang kewanitaannya di seluruh batang senjataku terasa sangat nikmat. Kubalikan tubuhnya, kini tubuh Bella menghadap ke samping. Senjataku menghujam semakin dalam, kuangkat sebelah kakinya ke pundakku. Batang senjataku amblas sampai mentok di mulut rahimnya. Puas dari samping, tanpa mencabut senjataku, kuangkat tubuhnya, dengan gerakan elastis kini aku menghajarnya dari belakang.

Tanganku meremas bongkahan pantatnya dengan kuat, sementara senjataku keluar masuk semakin cepat. Erangan dan rintihan yang tak jelas terdengar lirih, membuat semangatku semakin bertambah. Ketika kurasakan ada yang mau keluar dari kemaluanku, segera kucabut senjataku. “Pllop..” terdengar suara saat senjataku kucabut, mungkin karena ketatnya lubang kemaluan Bella mencengkram senjataku. “Achh, kenapa Gal.. aku sedikit lagi”, protes Bella.

Dia langsung mendorong tubuhku, kini aku telentang di bawah, dengan sigap Bella meraih senjataku dan memasukkannya ke dalam lubang sorganya sambil berjongkok.
Kini Bella dengan buasnya menaikturunkan pantatnya, sementara aku di bawah sudah tak sanggup rasanya menahan nikmat yang kuterima dari gerakan Bella, apalagi saat pinggulnya sambil naik-turun digoyangkan juga diputar-putar, aku bertahan sekuat mungkin.

Satu jam sudah berlalu, kulihat Bella semakin cepat bergerak, cepat hingga akhirnya aku merasakan semburan hangat di senjataku saat tubuhnya bergetar dan mulutnya meracau panjang. “Oh.. aku puas Gal, sangat puas..” tubuhnya tengkurap di atas tubuhku, namun senjataku yang sudah berdenyut-denyut belum tercabut dari kemaluannya. Kurasakan buah dadanya yang montok menekan tubuhku seirama dengan tarikan nafasnya.

Setelah beberapa saat, aku sudah merasakan air maniku tidak jadi keluar, segera kubalikkan tubuhnya kembali. Kini dengan gaya konvensional aku mencoba meraih puncak kenikmatan, kemaluannya yang agak basah tidak mengurangi kenikmatan.

Aku terus menggerakkan tubuhku. Perlahan gairahnya kembali bangkit, terlebih saat batang senjataku mengorek-ngorek lubang kemaluannya kadang sedikit kuangkat pantatku agar G-spotnya tersentuh. Kini pinggul Bella yang seksi mulai bergoyang seirama dengan gerakan pantatku. Jari-jarinya yang lentik mengusap dadaku, putingku dipilin-pilinnya, hingga sensasi yang kurasakan tambah gila.

Setengah jam sudah aku bertahan dengan gaya konvensional. Perlahan aku mulai merasakan cairanku sudah kembali ke ujung kepala senjataku. Saat gerakanku sudah tak beraturan lagi, berbarengan dengan hisapan Bella pada putingku dan pitingan kakinya di pinggangku, kusemprotkan air maniku ke dalam kemaluannya, kami berbarengan orgasme.

Sejak kejadian itu, kami sering melakukannya. Aku baru tahu bahwa gairahnya sangat tinggi, selama ini dia bersikap alim, karena tidak mau sembarangan main dengan cowok. Dia mau denganku karena aku sabar, baik dan tidak mengejar kekayaannya. Apalagi begitu dia tahu bahwa senjataku dua kali lipat mantan suaminya, tambah lengket saja. Memang yang kukejar hanyalah kenikmatan dunia yang didasari Cinta. Kalau harta sih, ada sukur, nggak ada ya.. cari dong.  Daftar